Induksi Elektromagnetik
Fadhlurrahman Ruslan
Akselerasi 2 2012/2013
Ketika magnet digerakkan ( keluar - masuk ) dalam kumparan, jarum pada galvanometer akan menyimpang.
Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam kumparan, jarum pada galvanometer tidak menyimpang (menunjukkan angka nol). Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan bahwa di dalam kumparan mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi. Arus listrik timbul karena adanya perubahan jumlah garis gaya magnet, yang mengakibatkan pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial. Beda potensial ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi)
Electromagnetic Induction: Demonstrations and Definition Hukum Faraday 1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (fluks) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi. 2. Perubahan fluks medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut. Persamaan Ggl induksi (Eind) yang memenuhi hukum Faraday adalah sebagai berikut:
Apa arti tanda negatif itu ? Tanda negatif berati sesuai dengan Hukum Lenz, yaitu Ggl Induksi
selalu membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber perubahan fluks magnetik.
Demonstration of Lenz Law Fluks Magnetik
Satuan internasional dari besaran fluks magnetik diukur dalam Weber, disingkat Wb dan didefinisikan dengan:
Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar memotong garis-garis gaya magnetik selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt
ditunjukkan oleh penyimpangan jarum galvanometer yaitu ke kanan dan ke kiri. Karena arus induksi selalu bolak-balik, maka disebut arus bolakbalik (AC = Alternating Current). Faraday menggunakan konsep garis gaya magnet untuk menjelaskan peristiwa di atas. Perhatikan Gambar 13.1! 1. Magnet didekatkan pada kumparan maka gaya yang melingkupi kumparan menjadi bertambah banyak, sehingga pada kedua ujung kumparan timbul gaya gerak listrik (GGL). 2. Magnet dijauhkan terhadap kumparan maka garis gaya yang melingkupi kumparan menjadi berkurang, kedua ujung kumparan juga timbul GGL. 3. Magnet diam terhadap kumparan, jumlah garis gaya magnet yang melingkupi kumparan tetap, sehingga tidak ada GGL. Kesimpulan percobaan di atas adalah: Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
Cara mengubah tegangan ac menjadi dc Tegangan 220 volt AC langsung di searahkan, dengan dioda yang dirangkai merupakan jembatan,kemudian di ratakan dengan kapasitor dan hasilnya berupa tegangan DC 310 volt dilewatkan ke trafoferiite dan transistor power, kemudian ada rangkaian yang men on off transistornya dengan jedatertentu sehingga kumparan sekunder trafo ferittenya yang dirancang menghasilkan tegangan pulsa disearahkan menjadi tegangan DC. Cara mengubah tegangan dc menjadi ac. untuk menghasilkan tegangan AC adalah dengan cara mengatur keterlambatan sudut penyalaan saklarpada tiap lengan inverter sehingga mampu menghasilkan level tegangan keluaran positip dan negatif yang berulang dengan frekuensi tertentu
akibat ari hokum kekekalan energy sehingga tidak ada energy yang hilang atau diciptakan dari perubahan yang terjadi. Arus riak timbul jika suatu kepingan logam berada di sekitar medan magnet yang garis-garis gayanya sedang berubah-ubah. Gejala ini di manfaatkan untuk pembuatan rem magnetik kereta. Sebuah electromagnet diletakkan pada bagian kereta yang berdekatan dengan rel. Arus listrik yang dihasilkan electromagnet menimbulkan arus induksi yang berlawanan arah pada rel. Akibatnya, laju kereta melambat. Selain itu, arus listrik digunakan pada detektor logam. Apabila mendeteksi logam, arus riak akan melepaskan medan magnetnya yang selanjutnya menginduksi kumparan. Arus listrik yang dihasilakan kumpran akan menyalakan detector.
Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik). GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan disebut GGL induksi. Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut induksi elektromagnetik.
Saat Magnet digerakkan Mendekati Kumparan. Saat kumparan didekati oleh kutub utara magnet, ujung kumparan yang didekati akan berlaku sebagai kutub utara. Demikian juga jika kutub yang mendekat adalah kutub selatan, maka ujung kumparan yang didekati akan berlaku sebagai kutub selatan. Cluenya untuk ujung kumparan yang didekati adalah : JIKA DIDEKATI, DIA MENOLAK. Didekati U dia jadi U, didekati S dia jadi S (kutub sejenis saling menolak). Dalam contoh di atas, yang mendekati adalah kutub utara, sehingga ujung kumparan sebelah kiri menjadi kutub utara dan ujung lainnya adalah kutub selatan. Arah arus yang bagaimana yang menghasilkan kutub-kutub magnet pada kumparan seperti di atas? Gunakan kaidah tangan kanan namun kali ini bukan untuk mencari kutub-kutub magnet kumparannya karena kutubnya sudah ada, tetapi untuk mendapatkan arah arus yang menghasilkan kutub-kutub yang sudah ada tadi. Dari penerapan kaidah tangan kanan didapat arah arus adalah dari A ke B. Saat Magnet digerakkan Menjauhi Kumparan. Saat kumparan dijauhi oleh kutub utara magnet, ujung kumparan yang dijauhi akanberlaku sebagai kutub selatan. Sedangkan jika yang menjauhi adalah kutub selatan maka ujung kumparan yang dijauhi akan menjadi kutub utara. Cluenya untuk ujung kumparan yang didekati adalah : JIKA DITINGGAL MENJAUH, DIA BERUSAHA MENARIK. Dijauhi U dia jadi S, dijauhi S dia jadi U (kutub berlawanan saling tarik).
Dalam contoh yang kedua ujung yang menjauh adalah utara, sehingga ujung kumparan yang sebelah kiri akan menjadi kutub selatan dan ujung satu lagi sebagai utara. Arah arus seperti apa yang menghasilkan kutub-kutub kumparan seperti contoh kedua? Sama, gunakan kaidah tangan kanan dan hasilnya adalah arah arus dari B ke A. Apakah jika dengan kutub utara mendekati kumparan akan sealu menghasilkan arah arus dari A ke B? Tidak, tergantung dari cara melilit kumparan. Pada contoh pertama di atas lilitan kawat pada ujung kiri melalui sisi belakang kumparan. Jika lilitannya dipindah melalui sisi depan terlebih dahulu, maka arus yang dihasilkan akan dari B ke A. Demikian juga berlaku untuk contoh yang kedua.
1. Generator Pada generator ini terdapat dua buah magnet yang kuat. Kutubkutub magnet yang berlawanan saling dihadapkan. Kutub utara magnet yang satu dihadapkan ke kutub selatan magnet yang lain. Dengan demikian, di dalam ruangan antara dua kutub magnet dihasilkan medan magnet. Di dalam medan magnet tersebut terdapat kumparan yang mudah berputar pada porosnya. Karena kumparan selalu berputar, jumlah garis gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan pun selalu berubah-ubah. Ketika posisi kumparan sejajar dengan garis gaya megnet, tidak ada garis gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan. Sebaliknya, ketika posisi kumparan tegak lurus terhadap garis gaya magnet, jumlah garis gaya magnet yang
masuk dalam kumparan maksimal. Dengan demikian, timbul GGL induksi AC. GGL induksi ini dihubungkan dengan rangkaian listrik melalui sikat karbonyang terdapat pada kedua cincin geser bergantian. Akibatnya, timbul arus listrik induks AC. 2. Dinamo Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator. Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada cincin yang digunakan. Pada dinamo arus searah menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah (komutator). Cincin ini memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian luar Dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan cincin ganda (dua cincin). Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana adalah dinamo sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda. Jika roda berputar, kumparan atau magnet ikut berputar. Akibatnya, timbul GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir. Makin cepat gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet yang
kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak di dalam kumparan.
Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida). cincin geser, dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Sebagaimana percobaan Faraday GGL induksi yang ditimbulkan leh generator AC dapat diperbesar dengan cara: - memperbanyak lilitan kumparan, - menggunakan magnet permanen yang lebih kuat. - mempercepat perputaran kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan.
Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo sepeda. Bagian utama dinamo
sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC. Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang). Generator DC
Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah (komutator). Transformator
Agar tidak berbahaya tegangan yang tinggi itu harus diturunkan terlebih dahulu sebelum arus listrik disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Pada umumnya tegangan listrik yang disalurkan ke rumahrumah penduduk ada dua macam, yaitu 220 volt dan 1l0 volt. Alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan disebut transformator. Bagian utama transformator adalah dua buah kumparan yang keduanya dililitkan pada sebuah inti besi lunak. Kedua kumparan tersebut memiliki
jumlah lilitan yang berbeda. Kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC disebut kumparan primer, sedangkan kumparan yang lain disebut kumparan sekunder.
Jika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan AC (dialiri arus listrik AC), besi lunak akan menjadi elektromagnet. Karena arus yang mengalir tersebut adalah arus AC, garis-garis gaya elektromagnet selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, garis-garis gaya yang dilingkupi oleh kumparan sekunder juga berubah-ubah. Perubahan garis gaya itu menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder. Hal itu menyebabkan pada kumparan sekunder mengalir arus AC (arus induksi).
Kita dapat rnembedakan transformator menjadi dua macam. yaitu transformator step up dan transformator step down. Transformator .step up adalah transformator yang jumlah lilitan primernya lebih kecil dari pada lilitan sekunder. Oleh karena itu, transformator step up dapat digunakun untuk menaikkan tegangan AC.
Fungsi Transformator
Fungsi transformator amat di butuhkan dalam suatu rangkaian elektronika. sebab transformator berperan untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi yang sama. transformator atau dikenal juga dengan trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk didalam klasifikasi mesin listrik statis. Sistem kerja transformator tenaga pada biasanya di tanahkan pada titik netral, sesuai dengan keperluan untuk sistem pengamanan atau proteksi. contoh transformator ini adalah transformator 150/70 kv yang ditanahkan dengan langsung di sisi netral 150 kv, dan transformator 70/20 kv yang ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kv-nya. Prinsip kerja transformator dimana tegangan berdasar masukan pada bolak-balik induksi yang
elektromagnetik
membentangi primer menyebabkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. fluks bolak-balik ini kemudian menginduksikan gaya gerak listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. bila efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder. Dasar teori fungsi transformator adalah bila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir melingkari satu inti besi kemudian inti besi itu akan beralih jadi magnet dan seandainya magnet tersebut dikelilingi oleh satu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut
akan terjadi beda tegangan yang melingkari magnet, hingga akan timbul gaya gerak listrik (ggl). Bagian utama dari fungsi transformator terdiri dari suatu inti besi, kumparan transformator, kumparan tersier dan minyak transformator. Masing-masing dari Fungsi Transformator ini amat di butuhkan didalam susunan suatu rangkaian. Jenis-jenis transformator beraneka ragam, diantaranya ialah transformator step up, transformator step down, autotransformator dan transformator 3 fasa. transformator 3 fasa terdiri dari tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. lilitan primer umumnya dihubungkan dengan bintang ( y ) dan lilitan sekunder dihubungkan dengan delta ( ; ). Sebagian besar dari transformator tenaga mempunyai kumparankumparan yang intinya direndam didalam minyak transformator, terlebih pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar. sebab minyak transformator memiliki sifat sebagai media pemindah panas serta juga berperan pula sebagai isolasi ( mempunyai daya tegangan tembus tinggi ) hingga berperan sebagai media pendingin dan isolasi sebagai Fungsi Transformator.
Jenis-jenis Trafo
Berkaitan dengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator adalah alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah. Transformator terdiri dari pasangan kumparan
primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang karena arus pusar. Kumparan primer dan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang terpisah. Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasangan kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekunder. Secara lebih lengkap bisa dicermati pada gambar 2.[1]
Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan digunakan pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang sama (kaki yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya, maka dapat dicermati pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah: = x t Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah = N /t
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka /t = Vp/Np = Vs/Ns Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat Vp/Np = Vs/Ns Sedemikian sehingga Vp.Ip = Vs.Is Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder. Jenis-jenis transformator adalah [3]: 1. Step-Up
Gambar 4. Lambang transformator step-up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. 2. Step-down
Gambar 5. Skema transformator step-down Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. 3. Autotransformator
Gambar 6. Skema transformator Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam
lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali). Autotransformator Variabel
Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
5. Transformator Isolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. 6. Transformator Pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah. 7. Transformator Tiga Fasa Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta ().
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan
magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).[5]
Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan magnet Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan[6]: Vp/Vs = Np/Ns (6) Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Simbol Transformator Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu: 1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np). 2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns). Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah: 1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns). 2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP). 3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Vs = tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Ip = kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A) Is = kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)
Selama 1 sekon, kumparan primer tranformator menerima energi dari sumber yang akan diubah sebesar Wp = Vp Ip t joule. Selama t sekon transformator tersebut juga melepas energi melalui kumparan sekunder sebesar Ws = Vs Is t joule. Efisiensi tranformator, , adalah persentase harga perbandingan antara besar energi yang dilepas transformator tiap sekon pada kumparan sekunder dengan energi yang diterima transformator setiap sekon pada kumparan primer. Energi tiap sekon disebut daya. Oleh karena itu, efisiensi
dapat dinyatakan dalam perbandingan daya sekunder, Ps dan daya primer, Pp, kali 100 % dan dapat ditulis
Diantaranya yaitu trafo step-up, yang digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkain pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti trafo inverter LCD monitor, trafo inverter TV, dll. Sedangkan trafo step-down adalah kebalikannya, yaitu berfungsi menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor. Tau adaptor kan? kalau ga tau ya cari tau sendiri deh, soalnya kalau dijelaskan disini jadi panjang berderet-deret nanti. Prinsip trafo juga digunakan dalam mengubah impedansi,
contohnya pada gulungan spul yang terdapat pada speaker, kalau speaker dibuka dalamya ada lilitan kan? nah, itu sebenarnya juga termasuk trafo. Kegunaan lain yaitu trafo dipakai sebagai pengatur frekuensi, contohnya pada pesawat radio, dalamnya ada gulungan kawat yang disebut koker, yang dipakai untuk mengatur frekuensi radio tersebut.
Referensi
www.google.com www.wikipedia.org www.reidkidz.blogspot.com www.crayonpedia.org www.arisblogger-setiawan.blogspot.com www.fajardonny.blogspot.com www.physiscofunsyiah.blogspot.com www.belajar.kemendiknas.go.id www.artidefinisi.com www.scribd.com www.peperonity.com www.slideshare.com