Anda di halaman 1dari 28

SMART BOOK DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH USIA 2-5 TAHUN DARI ASPEK PSIKOMOTOR

OLEH ASTIKA MAHARANI PUTRI FaKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

MARET 2011

TUMBUH KEMBANG ANAK

Pertumbuhan

dan

perkembangan

terjadi pada setiap makhluk hidup. Proses tumbuh kembang ini terjadi sangat cepat dan memasuki masa emasnya pada masa kanak-kanak. Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang terlihat, seperti perubahan fisik, tetapi juga peningkatan kemampuan berfikir, berperasaan, bertingkah laku, dan lain-lain. Perkembangan yang terjadi pada anakanak tahap merupakan yang suatu teratur rangkaian dari ke satu tahap perubahan

perkembangan

perkembangan selanjutnya, contohnya : berdiri dengan satu kaki, berjinjit,

berjalan menaiki tangga, berlari, dan seterusnya.

KEBUTUHAN DASAR ANAK 3A

ASUH
Kebutuhan asuh (fisis-biomedis) meliputi kebutuhan akan nutrisi dan perlindungan kesehatan. Upaya pemenuhan kebutuhan tersebut yang perbaikan peningkatan sendiri. meliputi pemberian makanan dan sesuai dengan lingkungan, status umurnya

pemantauan ibunya

kesehatan anak serta imunisasi disamping kesehatan

ASIH

Yang

dimaksud

dengan

asih

(emosi)

adalah ikatan yang erat, serasi dan selaras antara ibu dan anaknya berupa kebutuhan emosi dan kasih saying. Menurut Abdullah Nashih Ulwan, setiap orang tua secara fitrah di dalam hatinya akan tumbuh perasaan cinta terhadap anak dan akan tumbuh pula perasaan psikologis lainnya, berupa perasaan kebapakan dan keibuan untuk Andai memelihara, perasaan-perasaan mengasihi, psikologis menyayangi dan memperhatikan anak. semacam itu tidak ada, niscaya species manusia ini akan lenyap dari permukaan bumi. Kedua orang tua tidak akan sabar memelihara anak-anak mereka, tidak akan mau mengasuh dan mendidik, tidak akan memperhatikan persoalan dan kepentingan-kepentingan anaknya.

ASAH
Sedangkan (kebutuhan yang akan dimaksud stimulasi) asah adalah

pemberian stimulasi kepada anak (baik disengaja, disadari, maupun tidak) akan merupakan proses belajar, pendidikan dan pelatihan pada anak. Stimulasi ini perlu diberikan sedini mungkin. Pada usia balita pola hidup anak adalah bermain. Oleh karena dengan Stimulasi itu, cara hendaknya bermain dan pemberian informal. untuk seperti stimulasi bermain pada balita dilakukan bermain berfungsi

perkembangan

psikososial

kreativitas dan kemandirian. Pada asah, selain digunakan alat permainan yang bersifat edukatif dan kreatif (apek), stimulasi verbal atau komunikasi verbal dengan anak juga memegang peranan sangat penting sehingga harus diberikan sedini mungkin. Hal ini akan membantu perkembangan keterampilan berbahasa anak dan akan menunjang pendidikan formalnya kelak. Stimulasi mental juga berperan dalam kebutuhan asah yang

berfungsi untuk perkembangan religius (beragama), dan moral etika.

4 ASPEK TUMBUH KEMBANG ANAK

MOTORIK KASAR DAN MOTORIK


HALUS
MOTORIK adalah semua gerakan yang

mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh yang erat kaitannya dengan perkembangan pusat motoric di otak.
MOTORIK KASAR Pada anak, gerakan ini

dapat secara lebih jelas dibedakan antara gerak kasar dan gerakan halus. Disebut gerakan kasar bila gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar.

Contoh : telungkup berlari, dll.


MOTORIK

gerakan menjadi

membalik, telentang

dari atau

sebaliknya. Gerakan berjalan, gerakan


HALUS

merupakan hanya

suatu

gerakan

yang

melibatkan

bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, karena itu tidak bergitu memerlukan tenaga. Gerakan halus : ini gerakan memerlukan mengambil dengan ibu koordinasi yang cermat. Contoh sesuatu hanya benda

menggunakan

jari dan telunjuk tangan. Gerakan benda lubang, prakarya menggunting), Menggambar, dll. kecil memasukkan ke dalam Membuat (menempel, Menari,

Melalu latihan-latihan yang tepat, kecepatan, kecermatan keluwesan, dapat dan berkembang,

sehingga seorang anak dapat lebih terampil dan mahir dalam motoriknya.

KOMUNIKASI AKTIF DAN PASIF


Sebagai makhluk sosial, anak akan selalu berada di antara atau bersama orang lain. Agar didapatkan rasa saling pengertian, Komunikasi gerakan, Sedangkan melakukan maka aktif dan dapat lain diperlukan dilakukan sebagainya. pasif yang kemamuan berkomunikasi. seorang bayi dalam bentuk tangisan, komunikasi apa saja

merupakan kesanggupan mengerti dan diperintahkan oleh orang lain. Komunikasi aktif dapat dikembangkan melalui system berbicara, menyanyi,

bercerita,dsb. Sedangkan komunikasi pasif dapat dikembangkan dengan kemampuan mengerti orang lain.

perkembangan kecerdasan (kognisi)


Seorang kelima balita inderanya, mula-mula seperti akan melihat rasa, diajarkan, segala Melalu demi dan berkembang memalui pemikiran dari warna-warna, yang maka sesuatu orang mengenal dan bahwa namanya. setahap mengenal

mendengar suara,dll. Melalui kata-kata dudengarkan pengertian itu tuanya anak ada

permainan dan latihan yang diberikan maka akan setahap

mengerti lingkungannya dan memiliki kemampuan merencanakan persoalan.

Perkembangan
sosial

kemampuan

menolong diri sendiri dan tingkah laku Pada awal kehidupannya seorang anak bergantung pada orang lain dalam hal pemenuhan makanan, saying,dll. derajat kualitas kehidupannya, pakaian, seperti kesehatan,kasih

Kebutuhan-kebutuhan maupun jumlahnya

tersebut makin lama makin berubah seiring bertambahnya umur si anak. Dengan makin baiknya kemampuan motorik, anak akan terdorong untuk melakukan sendiri berbagai hal dan terdorong untuk bergaul dengan orang lain selain keluarga. Orang tua harus mulai melatih anak-anak melakukan berbagai hal secara mandiri, seperti makan, minum, buang air kecil dan besar, berpakaian, dll. Sehingga dengan kemandirian itu anak tidak

canggung untuk memasuki lingkungan baru.

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) ANAK Pengertian


Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenai faktor resiko (fisik, biomedik, psikososial) pada anak.

Kegunaan
Kegunaanya secara dini, untuk mengetahui upaya dan

penyimpangan tumbuh kembang balita sehingga upaya stimulasi pencegahan,

upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang

jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang.

Alat untuk melakukan deteksi dini


Alat untuk deteksi dini ini berupa tes skrining yang telah distandardisasi untuk menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang normal. Tes skrining yang peka, dapat meramalkan keadaan anak di kemudian hari. Tes skrining yang peka, dapat meramalkan keadaan anak di kemudian hari. Macammacam adalah : 1. Tes Deteksi Resiko Keluarga (DRK) ini dapat membantu kita dalam apakah tes skrining yang digunakan

menilai

keadaan

keluarga,

keluarga tersebut memerlukan bantuan dan perhatian khusus atau tidak. 2. Berat Badan Menurut Tinggi Badan

Anak ( BB dan TB)

Pengukuran berat badan menurut tinggi badan anak adalah cara lain yang dipergunakan untuk mengetahui status gizi anak. Pengukuran ini dilakukan untuk menilai pertumbuhan fisik anak yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan non fisiknya. Kegunaan pengukuran ini dapat

menggambarkan gizi anak,sehingga dapat dipakai sebagai salah satu alat pemantau pertumbuhan fisik anak.

3.

Pengukuran Lingkaran Kepala Anak

(PLKA) Merupakan cara yang biasa dipakai untuk mengetahui Biasanya perkembangan tengkorak otak anak. besar mengikuti

perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada perkembangan tengkorak maka perkembangan otak juga terhambat. Kegunaan pemeriksaan ini dapat

menggambarkan

perkembangan

otak,

sehingga dapat dipakai sebagai salah satu alat pemantau perkembangan kecerdasan anak. 4. Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan (KPSP) Merupakan suatu daftar pertanyaan

singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan dengan 6 tahun. 5. Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai

(KPAP) Merupakan perilaku sekumpulan digunakan kondisi-kondisi sebagai alat

yang

untuk mendeteksi secara dini kelainankelainan perilaku anak prasekolah. 6. Tes Daya Mata Lihat (TDL) dan Tes Anak

Kesehatan Prasekolah

(TKM)

Bagi

Kegunaan pada

tes daya lihat (TDL) untuk usia prasekolah. Dengan

mendeteksi secara dini kelainan daya lihat anak demikian maka tindakan lebih lanjut dapat ditentukan. Kegunaan tes kesehatan mata (TKM) yaitu dengan mengikuti petunjuk yang diberikan, meliputi pemeriksaan mata atau beberapa kelainan, keluhan anak, dan perilaku anak. 7. Tes Daya Dengar Anak (TDD) tes daya ini yaitu mengetahui anak sedini

Kegunaan gangguan

dengar

mungkin, karena pendengaran ini sangat penting perannya dalam proses tumbuh kembang anak.

Cara pengisian tes skrining perkembangan

Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah


(KPAP) Cara mengisi kuisioner : 30 perilaku yang tercantum disini (terlampir 1) ditanyakan satu persatu kepada orang tua atau pengasuh anak. Selain dilakukan oleh petugas kesehatan di lapangan, kuisioner ini dapat dilakukan pleh kader, guru, maupun orang tua. Cara Menilai : 1. Berikan nilai untuk tiap jawaban sesuai data perilaku anak = Tidak terdapat (T) bernilai 0 :

Kadang-kadang terdapat : bernilai 1 Sering terdapat (S) bernilai 2 :

2. Jumlahkan nilai jawaban dari data perilaku anak

Bila jumlah nilai kurang dari 17, maka anak tak perlu dirujuk. Bila jumlah nilai adalah 17 atau lebih, maka anak perlu dirujuk.

Tes Daya Lihat (TDL)


Dilakukan sejak usia > 3 tahun Dilakukan di ruang tenang, cukup cahaya Gantung Kartu E (terlampir 2) setinggi mata anak dalam posisi duduk,letakkan kursi berjarak 3 meter dari Kartu E Dimulai dari yang paling atas (besar), dan dari mata kanan dahulu dengan mata kiri ditutup, begitu sebaliknya. Cara menilai : 1. Bila hasil mata kanan & kiri tidak sama, tidak bisa sampai baris ke 3 dapat dirujuk.

Tes Kesehatan Mata (TKM)

Ada 3 poin yang perlu diperiksa dalam tes ini (terlampir 3), yaitu keadaan kelainan mata, keluhan subyektif dari anak tersebut, dan perilaku-perilaku tertentu. Jika ditemukan satu kelainan atau lebih pada mata anak seperti yang diuraikan, maka anak tersebut perlu dirujuk.

Cara stimulasi perkembangan anak pada umur 2-5 tahun 2-3 tahun
Gerakan (motorik) kasar yang dikuasai : Menjaga keseimbangan badan Berlari Melompat Bermain bola

Stimulasi diberikan :

perkembangan

yang

perlu

Lompat

jauh,

dapat

digunakan

kertas yang diletakkan berjajar di lantai, ajari anak untuk melompati kertas tsb dengan kedua kaki secara bersamaan Menghadapi rintangan, dengan dan

merangkak,

berjinjit,

melompat

sebagainya, di kolong meja, mengelilingi kursi, di atas bantal, dan lain-lain. Berlatih lempar tangkap, dapat

menggunakan bola besar Gerakan dikuasai : Bermain puzzle Bermain balok-balok Menggambar Memasukkan benda yang satu ke motoric halus yang harus

dalam benda lainnya

Stimulasi perkembangan yang diberikan :

lalu

Gunting kertas-kertas tak terpakai, pandu anak untuk menempelkan

gambar-gamabar tersebut sebagai suatu gambar tempelan, bicarakan apa yang sedang dibuat. benda untuk Memilih menurut memilih dan mengelompokkan beri anak

jenisnya, dan

bermacam-macam benda, lalu minta anak mengelompokkan benda-benda tersebut. jika Balok mainan anak, pakai balokumur anak bertambah , tambah

balok mainan sebagai permainan anak, jumlahnya.

3-4 tahun
Motorik kasar yang harus dikuasai : Berlari

Melompat Berdiri diatas satu kaki Bermain bola Mengendarai sepeda roda tiga

Stimulasi perkembangan yang diberikan : Latihan lempar tangkap dengan

bola yang kecil Berjalan mengikuti garis, tunjukkan

bahwa kedua tangannya dapat digunakan untuk menyeimbangkan badannya maka Latihan ajari melompat-lompat cara melompat dengan melintasi

satu kaki, jika di satu tempat sudah bias seluruh ruangan. Melempar benda-benda kecil keatas

atau menjatuhkan kerikil ke dalam kaleng Menirukan binatang berjalan

Motoric halus yang harus dikuasai : Bermain puzzle yang lebih sulit Menggambar dan menulis Menjahit Mencampur warna

Stimulasi perkembangan yang dilakukan : Pakai gunting dan tunjukkan cara Beri gambar sederhana

memakainya. untuk dipotong. -

Gunting gambar di media cetak lalu gambar tersebut. Ajari cara

tempel ke karton dan buat lubang di sekeliling menjahit pada gambar tersebut. Ajari bagaimana cara membuat

garis, bulatan untuk kemudian dibuat jadi rumah, matahari, bulan, angka,dll.

Ajari cara menggambar dengan cat

memakai jari2 pada kedua tangannya. Latih memakai cat air Campur air ke dalam 3 warna

utama, beri penjelasan bahwa mencampur warna dapat menghasilkan warna baru

4-5 tahun
Motoric kasar yang harus dikuasai : Bermain dengan bola Lompat dengan satu kaki Lompat jauh Berjalan diatas jalan setapak Berayun-ayun Memanjat

Stimulasi perkembangan yang diberikan : Gunakan tongkat untuk bermain

golf,ajari cara bermainnya.

minta

Lomba karung, ajari cara memakai mereka melompat dan balapan

karung (atau kain jika lebih mudah),lalu untuk emncapai garis tujuan. Bermain engklek, jika belum bias,

ajari cara bermainnya. Bermain lompat tali

Motoric halus yang harus dikuasai : Bermain puzzle yang sulit Menggambar Memotong Menempel

Stimulasi perkembangan yang diberikan : Potong berbagai bentuk-bentuk

seperti lingkaran, segitiga, dll , lalu bagi dua bagian. Ajari caranya menyatukan

kembali dua bagian tersebut menjadi satu kembali. agar Ketika anak menggambar, menambahkan minta

gambar-gambar

lainnya, gambar pohon, rumah, bunga, dan lain-lain.

Kasus kelainan tumbuh kembang


Autisme Hiperaktif dan gangguan berkonsentrasi. Pengukuran lingkaran kepala anak (PLKA) tidak normal. Kelainan-kelainan bentuk dan fungsi tubuh (hidrosefalus, spina bifida, strobismus) I-Epotiroidea. Perawakan pendek Perawakan tinggi

Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani langsung

Kasus diatas harus dilaporkan dan dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai