Listrik adalah suatu tenaga yang tidak terlihat oleh panca indra manusia. Akan tetapi listrik dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh manusia. Manusia sangat membutuhkan listrik dan banyak sekali manfaatnya. Contoh ; listrik digunakan untuk penerangan lampu di kala malam hari, untuk alat elektronik, dan masih banyak yang lain. Listrik dihasilkan dari pusat pembangkit listrik. Energi listrik dihasilkan dari energi lain oleh pembangkit listrik, seperti tenaga air, tenaga nuklir, tenaga batubara, dll. Setelah itu dikirim melalui transmisi dan disalurkan ke rumah, industri, kantor, dll. Sangat besar manfaat listrik bagi kita oleh karena itu mari gunakan listrik dengan hemat dan efisien agar kesinambungan tenaga listrik tetap terjaga.
Apakah yang dia temukan? Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar pada suhu tetap. Sehingga dapat disimpulkan : Hasil bagi antara beda potensial (V) dan kuat arus (I) cenderung sama. Nilai hasil bagi (V) dan (I) tersebut adalah nilai penghambat atau resistan (R) Maka akan berlaku rumus : R = V/I atau V = I x R Yups Hukum Ohm adalah rumus listrik sederhana yang banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
elemen primer tidak dapat dimuati lagi. Jadi elemen primer ialah elemen yang bila telah habis muatannya tidak dapat di isi lagi. Contoh : batere biasa. Untuk mengatasi kelemahan elemen primer ini dibuat jenis elemen yang dapat dimuati lagi, jenis elemen ini dinamakan elemen sekunder . Jadi elemen sekunder adalah elemen yang bila telah habis muatannya bisa/dapat di isi kembali. Elemen sekunder sehari-hari kita kenal dengan sebutan accumulator.
Karakteristik Resistor
Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya. Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif.
Hambatan Kawat
Suatu penghantar umumnya berbahan logam, sehingga terdapat hambatan dalam kawat penghantar tersebut. Lalu berapa besarkah nilai hambatan pada suatu kawat penghantar? Besar hambatan tergantung dari beberapa faktor yaitu jenis kawat penghantar, panjang kawat penghantar dan luas penampang kawat penghantar. Dalam teori fisika melakukan suatu percobaan dan diperoleh suatu kesimpulan, nilai hambatan suatu penghantar :
Sebanding dengan panjang kawat penghantar Sebanding dengan nilai hambatan jenis logam Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar
Di mana : V = tegangan dengan satuan Volt I = arus dengan satuan Ampere R = resistansi dengan satuan Ohm P = daya dengan satuan Watt Konversi satuan : 1 Ohm = 1 1 K Ohm = 1 K 1 M Ohm = 1 M 1 K = 1.000 1 M = 1.000 K 1 M = 1.000.000 (M = Mega (106); K = Kilo (103))
oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum). Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungangulungan kawat yang berdekatan.
Dielektrum (Prinsip Pembentukan Kapasitor) Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk.
Komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega). Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi.
Resistor Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Suatu kapasitor memiliki nilai kapasitansi. Nilai kapasitansi ini berfungsi sebagai kemampuan kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x 10-12) (k A/t) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan. Daftar konstanta bahan dielektrik :
Transistor
Transistor adalah komponen elektronika multitermal, biasanya memiliki 3 terminal. Secara harfiah, kata Transistor berarti Transfer resistor, yaitu suatu komponen yang nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur. Secara umum transistor terbagi
dalam 3 jenis : 1. Transistor Bipolar 2. Transistor Unipolar 3. Transistor Unijunction Transistor bipolar bekerja dengan 2 macam carrier, sedangkan Transistor unipolar satu macam saja, hole atau electron. Pada transistor bipolar, arus yang mengalir berupa arus lubang (hole) dan arus electron atau berupa pembawa muatan mayoritas dan minoritas. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat tegangan, penguat arus, penguat daya atau sebagai saklar. Ada 2 jenis transistor berdasar sambungannya yaitu PNP dan NPN. Transistor dapat bekerja apabila diberi tegangan, tujuan pemberian tegangan pada transistor adalah agar transistor tersebut dapat mencapai suatu kondisi menghantar atau menyumbat.
Dalam praktek para desainer elektronika kadang-kadang membutuhkan resistor dengan nilai tertentu. Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik sendiri tidak memproduksinya. Solusi untuk mendapatkan suatu nilai resistor dengan resistansi yang unik tersebut dapat dilakukan dengan cara merangkaikan beberapa resistor sehingga didapatkan nilai resistansi yang dibutuhkan. Ada dua cara untuk merangkaikan resistor, yaitu : 1. Rangkaian resistor Seri 2. Rangkaian resistor Paralel Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara serial.
Seri Menghasilkan rumus : R total = R1+R2+R3,,, dst Sedangkan rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara paralel.
Jadi dalam bodi resistor tersebut terdapat cincin kode warna yang berurutan. Biasanya disetiap resistor memiliki 4 gelang warna dan 5 gelang warna. Setiap warna memiliki nilai masing-masing. Untuk resistor yang memiliki nilai resistansi 4 warna :
Gelang warna urutan 1 , 2 adalah sebagai digit Gelang warna urutan 3 adalah sebagai nilai pengali Gelang warna urutan 4 adalah sebagai nilai toleransi.
Gelang warna urutan 1 , 2, 3 adalah sebagai digit Gelang warna urutan 4 adalah sebagai nilai pengali Gelang warna urutan 5 adalah sebagai nilai toleransi.
Hanya ada 12 warna yang dipakai dalam menghitung nilai resistansi suatu resistor. Berikut tabel nilai resistansi untuk masing-masing warna :
26 Dec
dalam perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel. Resistor tetap pengunaannya untuk daya rendah, yang paling utama adalah jenis tahanan tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak. Macam-macam resistor tetap : 1. 2. 3. 4. Metal Film Resistor Metal Oxide Resistor Carbon Film Resistor Ceramic Encased Wirewound
Resistor variabel memiliki tahanan yang berubah-ubah, seperti yang tercantum dari namanya, memiliki sebuah terminal tahanan yang dapat diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu aplikasi. Mereka bisa memiliki dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga terminal. Jika dua atau tiga terminal digunakan untuk mengendalikan besar tegangan, maka biasanya di sebut potensiometer. Macam-macam resistor variabel :
Potensiometer : Linier, Logaritmis Trimer-Potensiometer Thermister : NTC ( Negative Temperature Coefisient ), PTC ( Positive Temperature Coefisient ) DR Vdr
Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik. Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik. Berikut juga sebaliknya. Generator Arus Searah menghasilkan arus listrik DC karena pada konstruksi dilengkapi dengan komutator, biasanya berfungsi sebagai penguat pada generator utama di bengkel atau industri. Sedangkan Generator Arus Bolak-Balik menghasilkan arus listrik AC, hal ini disebabkan karena konstruksi pada generator menyebabkan arah arus akan berbalik pada setiap setengah putaran.