ANALISA KEANDALAN RECLOSER TERHADAP GANGGUAN DI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) PADA WILAYAH KERJA PT. PLN ( PERSERO ) APJ YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2012
FORM-1
Kepada Yth. Kaprodi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama, NIM, Kelas : 1. Muhammad Hanafi
3.39.10.1.11
LT 3D
Judul TA
ANALISA KEANDALAN RECLOSER TERHADAP GANGGUAN DI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) PADA WILAYAH KERJA PT. PLN ( PERSERO ) APJ YOGYAKARTA Pembimbing Utama
Nama NIP
: :
a.n.Pemohon,
FORM-2
Tidak keberatan dan sanggup untuk membimbing mahasiswa : Nama, NIM, Kelas : 1. Muhammad Hanafi 3.39.10.1.11 LT 3D
ANALISA KEANDALAN RECLOSER TERHADAP GANGGUAN DI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) PADA WILAYAH KERJA PT. PLN (PERSERO ) APJ YOGYAKARTA
........................................... NIP.
FORM-3
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama, NIM, Kelas : 1. Muhammad Hanafi : Teknik Elektro : Teknik Listrik
3.39.10.1.11
LT 3D
Menyatakan bahwa tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan keahlian di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan dibuat oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacuan dalam naskah/karya tugas akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
FORM-4
Nama Penyusun/NIM/Kelas :
1. Adil Teguh Subaryanto 2. Ardi Krisnanto 3. Eka Novitasari 4. M. Nur Arka Putra
LT 3C LT 3C LT 3C LT 3C
1. JUDUL ANALISA KEANDALAN RECLOSER TERHADAP GANGGUAN DI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH PADA WILAYAH KERJA PT. PLN ( PERSERO ) APJ YOGYAKARTA
2. PENDAHULUAN Gangguan hubung singkat adalah gangguan yang terjadi karena adanya kesalahan antara bagian-bagian yang bertegangan. Gangguan hubung singkat dapat juga terjadi akibat adanya isolasi yang tembus atau rusak karena tidak tahan terhadap tegangan lebih, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar (akibat sambaran petir). Bila gangguan hubung singkat dibiarkan berlangsung dengan agak lama pada suatu sistem daya, akan banyak pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan yang akan terjadi. Berikut ini akibat yang ditimbulkan gangguan hubung singkat antara lain: a. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya. b.Rusaknya perlengkapan-perlengkapan yang berada dekat dengan
gangguan yang disebabkan oleh arus-arus tak seimbang, atau tegangan rendah yang ditimbulkan oleh hubung singkat. Gangguan hubung singkat adalah gangguan yang terjadi karena adanya kesalahan antara bagian-bagian yang bertegangan. Gangguan hubung singkat dapat terjadi akibat adanya isolasi yang tembus atau rusak karena tidak tahan terhadap tegangan lebih, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar (akibat sambaran petir). Gangguan hubung singkat adalah suatu kondisi pada sistem tenaga dimana penghantar yang berarus terhubung dengan penghantar lain atau dengan tanah. Gangguan yang mengakibatkan hubung singkat dapat
menimbulkan arus yang jauh lebih besar dari pada arus normal. Bila gangguan hubung singkat dibiarkan berlangsung dengan lama pada suatu sistem daya, banyak pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan yang dapat terjadi. Gangguan hubung singkat merupakan salah satu penyebab kerugian yang dialami oleh PT. PLN (Persero). Maka dari itu PT. PLN perlu mengamankan dan melokalisir gangguan agar kerugian yang terjadi tidak terlalu besar. Dengan melokalisir gangguan maka wilayah yang padam akibat gangguan tersebut hanya pada wilayah-wilayah yang terjadi gangguan, dengan itu PT. PLN (Persero) dapat menekan kerugian. Recloser adalah suatu alat pengaman yang digunakan sebagai pengaman arus lebih dan dapat membatasi daerah yang padam akibat gangguan permanen atau dapat melokalisir daerah yang terganggu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas penyaluran tenaga listrik ke Pelanggan sehingga kepuasan tercapai serta menurunkan angka rugi yang ditanggung oleh pihak PT. PLN (Persero).
3. TUJUAN Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan DIII Politeknik Negeri Semarang 2. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh selama menempuh pendidikan pada Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang 3. Dapat memberikan informasi mengamankan dan melokalisir gangguan hubung singkat pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) menggunakan Recloser (PBO).
4. PEMBATASAN MASALAH Dalam pembuatan tugas akhir ini untuk menjaga agar topik masalah tidak keluar dari permasalahan, kami hanya membatasi hal-hal sebagai berikut : 1. Analisa difokuskan pada pengamanan dan pelokalisiran beberapa feeder Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 2. Feeder yang dipilih merupakan feeder-feeder yang termasuk konsumen penting. 3. Lokasi terletak di wilayah kerja PT.PLN (Persero) APJ Yogyakarta
5. TINJAUAN PUSTAKA 5.1 PENGERTIAN GANGGUAN Gangguan adalah suatu ketidaknormalan (Interferes) dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan mengalirnya arus yang tidak seimbang dalam sistem. Gangguan dapat juga didefinisikan sebagai semua kecacatan yang mengganggu aliran normal arus ke beban. Berikut ini adalah klasifikasi gangguan : a. Berdasarkan kesimetrisannya : 1. Gangguan Asimetris, merupakan gangguan yang mengakibatkan tagangan dan arus yang mengalir pada setiap fasanya menjadi tidak seimbang, gangguan ini terdiri dari : Gangguan Hubung Singkat satu fasa ke tanah Gangguan Hubung Singkat Dua fasa Gangguan Hubung Singkat Dua fasa ke tanah
2. Gangguan Simetris, merupakan gangguan yang terjadi pada semua fasanya sehingga arus maupun tegangan setiap fasanya tetap seimbang setelah gangguan terjadi. Gangguan ini terdiri dari : Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa ke Tanah
b. Berdasarkan lama terjadi gangguannya : 1. Gangguan Transient (temporer), merupakan gangguan yang hilang dengan sendirinya apabila pemutus tenaga terbuka dari saluran
transmisi untuk waktu yang singkat dan setelah itu dihubungkan kembali. 2. Gangguan Permanen, merupakan gangguan yang tidak hilang atau tetap ada apabila pemutus tenaga terbuka pada saluran transmisi untuk waktu yang singkat dan setelah itu dihubungkan kembali. Selain Klasifikasi gangguan yang telah disebutkan di atas, terbukanya pemutus tenaga tidak selalu disebabkan terjadinya gangguan pada sistem itu sendiri tetapi dapat juga disebabkan adanya kerusakan pada rele, kabel kontrol atau adanya pengaruh dari luar seperti induksi atau interferensi. Gangguan seperti ini disebut juga gangguan non-sistem. 5.2 RECLOSER (PBO) Recloser adalah pemutus balik otomatis (Automatis Circuits Reclosers) secara fisik mempunyai kemampuan sebagai pemutus beban yang dapat bekerja secara otomatis untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat.
Penutup balik otomatis (PBO, automatic circuit recloser) digunakan sebagai pelengkap untuk pengaman terhadap gangguan temporer dan membatasi luas daerah yang padam akibat gangguan. PBO menurut media peredam busur apinya dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: a) Media minyak b) Vacum c) SF6 PBO menurut peralatan pengendalinya (control) dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: a) PBO Hidraulik (kontrol hidraulik) b) PBO Terkontrol Elektrik
6. METODE Metodologi yang digunakan dalam membuat alat ini adalah: a. Metode Literatur Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang di peroleh baik dari buku-buku refrensi yang relevan, catatan selama proses perkuliahan, referensi PUIL maupun dokumen-dokumen lainnya. b. Metode Observasi Metode ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung pada tempat atau lokasi yang dianggap memiliki tingkat losses yang cukup tinggi serta dengan memantau kondisi beban dan jaringan yang tersambung dalam jaringan tersebut.
c. Metodologi Interview
Metode ini dilakukan dengan mengadakan diskusi maupun tanya jawab dengan pihak-pihak terkait baik dosen pembimbing maupun pihak yang di anggap berkompeten untuk mengumpulkan dan memperkaya data serta informasi.
7. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mempermudah pembaca dalam mepelajari isi lapoan, penulis membuat sistematika laporan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang Latar belakang masalah,tujuan dan manfaat dalam pembuatan Tugas Akhir, Rumusan dan Pembatasan masalah, metode penyusunan laporan Tugas Akhir, dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir. BAB II LANDASAN TEORI Berisikan tentang Teori dasar yang mendukung pembuatan Tugas Akhir, khususnya teori mengenai gangguan dan peralatan pengaman yang digunakan untuk mengamankan dan melokalisir gangguan. BAB III METODE PENGAMBILAN DATA Berisikan mengenai kondisi Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang terpasang di lapangan
menggunakan pengamatan dan melihat data di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta tentang masalah yang
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA Berisikan tentang analisa dari data yang diperoleh di lapangan yang selanjutnya diolah dan dibahas lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana hasil dan perkembangan data Recloser yang telah terpasang.
BAB V
PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan yang diambil penulis dari pembuatan dan penulisan laporan Tugas Akhir , kesan dan saran selama proses pembuatan Tugas Akhir.
Sedangkan pada bagian terakhir dari laporan ini berisi tentang Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.
Bulan I Jenis Kegiatan Minggu ke 1 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan data awal 3. Analisa data awal 4. Pengumpulan data akhir ( Setelah terjadi gangguan) 5. Analisa serta pembahasan data awal dan data akhir 6. Pengambilan kesimpulan dan pembuatan tugas akhir 2 3 4
Bulan II Minggu ke 1 2 3 4
Bulan IV Minggu ke 1 2 3 4
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/ 32717012-Proteksi-Distribusi.pdf Tanggal unduh : 10 Februari 2013 http://www.scribd.com/gangguanhubungsingkat.pdf Tanggal unduh : 10 Februari 2013 http://www.scribd.com/ materi-13-analisis-gangguan-pada-jaringandistribusi1.pdf Tanggal Unduh : 10 Februari 2013 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000). Jakarta: Yayasan PUIL Direktori Diklat PT.PLN(Persero). Jakarta : PT. PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan