Pertemuan 11 Sarmiati
Karena lahirnya yang instan, maka produk yang dihasilkan pun instan dan tidak berkualitas.
Jelas televisi sudah menjadi daily activities kita yang teramat akrab mengubah berbagai jadwal harian kita. Efek perubahan jadwal ini tidak hanya terjadipada masyarakat urban-kota, tetapi juga pada masyarakat pedesaan.
4
Pertama, dari sisi rutinitas itu sendiri. Rutinitas kerja televisi menyempitkan dunia sosial kita hanya di lingkar prime-transaksional. Di kantor dan di keluarga batih.
Hal ini akan membawa ketidakpedulian, eksclusivisme-individual dan pada akhirnya alienasi sosial
Kesimpulannya, program-program tersebut mengajarkan kita tentang irasionalitas, anti realitas, budaya instan dan kekerasan.
Andaipun kita menonton berita,kita juga diajarkan budaya lupa, model pemberitaan yang dangkal karena bergerak dari satu isu ke isu lainnya
Juga membuat kita lupa dengan permasalahan penting ditubuh bangsa ini
Namun yang bisa disimpulkan dari kondisi sinetron saat ini adalah memprihatinkan
dengan mengabaikan segelintir sinetron bermutu seperti kiamat sudah dekat, keluarga cemara dll
8
Selain itu, sinetron kita tidak beranjak dari tayangan yang menjual mimpi, konflik, kekerasan, mistik, skandal, selingkuh, rebutan harta, termasuk rebutan pacar.
Dalam perspektif lain, bisa jadi memang begitulah cerminan selera (rendah) penonton sinetron kita.
Televisi membuat defenisi, cantik adalah kurus, langsing, putih, berambut lurus hitam, modis dan selalu menjaga penampilan serta rutin memlekukan perawatan tubuh agar awet muda
10
Pertama, defenisi tersebut meniadakan defenisidefenisi lainnya yang sangat beragam diberbagai wilayah kebudayaan yang berbeda.
kedua, kampanye kecantikan tersebut secara fundamental menanamkan budaya pemujaan tubuh kepada generasi muda kita.
11
Padahal dengan tingkat literasi yang rendah, masyarakat akan menilai bahwa televisi religius dan islami.
13
Efeknya tidak kasat mata, tetapi jangka panjang. Pola pikir instan, bahkan untuk sesuatu yang rumit dan sakral sekalipun, seperti tobat kita menginstankannya.
14
Efek lebih fundamental, masyarakat akan semakin menyikapi agama secara simbolic-ritualis, seorang artis bertakwa jika dia berjilbab, berbaju koko, banyak ikut pengajian hanya di bulan ramadahn.
15
Maka jangan kaget jika seterusnya perilaku umat tidak akan berubah:ketika ramadhan masjid penuh dengan jamaah tarawih setelah itu kembali sepi seperti hari-hari biasanya.
16
TERIMA KASIH