o
= permeabilitas = 4t x 10
-7
Wb/A.m (udara)
| = B A cos u
| = fluks magnetik (weber)
B = induksi magnetik
A = luas bidang yang ditembus garis gaya
magnetik
u = sudut antara arah garis normal bidang A
dan arah B
Catatan:
- Bila arah garis induksi magnetik tegak lurus pada bidang gambar, maka arah
tersebut dinyatakan dengan:
tanda .......................................... bila mendekati pembaca
tanda xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx bila menjauhi pembaca
- Rapat garis gaya di suatu titik menyatakan besaran induksi magnetik (B) di titik itu.
- - MEDAN MAGNET OLEH BENDA MAGNETIK
Suatu magnet (misalnya magnet batang) akan menimbulkan medan magnet di
sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke kutub S.
Gbr. Medan Magnet Oleh Benda Magnetik
- - MEDAN MAGNET OLEH MUATAN BERGERAK
Oersted: perpindahan muatan listrik (arus listrik) akan menimbulkan medan magnet
di sekitarnya.
Gbr. Medan Magnet Oleh Muatan
Bergerak
Arah medan magnet B ditentukan dengan kaidah
sekrup putar kanan atau tangan kanan
Besarnya induksi magnetik B di suatu titik yang ditimbulkan
oleh suatu kawat berarus I (HUKUM BIOT SAVART) adalah:
B = k [(I l sin u) / r2]
k = 10-7 = o / 4t
-
- - MEDAN MAGNET OLEH KAWAT LURUS BERARUS
Kawat penghantar yang sangat panjang den lurus terletak pada sumbu-x serta dialiri
arus listrik L. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z terlihat pada gambar
(mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan besarnya adalah:
Gbr. Medan Magnet Oleh Kawat Lurus Berarus
B = (o I)/(2 t a)
a = jarak suatu titik terhadap kawat
-
- - MEDAN MAGNET OLEH KAWAT MELINGKAR BERARUS
Sebuah kawat penghantar berbentuk lingkaran (jari-jari = a) dialiri arus I maka
besarnya induksi magnetik di pusat lingkaran O:
Gbr. Medan Magnet Oleh Kawat Melingkar Berarus
B = o I / 2a
B = N o I / 2a
N = jumlah lilitan
Besar induksi magnetik di titik P:
B = o I sin u / 2r
2
-
- - MEDAN MAGNET OLEH SOLENOIDA DAN TOROIDA
SOLENOIDA adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang
sangat rapat.
Gbr. Medan Magnet Oleh Solenoida
Induksi magnetik di tengah solenoida:
Bo = I n = I N / L
= permeabilitas bahan = o. km
km = permeabilitas relatif
Induksi magnetik di ujung solenoida:
Bp = I n / 2 = I N / 2L = Bo/2
-
TOROIDA adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya berbentuk
lingkaran.
Gbr. Medan Magnet Oleh Toroida
Induksi magnetik di sumbu toroida:
Bo = I n = I N / 2 t R
n = jumlah lilitan per satuan panjang = N/L
L = 2 t R = panjang keliling lingkaran
1. PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP MUATAN BERGERAK
Sebuah partikel bermassa m bermuatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v
di dalam medan magnet dengan induksi magnetik B. akan mengalami Gaya Lorentz
F sebesar
F = q v B sin u
u = sudut yang dibentuk oleh arah gerak muatan dengan arah induksi magnetik
Bila u = 90 (v B) maka F = q v B. Karena F selalu tegak lurus terhadap v. maka
lintasan partikel bermuatan merupakan lingkaran dengan jari-jari R sebesar:
R = mv/q.B
dengan v = e R e = 2tf = 2t/T
2. PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP KAWAT BERARUS
Melalui kawat lurus yang terletak di sumbu-y mengalir arus I. Bila kecepatan
muatan-muatan positif adalah v dan jumlah muatan yang mengalir adalah q selama
waktu t, maka Gaya Lorentz F:
F = l I B sin u
Gbr. Pengaruh Medan Magnet Terhadap Kawat Berarus
Penentuan arah gaya Lorentz mengikuti kaidah tangan kanan. Jika keempat
jari dikepalkan dari arah v ke B atau dari arah I ke B. maka ibu jari menunjukkan
arah gayanya.
3. GAYA ANTAR KAWAT LURUS PARALEL
Gbr. Gaya Antar Kawat Lurus Paralel
Bila I
1
dan I
2
berlawanan arah, kedua
kawat saling tolak
Bila I
1
dan I
2
searah, kedua kawat
saling tarik.
F
1
/l = F
2
/l =
o
I
1
I
2
/ 2td
4.
5. MOMEN KOPEL PADA KUMPARAN
Bila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan dengan luas penampang A,
jumlah lilitan N. dialiri arus I dan berada dalam induksi magnetik B. maka terjadi
momen kopel t sebesar:
t = N I B A sin u satuan N.m
Satuan induksi magnetik :
mks: wb / m atau maxwell / m atau tesla.
cgs : Gauss atau Oersted.
1 Gauss= 1 Oersted= 10
-4
Wb/m
Medan magnet suatu bahan ditimbulkan oleh arus listrik, sedangkan arus listrik ditimbuLkan
akibat aliran/gerak elektron.
1. BAHAN DIAMAGNETIK
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah
nol.
Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
Permeabilitas bahan ini: < o.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
2.
3. BAHAN PARAMAGNETIK
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah
tidak nol.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar.
Permeabilitas bahan: > o.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu
4.
5. BAHAN FERROMAGNETIK
Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai magnet permanen
Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa
ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: > o.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
Contoh Soal:
1. Suatu kawat lingkaran dengan jejari 3 cm.Hitung induksi magnetik
di titik P yang berjarak 4 cm dari pusat lingkaran jika arus 5 A
mengalir pada kawat !
Jawab:
r = \(3 + 4) = 5 cm = 0,05 m
Bp = o I a sin u /2r = (4t x 10-7 . 5 . 0,03 . 3/5) / (2 x 0,05)
Bp = 1.44t.10
-5
Wb/m2
2. Sebuah partikel bermuatan q setelah dipecepat dalam beda potensial V memasuki medan
magnet homogen dengan induksi magnetik B. Jika partikel itu bergerak melingkar dalam
medan magnet tersebut dengan jari-jari R. hitunglah perbandingan antara muatan dan
massa (q/m) partikel tersebut !
Jawab:
Partikel yang bergerak dalam beda potensial V akan memiliki dua jenis energi yaitu:
EK = m v
E = q .V
m v = q . V v = \(2 q V/m) ........(1)
Partikel bergerak melingkar dalam medan magnet,
maka : R = m v / b q .........(2)
Gabungkan persamaan (1) dan (2), maka:
R= m/Bq \(2qV/m) , sehingga q/m = 2 V/RB
Imbas elektromagnetik adalah terjadinya arus listrik dalam suatu penghantar akibat
adanya perubahan medan magnet. Arus yang terjadi disebut arus imbas atau arus induksi
diselidiki oleh Faraday.
1. GGL (GAYA GERAK LISTRIK) INDUKSI
Bila sebuah penghantar dengan panjang l digerakkan dengan kecepatan v di dalam
medan magnet B, tegak lurus terhadap arah medan, maka akan timbul GGL induksi
di ujung-ujung penghantar sebesar:
c = - l v B satuan Volt
2.
3. HUKUM FARADAY
Jika fluks magnet (u) yang menembus suatu kumparan berubah-ubah, maka akan
timbul GGL INDUKSI sebesar:
c = - N du/dt
N =jumlah lilitan kumparan
du =perubahan fluks
dt = perubahan waktu
Arah arus induksi den GGL yang timbul, ditentakan berdasarkan hukam Lenz
den aturan tangan kanan.
Jika keempat jari dikepalkan dari arah v ke arah B. make arah ibu jari menunjukkan
arah arus imbas I.
4. HUKUM LENZ
Arah arus induksi selalu melawan sebab/penyebab yang menimbulkannya. Bila arus
tersebut berubah-ubah, maka fluks magnet yang timbul juga akan berubah-ubah,
sehingga menimbulkan GGL induksi sebesar:
c = - L dI/dt
L = induksi diri (satuan SI = Henry)
dI/dt = perubahan arus pada selang waktu dt
Hubungan hukum Faraday dengan hukum Lenz, menghasilkan:
L = N du/dI
L = o AN/l
L = Induksi diri
A = penampangToroida/Solenoida
l = panjang Toroida/Solenoida
Energi (W) yang tersimpan pada induktor: W = L I
Gbr. Energi Yang Tersimpan Pada Induktor
Perubahan I
1
akan menimbulkan u
1
, selanjutnya menimbulkan perubahan u
2
,
akibatnya timbul GGL induksi pada kumparan 2.
Begitu pula sebaliknya.
c
1
= M dI
2
/dt
c
2
= M dI
1
/dt
dengan M = induksi bolak-balik.