Anda di halaman 1dari 4

Nama NIM Offering

: Prayoga Tri Budiarsa : 100341406439 : CC Struktur dan Morfologi Virus

Struktur Virus a. Kepala : Kepala virus berisi DNA atau RNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid b. Asam nukleat berfungsi sebagai pembawa sifat DNA c. d. e. f. RNA Unting tunggal Unting ganda Kapsid, dengan kapsomer: lapisan protein yang menyelubungi asam nukleat, Pembungkus/ selaput Spike Ekor : berfungsi sebagai alat penancap ketubuh inang, terdiri atas tabung dibentuk dari subunit protein yang disebut kapsomer

bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut

Morfologi Virus a. Memanjang (batang/jarum) b. Oval c. Bulat d. Kotak berbidang banyak (polyhedron) e. Bentuknya seperti T (Virus T).

(Virus Bentuk Jarum)

(virus bentuk batang)

(virus bentuk bola)

(Virus seperti T)

Virus memiliki sifat sifat sebagai berikut : a. Hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (DNA atau RNA). b. Berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskrop cahaya biasa dan dapat melewati jaringan bakteri. c. Virus bukan merupakan sel, jadi tidak memiliki cytoplasma, inti atau membran plasma. d. sendiri. e. Bentuk dan ukuran sangat bervariasi. f. Dapat aktif hanya pada makhluk hidup yang spesifik. Hanya hidup pada organisme hidup karena untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nukleat saja, virus tidak merupakan makhluk yang mampu berdiri

Nama NIM Offering

: Prayoga Tri Budiarsa : 100341406439 : CC Reproduksi Virus

Pertumbuhan virus menggunakan dua cara Daur Lysogenik

Lysogenik Litik

a. Adsorpsi : virus menempel pada bakteri


b. Penetrasi : setelah melisiskan dinding sel, virus melakukan penetrasi materi genetik

DNA ke dalam tubuh bakteri. c. Penggabungan : DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri dan membentuk profage. d. Pembelahan : jika bakteri membelah diri, profage ikut membelah sehingga anakan sel bakteri pun mengandung profage. e. Litik : jika keadaan lingkungan mendukung, virus akan mengalami pematangan sehingga memasuki keadaan litik Daur Litik
a. Adsorpsi : Virus menempel pada bakteri.

b. Injeksi : Dinding sel bakteri dilarutkan oleh enzim dari virus, melalui lubang yang sudah dilarutkan oleh enzim virus tersebut, DNA virus dimasukkan ke dalam bakteri c. Sintesis : DNA virus mengambil alih tugas DNA bakteri dan menggunakan metabolik bakteri untuk mensintesis komponen-komponen virus, seperti kapsid, ekor, serabut ekor, dan kepala. d. Perakitan : Setiap komponen fage kemudian dirakit atau bersatu dalam proses pematangan. e. Litik : Virus yang baru terbentuk mengeluarkan enzim lisozimnya untuk menghancurkan dinding sel bakteri, setelah dinding bakteri hancur atau lisis, virusvirus baru dapat keluar dan menyerang sel-sel bakteri lainnya.

Faktor penghambat pertumbuhan virus antara lain: 1. Suhu yang tinggi 2. Suhu yang rendah virus dapat inaktif jika dipanaskan pada suhu 56 0 C selama virus juga dapat inaktif pada suhu 40 0 C 30 menit atau pada suhu 100 0 C selama beberapa menit. 3. Paparan radiasi ultra violet 4. Bahan kimia (chloroform dan ether) 5. Bahan oksidasi dan reduksi

Anda mungkin juga menyukai