Pengantar
Mengapa melakukan Monitoring Kebijakan
Proses Kebijakan
Penetapan agenda Evaluasi Kebijakan
Monitoring Pelaksanaan
Perumusan Kebijakan
Pelaksanaan Kebijakan
Manfaat Monitoring
Penetapan agenda Evaluasi Kebijakan
Monitoring Pelaksanaan
Perumusan Kebijakan
Pelaksanaan Kebijakan
Tantangan Obyektifitas
Tujuan
Membahas hasil sementara monitoring BOK dan Jampersal di 3 Propinsi (Papua Barat, NTT dan DIY); Mengidentifikasi hambatan dalam penelitian dan cara mengatasinya dan mendiskusikan protocol standar penelitian monitoring dan evaluasi; Membahas prospek monitoring dan evaluasi kebijakan di tahun-tahun mendatang;
Outline Presentasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pendahuluan Permasalahan Metode Monitoring Instrumen monitoring Hasil Monitoring Analisis Aktor, Proses, Konten, Konteks Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan Hambatan dalam monitoring
Pendahuluan
Sebelum tahun 2004, masih lebih dari 70% penduduk Indonesia membayar langsung pelayanan kesehatan Untuk itu diluncurkan program Jamkesmas terjadi penurunan penduduk yang membayar Out of Pocket.
Namun karena MGD 4 dan 5 masih merupakan tantangan besar, maka diluncurkan tambahan program yaitu Jampersal: jaminan persalinan bagi non miskin Kedua program adalah intervensi dari sisi demand Intervensi sisi supply juga diperlukan pada awal tahun ini diluncurkan BOK ke puskesmas.
Lokasi Monitoring
Pusat dan daerah.
Akses Mudah: Kab Bantul, Kota Yogyakarta Akses sulit: Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara dan Nias.
Permasalahan
Bagaimana pelaksanaan kebijakan BOK dan Jampersal di daerah penelitian? Apa saja hambatan utamanya? Bagaimana metode monitoring pelaksanaan kebijakan?
Metode Monitoring
Studi ini merupakan studi kualitatif dengan subyek:
Pasien dan keluarga pasien Staf Dinas Kesehatan Pengelola RS Dokter Bidan Staf Pemda
Studi ini tidak bermaksud melakukan generalisasi dan data tidak merupakan representasi populasi Studi ini mengeksplorasi fenomena-fenomena yang terjadi untuk mengidentifikasi variable yang menghambat pelaksanaan kebijakan
Responden
Study Location Bantul Informants Local Bureau of 1 Planning (Bappeda) District Health office administrators Hospital administrators Primary Health Care staffs Obgyn Doctors Midwifes Patients/patients immediate families 6 Manokwari Kupang 1 1 Timor Tengah Selatan. 1 Manggarai Alor 1 1
2 3 1 2 5
2 3 1 5 5
2 3 1 4 6
2 3 1 4 5
2 3 1 3 6
2 3 1 4 5
Instrumen
Panduan wawancara dan diskusi:
Untuk melihat persepsi, harapan, kritik dan saran dari stakeholders
Hasil Monitoring:
BOK Jampersal
Dana BOK tidak terdistribusi secara tepat waktu. Keterlambatan 6 7 bulan. Yang sudah terdistribusi, Dana BOK dialokasikan sesuai dengan POA Verifikasi penggunaan dilakukan oleh Dinas dan Puskemas, dan ini juga menyebabkan lamanya terdistribusi
Pertemuan-pertemuan koordinasi sudah dilakukan (lebih sering di DIY dan NTT daripada di Manokwari) namun masalahmasalah belum banyak bisa diatasi. BOK paling banyak diserap untuk kegiatan KIA (bidan paling banyak mendapatkan)
Dari 5 puskesmas yang dikunjungi rata-rata per orang mendapat Rp 90 100 ribu rupiah per bulan.
Namun sebagian tentu saja habis untuk membeli bensin dan makan selama kunjungan lapangan (petugas gizi Puskemas Cancar, Manggarai).
Penyerapan BOK
Alokasi DIY (Bantul)
Papua Barat (Manokwari) NTT (Manggarai)
2,025.000.000
4,750.000.000
Penyerapan
765,750,000 132,500,000
3,375,000,000
600,000,000
Usul: daripada program Jampersal yang akan menimbulkan masalah ledakan penduduk, lebih baik dananya dialihkan untuk Jamkesmas saja.
Di RS Manokwari tidak ditemukan pasien Jampersal, dan kebanyakan berasal dari daerah yang radiusnya kurang dari 10 km Akses ke Manokwari bisa mencapai 6 - 12 jam perjalanan atau pesawat
Ditemukan di NTT
Ya Ya Ya
Apakah ada petunjuk awal Jampersal akan memperburuk ketidak adilan geografis?
Hambatan Monitoring
Teknis perijinan dan keterbukaan subyek Variasi antar evaluator tinggi karena ini adalah penelitian kualitatif Akurasi data bervariasi antar daerah Diperlukan informan daerah karena data sering harus dikonfirmasi ulang
Di Tahap ini
Manfaat Monitoring
Penetapan agenda Evaluasi Kebijakan
Monitoring Pelaksanaan
Perumusan Kebijakan
Pelaksanaan Kebijakan
Diskusi
Apakah monitoring perlu diperluas ke seluruh wilayah Indonesia? Atau cukup dilakukan sampling? Siapa yang akan melakukan? Bagaimana periodisasinya? Apakah tersedia dana? Bagaimana metodenya? Apakah monitoring ini akan dipergunakan untuk evaluasi kebijakan?