Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERENCANAAN PENGAJARAN

PERAN DAN FUNGSI PERENCANAAN PENDIDIKAN

Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan

a. Perencanaan, Manajeman, dan Administrasi Perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan dan menetukan seperangkat keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, subsitusi, kreasi, dan sebagianya). Kajian mengenai perencanaan selalu terkait dengan konsep manajemen dan administrasi, karena perencanaan merupakan unsur dan fungsi yang pertama dan utama dalam konsep manajemen maupun administrasi.

Hal-hal yang penting dalam menyusun suatu rencana, yaitu : a. Berhubungan dengan masa depan, b. Seperangkat kegiatan, c. Proses yang sistematis, dan d. Hasil serta tujuan tertentu.

Fungsi dari perencanaan adalah : a. Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian, b. Menghindari pemborosan sumber daya, c. Alat bagi pengembangan quality assurance, dan d. Upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan.

b. Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan kepadanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan ketakwaan manusia.

c. Konsep dasar Perencanaan Pendidikan Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dengan cara yang optimal dalam suatu Negara. Terdapat empat hal yang menyangkut perencanaan pendidikan, yaitu : a. Tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan, b. Keadaan yang terjadi sekarang, c. Alternatif pilihan kebijakan dan prioritas dalam mencapai tujuan, dan d. Strategi penentuan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.

Perencanaan pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan untuk melihat masa depan dalam hal menentukan kebijakan. Prioritas dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan sistem pendidikan Negara dan peserta didik yang dilayani oleh sistem tersebut. Jadi secara konseptual bahwa perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat banyak komponen yang ikut berproses didalamnya.

d. Analisis Posisi Perencanaan Pendidikan Perencanaan merupakan alat pengubah dan pengendali perubahan, sedangkan pembangunan artinya mengubah untuk maju dan berkembang menuju arah tertentu. Ini berarti setiap upaya pembangunan memerlukan perencanaan dan setiap perencanaan adalah untuk mewujudkan upaya pembangunan. Karena itu pembangunan dan perencanaan dalam pengertian ini tidak dapat dipisahkan karena memang saling melengkapi dan saling membutuhkan. Ini berarti setiap upaya pembangunan memerlukan perencanaan, dan setiap perencanaan adalah untuk mewujudkan upaya pembangunan.

e. Mekanisme Perencanaan Pendidikan Ditinjau dari posisi dan sifat serta karakteristik model perencanaan, perencanaan pendidikan itu ada yang bersifat terpadu, dan yang bersifat komprehensif, ada yang bersifat transaksional dan ada pula yang bersifat strategik. Kegiatan perencanaan adalah kegiatan yang sistematik dan sequensial, karena itu kegiatan-kegiatan dalam proses penyusunan perencanaan dan pelaksanaan perencanaan memerlukan tahapan-tahapan sesuai dengan karakteristik perencanaan yang sedang dikembangkan

a. Sejarah Perencanaan Gagasan mengenai perencanaan pendidikan sudah ada sejak jaman dahulu, meskipun sifatnya murni spekulatif. Tujuan pendidikan menurut plato adalah untuk kebahagian individu dan kesejahteraan Negara, sedangkan tugas pendidikan adalah untuk mencapai tujuan itu melalui lembaga-lembaga sosial dimana masing-masing individu harus menyesuaikan dengan tujuan itu melalui proses seleksi.

b. Karakteristik Perencanan Pendidikan adalah suatu alat yang sangat kuat untuk mencapai perubahan dan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Hal-hal yang harus diperhatikan para pendidikan dan para perencanaan, yaitu : a. Tenaga kerja, b. Merencanakan dan menguasai penerimaan murid, kemudian output lulusan dan hasilnya.

c. Pentingnya Perencanaan Perencanaan dipandang penting dan diperlukan bagi suatu organisasi antara lain ; 1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan. 2. Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. 3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik. 4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. 5. Dengan adanya rencana, maka aka nada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan.

Di bawah ini disajikan contoh pengembangan RPP. Cobalah Anda cermati bagian per bagiannya. Ingat, cermati secara teliti. Dengan mencermati contoh, secara tidak langsung, Anda telah

belajar bagaimana seharusnya mengembangkan RPP. Hal-hal yg harus Anda perhatikan dalam penerapan pembelajaran yang menekankan pada prinsip-prinsip di bawah ini. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Memahami sifat yg dimiliki anak, Mengenal anak secara perseorangan, Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar, Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah, Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik, Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan pembelajaran, dan Membedakan antara aktif secara fisik dan aktif secara mental. Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan prinsip-prinsip tampak jelas tersaji dalam tabel di bawah ini.

Kegiatan Guru Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yg beragam

Pembelajaran Sesuai mapel, guru menggunakan, misalnya: Alat yang tersedia atau yg dibuat sendiri Gambar Studi kasus Nara sumber Lingkungan

Guru memberi kesemptan kepada siswa untk mengembangkan

Siswa: Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri Menarik simpulan Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri dengan kata-kata sendiri

keterampilan

Guru memberi kesemptan kepada siswa untuk mengungkapkan

Melalui: Diskusi Lebih banyak pertanyaan terbuka Hasil karya yg merupakan pemikiran anak sendiri

gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan Guru menyesuaikan bahan dan

Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu) Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan

pembelajarn dg kemampuan siswa

Guru

mengaitkan

pembelajaran

Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri Siswa menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari

dengan pengalaman siswa sehari-hari

Menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus

Guru memantau kerja siswa Guru memberikan umpan balik

Cobalah Anda simak contoh pengembangan RPP di bawah ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah Kelas, Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu A. Standar Kompetensi

: SD/MI : VI, 1 : Bahasa Indonesia : 4 X 35 menit (2 pertemuan)

1. Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan

B. Kompetensi Dasar 1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak yang dibacakan

C. Indikator Kognitif (1) Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan perwatakannya dengan mengutip kalimat atau paragraf yang mendukung (2) Menjelaskan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang mendukung (3) Menjelaskan tema cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang mendukung (4) Menjelaskan amanat cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang mendukung

Psikomotor (5) Menulis kembali cerita dengan bahasa sendiri (6) Memberikan tanggapan terhadap isi

Afektif Perilaku Berkarakter (1) bergiliran dan mematuhi aturan (2) tata krama dan kebiasaan mendengarkan orang lain (3) terus mencoba dan melakukan yang terbaik (4) kerjasama

Keterampilan Sosial

(1) berpendapat (2) menjadi pendengar yang baik (3) membuat pertanyaan

D. Tujuan Pembelajaran Kognitif (1) Disajikan pembacaan teks cerita anak, siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan perwatakannya dengan mengutip kalimat atau paragraf yang mendukung dengan 70% tepat sesuai teks (2) Disajikan pembacaan teks cerita anak, siswa mampu menjelaskan latar cerita dengan 70 % tepat sesuai teks (3) Disajikan pembacaan teks cerita anak, siswa mampu menjelaskan tema cerita dengan 70% tepat sesuai teks (4) Disajikan pembacaan teks cerita anak, siswa mampu menjelaskan amanat cerita dengan 70% tepat sesuai teks Psikomotor (5) Disajikan pembacaan teks cerita anak, siswa mampu menulis kembali cerita dengan bahasa sendiri yang sederhana dan mudah dipahami (6) Disajikan pembacaan teks cerita anak, siswa mampu memberikan tanggapan terhadap isi cerita yang didengarkan dengan bahasa yang santun dan sopan

Afektif (1) Perilaku Berkarakter Terlibat dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa, sekurang-kurangnya siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi: bergiliran dan mematuhi aturan tata krama dan kebiasaan mendengarkan orang lain, terus mencoba, melakukan yang terbaik, dan kerja sama (sesuai LP 4: Format Pengamatan Perilaku berkarakter).

(2) Keterampilan Sosial Terlibat dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa, sekurang-kurangnya siswa dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan sosial, meliputi: berpendapat, menjadi pendengar yang baik, membuat pertanyaan (sesuai LP 5: Format Pengamatan Keterampilan Sosial).

B. Materi Pembelajaran: teks cerita anak yang dikenalnya

C. Metode Pembelajaran 1. a. Sintaks Pembelajaran: Fase 1: Orientasi pembelajaran (O)

b. c. d. e. f. 2.

Fase 2: Pemodelan (M) Fase 3: Eksplorasi topik (E) Fase 4: Analisis dan pemecahan masalah topik (A) Fase 5: Pengomukasian hasil (K) Fase 6: Evaluasi/refleksi (E) Model Pembelajaran: OME AKE

D. Langkah- langkah Kegiatan :

Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal a. Guru melakukan pengecekan persiapan belajar siswa, ruang belajar siswa, dan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar (Fase 1) b. Guru menyampaikan sebuah kalimat pancingan tentang cerita anak (dongeng) yang dikenal anak-anak, misalnya, Seorang Pangeran ingin mencari permaisuri. Dikumpulkanlah seluruh gadis di balairung istana kerajaan. Sang Pangeran akan mengadakan pesta .... (Diharapkan anak-anak akan menjawab bahwa penggalan cerita tersebut berasal dari cerita anak atau Cinderela). Guru menegur siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru dalam rangka menumbuhkan tata krama dan kebiasaan mendengarkan orang lain. (Fase 1) c. d. Guru menyampaikan sepenggal cerita yang lain (Fase 1) Tanya-jawab tentang sepenggal cerita yang telah disampaikan guru dan melanjutkannya dengan menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar. Siswa diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanggung jawab. (Fase 1) e. Guru memberikan wawasan tentang pentingnya kompetensi dasar ini dalam kehidupan sehari-hari (Fase 1)

2. Kegiatan Inti a. Siswa membentuk kelompok berdasarkan bulan kelahiran atau yang lain (Kemudian kelompok siswa dinamai Januari, Februari, Maret, dan seterusnya. Jumlah anggota dalam kelompok dibuat sedemikian rupa sehingga seimbang meskipun tidak sama. Jika terdapat nama kelompok bulan tertentu yang terlalu banyak dapat dipecah dua. Jika terlalu sedikit dapat digabung dengan nama bulan sebelum atau sesudahnya atau menyesuaikan; atau nama kelompok lain yang dekat dengan KD) (Fase 2) b. Setiap kelompok menerima guntingan kertas karton dari guru. Setiap kelompok menerima sembilan guntingan karton. Kertas karton tersebut berisi satu unsur cerita. Tiga buah guntingan karton berisi nama-nama tokoh cerita (nama-nama yang tercantum memiliki kemiripan, dengan satu atau dua tokoh cerita yang berbeda). Tiga buah guntingan koran yang berisi watak tokoh cerita. Tiga guntingan lagi berisi latar cerita. Warna guntingan karton dibuat variatif. (Semua isi yang terdapat dalam guntingan karton dibuat sedemikian rupa menarik dan dibuat sedemikian rupa mirip yang sekaligus berfungsi sebagai pengecoh jawaban) (Fase 2)

c.

Siswa mendengarkan teks cerita anak Negeri Keong. (Teks cerita dapat dibacakan oleh guru atau siswa. Pembacaan cerita anak dapat dilakukan dua kali jika diperlukan. Guru memberikan pujian kepada siswa yang terbukti mendengarkan dengan baik dalam rangka menumbuhkan tata krama dan kebiasaan mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. (Fase 2) (tahap Ekplorasi)

d.

Siswa mencocokkan guntingan kertas-kertas karton yang telah diterima sesuai dengan teks cerita anak yang didengarkannya (memilih dan menentukan tokoh cerita, watak, dan latar) (Fase 3) (tahap Ekplorasi)

e.

Siswa berdiskusi kelompok (dalam satu kelompok) untuk menentukan hasil kerja kelompok. Di dalam kelompok, siswa belajar kerja sama serta menemukan idenya sendiri, dan menghargai ide teman lain. (Fase 4) (tahap Elaborasi)

f.

Masing-masing kelompok menuliskan kembali cerita dengan bahasa sendiri. Dalam hal ini siswa memiliki keinginan untuk terus mencoba dan melakukan yang terbaik. (Fase 4) (tahap Elaborasi)

g.

Masing-masing kelompok memberikan tanggapan terhadap isi cerita yang didengarkan secara tertulis (Fase 4) (tahap Elaborasi)

h.

Masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Kelompok lain menanggapinya. Dalam hal ini, siswa dibiasakan berani dan terus mencoba serta melakukan yang terbaik. (Fase 5) (tahap konfirmasi)

i.

Setiap kelompok memberikan penilaian (berupa angka yang telah disepakati sebelumnya secara klasikal) kepada masing-masing kelompok sesudah selesai tampil di depan kelas. Siswa belajar bekerja sama, menghargai orang lain dan akhirnya memilih yang terbaik untuk mewakili kelompok mereka (Fase 5 atau 6) (tahap konfirmasi).

j.

Guru bersama siswa menghitung rata-rata nilai setiap kelompok yang baru saja tampil di depan kelas berdasarkan penilaian kelompok lain. (Fase 5 atau 6) (tahap konfirmasi)

3. Kegiatan Penutup a. b. Siswa membuat simpulan/ rangkuman hasil belajar (Fase 6) Guru memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari. (Fase 6) c. Guru memberikan tugas rumah untuk mencari (membuat kliping) cerita anak dari koran atau majalah secara berkelompok (Fase 6) d. Guru dan peserta didik melakukan refleksi: menyebutkan nilai-nilai yang dapat dipetik/diambil melalui cerita anak Negeri Keong tersebut. (Fase 6)

Pertemuan kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Siswa bercerita tentang sesuatu di depan kelas (siswa diminta secara sukarela oleh guru untuk bercerita sebuah cerita anak yang pernah didengar atau dibacanya). Guru memberikan pujian kepada siswa yang terbukti mendengarkan dengan baik dalam rangka menumbuhkan tata krama dan kebiasaan

mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. (Fase 1) b. Kegiatan tersebut dapat dilakukan lebih dari sekali (paling banyak tiga siswa yang diminta bercerita) (Fase 1) c. Tanya-jawab tentang sepenggal cerita di atas dan memotivasi siswa tentang pentingnya menghargai orang lain. Siswa diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanggung jawab. (Fase1)

2. Kegiatan Inti a. Siswa membentuk kelompok berdasarkan bulan kelahiran (Kemudian kelompok siswa akan dinamai Januari, Februari, Maret, dan seterusnya. Jumlah anggota dalam kelompok dibuat sedemikian rupa sehingga seimbang meskipun tidak sama. Jika terdapat nama kelompok bulan tertentu yang terlalu banyak dapat dipecah dua. Jika terlalu sedikit dapat digabung dengan nama bulan sebelum atau sesudahnya atau menyesuaikan; atau nama kelompok lain yang dekat dengan KD) (Fase 2) b. Setiap kelompok menerima guntingan kertas karton dari guru. Setiap kelompok menerima enam buah guntingan karton. Kertas-karton tersebut berisi satu unsur cerita. Tiga buah guntingan karton berisi tema cerita. Tiga buah guntingan koran yang berisi amanat cerita. (Semua isi yang terdapat dalam guntingan karton dibuat sedemikian rupa menarik dan dibuat sedemikan rupa mirip yang sekaligus berfungsi sebagai pengecoh jawaban) (Fase 2) c. Siswa mendengarkan rekaman teks cerita anak Bruno dan Gondola Indah dari tape recorder (pembacaan cerita anak dapat dilakukan dua kali jika diperlukan). Guru menegur siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru dalam rangka menumbuhkan tata krama dan kebiasaan mendengarkan orang lain. (Fase 2) (tahap Eksplorasi) d. Siswa mencocokkan guntingan kertas-kertas karton yang telah diterima sesuai dengan teks cerita anak yang didengarkannya (memilih dan menentukan tema cerita daan amanat cerita) (Fase 3) (tahap Eksplorasi) e. Siswa berdiskusi kelompok (dalam satu kelompok) untuk menentukan hasil kerja kelompok. Di dalam kelompok, siswa belajar kerja sama serta menemukan idenya sendiri, dan menghargai ide teman lain. (Fase 4) (tahap Eksplorasi) f. Masing-masing kelompok menuliskan kembali cerita dengan bahasa sendiri. Siswa belajar bekerja sama, menghargai orang lain dan akhirnya memilih yang terbaik untuk mewakili kelompok mereka. (Fase 4) (tahap Elaborasi) g. Masing-masing kelompok memberikan tanggapan terhadap isi cerita yang didengarkan secara tertulis (Fase 4) (tahap Elaborasi) h. Masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Kelompok lain menanggapinya. Dalam hal ini, siswa dibiasakan berani dan terus mencoba serta melakukan yang terbaik. (Fase 5) (tahap Elaborasi) i. Setiap kelompok memberikan penilaian (berupa angka yang telah disepakati sebelumnya secara klasikal) kepada masing-masing kelompok sesudah selesai tampil di depan kelas. (Fase 5 atau 6) (tahap konfirmasi) j. Guru bersama siswa menghitung rata-rata nilai setiap kelompok yang baru saja tampil di depan kelas

berdasarkan penilaian kelompok lain. (Fase 5 atau 6) (tahap konfirmasi)

3.

Kegiatan Penutup

a. b.

Siswa membuat simpulan/ rangkuman hasil belajar (Fase 6) Guru memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari. (Fase 6)

c. d.

Guru memberikan tanggapan sekilas tentang tugas sebelumnya (Fase 6) Guru dan murid melakukan refleksi: siswa terpilih (dipilih melalui cerita yang disampaikan sebelumnya di depan kelas) menyampaikan kesan dan nilai yang didapatkan setelah medengarkan cerita anak Bruno dan Gondola Indah tersebut. (Fase 6)

E. Sumber Belajar a. b. c. d. Buku cerita anak LKS Tape recorder Narasumber

F. Penilaian Hasil Belajar a. Teknik penilaian : 1. tes tertulis 2. tes lisan b. Bentuk instrumen : 1. produk (rekaman) 2. produk (kliping) c. Soal/instrumen : terlampir

, ............................... Mengetahui, Kepala SD/MI........................ Guru Mata pelajaran,

.................................. NIP/NIK NIP/NIK

......................................

Kerjakan soal di bawah ini (Semua soal dikerjakan bersama kelompok sesuai dengan nama kelompok masingmasing)! 1. Carilah sebuah teks cerita anak. Buatlah rekaman pembacaan secara sederhana terhadap cerita anak tersebut kemudian. 2. Dengarkan rekaman pembacaan teks cerita anak tersebut secara cermat lalu temukan tokoh cerita dan watak masing-masing tokohnya. 3. Jelaskan latar, tema, dan amanat yang terkandung dalam teks tersebut. 4. Ceritakan kembali (dalam bentuk tulis) dengan menggunakan bahasamu sendiri. 5. Buatlah kliping yang berisi cerita anak dari buku berita, majalah, atau koran. Masing-masing kelompok membuat sebuah kliping. Satu buah kliping sekurang-kurangnya berisi lima buah cerita anak.

KUNCI LEMBAR PENILAIAN 1.Aksa dan kedua kakak laki-lakinya. 2.Cerita terjadi di kamar Aksa, pada saat Aksa sedang tidur. Tema cerita adalah menyadari kekurangan diri sendiri (INSYAF). 3. Disesuaikan dengan isi. 4. Amanat: Jika kita tidak baik marilah mau berubah untuk menjadi yang baik.

Rambu-rambu Penilaian 1. Rubrik Penilaian Pembacaan Cerita


No. Nama Kelompok Vokal: jeda, intonasi, dan kejelasan (A) Aspek Yang Dinilai Interpretasi/ Penafsiran (B) Penampilan Fisik Performance (C)

Keterangan: Skor untuk A : Angka 15-40 Skor untuk B : Angka 10-35 Skor untuk C : Angka 10-25 2. Penilaiannya:
No. 1 2 3 4 5 6 Unsur yang ditemukan tokoh cerita watak latar tema amanat sinopsis singkat teks cerita Jawaban Tidak jawab/tidak lengkap/lengkap Skor 0 0 0 0 0 0 100 8 8 8 8 8 13 15 15 15 15 15 25

JUMLAH

Anda mungkin juga menyukai