Anda di halaman 1dari 3

Seputar Vaksin Hepatitis B

Saat ini telah banyak tersedia vaksin hepatitis B untuk mencegah infeksi virus hepatitis B, ada yang langsung di import dari pembuat vaksin diluar negeri ada juga vaksin hepatitis B yang dibuat oleh pabrik vaksin dalam negeri, seperti PT. Bio Farma di Bandung Indonesia. Kemudian kita juga dengan mudah mendapatkan pilihan vaksin hepatitis B yang monovalent atau vaksin hepatitis B yang di-kombinnasi dengan vaksin lain untuk mencegah penyakit infeksi lainnya . Misalnya kombinasi vakksin Hepatitis B dengan vaksin DTP,kombinasi hepatitis B dengan DTP-HIBIPV dan lain-lainnya. Penyakit hepatitis ini bisa ditimbulkn oleh 5 jenis serotipe virus hepatitis, yaitu serotipe A, serotipe B, serotipe C, serotipe D dan serotipe E. Semua dengan sifat kharekristik yang mirip dalam gejalah penyakit hati yang ditimbulkannya, namun juga berbeda dalam hal perjalanan penyakitnnya pada manusia, ada yang bersifat akut dan sembuh dengan sendirinya/self limiting, ada yang bisa berkembang menjadi bentuk yang khronik menahun dengan komplikasi berupa sirosis dan kenker hati yang berujung fatal. Kemudian ada yang bisa kita cegah dengan pemberian vaksinasi dan imunisasi sebelum terinfeksi dengan virus tersebut, namun juga ada serotipe yang hingga kini belum ada vaksin untuk mencegahnya, misalnya serotipe C dan E. Sedangkan cara penularannya juga berbeda, misalnya serotipe A dan E, hanya menular melalui makanan dan minuman juga benda yang tercemar dengan kotoran manusia yang mengadung virus serotipe A dan E , ini yang dikenal sebagai cara infeksi feco-oral route. Sedangkan serotipe B dan C hanya bisa menular melalui darah dan cairan tubuh penderita atau pembawa virus serotipe ini. Cairan tubuh yang dimaksud adalah cairan vagina, sperma dan juga serum dan darah penderiita atau pembawa virus hepatitis serotipe B dan C ini. Sudah banyak bukti bahwa virus hepatitis bisa ditularkan melalui bahan-bahan seperti diatas, misalnya pernah dilaporkan kejadian wabah hepatitis B melalui vaksin yang dibuat dari serum penderita atau pembawa virus hepatitis. Juga pernah terjadi karena pemakaian jarum suntik yang berulang-ulang, sehingga terjadi penularan virus dan terjadinya penyakit hepatitis.

Penyakit hepatitis B yang penularannya melalui darah, cairan tubuh dan jarum suntik, yang lebih banyak terjadi pada orang dewasa, dikenal juga sebagai serum hepatitis atau parenteral hepatitis. Sebaliknya penyakit hepatitis A yang cara menularnya feco-oral, juga lebih banyak terjadi pada anak-anak, dikenal sebagai infectious hepatitis

Sejarah Pembuatan Vaksin Hepatitis B:


Penemuan sebab penyakit hepatitis B adalah terobosan dunia kedokteran yang luar biasa di abad ke 20 ini. Pada tahun 1965, Dr. Blumberg dan koleganya melaporkan penemuan isoprecipin yang disebut Australian Antigen pada suku aborigin di Australia. Rupanya antigen ini tersebar diseluruh dunia dan ditemukan pada orang sehat, misalnya ditemukan < 1% didaerah Amerika Utara dan Eropa, dan 6 25% didaerah tropis dan Asia Tenggara. Australian antigen ini berkaitan dengan kejadian infeksi virus hepatitis B. Sepuluh tahun kemudian, virus HBV yang besarnya hanya 42 nm (nano mikron), berhasil ditemukan dengan bantuan mikroskop elektron, kemudian juga ditemukan adanya zat antibody terhadap HBV(Hepatitis B Virus). Dari serum ini dibuatkan Imuno-globulin hepatitis B untuk mengobati infeksi virus hepatitis B. Pada tahun 1970, Dr. Krugman dan kolega memanaskan virus hepatitis B untuk mengetahui apa yang terjadi dengan keganasan virus tersebut.Ternyata setelah pemanasan 1 menit, mereka menemukan bahwa virus itu sudah tidak bisa menular lagi karena sudah mati karena pemanasan, namun masih mempunyai kemampuan merangsang sistim imunologi tubuh untuk membuat zat antibody melawan jenis virus hepatitis B ini Maka sejak 1980 orang mulai membuat vaksin dengan antigen virus hepatitis B dari plasma manusia pembawa virus hepatitis B ini. Tetapi vaksin yang dibuat dari plasma manusia ini adalah mahal dan tidak aman, karena sering menyebabkan timbulnya penyakit hepatitis B atau penyakit lainnya pada orang yang diberikan suntikan vaksin dari plasma manusia ini. Sehingga mulai dicari jalan lain untuk membuat vaksin yang aman namun tetap murah terjangkau.

Sampai kemudian orang berhasil menemukan cara pembuatan vaksin secara bio-engineering atau tehnik DNA rekombinan, dengan hanya memakai bagian molekul DNA genetik virus hepatitis B, yang disisipkan dalam struktur genetik sel lain, dalam hal ini dipilih sel ragi (Saccharomyces cervisiae,ragi roti). Dengan cara genetic engineering atau DNA rekombinan tehnik ini, maka vaksin hepatitis B ini bisa dibuat dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya pembuatan yang jauh lebih murah, namun tidak mengurangi tingkat efektifitas dan keamanan vaksin ini.

Vaksin Heatitis B yang ada di Indonesia:


Pabrik Pembuat
PT. Bio Farma

Nama Vaksin
Vaksin Hepatitis B DNA Rekombinan

Jenis Vaksin
(Indonesia)

GlaxoSmithKline

Engerix B Twinrix

DNA Rekombinan DNA Rekombinan

(Belgia)

(Gabungan Vaksin Hepatitis A dan Hepatitis B)

Sanofi Pasteur

Euvax B

DNA Rekombinan

(Prancis)

MSD

HB Vax II

DNA Rekombinan

(Amerika)

http://selukbelukvaksin.com/tag/vaksin-hepatitis-b-rekombinan/

Anda mungkin juga menyukai