Anda di halaman 1dari 16

PENGENDALIAN AKTIVITAS MIKROBA PERUSAK MAKANAN MELALUI BEBERAPA MACAM TEKNIK PENGAWETAN MAKANAN

Prof. Dr. Dra.Utami Sri Hastuti, M.Pd

Dr Endang Suharsini, M.Kes.

Nanang Purwanto Laily Isnaini


Nana Maria Ulfa Vica Dian A.R Nasmah

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makanan ini memberikan aspek penting dalam penyedian nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam mendukung aktivitas metabolisme.

Makanan dapat pula menjadi media penyebaran penyakit, terutama apabila yang dikonsumsi itu adalah makanan rusak Pengawetan makanan dalam memberikan perlindungan terhadap bahan pangan yang akan dikonsumsi. Pengendalian mikroorganisme dalam bahan makanan pada prinsipnya adalah bertujuan untuk membuat bahan makanan menjadi tahan lama

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah definisi dari pengawetan makanan? Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan kerusakan pada bahan pangan? Bagaimanakah prinsip dari proses pengawetan makanan?

Apa sajakah teknik pengawetan makanan yang dapat dilakukan


Apa sajakah contoh produk bahan makanan hasil pengawetan?

B. TUJUAN PENELITIAN
Mampu menjelaskan definisi dari pengawetan makanan Mampu menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada bahan pangan Mampu menjelaskan prinsip pengawetan makanan

Mampu menjelaskan macam-macam teknik pengawetan

Mampu menyebutkan dan menjelaskan contoh produk bahan makanan hasil pengawetan

BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN PENGAWETAN MAKANAN Hudaya (2008) menjelaskan bahwa pengawetan dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau tindakan yang digunakan oleh manusia pada bahan pangan sedemikian rupa, sehingga bahan tersebut tidak mudah rusak Aris (2010) juga menjelaskan bahwa pengawet pangan adalah upaya untuk mencegah, menghambat pertumbuhan mikroba yang terdapat dalam pangan

Dewangga (2010) menjelaskan bahwa pengawetan makanan adalah proses perawatan dan penanganan makanan untuk menghentikan atau memperlambat sangat busuk (penurunan kualitas, sifat dapat dimakan atau nilai gizi) yang disebabkan atau dipercepat oleh mikroorganisme

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA BAHAN PANGAN

Pertumbuhan dan aktivitas mikroba


Aktivitas enzim yang terdapat dalam bahan pangan Aktivitas serangga, parasit dan binatang pengerat.

Kandungan air dalam bahan pangan Suhu

Udara khususnya oksigen


Sinar Waktu penyimpanan

C. PRINSIP PENGAWETAN MAKANAN

Mencegah atau memperlambat kerusakan microbial Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama

D. Teknik Pengawetan Makanan

PEMANASAN

PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN


PENGERINGAN

FERMENTASI

TEKNIK PENGAWETAN

PENGEMASAN

PEMBERIAN ASAM

RADIASI

PEMBERIAN GULA DAN GARAM


PENGASAPAN

PENAMBAHAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

E. Contoh Produk Hasil Pengawetan


1. PENGGARAMAN PADA IKAN

PENGGARAMAN KERING
PENGGARAMAN BASAH

PENGGARAMAN KERING TANPA WADAH KEDAP AIR

PENGGARAMAN KOMBINASI

2. YOGURT 3. MAKANAN DALAM KALENG

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut 1. Pengawetan makanan adalah upaya untuk mencegah, menghambat pertumbuhan mikroba yang terdapat dalam pangan untuk menghentikan atau memperlambat penurunan kualitas, sifat dapat dimakan atau nilai gizi makanan.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada bahan pangan Pertumbuhan dan aktivitas mikroba Aktivitas enzim yang terdapat dalam bahan pangan Aktivitas serangga, parasit dan binatang pengerat. Kandungan air dalam bahan pangan Suhu, baik suhu tinggi maupun rendah Udara khususnya oksigen Sinar Waktu penyimpanan Reaksi kimia Kerusakan fisik oleh faktor lingkungan 3. Prinsip Pengawetan Makanan Mencegah atau memperlambat kerusakan microbial Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama

4. Teknik Pengawetan Makanan Pemanasan Pendinginan dan pembekuan Pengeringan Pemberian asam Pemberian gula dan garam Pengasapan Penambahan bahan tambahan makanan Radiasi Penemasan Tekhnik Fermentasi

B. SARAN
Bagi produsen makanan hendaknya jangan hanya ingin mendapat keuntungan yang besar tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan bagi masyarakat yang mengkonsumsinyayaitu dengan menggunakan zat aditf yang tidak membahayakan bagi kesehatan Bagi Dinas kesehatan, Pengawasan makanan dan minuman hendaknya sebelum mengeluarkan nomor registrasi mengetahui kandungan zat yang ada didalamnya terutama yang membahayakan kesehatan. Bagi instansi terkait hendaknya memberikan informasi kepada khalayak luas tentang bahan kimia atau zat tambahan yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam makanan dan minuman yang mengganggu kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai