APPENDICITIS PERFORASI
HANA 030.08.112
INDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis kel Alamat : An. SK : 5 tahun : Laki-laki : KA Bungur Rt 002 Rw 18 Harapan jaya Agama : Islam Suku : Jawa Pekerjaan : Siswa No. RM : 03307650 Masuk RS : 24 Januari 2013
Nyeri perut
Ibu os memberi obat tolak angin tetapi os tetep mengeluh sakit. Keesokan harinya, os muntahmuntah kembali berisi cairan dan sedikit makanan sebanyak 2 kali. Os juga mengatakan perutnya terasa kembung sehingga os merasa mual dan nafsu makannya menurun. Os demam tinggi dengan suhu mencapai 40oC. Os merasa nafasnya sedikit sesak karena menahan sakit.
Lalu, ibu os membawa os ke klinik inova dan dicurigai terkena usus buntu. Karena peralatan disana kurang, os segera dirujuk ke RSUD Bekasi. Saat ini nyeri perut dirasakan sudah menjalar keseluruh bagian perut. Os masih demam dengan suhu 38oC. Os juga masih merasa mual dan nafsu makannya menurun. Selama 3 hari ini os tidak bisa buang air besar. Buang air kecil lancar. Keluhan lain seperti batuk, pilek, sakit kepala, asma, disangkal. os tidak memiliki riwayat asma dan alergi. Os tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran, dan hanya mengkonsumsi buah sedikit.
PEMERIKSAAN UMUM
Tekanan Darah :90/60 mmHg Nadi : 120 x Suhu : 38,5 oC Pernafasaan : 24 x/menit
: 18 kg :-
kepala
mata
SI: -/-
leher
CA
: -/-
Kel. Tiroid: tidak tampak membesar. Kelenjar Limfe : tidak tempak membesar
THORAX
Pulmonal Inspeksi Kiri Kanan Depan Simetris dinamis Simetris dinamis saat statis saat statis Belakang dan Simetris dinamis dan Simetris dinamis saat statis dan saat statis dan
Palpasi
Kiri
Kanan
Perkusi
Kiri Kanan
Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru - Suara vesikuler - Wheezing (-), Ronki (-)
Auskultasi
Kiri
Kanan
Inspeksi
Tidak tampak pulsasi ictus cordis Pulsasi ictus cordis teraba 1 jari medial linea midclavicularis kiri di sela iga IV Batas atas Sela iga ketiga linea parasternalis kiri
Palpasi
Perkusi
Batas kanan
Batas kiri
Auskultasi
Perut
Inspeksi Perut tampak membuncit, bekas operasi (-), dan smiling umbilicus (-). Palpasi Dinding perut : Tegang, terdapat nyeri tekan pada seluruh permukaan abdomen Hati : tidak dapat dilakukan karena terdapat nyeri tekan Limpa : tidak dapat dilakukan karena terdapat nyeri tekan Ginjal : Balotement tidak dapat dilakukan karena terdapat nyeri tekan Perkusi Hipertimpani diseluruh bagian abdomen, nyeri ketuk (+) diseluruh regio abdomen Auskultasi Bising usus (-)
EKSTREMITAS ATAS
Kanan Luka Otot Tonus Massa Sendi Gerak Kekuatan Edema Normotonus Normal Ke segala arah Ke segala arah +5 Normotonus Normal Ke segala arah Ke segala arah +5 Tidak Ada Kiri Tidak ada
EKSTREMITAS BAWAH
Kanan Luka Varises Otot Tonus Massa Sendi Normotonus Normal Ke segala arah Normotonus Normal Ke segala arah Ada Tidak ada Kiri Tidak ada Tidak ada
Gerak
Kekuatan Edema
Ke segala arah
+5 +
Ke segala arah
+5 -
Status Lokalis
Inspeksi : perut tampak buncit dan kembung Palpasi : nyeri tekan (+) titik Mc Burney nyeri lepas (+) titik Mc Burney nyeri tekan kontralateral (+) Rovsing sign (+) nyeri lepas Kontralateral (+) Blumberg sign (+) defans muskular (+) Perkusi : Hipertimpani ,Nyeri ketuk diseluruh kuadran abdomen Auskultasi : Bising usus (-)
Pemeriksaan Tambahan Psoas Sign :+ Obturator Sign :+ Rectal Toucher : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(TANGGAL 23-01-2013)
Hasil Hemoglobin 13,4 Nilai normal 13,2 17,3 gr/dl
Hematokrit
Leukosit
38
11000
33 45 %
5.000 10.000 uL
Trombosit
288.000
150.000 400.000 uL
PT APTT
Tampak dilatasi colon dan usus halus dengan air fluid level multiple Daerah rektum terisi skibala
Diagnosis kerja
DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis
Demam dengue
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Ad Bonam
Ad bonam
Ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Apendiks : suatu organ yang terdapat pada sekum yang terletak pada proximal kolon. Panjang 3 15 cm Lumennya sempit di bagian proximal dan melebar di bagian distal menghasilkan lendir 1-2 ml perhari caecum
PERSARAFAN
PERDARAHAN
Parasimpatis
Cabang N.vagus mengikuti a.mesenterika superior dan a.apendikularis
arteri apendikular (cabang dari bagian bawah arteri ileocolica) Arteri pada apendiks termasuk end arteri yang merupakan arteri tanpa kolateral. Bila arteri ini tersumbat, misal karena adanya trombosis pada infeksi, apendiks akan mengalami gangren
Simpatis
Definisi
Apendisitis merupakan peradangan pada umbai cacing atau apendisitis vermiformis merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa indikasi untuk dilakukan operasi abdomen kegawatdaruratan
Epidemiologi
Pada semua umur terutama 20-30 thn Anak <1thn jarang
Obstruksi (90%)
Fekalit Ascariasis Hiperplasia jar limfoid Tumor pada appendik
Bakteri
Areeob anaerob
Etiologi
Kecenderungan familiar
terjadinya malformasi yang herediter dari organ apendiks yang terlalu panjang, vaskularisasi yang tidak baik, letaknya yang mudah terjadi apendisitis
BAKTERI PENYEBAB
Bakteri anaerob
GEJALA KLINIS
Gambaran klinis apendisitis akut
Tanda awal nyeri mulai di epigastrium atau region umbilikalis disertai mual dan anoreksia Nyeri pindah ke kanan bawah menunjukkan tanda rangsangan peritoneum local dititik McBurney Nyeri tekan Nyeri lepas Defans muskuler Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung Nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (rovsing sign) Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (Blumberg sign) Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak, seperti bernafas dalam, berjalan, batuk, mengedan
PEMERIKSAAN FISIK
Demam biasanya ringan, dengan suhu sekitar 37,538,5 oC. Bila suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi Inspeksi Penderita berjalan sambil bungkuk dan memegang perut. Penderita tampak kesakitan. Pada inspeksi perut tidak ditemukan gambaran spesifik. Kembung sering terlihat pada penderita dengan komplikasi perforasi. Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada massa atau abses appendikuler yang besar
PALPASI
Nyeri tekan Mc.Burney : Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadran kanan bawah atau titik Mc Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis. Nyeri lepas : Rebound tenderness (nyeri lepas tekan) adalah rasa nyeri yang terjadi akibat rangsangan pada peritoneum
ROVSING SIGN :
Penekanan perut sebelah kiri akan menyebabkan nyeri sebelah kanan. Hal ini disebabkan karena tekanan tersebut menyebabkan organ dalam terdorong kearah kanan dan memberikan tekanan pada apendiks yang meradang. Blumberg Sign : nyeri kanan bawah bila tekanan sebelah kiri dilepaskan.
rovsing sign
Psoas sign: ditemukan pada apendiks yang terletak retrosekal. Psoas sign terjadi karena adanya rangsangan m. psoas oleh peradangan yang terjadi pada apendiks.
PSOAS sign
OBTURATOR SIGN:
Obturator sign adalah rasa nyeri yang terjadi bila panggul dan lutut difleksikan kemudian dirotasikan kearah dalam, terjadi karena peradangan appendiksmenyentuh m.Obturator Internus yang merupakan dinding panggul kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa apendiks terletak pada rongga pelvis.
RECTAL TOUCHER
Pemeriksaan ini dilakukan pada appendicitis, untuk menentukan letak apendiks, apabila letaknya sulit diketahui. Jika saat dilakukan pemeriksaan ini dan terasa nyeri, maka kemungkinan apendiks yang meradang terletak didaerah pelvis. Pemeriksaan ini merupakan kunci diagnosis pada appendicitis pelvika
Pemeriksaan rectal toucher pada apendisitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
laboratorium
leukositosis
ABDOMINAL X-RAY
Bila sudah terjadi perforasi, maka pada foto abdomen tegak akan tampak udara bebas di bawah diafragma Bila terjadi peritonitis yang biasanya disertai dengan kantong-kantong pus, maka akan tampak udara yang tersebar tidak merata dan usus-usus yang sebagian distensi dan mungkin tampak cairan bebas, gambaran lemak preperitoneal menghilang, pengkaburan psoas shadow Foto polos abdomen supine pada abses apendiks kadang-kadang memberi pola bercak udara dan air fluid level pada posisi berdiri/LLD, kalsifikasi bercak rim like (melingkar) sekitar perifer mukokel yang asalnya dari apendiks
ULTRASONOGRAPHY
Pada kasus appendicitis akut akan nampak adanya : Dinding apendiks nampak jelas, dapat dibedakan. Diameter luar appendix lebih dari 6 mm. Adanya appendicolith / fecalith. Adanya timbunan cairan periappendicular Tampak lemak pericaecal echogenic prominent. Keadaan apendiks perforasi ditandai dengan tebal dinding apendiks yang asimetris, cairan bebas intraperitonial, dan abses tunggal atau multipel
CT-SCAN
Diameter appendix akan nampak lebih dari 6mm, ada penebalan dinding appendiks gambaran perubahan inflamasi periappendicular, termasuk diantaranya inflammatory fat stranding, phlegmon, free fluid, free air bubbles, abscess, dan adenopathy. Ct-Scan sangat baik untuk mendeteksi apendiks dengan abses atau flegmon
Febris
Laboratoriu m
1 2 1
10
Total poin
DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis : Ditandai dengan mual, muntah dan diare mendahului rasa sakit.
Limfadenitis mesenterika : Biasanya didahului oleh enteritis atau gastroenteritis. Ditandai dengan nyeri perut kanan disertai dengan perasaan mual dan nyeri tekan perut.
Sakitperut lebih ringan, hiperperistaltis sering ditemukan, panas dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan dengan appendisitis akut
DIAGNOSA BANDING
Demam dengue : Dimulai dengan sakit perut mirip peritonitis dan diperoleh hasil positif untuk rumple leed, trombositopenia dan hematokrit yang meningkat
Ulkus peptikum perforasi Sangat mirip dengan appendisitis jika isi gastroduodenum mengendap turun ke daerah usus bagian kanan sekum, karena dapat menyebabkan inflamasi appendix juga.
Kehamilan ektopik : Hampir selalu ada riwayat terlambat haid dengan keluhan yangtidak jelas seperti ruptur tuba dan abortus. Kehamilan di luar rahim disertai pendarahan menimbulkan nyeri mendadak difus di pelvic dan bisa terjadi syok hipovolemik
Pelvic Inflammatory Disease seperti salpingitis akut kanan sulit dibedakan dengan appendicitis akut. Suhu biasanya lebih tinggi daripada appendisitis dan nyeri perut bagian bawah lebih difus. nfeksi panggul pada wanita biasanya diserai keputihan dan infeksi urin.
TATALAKSANA
1.
2.
Apendiktomi adalah terapi utama Antibiotic pada apendisitis digunakan sebagai: Preoperative, antibiotik broad spectrum intravena diindikasikan untuk mengurangi kejadian infeksi pasca pembedahan. Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24 jam pada pasien tanpa komplikasi apendisitis Antibiotic diteruskan sampai 5-7 hari post operatif untuk kasus apendisitis ruptur atau dengan abses. Antibiotic diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus apendisitis rupture dengan peritonitis diffuse.
KOMPLIKASI Perforasi Keterlambatan penanganan merupakan alasan penting terjadinya perforasi. Perforasi appendix akan mengakibatkan peritonitis purulenta yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri makin hebat meliputi seluruh perut dan perut menjadi tegang dan kembung. Nyeri tekan dan defans muskuler di seluruh perut, peristaltik usus menurun sampai menghilang karena ileus paralitik.
Peritonitis Peradangan peritoneum merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis. akibat penyebaran infeksi dari apendisitis. Bila bahan yang menginfeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum menyebabkan timbulnya peritonitis generalisata. Dengan begitu, aktivitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik, usus kemudian menjadi atoni dan meregang. Cairan dan elektrolit hilang ke dalam lumen usus menyebabkan dehidrasi, gangguan sirkulasi, oligouria, dan mungkin syok. Gejala : demam, lekositosis, nyeri abdomen, muntah, Abdomen tegang, kaku, nyeri tekan, dan bunyi usus menghilang
Massa Periapendikuler Hal ini terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi ditutupi pendindingan oleh omentum. Umumnya massa apendix terbentuk pada hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis generalisata. Massa apendix dengan proses radang yang masih aktif ditandai dengan keadaan umum masih terlihat sakit, suhu masih tinggi, terdapat tanda-tanda peritonitis, lekositosis, dan pergeseran ke kiri. Massa apendix dengan proses meradang telah mereda ditandai dengan keadaan umum telah membaik, suhu tidak tinggi lagi, tidak ada tanda peritonitis, teraba massa berbatas tegas dengan nyeri tekan ringan, lekosit dan netrofil normal
PROGNOSIS
Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi prognosisnya baik. Kematian dapat terjadi pada beberapa kasus. Setelah operasi masih dapat terjadi infeksi pada 30% kasus apendix perforasi atau apendix gangrenosa.