Anda di halaman 1dari 3

BAHAYA BEKERJA DI KETINGGIAN

Friday, 15 July 2011 17:24 Ihsan

BAHAYA-BAHAYA UMUM YANG BERKAIATAN DENGAN KONDISI LINGKUNGAN :

Pekerjaan dilakukan di sekitar listrik (kabel di atas tiang, cable tray) Areal pekerjaan berada di dekat bukaan/tempat berketinggian lebih dari 1,8 meter. Areal kerja berada di atas permukaan kerja yang datar dan dapat menahan beban yang dimaksudkan. Kondisi cuaca dapat menghalangi pekerjaan (hujan, angin, panas ekstrim dsb.) Potensi benda-benda jatuh ke dalam areal kerja, (bijih dari chutes conveyors, alami, tumbuhan) Pekerjaan dilakukan di atas air.

Proses hulu atau muara tidak diisolasi dengan benar. Jarak pandang dapat menghalangi pekerjaan (penerangan alami, buatan) Tepi-tepi areal kerja tidak diberi pengaman. Akses ke tempat kerja terhalang atau membutuhkan sarana akses dan keluar sementara.

Halangan alami menyebabkan pekerja terganggu di tempat kerja area ( struktur baja, instalasi, pipa-pipa dan peralatan, tumbuhan). Pekerjaan dipengaruhi oleh kegiatan pekerjaan lainnya (bekerja di tepi jalan, di work shop) Pekerjaan dilakkan di atas areal kerja termasuk workshops) Pekerjaan dilakukan di ruang terbatas atau areal di mana kesadaran terbatas dapat menghalangi penyelamatan.

BAHAYA-BAHAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN BEKERJA DI KETINGGIAN Tidak dapat mengenali anchor points yang sesuai (harus menahan minimum 15KN) mengakibatkan perlindungan tidak memadai pada waktu jatuh. Lanyard atau harness webbing tidak berfungsi karena kondisinya buruk. Jatuh ke atas permukaan karena pemilihan lanyard yang tidak tepat (lanyard 2meter, atau 60cm) Jatuh karena tidak menggunakan harness selama melakukan tugas atau bergerak di sekitar tempat kerja. Lanyard terpelintir karena attachment pada satu anchor point terlalu banyak. Jatuh dari tempat kerja karena kepadatan atau ruang kerja tidak memadai (termasuk penempatan benda atau penggunaan peralatan) Terperosok ke dalam lubang di tempat (tidak ditutup atau diberi barikade) Terpeleset dari permukaan kerja karena keracunan (minyak, deterjen), alas kaki tidak memadai. Terpeleset dari tempat kerja karena sudut (kemiringan atap). Jatuh karena kelelahan fisik atau tidak nyaman dalam cara bekerja). Jatuh karena peralatan tidak berfungsi dengan baik (elevated work platform, man-cage) Jatuh karena work platform menjadi tidak stabil (elevated work platform, scaffolding, mancage) Jatuh dari work platform karena handrail tidak standar. Tertimpa benda-benda, perkakas atau peralatan yang jatuh ke personil yang bekerja di bawah.

Kontak dengan listrik kabel di atas tiang. Karena pengoperasian elevated work platform yang salah. Terperosok karena penggunaan material yang tidak tepat atau work platform kelebihan beban (scaffold board atau kualitas atap yang buruk) Elevated work platform bergerak tidak sesuai perintah alat kontrol (perawatan komponen yang rusak) Jatuh dari tangga atau work platform karena cacat atau kerusakan pada anak tangga dan tempat berpegangan. Tangga roboh pada waktu digunakan untuk naik atau turun dari tempat kerja karena tidak diposisikan secara benar atau pijakan tangga tidak stabil. Jatuh karena personil berada di atas work platform sementara sedang dipindahkan.

Anda mungkin juga menyukai