Anda di halaman 1dari 7

Teknik Listrik Instalasi

Kegiatan Belajar 6 Mode Fungsi Pada PLC


6.1. Tujuan Pembelajaran Pembaca dapat: menjelaskan urutan pemrosesan data secara konvensional dengan benar menjelaskan karakteristik siklus pemrosesan dengan benar menjelaskan konsekuensi pemrosesan siklus menggunakan proses bayangan dengan benar 6.2. Mode Fungsi Pada PLC 6.2.1. Struktur pemrosesan informasi Pemrosesan informasi pada manusia maupun pemrosesan informasi pada sistem otomatisasi dibagi dalam tiga tahapan yaitu: masukan data , pengolahan data/penyipanan data dan keluaran data. Masukan data adalah informasi yang diambil dari keadaan sebuah sistem. Pengolahan data dan penyipanan data disini data yang telah diambi dari masukan data atau informasi yang telah tersimpan diproses/dikerjakan. Hasil dari proses selain disimpan dalam memori dapat pula dikeluarkan sebagai output data. Keluaran data adalah informasi dari hasil pemrosesan yang dikeluakan untuk sistem. Blok diagram berikut ini mengilustrsikan urutan pemrosesan informasi pada manusia maupun pada sistem otomatisasi.
P e m ro s e s a n // P e n y im p a n a n (m e m o ri)

M a s u k a n d a ta

K e lu a ra n d a ta

Gambar 6.1 Blok diagram Pemrosesan informasi pada otomatisasi

Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC

31

Teknik Listrik Instalasi


M M M M M endengar e lih a t e n c iu m e ra s a k a n e ra b a

P e m ro s e s a n / P e n y im p a n a n (m e m o r i)

B e r b ic a r a B e rg e ra k B e r tin d a k

Gambar 6.2 Blok diagram Pemrosesan informasi pada manusia Pada pemrosesan informasi dalam otomatisasi, informasi yang akan dikerjakan diambil melalui modul masukan (input) sebagai sumber. Informasi yang telah diterima dikerjakan dalam prosesor dengan bantuan program yang telah tersimpan. Hasil pemrosesan dikeluarkan ke modul output melalui sinyal sebagai pembawa invormasi. 6.2.2. Pemrosesan Program (Exsekusi Program)

Program PLC secara kontinyu di prosses di dalam siklus. Exsekusi program PLC oleh CPU ini dipilih melalui penghitung alamat, dimana pada masing-masing alamat terdapat baris memori yang didalamnya tertulis instruksi

M e n g a m b il k o n d is i s in y a l in p u t

K o n d is i d a r i t a b e p ro s e s b a y a n g an i n p u t ( P I I ) d ip e r b a r u i

Eksekusi P ro g ra m P L C P ro ses S ik lu s In s t r u k s i 1 In s t r u k s i 2 In s t r u k s i 3

P ro g ra m P L C d i e k s e k u s i b a r is d e m i b a r is in s t r u k s i. P a d a p e rta n y a a n k o n d is i s in y a l in p u t d a p a t d ia k s e s m e la lu i ta b e l p ro s e s b a y a n g a n in p u t ( P II)

In s t t r u k s i t e r a k ir

M e n g e lu a r k a n l k o n d is i s in y a l k e o u t p u t

K o n d is i a k t u a l ta b e p ro s e s b a y a n g a n o u tp u t ( P IQ ) d ik e lu a r k a n ke o utp u t

Gambar 6.3 Siklus pemrosesan program PLC


Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC

32

Teknik Listrik Instalasi Karakteristik siklus pemrosesan adalah: Segera setelah program dijalankan pertama kali hingga baris program terakir secara otomatis melompat kembali ke bagian awal serangkaian proses ini disebut satu siklus dan pemrosesan diulangi lagi. (Gambar 3) Pada permulaan siklus, status pada input-input disimpan di dalam tabel proses bayangan.input. Proses bayangan input ini menyediakan area memori tersendiri di RAM-memori dalam unit pusat kontrol (CPU). Selama siklus status input dalam tabel bayangan hingga siklus berakhir tetap konstan walaupun secara fisik input telah diubah. Eksekusi program dilaksanakan mulai dari baris instruksi pada alamat terendah, kemudian penghitung alamat menambahkan 1 sehinga baris instruksi berikutnya dipidahkan ke prosessor untuk di kerjakan (di exsekusi). Serupa dengan input, output-output tidak dengan segera ter-set atau reset selama siklus, tetapi status disimpan dengan segera didalam proses ke tabel bayangan output. Hanya pada akhir siklus semua output secara fisik disambungkan sesuai dengan status logika yang tersimpan di dalam tabel bayangan output (PIQ) ke output . Pemrosesan pada baris program melalui unit pusat kontrol PLC memerlukan waktu dimana tergantung pada PLC dan operasinya yang berkisar antara beberapa mikro detik sampai beberapa mili detik. Waktu yang diperlukan oleh PLC untuk sekali menjalankan program termasuk di dalamnya mewujudkan dan mengeluarkan proses bayangan, diistilahkan dengan waktu siklus. Untuk program yang lebih panjang, masing-masing PLC memembutuhkan untuk memproses baris program dalam siklus yang lebih panjang pula. Periode waktu yang sesungguhnya untuk hal ini berkisar antara mendekati 1 dan 100 mili detik.

Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC

33

Teknik Listrik Instalasi Konsekuensi pemrosesan program PLC secara siklus dengan menggunakan proses bayangan sebagai berikut: Sinyal input yang lebih pendek dari waktu siklus kemungkinan tidak akan disimpan. Dalam hal yang sama, ada kemungkinan tertundanya waktu pada dua siklus antara terjadinya sebuah sinyal input dan munculnya reaksi pada output untuk sinyal ini. Semenjak perintah diproses secara urut, urutan perilaku spesifik pada program PLC menjadi sesuatu yang sangat penting. Dengan beberapa aplikasi hal ini adalah penting untuk input-input atau output-output yang akan diakses secara langsung selama siklus. Jenis ini pada pemrosesan program, pemendekan jalur pada proses bayangan, bagaimanapun juga didukung oleh beberapa sistem PLC.

Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC

34

Teknik Listrik Instalasi 6.3. Lembar Evaluasi Soal: 1. Lengkapilah gambar blok urutan pemrosesan program di bawah ini !

P ro s e s S ik lu s

In s t t r u k s i t e r a k ir

2. Jelaskan karakteristik siklus pemrosesan ! 3. Jelaskan konsekuensi pemrosesan program PLC secara siklus dengan menggunakan proses bayangan !

Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC

35

Teknik Listrik Instalasi 6.4. Lembar Jawaban Soal: 1. Lengkapilah gambar blok urutan pemrosesan program di bawah ini !

M e n g a m b il k o n d is i s in y a l in p u t

K o n d is i d a r i ta b e p ro se s b a y a n g a n in p u t ( P II) d ip e r b a r u i

E ksekusi P ro g ra m P L C P ro se s S ik lu s In s t r u k s i 1 In s t r u k s i 2 In s t r u k s i 3

P ro g ra m P L C d i e k s e k u s i b a r is d e m i b a r is in s t r u k s i. P a d a p e rta n y a a n k o n d is i s in y a l in p u t d a p a t d ia k s e s m e la lu i ta b e l p ro s e s b a y a n g a n in p u t ( P II)

In s t t r u k s i t e r a k ir

M e n g e lu a r k a n l k o n d is i s in y a l k e o u t p u t

K o n d is i a k t u a l ta b e p r o s e s b a y a n g a n o u tp u t ( P IQ ) d ik e lu a r k a n k e o u tp u t

2. Jelaskan karakteristik siklus pemrosesan ! Jawab: Karakteristik siklus pemrosesan adalah: Segera setelah program dijalankan pertama kali, secara otomatis melompat kembali ke bagian awal dan pemrosesan diulangi lagi. Diutamakan baris program pertama yang akan diproses, yakni pada permulaan siklus, status pada input-input disimpan di dalam tabel bayangan. Proses bayangan memisahkan area memori selama siklus. Status pada input hingga siklus berakhir tetap konstan walaupun secara fisik hal ini telah diubah. Serupa dengan input, output-output tidak dengan segera ter-set atau reset selama siklus, tetapi status disimpan dengan segera di dalam proses output bayangan. Hanya pada akhir siklus semua

Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC

36

Teknik Listrik Instalasi output secara fisik disambungkan sesuai dengan status logika yang tersimpan di dalam memori. 3. Jelaskan konsekuensi pemrosesan program PLC secara siklus dengan menggunakan proses bayangan ! Jawab: Sinyal input yang lebih pendek dari waktu siklus kemungkinan tidak akan disimpan. Dalam hal yang sama, ada kemungkinan tertundanya waktu pada dua siklus antara terjadinya sebuah sinyal input dan munculnya reaksi pada output untuk sinyal ini. Semenjak perintah diproses secara urut, urutan perilaku spesifik pada program PLC menjadi sesuatu yang sangat penting.

Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC

37

Anda mungkin juga menyukai