Anda di halaman 1dari 10

Yulia Dwi Nastiti 07700129

Rinitis

Alergi adalah Penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah terpapar dengan alergen yang sama. Batasan : rinitis alergi ditandai dengan gejala bersin-bersin paroksismal, pilek encer dan kadang-kadang disertai hidung buntu

Alergen

Inhalan : lewat udara pernapasan misal debu rumah, tungau, dan lain-lain Ingestan : lewat makanan misal udang, kepiting, telur, dan lain-lain Injektan : lewat suntikan atau tusukan misal penisilin dan gigitan serangga Kontaktan : lewat kulit misal obat kosmetik atau salep

Mukosa hidung terpapar alergen

inflamasi mukosa hidung

Reaksi alergi fase cepat Fase alergi lambat (pada beberapa pasien)

Pergerakan sel radang ke mukosa hidung

Hidung buntu

Serangan

timbul bila terjadi kontak dengan

alergen Didahului rasa gatal pada hidumg, mata, atau kadang pada palatum mole Bersin-bersin paroksismal, pilek encer dan buntu hidung Gangguan pembauan, mata sembab dan berair kadang disertai sakit kepala

musiman

Berdasarkan terjadinya

sepanjang tahun

Rinitis alergi

Berdasarkan lama serangan

Intermitten

Persisten

Berdasarkan derajat sakitnya

ringan

Berat

Diagnosis

ditegakkan melalui :

Anamnesis berupa bersin, rinore, obstruksi nasi Anamnesis alergi terhadap bahan tertentu adanya riwayat alergi pada keluarga Pada pemeriksaan terlihat mukosa hidung pucat kebiruan dan ditemukan sekret encer

Laboratorium

: eosinofil pada sekret hidung

dan darah Pemeriksaan IgE total serum Tes kulit ( prick test ), Uji gores ( scratch test ), uji intrakutan ( intradermal )

Terapi

Menghindari alergen semaksimal mungkin Antihistamin ( CTM 3X2-4 mg ) Kortikosteroid (dexamethasone ) Dekongestan lokal ( tetes hidung larutan ephedrine ) Dekongestan oral ( pseudo ephedrine ) Steroid semprot hidung untuk rinitis persisten sedang berat Pembedahan Meningkatkan kondisi dan daya tahan tubuh

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai