Vaksin virus inaktif, vaksin bakteri inaktif atau toxoid dapat diberikan pada kehamilan kecuali vaksin virus hidup. Pemberian vaksin rutin umumnya aman diberikan pada kehamilan diantaranya diphteria, tetanus, influenza, dan hepatitis B. Vaksin meningkokok dan rabies masih dipertimbangkan. Sedangkan vaksin yang tidak boleh diberikan adalah measles, mumps, dan rubella, varicella, serta BCG (bacille Calmette-Guerin). Vaksin yang sudah dilemahkan bisa menembus plasenta. Pada kehamilan usia 17 minggu terjadi transfer IgG maternal ke dalam plasenta melalui transpor aktif dan selektif, sehingga menyebabkan penurunan kadar IgG di tubuh ibu. Pada kehamilan usia 33 minggu akan timbul keseimbangan kadar IgG antara ibu dan janin. Karena adanya transmisi imunoglobulin dalam uterus dari ibu ke janin, hal inilah yang mendasari pemberian imunisasi ibu untuk memberikan proteksi pada bayinya.
Jika ada indikasi Jika ada indikasi Ya, Tdap lebih dipilih Ya Ya, hindari konsepsi selama 4 minggu Ya, jika <50 tahun dan sehat; hindari konsepsi selama 4 minggu Ya, hindari konsepsi selama 4 minggu
Jika ada indikasi Dihindari, kecuali ada risiko Jika ada indikasi Ya, Jika risiko tinggi pertusis Tidak
Jika ada indikasi Jika ada indikasi Ya, Tdap lebih dipilih Ya Ya, hindari konsepsi selama 4 minggu Ya, jika <50 tahun dan sehat; hindari konsepsi selama 4 minggu Ya, hindari konsepsi selama 4 minggu
inaktif
inaktif
SC
IM IM SC
Influenza(LAIV)
Tidak
hidup
Nasal spray
MMR
Tidak
hidup
SC