Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK Siti Robiya dan Nur Isna Asmaun. Prevalensi Penyebab Utama Kebutaan Menurut WHO di RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari Sampai Juni Tahun 2012 dibimbing oleh Yunita dan Nurfachanti Fattah (xii + 37 halaman + 9 gambar + 3 tabel + lampiran) Latar Belakang : Angka kebutaan dan kesakitan mata di Indonesia masih tinggi. Menurut data Riskesdas 2007, prevalensi nasional kebutaan di Indonesia adalah sebesar 0,9% dengan penyebab utama katarak. Dilaporkan pula bahwa telah terjadi peningkatan prevalensi nasional kasus katarak (1,8%) dibandingkan dengan data SKRT 2001 (1,2%). Penyebab utama kebutaan lainnya adalah glaukoma sebesar 0,5%, dan disusul dengan gangguan refraksi serta penyakit mata degeneratif. Dengan angka tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan (2,6%) dan terendah di Provinsi Kalimantan Timur (0,3%). Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyebab kebutaan yang utama menurutWHO di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari sampai Juni 2012. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian bertempat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tanggal 29 Oktorber 5 November 2012. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah total sampling, dimana semua pasien yang terdiagnosis Kebutaan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari sampai Juni 2012. Analisis data dengan menggunakan SPSS18. Hasil Penelitian : Hasil penelitian dengan 102 kasus di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari Juni 2012. Distribusi pasien berdsasarkan usia didapatkan bahwa kebanyakan pasien berusia >45 tahun, jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, dan yang menderita katarak 22,05%, glaukoma 10,65%, uveitis 2,28%, AMD 0%, trakoma 0%, kekeruhan kornea 3,42%, dan retinopati diabetik 0,38%. Kesimpulan:Kesimpulan dari penelitian ini bahwa prevalensi penyebab kebutaan terbanyak terjadi pada penderita katarak.

iv

Anda mungkin juga menyukai