Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Kerja Keras : Sikap kerja keras lebih dikenal dengan sebutan etos kerja.

Kerja keras adalah suatu sikap kerja yang penuh dengan motivasi untuk mendapatkan apa yang dicitacitakan. Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk memperoleh penghasilan guna apa yang dicita-citakan. Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk memperoleh penghasilan guna mencukupi keperluan hidup sehari-hari. Tanpa bekerja, manusia tidak akan pernah memperoleh apa yang diharapkan. Dengan bekerja keras, manusia telah melakukan suatu kewajiban. Baca dan pahami firman Allah SWT., berikut ini : 105. dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. At Taubah ayat 105) Ayat tersebut memberikan motivasi kepada kita untuk berusaha dengan keras karena usaha kita akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang untuk malas, berpangku tangan dan menunggu keajaiban datang menghampirinya. Allah SWT. Menciptakan alam beserta isinya diperuntukkan manusia. Untuk memperoleh manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras. Pengertian Tekun : Selain kerja keras, kita harus tekun dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Tekun berarti bersungguh-sungguh dan terus menerus dalam bekerja meskipun mengalami kesulitan, hambatan dan rintangan. Sebagai pelajar, kalian harus tekun dalam belajar karena kewajiban utama bagi pelajar adalah belajar. Dalam menuntut ilmu pengetahuan, kita tidak boleh setengah-setengah. Ilmu pengetahuan itu sangat penting bagi kehidupan. Oleh karena itu, menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimat. Dalam belajar, kadang-kadang kita mengalami kesulitan. Namun, kita tidak boleh putus asa. Kalian tentu masih ingat kisah Ibnu Hajar yang sangat bodoh dan sulit menerima pelajaran. Dengan ketekunannya, ia berhasil menjadi ulama besar yang terkenang sampai sekarang. Ketekunan dan keuletan Ibnu Hajar itu perlu kita teladani. Kita harus selalu optimis dan yakin akan dapat memperoleh apa yang kita cita-citakan. Sikap tekun menjadikan diri kita lebih terampil dan mumpuni dalam bidang yang kita tekuni. Orang yang mempunyai kreativitas, keterampilan dan kemauan yang keras akan meraih keberhasilan. Sebagi orang beriman, kita harus menekuni bidang kita masing-masing, sebagaimana diamanatkan dalam surah Al-Isra ayat 84 berikut ini: 84. Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya[867] masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya. [867] Termasuk dalam pengertian Keadaan disini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.

Orang yang tekun itu pantang putus asa. Ia selalu berusaha agar usahanya dapat berhasil. Sikap putus asa adalah sifat orang-orang kafir. Oleh karena itu, kita tidak boleh putus asa jika gagaldalam ikhtiar 1. Pengertian Ulet Ulet termasuk perilaku terpuji yang harus kita miliki. Ulet berarti tahan uji, tidka mudah menyerah jika mengalami hambatan dan rintangan. Jika mengalami kegagalan dalam suatu usaha, kita tidak mengeluh, tidak sedih. Dan tidak putus asa. Kita harus bersikap ulet untuk mencari jalan lain sehingga berhasil dengan baik. Sikap ulet merupakan salah satu kunci keberhasilan seseorang. Sikap ulet harus kita miliki. SIkap itu memberikan motivasi untuk mengubah keadaan kita yang semula tidak baik menjadi lebih baik. Allah SWT. Memerintahkan kita mau mengubah keadaan kita sendiri yang lebih baik. Baca dan pahamilah firman Allah SWT, berikut ini ! 11. bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. [767] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. [768] Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka. Pengertian Teliti Teliti berarti berhati-hati, tidak gegabah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya, dalam mengerjakan soal ulangan atau melakukan suatu pekerjaan. Orang yang memiliki sikap teliti tidak tergesa-gesa meninggalkan pekerjaan yang dilakukan. Teliti merupakan rangkain dari kerja keras, tekun dan ulet. Orang yang sudah bekerja keras dengan tekun dan ulet harus diakhiri dengan ketelitian. Dengan demikian, hasil kerja keras itu akan maksimal. Dalam bersikap teliti, kita tidak boleh terlalu optimis akan keberhasilannya. Sikap optimis yang berlebihan menimbulkan kesombongan. Oleh karena itu, sikap teliti hendaknya disertai tawakal kepada Allah SWT. Baca dan pahamilah firman Allah SWT berikut ini: 159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah

membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang bertawakkal kepada-Nya. [246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

Dalam berbelanja pun, kita harus teliti dalam memilih belanjaan. Misalnya, akan membeli baju, buku atau sepeda. Kita harus meneliti terlebih dahulu sebelum membayar sehingga tidak kecewa dikemudian hari. Bersikap teliti dapat dikategorikan sebagai evaluasi dari usaha yang kita lakukan. Dengan demikian, dapat digunakan sebagai tolak ukur serta langkah-langkah yang harus dikerjakan selanjutnya. Dengan harapan, hasil yang kit aperoleh selanjutnya selalu ada peningkatan yang optimal. Hal ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, yang menganjurkan kita untuk selalu meningkatkan hasil usaha kita. Baca dan pahamilah sabda Rasulullah SAW. berikut ini : Artinya : Barang siapa (amal usahanya) hari ini lebih baik dari hari kemarin, orang itu termasuk yang beruntung. Barang siapa (amal usahanya) hari ini sama dengan yang kemarin, ia termasuk orang yang rugi. Barang siapa (amal usahanya) hari ini lebih buruk dari hari kemarin, ia termasuk orang terlaknat (H.R. Al Hakim) Dari hadist tersebut dapat kita simpulkan bahwa amal usaha kita dari hari ke hari harus selalu meningkat. Agar hasil usaha meningkat, kita harus selalu meningkatkan semangat kerja, ketekunan, dan teliti dalam segala-galanya. CONTOH PERILAKU NABI MUHAMMAD SAW KERJA KERAS, TEKUN DAN TELITI Rasulullah SAW, mencontohkan kepada kita praktik kerja keras semenjak beliau masih kanakkanak sampai akhir hayatnya. Ketika masih kanak-kanak Beliau dipercaya menggembala kambing. Setelah usia remaja mulai berdagang dan dipercaya membawa barang dagangan janda kaya raya yang bernama Khadijah, yang akhirnya menjadi istri Rasulullah SAW. Sekarang. Bisakah kita Berperilaku Terpuji Seperti itu semua??? Insya Alloh dengan Belajar, Ikhtiar dan Berusaha serta Berdoa Kita Pasti

Anda mungkin juga menyukai