Sherly Vivian Percobaan Dinamika Rotasi Langkah Kerja Percobaan I (Pertama):
3.Berilah suatu garis pada tongkat kayu yang panjangnya
60 cm untuk menandai½L, ⅓ L, ¼L, ⅕L, dan ⅙ L. 2.Kaitkanlah masing-masing tongkat yang panjangnya 30 cm pada ujung kiri dan kanan tali elastik (kedua tongkat ini berperan sebagai tongkat penahan). 3.Kaitkanlah tongkat yang panjangnya 60 cm pada bagian tengah tali elastik tersebut dengan titik poros sebesar L (30 cm) sehingga tali elastik tersebut terpilin (terpelintir). 4.Peganglah tongkat yang berada di bagian tengah tali elastik dan lepaslah,kemudian hitunglah waktu yang diperlukan benda yang titik porosnya sebesar L (30 cm) untuk melakukan Langkah Kerja Percobaan II (Kedua):
3.Buatlah lubang pada kaleng tutup lingkaran untuk
menandai ukuran½ ukuran D, ⅓ D, ¼D, ⅕D, dan ⅙ D. 2.Kaitkanlah tali elastik yang panjangnya 2 meter ke dalam lubang pertama lubang yang sebesar ½D ( 14 cm) 3.Putarlah kaleng tutup lingkaran tersebut pada bagian tengah tali elastik tersebut sehingga tali elastik tersebut terpilin (terpelintir). 4.Peganglah kaleng tutup lingkaran yang berada di bagian tengah tali elastik dan lepaslah,kemudian hitunglah waktu yang diperlukan benda yang titik porosnya sebesar ½D (14 cm) untuk melakukan 10 kali putaran. 5.Ulangi langkah 3 dan empat tersebut,tetapi ubahlah titik poros Tabel Pengamatan I :
Percobaan Panjang Banyak Waktu Kecepatan
Titik Poros Putaran (sekon) Sudut (ω) (cm) 1 ½L (30 cm) 15 11,22 2,67π rad/s
2 ⅓ L (20 15 26,16 1,15 π rad/s
cm) 3 ¼ L (15 cm) 15 30,38 0,99π rad/s
4 ⅕ L (12 15 33.42 0,89π rad/s
cm) 5 ⅙ L (10 15 35,08 0,85π rad/s cm) Tabel Pengamatan II :
Lubang ke- Panjang Banyak Waktu Kecepatan
Titik Poros Putaran (sekon) Sudut (ω) (cm) 1 ½D( 14 cm) 10 15,98 1,25 π rad/s
2 ⅓D (9,3 10 16,44 1,22 π rad/s
cm) 3 ¼ D (7,0 cm) 10 17,80 1,12 π rad/s
4 ⅕ D (5,6 10 19,01 1,05π rad/s
cm) 5 ⅙D (4,7 10 21,1 0,95π rad/s cm) Analisis Data : Berdasarkan kedua tabel pengamatan di atas dapat dianalisis bahwa jika titik poros benda diperkecil maka waktu yang diperlukan benda tersebut dalam melakukan gerak rotasinya akan semakin besar (benda semakin lama berputar karena kecepatan sudutnya berkurang). Pada saat percobaan berlangsung,maka dapat kita amati bahwa arah rotasi benda yang titik porosnya ½L lebih stabil daripada benda yang titik porosnya sebesar ⅓ L, ¼L, ⅕L, dan ⅙ L. Benda yang titik porosnya sebesar ½L akan melakukan gerak rotasi yang arahnya beraturan,sedangkan benda yang titik porosnya sebesar ⅓ L, ¼L, ⅕L, dan ⅙ L akan melakukan gerak rotasi yang arahnya tidak beraturan. Kesimpulan :
Letak titik poros rotasi suatu benda mempengaruhi waktu yang diperlukan suatu benda untuk melakukan suatu gerak rotasi. Semakin pendek titik porosnya,maka makin lama benda tersebut berotasi karena kecepatan sudutnya semakin berkurang. Letak titik poros rotasi suatu benda mempengaruhi arah rotasi suatu benda. Benda yang titik porosnya sebesar ½L ( dari panjang benda tersebut ) akan melakukan arah rotasi yang lebih stabil dan beraturan jika dibandingkan benda yang titik porosnya sebesar ½L, ⅓ L, ¼L, ⅕L, dan ⅙ L. Saran : Gunakanlah karet celana sebagai tali elastik karena karet ini mudah terpilin dan sangat elastik. Bagilah panjang benda yang digunakan menjadi berukuran ½L, ⅓ L, ¼L, ⅕L, dan ⅙ L. dengan tepat dan akurat. Hitunglah selang waktu yang diperlukan suatu benda untuk berotasi dengan benar agar data yang didapat tepat dan akurat. “Jenius adalah 1% inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan berrtemu dengan kesiapan.” Penyaji: