Anda di halaman 1dari 131

PENGARUH PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL


(STUDI KASUS DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL)


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam





Disusun Oleh:
Mustafidah
062411053



PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2011
ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (eksemplar)
Hal : Naskah skripsi
A.n. Mustafidah

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
IAIN Walisongo

Assalamualaikum wr.wb
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
saya kirimkan naskah saudara:
Nama : Mustafidah
Nim : 062411053
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul :PENGARUH SUKU BUNGA DAN BAGI HASIL
.TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH (Studi Kasus pada
.Bank Muamalat Indonesia)
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi tersebut dapat dimunaqasahkan.
Demikian harap maklum adanya.
Wassalamualaikum wr.wb
Semarang, 28 November 2011

Pembimbing I



H. Abdul Ghofur, M.Ag
NIP. 19670117 199703 1 00




iii



iv

MOTTO
!,!., _ `.., l! . >l. ,., _L.,l!, |
_>. :.> _s _. >.. l.1. >.. | < l >,
!.,> __
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu. (QS. An-Nisa : 29)
1

























1
Alquran Digital, @MSITStore:E:\Al%20Quran%20Digital.chm::/s004a029.htm
7/12/2011
v

PERSEMBAHAN

Dalam perjuangan mengarungi samudra illahi tanpa batas,
dengan keringat dan air mata kupersembahkan karya tulis skripsi
ini untuk orang-orang yang selalu hadir dan berharap keindahan-
Nya. Kupersembahkan bagi mereka yang tetap setia berada di
ruang dan waktu kehidupan khususnya buat :

Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
Hingga pada Dia lah segalanya bergantung.
Nabi Muhammad SAW
Sang inspirator hidup

Alamameterku tercinta, fakultas syariah IAIN Walisongo
Semarang
Bapakku (Marsani) dan Ibuku (Riatun).
yang memberikan dorongan dan semangat serta doa suci dengan
setulus hati.

Kakak-kakakku : Nurul Khakim dan Istrinya, Zarokhim Irkham
dan Istrinya, dan peri kecilnya (Mala, Dinda dan Aireland) yang
menjadi contoh dan motivator dalam meraih tujuan hidup.
Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahman dan Rahim
Nya, Amiin






vi

ABSTRAK


Masalah keterbatasan modal selalu dirasakan sebagai salah satu kendala
utama yang selalu di keluhkan. Dengan adanya keterbatasan modal sendiri
diharapkan adanya akses terjangkaunya kredit dengan jumlah yang relatif
terjangkau, syarat yang terjangkau, dan prosedur yang mudah dan tepat waktu.
Sesuai dengan sifat kebutuhannya para pengusaha kecil seperti pedagang kecil di
Kota Kendal membutuhkan pembiayaan yang mudah dan cepat serta murah. Di
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal memberikan pembiayaan hanya dengan
margin 1,5% - 2%, tetapi di BMT lain di Kendal margin yang digunakan minimal
2%, selain itu alasan melakukan penelitian di BMT NU Sejahtera Kendal adalah
mayoritas penduduknya yang beraliran NU.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pembiayaan yang
diberikan BMT NU Sejahtera Cabang Kendal mempunyai pengaruh terhadap
pandapatan usaha kecil di Kendal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pembiayaan dari BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
terhadap pandapatan usaha kecil di Kendal.
Populasi penelitian ini adalah nasabah yang melakukan pembiayaan di
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal. Pengambilan sampel menggunakan sampel
random atau sampel acak sebanyak 118 nasabah, dengan menggunakan rumus
Suharsimi Arikunto, yakni : 118 x 55% = 64,9 di bulatkan menjadi 65, jadi
nasabah yang diteliti sebanyak 65 responden. Metode pengumpulan data melalui
kuesioner dan dokumentasi, teknik analisa yang digunakan adalah analisis
Regresi Sederhana.
Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis yaitu pembiayaan BMT
berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil.. Parameter
estimasi antara variabel pembiayaan BMT dengan peningkatan pendapatan usaha
kecil yang dibentuk menghasilkan sebuah hubungan yang positif. Dapat dilihat
pada pengujian t
hitung
yang dihasilkan dalam uji regresi sederhana nilai t
hitung
> t
tabel

(7,364 > 1,998) sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini diterima pada
tingkat signifikansi 5% Dapat juga dilihat dari Standardized significance. Dari
penelitian ini di dapat Standardized significance sebesar 0.000, maka hipotesis ini

diterima.


Kata kunci: Pengaruh, Pembiayaan dan Pendapatan





vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah Wasyukurillah, senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya,
sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Rasulullah
Muhammad SAW pembawa rahmat bagi makhluk sekian alam, keluarga, sahabat
dan para tabiin serta kita umatnya, semoga kita senantiasa mendapat syafaat dari
beliau.
Pada penyusunan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu
penulis menyampaikan terima kasih sebagai penghargaan atau peran sertanya
dalam penyusunan skripsi ini kepada:
1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. Imam Yahya, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Bapak Ali Murtadho, M.Ag selaku ketua Prodi Ekonomi Islam atas segala
bimbingannya.
4. Bapak Nur Fathoni, M. Ag selaku Sekretaris Jurusan Prodi Ekonomi Islam
atas pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. H. Djohan Masruhan, MM. selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu
Ari Kristin, M.Si, Akt. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu, dengan meluangkan waktu dan tenaganya yang sangat berharga
semata-mata demi mengarahkan dan membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini.
6. Segenap Dosen Fakultas Syariah yang telah banyak memberikan ilmunya
kepada penulis dan senantiasa mengarahkan serta memberi motivasi selama
viii

penulis melaksanakan kuliah sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
7. Seluruh keluarga besar penulis : Ayah, Bunda, Kakak, Adik dan semua
keluargaku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, kalian semua
adalah semangat hidup bagi penulis yang telah memberikan doa agar selalu
melangkah dengan optimis.
8. Bapak Djunaidi Iskandar, selaku Kepala Cabang BMT NUS Kendal yang
telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman mahasiswa khususnya EIB 06 , B4 (Orizanti, Anis dan
Agustin), TUBI, Luthfie Arief Rahman dan teman-teman lainnya yang tidak
bisa penulis sebutkan semuanya. Terima kasih penulis ucapkan untuk kalian
yang telah setia berjuang bersama - sama mencari ilmu di fakultas tercinta
kita.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Semarang, 24 Mei 2011
Penulis


Mustafidah
NIM.062411053






ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... v
HALAMAN DEKLARASI .................................................................. vi
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................... xiii
HALAMAN GAMBAR ....................................................................... xiv
LAMPIRAN........ ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6
1.4 Sistematika Penyusunan Skripsi.......................................... 7

BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori .................................................................. 9
2.1.1 Pembiayaan ............................................................. 9
2.1.2 Pendapatan .............................................................. 11
2.2 Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)........................................ 13
2.2.1 Sejarah dan Latar Balakang Lahirnya BMT ............ 13
2.3.2 Prinsip, Peran Serta Fungsi Kegiatan BMT ............... 15
2.3.3 Produk produk Penghimpunan Dana ...................... 15
2.2.4 Persiapan Analisis Pemberian Pembiayaan 19
2.2.5 Prosedur dan Proses Pembiayaan. 20
x

2.2.6 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Pendapatan .. 21
2.3 Pengusaha dan Perusahaan Kecil ....................................... 22
2.4 Pembiayaan di BMTNU SEAHTERA CABANG
KENDAL ......................................................................... 23
2.4.1 Manajemen Pembiayaan di BMT NU
SEJAHTERA CABANG KENDAL ......................... 23
2.4.2 Prosedur Penyaluran Pembiayaan BMT NU
SEJAHTERA CABANG KENDAL........... ............... 24
2.4.3 Penanganan Pembiayaan Bermasalah di BMT NU
SEJAHTERA CABANG KENDAL.......................... 26
2.4.4 Penelitian Terdahulu.................................... .............. 29
2.4.5 Kerangka Pemikiran.................................................... 30
2.4.6 Hipotesis................... ................................................ 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 32
3.1.1 Populasi Penelitian ................................................... 32
3.1.2 Sampel Penelitian.................... .................................. 32
3.2 Jenis dan Sumber Data. ...................................................... 33
3.2.1 Data Primer .............................................................. 33
3.2.1 Data Skunder ............................................................ 33
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................... 34
3.4 Variabel Penelitian................................................................. 35
3.5 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran .................. 36
3.6 Teknik Analisis Data ......................................................... 38
3.6.1 Analisa Deskriptif Presentasi ..................................... 38
3.6.2 Uji Instrumen ............................................................. 39
3.6.3 Uji Asumsi Klasik......................................................... 39
3.5.4 Uji Hipotesis .............................................................. 40
3.6.5 Analisis Regresi Linier Sederhana.. ............................ 41


xi

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum BMT NU Sejahtera Cabang Kendal....... 43
4.1.1 Sejarah Singkat BMT NU Sejahtera Cabang Kendal . 43
4.1.2 Visi Misi Nilai-nilai BMT NU Sejahtera
Cabang Kendal ......................................................... 44
4.1.3 Struktur Organisasi BMT NU Sejahtera
Cabang Kendal..................................................... .. 45
4.2 Analisa Data ...................................................................... 46
4.2.1 Statistika Deskriptif .................................................. 46
4.2.2 Uji Validitas adan Reliabilitas Instrumen. 81
4.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 82
4.3.1 Uji Normalitas ......................................................... 82
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ............................................. 84
4.4 Analisis Data ...................................................................... 86
4.4.1 Koefisien Korelasi dan Determinasi .......................... 86
4.4.2 Uji Hipotesa ............................................................ 87
4.5 Pembahasan ........................................................................ 89
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 90
5.2 Saran .................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP








xii

DAFTAR TABEL


Tabel 1 Memberikan SP 1 ........................................................................ 28
Tabel 2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran..... ........................ 36
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................ 46
Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden .................................................. 48
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden .................................................................. 50
Tabel 4.4 Lama Menadi Anggota/ Nasabah BMT Responden ..................... 52
Tabel 4.5 Usaha Yang di Jalani Saat ini Oleh Responden ............................ 54
Tabel 4.6 Lama Menjalani Usaha Responden............................................... 56
Tabel 4.7 Modal Awal Responden .............................................................. 58
Tabel 4.8 Asal Modal Responden ............................................................... 61
Tabel 4.9 Jangka Waktu Pembiayaan Responden..... . 63
Tabel 4.10 Jaminan Pembiayaan ................................................................... 65
Tabel 4.11 Pendapatan Rata-rata Sebelum Pembiayaan Responden ............... 67
Tabel 4.12 Pendapatan Rata-rata Sesudah Pembiayaan Responden ................ 70
Tabel 4.13 Kepuasan Responden ..................................................................... 74
Tabel 4.14 Pembiayaan Responden.................................................................. 75
Tabel 4.15 Tabel Deskriptif Per Individu......................................................... 79
Tabel 4.16 Hasil Uji Instrumen......................................................................... 81
Tabel 4.17 Hasil Uji Reabilitas Instrumen........................................................ 82
Tabel 4.18 Nilai Uji Normalitas Kolmogorof-Sinrov Untuk Pembiayaan........ 84
Tabel 4.19 Uji Korelasi dan Determenasi ........................................................ 87
Tabel 4.20 Coefficients..................................................................................... 88








xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Prosedur Penyaluran Pembiayaan BMT .......................... .. 24
Gambar 2 Kerangka Pemikiran .................................................................. 30
Gambar 3 Struktur Organisasi BMT ........................................................... 45
Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden .............................. 47
Gambar 4.2 Pendidikan Terakhir Responden ................................................ 49
Gambar 4.3 Pekerjaan Responden.. 51
Gambar 4.4 lama Menjadi Anggota/nasabah BMT ........................................ 53
Gambar 4.5 Usaha yang di Jalani Saat ini...................................................... 55
Gambar 4.6 Lama Menjalani Usaha ini ......................................................... 57
Gambar 4.7 Modal Awal ............................................................................... 60
Gambar 4.8 Asal Modal Awal ....................................................................... 62
Gambar 4.9 Jangka Waktu Pembiayaan .......................................................... 64
Gambar4.10 Jaminan Pembiayaan ................................................................... 66
Gambar4.11 Pendapatan Sebelum Pembiayaan ............................................... 69
Gambar4.12 Pendapatan Sesudah Pembiayaan ............................................... 73
Gambar4.13 Kepuasan ..................................................................................... 74
Gambar4.14 Pembiayaan ................................................................................. 78
Gambar4.15 Grafik Histrogam ........................................................................ 83
Gambar4.16 Normal Probality Plot ................................................................. 83
Gambar4.17 Uji Penyimpanan Heteroskedastisitas ......................................... 85
Gambar4.18 Residual....................................................................................... 86











xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran angket.
Lampiran 2 : Data responden
Lampiran 3 : Daftar seluruh jawaban atas angket.
Lampiran 4 : Uji Validitas dan Reliabilitas angket.
Lampiran 5 : Statistik deskriptif untuk 65 Responden Pada Nasabah BMT.
Lampiran 6 : Output regresi berganda dari 65 responden.














1



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Koperasi merupakan lembaga keuangan swasta yang modal
sepenuhnya bersumber dari masyarakat. Lembaga ini tidak mendapat subsidi
sedikitpun dari pemerintah.
1
Jadi keberadaan BMT yang setingkat dengan
koperasi yang dalam mengoperasikannya berprinsip syariah. Pada tahap
pertama berdiri bank Islam. Pada tahap berikutnya bermunculan lembaga
keuangan bukan bank yang mengadopsi prinsip bagi hasil yaitu BMT.
Dalam masa krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 lalu,
pengusaha dan pedagang kecil mampu menunjukkan kemampuannya untuk
bertahan, sedang pengusaha yang termasuk dalam kategori konglomerat saja
kewalahan dalam mempertahankan usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa
pengusaha kecil mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat
mengembangkan perekonomian ini. Namun di sisi lain kemampuan
pengusaha kecil mempunyai berbagai kelemahan terutama dalam tiga hal
yaitu manajemen, skill dan finansial.
2

Bisnis syariah selain bank syariah yang banyak bermunculan di
Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga keuangan swasta sejenis yang
berprinsip syariah. Di antaranya adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Kehadiran BMT ini merupakan usaha untuk memenuhi keinginan

1
Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta:PT. Raharja
Grafindo Persada, hlm. 74.
2
M. Darwan Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, Jakarta: LSAF, 1999.
2



khususnya sebagian muslim yang menginginkan jasa layanan lembaga
keuangan untuk mengelola perekonomiannya.
3

Mengingat keadaan demografis di Indonesia di mana masih banyak
penduduk yang tinggal di pedesaan dan menjadi pedagang kecil, keberadaan
BMT sangat penting. Dengan adanya BMT ini diharapkan dapat membantu
para pedagang kecil dalam mengatasi masalah permodalan mereka. Karena
modal menjadi salah satu pokok permasalahan dalam semua jenis usaha.
Begitu juga bagi para pedagang kecil yang tinggal di pedesaan dan
tergolong ekonomi lemah. BMT memang beroperasi di lingkungan para
pedagang kecil dan sangat membantu dalam mengatasi masalah modal
mereka.
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro
syariah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menengah kebawah
diharapkan mampu menjalankan misinya dengan baik dan mampu
mengurangi ketergantungan pengusaha kecil dari lembaga lembaga
informal yang bunganya relatif tinggi.
Banyak produk yang disediakan BMT untuk masyarakat, misalnya
kredit atau pembiayaan yang diberikan kepada sektor pertanian,
perindustrian, perdagangan barang dan jasa, koperasi, pedagang kecil dan
masih banyak lainnya. Kredit yang diberikan untuk mengembangkan dan
meningkatkan produktifitas usahanya. Produktifitas perlu ditingkatkan

3
Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, Solo: ISES Publishing, 2008, hlm.
15-16.
3



karena merupakan faktor terpenting dalam suatu usaha yang dijalankan agar
tetap tumbuh dan berkembang, serta menentukan daya saing di era pasar
bebas yang akan datang.
4

Dalam rangka memberdayakan para pedagang kecil agar peranannya
dalam segala kegiatan ekonomi dapat meningkat, dapat memperluas
pangsa pasar dalam kegiatan produksi dan distribusi nasional serta
memperkuat daya saingnya. Oleh karena itu BMT direncanakan sebagai
gerakan nasional dalam rangka memberdayakan masyarakat sampai lapisan
bawah. Antusias masyarakat akan bank syariah sangat besar, terbukti
dengan adanya 2000 BMT bahkan lebih yang telah berdiri dan tersebar di
seluruh Indonesia.
5
Yang semakin diminati masyarakat dan semakin
banyaknya para pemikir ekonomi islam di Indonesia yang terus
memperjuangkan kemajuan lembaga keuangan berdasarkan syariat islam.
Para pengusaha kecil, salah satu bagian dari masyarakat golongan
ekonomi lemah perlu mendapatkan bantuan terutama dalam hal tersedianya
modal yang cukup untuk berusaha.
6
Untuk itu peran BMT maupun koperasi
yang berdasar syariat Islam mengembangkan pemikiran untuk memberikan
kredit tanpa jaminan, karena BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) sebagai salah
satu lembaga keuangan Islam dalam operasionalnya juga tidak
menggunakan sistem bunga.

4
Lasmiatun, Perbankan Syariah, Semarang: LPSDM. RA Kartini, 2010, hlm. 32-33.
5
Ahmad Sumiyanto, op.cit, hlm 10.

6
Muhammad Ridwan, Manajemen BMT, Yogyakarta: UII press, 2004, hlm 26.
4



Dengan adanya fenomena tersebut, BMT yang berdasarkan syariat
Islam mengembangkan pemikiran untuk memberikan kredit. Namun, Baitul
Maal Wat Tamwil (BMT) belum bisa menembus pada lapisan paling bawah,
karena mereka masih awam dengan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Munculnya banyak lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah termasuk BMT, merupakan fenomena aktual yang menarik untuk
dicermati. Paling tidak dapat dianggap sebagai bukti awal diterimanya
dengan baik sistem ekonomi islam yang berdasarkan syariat islam di tengah
peradaban yang sudah maju. Fenomena tersebut sekaligus menjadi jawaban
atau keraguan sementara pihak terhadap kebenaran ajaran islam.
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang termasuk dalam lembaga
keuangan syariah menawarkan berbagai produk produk berbasis syariah
termasuk pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
kekurangan modal untuk mengajukan modal usaha mereka. Bukan hanya itu
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal juga mampu bersaing untuk menarik
nasabah, karena lembaga keuangan syariah tergolong baru di masyarakat.
Dengan demikian keberadaan BMT NU Sejahtera Kendal di Kendal
diharapkan mempunyai efek positif dalam perekonomian dan dapat
mengurangi ketergantungan pengusaha kecil dari lembaga lembaga
informal yang bunganya relatif terlalu tinggi. Pemberian pembiayaan
sedapat mungkin dapat memandirikan ekonomi pengusaha kecil.
Khususnya di daerah Kendal dan sekitarnya terdapat usaha kecil yang
berprospek bagus. Namun ada juga pengusaha kecil yang sangat
5



membutuhkan pembiayaan untuk meningkatkan usaha dan taraf hidup
mereka karena keterbatasan modal. Melalui BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal diharapkan pembiayaan yang diberikan dapat membantu
meningkatkan pendapatan usaha kecil dan memadirikan ekonomi usaha
kecil.
Bagi dunia perekonomian masalah keterbatasan modal selalu
dirasakan sebagai salah satu kendala utama yang selalu di keluhkan. Dengan
adanya keterbatasan modal sendiri diharapkan adanya akses terjangkaunya
kredit dengan jumlah yang relatif terjangkau, syarat yang terjangkau, dan
prosedur yang mudah dan tepat waktu. Sesuai dengan sifat kebutuhannya
para pengusaha kecil seperti pedagang kecil di Kota Kendal membutuhkan
pembiayaan yang mudah dan cepat serta murah. Di BMT NU Sejahtera
Cabang Kendal memberikan pembiayaan hanya dengan margin 1,5% - 2%,
tetapi di BMT lain di Kendal margin yang digunakan minimal 2%. Selain
itu alasan melakukan penelitian di BMT NU Sejahtera Cabang Kota Kendal
adalah penduduknya yang mayoritas beraliran NU.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik
untuk meneliti tentang Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah
Terhadap Pendapatan Usaha Kecil (Studi Kasus di BMT NU Sejahtera
Cabang Kandal)



6



1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang diteliti
adalah Apakah Pembiayaan yang diberikan BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal Mempunyai Pengaruh Terhadap Pendapatan Usaha Kecil di Kota
Kendal

1.3 TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian sehubungan dengan adanya permasalahan yang
ditulis adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan dari BMT NU
Sejahtera Cabang Kendal terhadap pendapatan usaha kecil di Kota
Kendal.
Manfaat yang diharapkan atas penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan sekaligus penerapan teori pada
kasus yang nyata tentang analisis pengaruh pemberian pembiayaan
BMT terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Kota Kendal.
b. Bagi pedagang
Untuk memeperlancar dan mengembangkan usahanya, mencari
solusi terhadap hambatan yang dihadapi pedagang dalam mengambil
keputusan untuk memperoleh tambahan modal.



7



c. Bagi BMT
Dapat memberikan informasi bagi pihak pengelola BMT untuk
mensosialisasikan BMT kepada masyarakat, serta dapat dijadikan
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
d. Bagi pembaca
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia bisnis
lembaga keuangan dan masyarakat luas juga dapat mengetahui adanya
suatu lembaga keuangan yang bisa melayani masyarakat.

1.4 SISTEMATIKA PENYUSUNAN SKRIPSI
Bab Pertama : Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab Kedua : Telaah Pustaka
Menerangkan tentang teori teori : Pendapatan, prinsip-
prinsip pembiayaan, menguraikan tinjauan umum Baitul
Maal wat Tamwil (BMT), produk-produk penghimpunan
dana, persiapan analisis pembiayaan, prosedur dan proses
pembiayaan, pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan,
pengusaha dan perusahaan kecil, manajemen pembiayaan
di BMT NU Sejahtera Cabang Kendal, menjelaskan
8



mengenai permasalahan yang akan diteliti secara ringkas
dan merumuskan hipotesis penelitian.
Bab Ketiga : Metode Penelitian
Menjelaskan tentang sampel, data, teknik analisis data
dan pengujian hipotesis yang digunakan didalam
penelitian.
Bab Keempat : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang analisa data dan
pembahasannya.
Bab Kelima : Kesimpulan dan Saran
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian dan saran untuk penelitian yang akan datang.











9



BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1. Kerangka Teori
2.1.1 Pembiayaan
Adapun menurut sifatnya, pembiayaan dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja.
Pembiayaan investasi merupakan pembiayaan yang digunakan untuk
pemenuhan barang-barang permodalan (capital goods) serta fasilitas-
fasilitas lainyang erat hubungannya dengan hal tersebut. Sedangkan
pembiayaan modal kerja merupakan pembiayaan yang ditujukan
untuk pemenuhan, peningkatan produksi.
7

a. Modal meliputi segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan
digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka butuhkan. Sebagai contoh mesin-mesin, bangunan pabrik,
dsb.
8

Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi, maka
sangat diperlukan adanya sumber dana untuk membiayai kegiatan
mereka. Bukan hanya tenaga, bahan baku, kemajuan teknologi
dan menejemen yang baik, tetapi dana juga sangat berpengaruh
penting untuk kegiatan usaha. Pemberian modal yang tepat dapat
mempengaruhi pendapatan.

7
Ahmad Sumiyanto, op.cit, hlm 151.
8
Sugiarto dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Konprehensif, Jakarta: PT. Gramedia
Puataka Utama, 2005 ,hlm. 17
10



Menurut Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992 yang
memberikan batasan tegas bahwa bank diperbolehkan melakukan
kegiatan usaha dengan berdasarkan prinsip bagi hasil. Maka
mulailah bermunculan perbankan yang menggunakan sistem
syariah, seperti Bank Muamalat Indonesia (BMI), BNI Syariah,
BPRS-BPRS, dan Baitul Maal wat Tamwiil (BMT). Adapun bank
umum merupakan lembaga keuangan makro, bank perkreditan
rakyat merupakan lembaga keuangan menengah, sedangkan BMT
merupakan salah satu contoh lembaga keuangan mikro yang
berlandaskan syariah dan berbadan hukum koperasi maka secara
otomatis di bawah pembinaan Departemen Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah. Dengan demikian, peraturan yang mengikat
BMT juga dari departemen ini. Sampai saat ini, selain peraturan
tentang koperasi dengan segala bentuk usahanya, BMT diatur
secara khusus dengan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004
tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan Syariah. Dengan keputusan ini, segala sesuatu yang
terkait dengan pendirian dan pengawasan BMT berada di bawah
Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
9

2.1.2 Pendapatan

9
Ahmad Sumiyanto, op.cit, hal. 15-16.
11



Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang
diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang dari produk
yang dihasilkan.
10
Pendapatan belum dapat dinyatakan ada dan diakui
sebelum terjadinya penjualan yang nyata. Dan pendapatan baru akan
diakui setelah produk selesai diproduksi dan penjualan secara nyata
terjadi yang ditandai dengan penyerahan barang.
Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan
dalam memanfaatkan factor-faktor produksi untuk mempertahankan
diri dan pertumbuhan. Seluruh kegiatan perusahaan yang
menimbulkan pendapatan secara keseluruhan disebut earning
process. Secara garis besar earning proses menimbulkan dua akibat
yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan keuntungan, dan pengaruh
negative atau beban dan kerugian.
11
Bagi investor pendapatan kurang
penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang
diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Ada beberapa karakteristik dari pendapatan yang mementukan
atau membatasi bahwa jumlah rupiah ynag masuk ke perusahaan
merupakan pandapatan yang berasal dari operasi perusahaan.
Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk
dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta
proses penandingan.

10
Al.Haryono Jusuf,. Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 6, Yogyakarta: Universitas
Gajahmada,, 2003, hal. 24.
11
Rustam,Pendapatan Menurut Standar keuangan No. 23,
http://www.scribd.com/doc/11302767/devinisi-pendapatan. 2011.
12



a. Sumber pendapatan
Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara
tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan.
Tambahan jumlah rupiah aktiva peruasahaan dapat berasal dari
transaksi modal, laba dari penjualan aktiva yang bukan barang
dagangan seperti aktiva tetap, surat berharga, ataupun penjualan
anak atau ncabang perusahaan, hadiah, sumbangan atau
penbemuan, revaluasi aktiva tetap, dan penjualan produk
perusahaan. Dari semua transakasi di atas, hanya transaksi produk
saja yang dapat dianggap sebagai sumber utama pendapatan
walaupun laba atua rugi mungkin timbul dalam hubungannya
dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan.
b. Produk dan kegiatan utama perusahaan
Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam
bentuk jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan
berbagai macam produk, baik berupa barang atau jasa atau
keduanya yang berlainan jenis.
c. Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan
Pendapatn merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali
kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan
terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendpatan lebih besar dari
jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru
akan diketahui setelah pendapatan dan beban dibandingkan.
13



Setelah biaya dibebankan dengan pendapatan maka tampaklah
jumlah rupiah laba atau pendapatan neto.
12

Suatu usaha bukan hanya tergantung pada modal yang dimiliki
tetapi juga kemampuan yang dimiliki untuk mampu bersaing, jika
modal besar dan kemampuan (SDM) bagus maka hasil produksi akan
tinggi sehingga dapat mempengaruhi pendapatan, dan pendapatan
akan tinggi pula. Begitu juga sebaliknya, jika modal kecil dan
kemampuan (SDM) juga tidak ada maka produktifitas akan rendah
sehingga pendapatan diperoleh akan rendah. Dan untuk menambah
modal untuk meningkatkan usaha dan pendapatan maka dibutuhkan
suatu pembiayaan.

2.2 Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
2.2.1 Sejarah dan Latar Belakang Lahirnya BMT
Belakangan ini BMT mulai banyak diperbincangkan oleh
insan perekonomian terutama dikalangan EI (ekonomi islam). Sejak
krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1997, BMT mulai
tumbuh menjadi salah satu alternatif pemulihan kondisi perekonomian
di Indonesia. Istilah istilah itu biasanya lembaga khusus (dalam
sebuah perusahaan atau instalasi) yang bertugas menghimpun dan
menyalurkan ZIS dari para pegawai atau karyawan. Kadang istilah
tersebut dipakai pula untuk sebuah ekonomi berbentuk koperasi serba

12
ibid, hlm. 3.
14



usaha yang bergerak diberbagai lini kegiatan ekonomi umat yakni
dalam kegiatan sosial, keuangan.
Ada beberapa alasan mengapa BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal di dirikan :
a. Kondisi perkonomian terutama warga nahdliyin masih memerlukan
lembaga keuangan syariah yang mampu mengembangkan
ekonomi ummat utamanya yang berada di level grass root (usaha
mikro kecil).
b. NU sebagai basis kemasyarakatan yang tersebar merata diseluruh
penjuru nusantara dengan struktur organisasi yang tertata dan
mengakar kuat.
c. Konpes cabang Semarang mendirikan bank pembiayaan rakyat
syariah (BPRS NU)
d. PC NU terpilih membentuk PCLPNU.
e. PCLPNU kota semarang membentuk koperasi NU sejahtera atau
KSU NUS
f. Koperasi NU sejahtera membentuk unit usaha keuangan syariah
(BMT NUS).
13




2.2.2 Prinsip, Peran Serta Fungsi Kegiatan BMT

13
Modul Pembiayaan BMT CABANG KENDAL 2009.

15



Visi dari BMT NU Sejahtera Cabang Kendal : menjadi
lembaga pemberdayaan ekonomi ummat yang mandiri dengan
landasan syariah.
Misi BMT NU Sejahtera Cabang Kendal :
a. Menjadi penyelenggara layanan keuangan syariah yang prima
kepada anggota dan mitra usaha.
b. Menjadi model pengelola keuangan ummat yang efisien, efektif,
transparan dan professional.
c. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi syariah.
d. Mengembangkan sistem ekonomi ummat yang berkeadilan
menurut syariat.

2.2.3 Produk Produk Penghimpun Dana
Penghimpun dana BMT diperoleh dari simpanan, yaitu dana
yang dipercayakan nasabah kepada BMT yang disalurkan kepeminjam
dalam bentuk pembiayaan.
Prinsip utama dari penghimpun dana ini adalah kepercayaan
dalam artian kemauan masyarakat untuk menaruh atau menyimpan
uangnya di BMT sangat dipengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap BMT itu sendiri.



16



a. Prinsip prinsip simpanan di BMT :
1). Prinsip wadiah
Wadiah yang dari segi kebahasaan berarti titipan.
Dalam prinsip ini menyebutkan bahwa seorang penitip barang
wajib membayar seluruh biaya yang wajib dikeluarkan pilak
yang dititipi.
14

Dasar hukum :
| < ``.!, :. .... _|| !l> :| ..>> _,, _!.l
.>> _.-l!, | < !`,-. >L-, ., | < l !-,.- ,. , __
Artinya : Sesungguhnya allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabia menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya allah member pengajaran yang
sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya allah
adalah maha mendengar lagi maha melihat. (an-
nisa: 58)

BMT juga dapat mengelola untuk tujuan komersil,
sehingga bila kemudian diperoleh keuntungan BMT dapat
memberikan hibbah (bonus), dan jika ada kerugian maka BMT
akan menanggung kerugian tersebut.





14
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2003, hlm, 245-246.
17



b. Pembiayaan
1). Pembiayaan mudharabah
Al-mudharabah adalah merupakan akad kerjasama
antara dua pihak, dimana pihak pertama menyediakan seluruh
modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi
menurut kesepakatan yang dituangakan dalam kontrak.
Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik modal selama
kerugian iru bukan akibat dari kelalaian sipengola. Apabila
kerugian diakibatkan kelalaian pengelola, maka sipengelola
yang bertanggung jawab.
15

Mudharabah adalah salah satu akad kerjasama
kemitraan berdasarkan prinsip berbagai untung dan rugi,
dilakukan sekurang kurangnya oleh dua pihak, yaitu pemilik
modal atau shohi al mal, dan peminjam modal atau
mudhorib.
16

Dasar hukum:
:| ,. :l.l `:..! _ _ -., _. _. < `: <
,. >l-l >l.
Artinya : Apabila ditunaikan shalat maka bertebaranlah di
muka bumi dan carilah karunia allah swt. (al-
jumuah : 10)



15
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2003, hlm, 184.
16
Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Prespektif Islam, edisi 2004 / 2005, Yogyakarta:
BPFE, 2003, hlm, 337.
18



2). Pembiayaan Murabahah
Murabahah (al baI tsaman ajil) lebih di kenal
dengan murabahah saja. murabahah, yang berasal dari kata
ribhu (keuntungan). Adalah transaksi dimana bank menyebut
jumlah keuntnganya. Bank bertindak sebagai penjual,
sementara nasabah sebagai pembeli.
17

Jasa pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi
jual beli dengan cicilan, pada perjanjian murabahah yaitu
margin atau mark up. Bank

membiayai pembelian barang atau
asset yang dibutuhkan nasabahnya dengan membeli barang itu
dari pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada
nasabah dengan menambahkan margin atau mark up.
18

Dasar hukum .
_ l!, ,l `.1, | !. `1, _ L,>.,
_.L,:l _. _.l ,l: .!, l! !..| _,,l `_.. ,l _> <
_,,l > ,l _. .:,l> Ls. _. ., _..! .` !. l. .:`.
_|| < _. :!s ,.l`! .>. !.l > !, _.> ___
Artinya : Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
syaitan lantaran penyakit gila . Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,


17
karim Adi Warman, Bank Islam Analisis Fiqh dan keungan, Jakarta : PT. Raja
Grafindo persada, 2004, hlm. 88
18
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan kedudukannya dalam tata hukum
perbankan,Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007, hlm. 64
19



padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti , maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu ; dan urusannya kepada Allah.
Orang yang kembali , maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya. (Qs al-baqarah, ayat 275).
19


Di BMT NU Sejahtera Cabang Kendal menggunakan
pembiayaan murabahah bukan berbentuk barang tetapi berbentuk
uang sebagai modal usaha, BMT sebagai penjual berupa uang dan
nasabah sebagai pembeli untuk modal usaha.
Ada 2 bentuk pembiayaan
a). Pembiayaan khusus dengan margin 1,5%
Pembiayaan ini khusus untuk guru-guru di bawah naungan NU
atau Maarif.
b). Pembiayaan Umum dengan margin 2%
Pembiayaan ini diperunkkan umum atau selain guru maarif
untuk penambahan modal.

2.2.4 Persiapan Analisis Pemberian Pembiayaan
Kegiatan analisis merupakan pekerjaan yang sangat kompleks
karena harus menilai suatu kondisi eksternal dengan data yang
mungkin tidak lengkap. Mengumpulkan informasi harus sedetail
mungkin agar pemberian lancar seperti yang diharapkan.


19
Muhammad SyafiI Antonio, Bank Syariah Suatu pengenalan Umum, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 1999, hlm. 147
20




2.2.5 Prosedur dan Proses Pembiayaan
Prosedur pembiayaan merupakan persyaratan dalam
melakukan proses pembiayaan. Meliputi, prosedur persetujuan
pembiayaan, prosedur administrasi dan prosedur pengawasan
pembiayaan.
Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam prosedur
pembiayaan adalah :
a. Berkas dan pencatatan.
b. Data pokok dan analisis pendahuluan.
1) Realisasi pembelian, produksi dan penjualan.
2) Rencana pembelian, produksi dan penjualan.
3) Jaminan.
4) Laporan keuangan.
5) Data kualitatif dan calon debitur.
c. Penelitian data.
d. Penelitian atas realisasi usaha.
e. Penelitian dan penilaian barang jaminan.
f. Laporan keuangan dan penelitiannya.
Proses dasar pembiayaan meliputi aplikasi, analisis pemohon
pembiayaan, penyusun struktur pembiayaan dan penyiapan dokumen
pembiayaan, realisasi pembiayaan, pembinaan, pengawasan serta
penyelesaian pembiayaan.
Aplikasi pembiayaan
21




2.2.6 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Pendapatan
Pendapatan adalah salah satu faktor penunjang usaha atau
aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan hidup. Hal ini
juga yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan kegiatan
untuk eksistensi dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
20

Tindakan tindakan ini dilakukan seiring terdorong oleh
kuatnya minat dan keinginan manusia untuk kesejahteraan hidup,
dimana hal ini merupakan persoalan bagaimana usaha diinginkannya.
Untuk mendapatkan keinginan tersebut diperoleh pendapatan sebagai
penunjang.
21

Besar kecilnya modal juga dapat mempengaruhi pendapatan.
Jika modal besar maka produk yang akan dihasilkan akan banyak
maka pendapatan yang diperoleh akan banyak atau meningkat, begitu
juga sebaliknya jika modal kecil maka produk yang dihasilkan akan
sedikit maka pendapatan yang diperoleh akan sedikit. Untuk itu perlu
pembiayaan untuk meningkatkan pendapatan pengusaha kecil.
Modal adalah kunci utama untuk meningkatkan usaha kecil.
22

Bagi usaha kecil sering dijumpai pemerolehan modal diiringi dengan
membayar bunga yang cukup tinggi. Sehingga peminjaman menjadi

20
M. Taufiq Amir, Dinamika Pemsaran Jelajahi&Rasakan!, Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada, 2005, hlm. 7.
21
Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga, 2001, hlm. 8.
22
Kasmir, op.cit, hlm. 83.
22



beban yang sewaktu waktu akan menjadi boomerang bila terjadi
kemacetan angsuran pada umumnya pedagang kecil dan industri
rumah tangga mempunyai margin (keuntungan) atau pendapatan
cukup tinggi namun tidak mampu terlepas dari keterbatasan modal.
Untuk itu perlu adanya bantuan dalam pembiayaan.

2.3 Pengusaha dan Perusahaan Kecil
Usaha kecil adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih lebih dari RP. 50.000.000; tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri
sendiri. Menurut keputusan Presiden RI No. 20 tahun 2008, pengertian
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 20 tahun 2008 adalah :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000; (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000; (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan usaha; atau
23



b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000; (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000;
(dua milyar lima ratus juta rupiah)
23

Pemerintah juga membina pengusaha kecil memulai dinas koperasi
dan UKM dinas professional atau kerja. Tetapi bukan hanya itu saja yang
dibutuhkan oleh pengusaha kecil, mereka juga membutuhkan pembiayaan
atau pinjaman modal yang berguna dalam meningkatkan pendapatannya.
Pembiayaan yang berasal dari BMT diharapkan dapat mendorong atau
merangsang pengusaha kecil untuk meningkatkan produktifitas sehingga
dapat meningkatkan pendapatan dan mampu bersaing.
2.4 Pembiayaan di BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
2.4.1 Manajemen Pembiayaan di BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
Tujuan pembiayaan yang dilakukan BMT NU Sejahtera
Kendal terkait dengan pelanggannya :
a. Pegawai
Pegawai mengharapkan BMT mampu memberikan
kesejahteraan terhadap pegawai.
b. Pemilik
Para pemilik modal mengharapkan akan memperoreh
penghasilan dari dana yang ditanamkan di BMT NU Sejahtera
Kendal.

23
Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008,
http://portal.djmbp.esdm.go.id/sijh/uu_2008_20_TENTANG_USAHA_MIKRO. 2011, hlm. 7.
24



2.4.2 Prosedur Penyaluran Pembiayaan BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal
Gambar. 1
prosedur penyaluran dana pembiayaan



















nasabah
pegawai Team survei
Uji kelayakan
dan survei
Rapat komite
ya
tidak
Akad
perjanjian
selesai
Nasabah
Pegawai
Selesai
Akad
Perjanjian
Tidak
Ya
Rapat Komite
Uji
Kelayakan
dan Survei
Tim Survei
25



Keterangan :
a. Nasabah datang ke BMT NU Sejahtera Cabang Kendal untuk
mengajukan pembiayaan.
b. Pegawai akan mewawancarai nasabah yang mengajukan
pembiayaan, kemudian nasabah mengisi formulir permohonan
yang telah tersedia.
c. Team survey dari BMT akan mensurvei tempat usaha, tempat
tinggal dan barang yang akan dijadikan jaminan oleh nasabah.
d. BMT mengadakan rapat komite atas pembiayaan yang diajukan.
Apakah pengajuan pembiayaan tersebut layak atau tidak dengan
memperhatikan pertimbangan pertimbangan.
e. Setelah pembiayaan diterima maka nasabah dan pihak BMT
membuat akad perjanjian yang sudah ada.
f. Setiap nasabah yang mempunyai perjanjian akad dengan BMT NU
Sejahtera Cabang Kendal, maka selalu dipantau dan dievaluasi atas
lancar tidaknya dalam melakukan pengangsuran.
Syarat mengajukan pembiayaan di BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal:
1) Mengisi formulir permohonan (Form tersedia).
2) Foto copy KTP suami dan istri atau wali.
3) Foto copy kartu keluarga (KK).
26



4) Foto copy jaminan (warkah, BPKB disertai STNK, sertifikat tanah
disertai SPPT). Bila jaminan atas nama orang lain harus dilengkapi
surat kuasa menjual dari pemegang hak.
5) Bila pemohon menggunakan penjamin baik lembaga maupun
perorangan harus tertulis dan bermaterai cukup.
6) Foto copy legalitas (bagi badan usaha)
7) Menjadi anggota mitra usaha.
8) Membuka rekening simpanan.
9) Bersedia manandatangani surat surat terkait dengan pembiayaan.
10) Khusus guru, untuk permohonan ringan dapat menggunakan
jaminan surat keterangan dari kepala sekolah dilengkapi dengan
dokumen guru, daftar gaji dan kesediaan dipotong gaji oleh pejabat
yang berwenang di sekolah.
11) Pengguna jasa ini dikenakan akad, provisi dan administrasi.
12) Jangka waktu minimal 1 bulan dan maksimal 3 tahun.
24


2.4.3 Penanganan Pembiayaan Bermasalah di BMT NU Sejahtera
Cabang Kendal
Untuk mengantisipasi resiko yang terjadi dari peminjam
peminjam yang tertunda atau ketidakmampuan peminjam untuk
membayar kewajiban yang telah dibebankan, maka lembaga keuangan

24
Modul Pembiayaan BMT CABANG KENDAL 2009.
27



syariah dan konvensional harus mampu menganalisa penyebab
masalah itu, yaitu :
a. Analisa penyebab kemacetan
1) Aspek internal
Kurangnya kemampuan peminjam dalam mengolah
usahanya.
Buruknya manajemen.
Penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perencanaan
dan tidak teratur.
Mentahnya perencanaan.
Kurangnya dana atau modal yang dimiliki.
2) Aspek eksternal
Kurangnya daya beli masyarakat
Sepinya pasar
Kenakalan peminjam.
b. Menggali potensi peminjam
Adanya motivasi untuk membenahi atau menata ulang dan
mengantisipasi segala kemungkinan yang ada seperti kemacetan
usaha atau angsuran. Perlu digali potensi yang ada pada peminjam
agar dana lebih efektif digunakan.
Hal hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Adakah peminjam memiliki kecakapan lain?
2) Adakah peminjam memiliki usaha lain?
28



3) Adakah penghasilan sampingan peminjam?
c. Remidial (perbaikan akad)
d. Penundaan pembayaran
e. Memperkecil angsuran dengan memperpanjang waktu atau akad
dan margin baru.
f. Memperkecil margin keuntungan.
Ada tiga upaya penanganan pembiayaan yang diterapkan
oleh BMT NU Sejahtera Cabang kendal :
1) Memberikan SP 1
Pemberian SP 1 diharapkan dapat member
peringatan terhadap penerima pembiayaan dan akan
melakukan penataan ulang diadakannya akad baru,
pengalihan atau pembiayaan ulang
Syarat Perubahan
Potensi usaha ada (pertambahan) Jangka plafon
Kemampuan debitur ada Persyaratan diperketat
Problem chasflow sementara Jadwal angsuran dibuat realistis
Plafon berubah Jaminan diadakan

Tabel. 1
Pemberian SP1


29



2) Memberikan SP 2
Yaitu dengan mempertegas kepada debitur untuk
dapat membayar kewajiban kewajiban yang telah
tertanggung.
3) Dialihkan ke notaries
Bila debitur benar benar tidak bisa memenuhi
kewajiban kewajiban maka akan dilakukan proses hokum
yaitu memberikan permasalahan tersebut ke notaries.
25


2.4.4 Penelitian Terdahulu
Siti Asiyah 2009 melakukan penelitian tentang peran BMT
Umat Sejahtera Lasem Rembang terhadap perkembangan usaha
mikro dan kecil di Kecamatan Lasem. Hasil dari penelitiannya
bahwa pembiayaan BMT Bina Umat Sejahtera mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil.
26

Sriyatun 2009 menganalisis pengaruh pembiayaan
mudharabah BMT terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil
di Kabupaten Sukoharjo. Hasil dari penelitiannya menunjukkan

25
Modul Pembiayaan BMT CABANG KENDAL 2009.
26
Siti Asiyah, Peran BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem Rembang Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Lasem, Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Semarang, 2009.
30



bahwa penelitian yang dilakukan berpengaruh positif terhadap
pendapatan.
27

Evy Meirina Budi Astuti 2007 melakukan penelitian evaluasi
tingkat usaha kecil sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan
dari bringin Sukoharjo, Kauman Jogjakarta. Hasil penelitiannya
menunujukkan bahwa pembiayaan yang diberikan oleh BMT Bringin
Sukoharjo Kauman terbukti dapat meningkatkan pendapatan
pengusaha kecil.
28


2.4.5 Kerangka Pemikiran
Gambar. 2
Kerangka Pemikiran









27
Sriyatun, Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah BMT Terhadap Peningkatan
Pendapatan Pedagang Kecil Di Kabupaten Sukoharjo, Fakultas Ekonomi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2009.
28
Evy Meirina Budi Astuti, Evaluasi Tingkat Usaha Kecil Sebelun Dan Sesudah
Memperoleh Pembiayaan Dari Beringin Sukoharjo, Kauman Jogjakarta, Fakultas Ekonomi UII
Yogyakarta, 2007.
Pembiayaan
Pembiayaan
Modal Kerja
Pembiayaan
Investasi
Pandapatan
Jumlah Rupiah
Pendapatan dan
Proses
Penandingan
31



2.4.6 Hipotesis
Modal termasuk salah satu penunjang kemajuan pendapatan
dan dapat meningkatkan hasil produksi, sehingga pendapatan akan
meningkat dari hasil produksi atau barang yang terjual. Tidak sedikit
dari pengusaha yang melakukan pembiayaan sebagai suntikan modal.
Hipotesis nol (Ho) : pembiayaan yang diberikan BMT tidak
berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan usaha kecil.
Hipotesis pertama (H1) : pembiayaan BMT berpengaruh positif
terhadap peningkatan pendapatan usaha
kecil.












32



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.
29
Adapun
populasi penelitian ini adalah nasabah pembiayaan di BMT NU
Sejahtera Cabang Kendal. Jumlahnya adalah 118 orang.
3.1.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah wakil atau sebagian populasi yang diteliti.
30

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
31

Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel menggunakan
sampel random atau sampel acak . Sampel random yaitu
pengambilan data dengan cara mencampur subjek-subjek di
dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama.
32

Jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika

29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006, hlm. 130.
30
ibid, hlm, 131.
31
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kunatitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006, hlm.91.
32
Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 134.
33



subjeknya lebih besar dari 100, maka dapat diambil 10-15% atau
20-25% atau lebih.
33
Dengan ini peneliti menggunakan :
Dengan Rumus :
118 x 55 = 64,9
100

Jadi sampel yang digunakan adalah 65 respondan.

3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder.
3.2.1 Data primer
Adalah data yang langsung diperoleh dari objeknya. Dalam
hal ini objeknya adalah pengusaha kecil yang melakukan
pembiayaan dari BMT NU Sejahtera Cabang Kendal. Data yang di
analisis adalah data tentang pendapatan usah kecil sebelum dan
sesudah memperoleh pembiayaan dari BMT Kendal.
3.2.2 Data sekunder
Adalah data yang diperoleh dari literatur, majalah, koran,
dan lain lain yang mendukung penelitian ini.





33
Suharsimi arikunto, loc.cit
34



3.3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik kuesiner dan
dokumentasi.
3.3.1 Kuesioner
Adalah tehnik pengumpulan data dengan cara member
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepda responden
untuk menjawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
34

Pemberian kuesioner dilakukan dengan mendatangi rumah
nasabah secara langsung.
3.3.2 Dokumentasi
Adalah proses pengumpulan data yang diambil dari datadata
tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta
pemikiran tentang fenomena yang masih actual dan sesuai dengan
masalah penelitian. Teknik dokumentasi berproses dan berwal dari
menghimpun dokumen, memilihmilih dokumen sesuai dengan
tujuan penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan
menghubunghubungkan dengan fenomena lain.
35

Dalam penelitian ini, data dokumentasi didapatkan dari data-
data tentang company profile yang ada pada BMT.


34
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Albeta, 2003 hlm, 162.
35
Sugiono, loc.cit.
35



3.4. Variable Penelitian
Variable penelitian ini adalah pendapatan usaha kecil merupakan
variable terkait. Sedangkan pembiayaan merupakan variable bebas.
3.4.1 Pembiayaan
Adapun menurut sifatnya, pembiayaan dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu pembiayaan investasi dan pembiayaan modal
kerja. Pembiayaan investasi merupakan pembiayaan yang
digunakan untuk pemenuhan barang-barang permodalan (capital
goods) serta fasilitas-fasilitas lainyang erat hubungannya dengan hal
tersebut. Sedangkan pembiayaan modal kerja merupakan
pembiayaan yang ditujukan untuk pemenuhan, peningkatan
produksi.
36

Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi, maka sangat
diperlukan adanya sumber dana untuk membiayai kegiatan mereka.
Bukan hanya tenaga, bahan baku, kemajuan teknologi dan
menejemen yang baik, tetapi dana juga sangat berpengaruh penting
untuk kegiatan usaha. Pemberian modal yang tepat dapat
mempengaruhi pendapatan.
3.4.2 Pendapatan
Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan
dalam memanfaatkan factor-faktor produksi untuk mempertahankan
diri dan pertumbuhan. Seluruh kegiatan perusahaan yang

36
Ahmad Sumiyanto, op.cit, hlm 151.
36



menimbulkan pendapatan secara keseluruhan disebut earning
process. Secara garis besar earning proses menimbulkan dua akibat
yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan keuntungan, dan
pengaruh negatif atau beban dan kerugian.
37

Pendapatan diukur setelah terjadi penjualan. Pendapatan
yang diukur sesuai jumlah rupiah produk yang terjual, baru akan
menjadi pendapatan yang sepenuhnya setelah produk tersebut selesai
diproduksi dan penjualan benar benar terjadi.


3.5 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen
(pembiayaan) dan variabel independen (pendapatan)
No variabel Definisi operasional Indikator skala
1. Pembiayaan Modal meliputi
segala sesuatu yang
diciptakan oleh
manusia dan
digunakan untuk
memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa
yang mereka
butuhkan. Sebagai
contoh mesin-mesin,
Modal, bisa juga
berupa uang
atau barang

nominal

37
Rustam, op.cit, hlm. 3.
37



bangunan pabrik,
dsb.
38

Jadi uang pinjaman yang
diberikan BMT sebagai
modal yang digunakan
untuk pemenuhan barang-
barang permodalan dan
untuk pemenuhan,
peningkatan produksi.
2. Pendapatan Sumber pendapatan :
Jumlah rupiah
perusahaan bertambah
melalui berbagai cara
tetapi tidak semua cara
tersebut
mencerminkan
pendapatan.
Produk dan kegiatan
utama perusahaan
Produk perusahaan
mungkin berupa
barang ataupun dalam
bentuk jasa.
Perusahaan tertentu
mungkin sekali
menghasilkan berbagai
macam produk, baik
berupa barang atau
jasa atau keduanya
Jumlah
rupiah
pendapatan
dan proses
penandingan

nominal

38
Sugiarto dkk, op.cit, hlm. 17
38



yang berlainan jenis.
Jumlah rupiah
pendapatan dan proses
penandingan :
Pendapatn merupakan
jumlah rupiah dari
harga jual per satuan
kali kuantitas terjual.
39

Pendapatn yang dihasilkan
bukan hanya dari satu
unsur saja tapi ada
beberapa juga yang dapat
mempengaruhi seperti di
atas.

Tabel. 2
Definisi Operasinal dan Pengukuran

3.6 Tehnik Analisa Data
3.6.1. Analisis Deskriptif Presentasi
Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada pada
penelitian yaitu pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan, dengan
memakai rumus :
% 100 % x
N
n




39
Rustam. Op.cit, hlm. 3.
39



Keterangan :
n = Jumlah skor yang diharapkan
N = Jumlah skor yang diperoleh
% = Nilai presentase atau hasil.
40

3.6.2. Uji Instrumen
a. Validitas
Satu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala
tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Misalnya skala nominal yang bersifat non-parametrik digunakan
untuk mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur variabel
interval yang bersifat parametrik.
b. Reabilitas
Reabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas
nilai hasil skala pungukuran tertentu. Reabilitas berkonsentrasi
pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.
41

3.6.3. Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi
normal atau tidak, karena yang baik adalah memiliki distribusi
normal atau mendekati normal.


40
Muhammad Ali, metodologi penelitian pendidikan, Bandung: Aksara, 1994, hal 184.
41
Jonathan Sarwono, op.cit, hlm.100.
40



b. Heteroskodastisitas
Merupakan pengujian persamaan regresi dengan asumsi
bahwa residu / defiasi dari garis bersifat random (acak). Jika data
dari variabel independent bersifat acak maka cara pengujian
dengan ploting.
3.6.4. Uji Hipotesis
a. Koefisien Korelasi dan Determinasi (R
2
)
Korelasi merupakan suatu hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Hubungan antara variabel tersebut bisa
secara korelasional dan bisa juga secara kausal. Jika hubungan
tersebut tidak menunjukkan sebab akibat, maka korelasi tersebut
dikatakan korelasional, atinya sifat hubungan variabel satu dengan
yang lainnya tidak jelas mana variabel sebab dan mana variabel
akibat. Sebaliknya, jika hubungan tersebut menunjukkan sifat
sebab akibat, maka korelasinya dikatakan kausal, artinya jika
varibel yang satu merupakan sebab, maka variabel lainnya
merupakan akibat.
42

Sedangkan koefisien determinasi (R
2
) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol sampai dengan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

42
Susanti, Meilia Nur Indah, Statistika Deskriptif dan Induktif, Jakarta, Graha Ilmu,
2009, hlm 208.
41



variasi variabel amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

b. Hasil Uji Hipotesis (uji statistik t)
Hasil uji signifikan parameter parsial bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel independen yang terdapat dalam
persamaan regresi secara individu berpengaruh terhadap nilai
variabel dependen. Uji signifikan dan parameter individual
dilakukan dengan uji statistik t. Kesimpulan diambil dengan
melihat signifikasi () dengan ketentuan :
< 5 persen : tidak mampu menolak Ho
> 5 persen : menolak Ho

3.6.5. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis data merupakan suatu analisa yang digunakan untuk
membutuhkan kebenaran yang pada kenyataannya harus dapat
disesuaikan dengan masalah yang akan dianalisa untuk membuktikan
kebenaran hipotesis. Analisis yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh mutlak pendapatan bersih pada para pedagang sebelum dan
sesudah pembiayaan dari BMT adalah dengan menggunakan tehnik
analisis regresi tunggal, analisis regresi ini berguna untuk
mendapatkan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
42



dependen atau meramalkan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen
43
dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX
Keterangan :
Y = variabel dependen
X = variabel independen
a = bilangan konstan
b = koefisien arah regresi linier

43
Husaini Usman dan Purnomo Setiady akbar, Jakarta: Pengantar Statistika, Edisi kedua,
2008, hlm. 216.
43



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
4.1.1. Sejarah Singkat BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
Sejak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1997, BMT mulai
tumbuh menjadi salah satu alternatif pemulihan kondisi perekonomian di
Indonesia. Istilah istilah itu biasanya lembaga khusus (dalam sebuah
perusahaan atau instalasi) yang bertugas menghimpun dan menyalurkan
ZIS dari para pegawai atau karyawan. Kadang istilah tersebut dipakai pula
untuk sebuah ekonomi berbentuk koperasi serba usaha yang bergerak
diberbagai lini kegiatan ekonomi umat yakni dalam kegiatan sosial,
keuangan.
Ada beberapa alasan mengapa BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
didirikan :
a. Kondisi perkonomian terutama warga nahdliyin masih memerlukan
lembaga keuangan syariah yang mampu mengembangkan ekonomi
ummat utamanya yang berada di level grass root (usaha mikro kecil).
b. NU sebagai basis kemasyarakatan yang tersebar merata diseluruh
penjuru nusantara dengan struktur organisasi yang tertata dan
mengakar kuat.
c. Konpes cabang Semarang mendirikan bank pembiayaan rakyat syariah
(BPRS NU)
d. PC NU terpilih membentuk PCLPNU.
44



e. PCLPNU kota semarang membentuk koperasi NU sejahtera atau KSU
NUS
f. Koperasi NU sejahtera membentuk unit usaha keuangan syariah (BMT
NUS)

4.1.2. Visi Misi dan Nilai-Nilai BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
Visi dari BMT NU Sejahtera Cabang Kendal : menjadi lembaga
pemberdayaan ekonomi ummat yang mandiri dengan landasan syariah.
Misi BMT NU Sejahtera Cabang Kendal :
a. Menjadi penyelenggara layanan keuangan syariah yang prima kepada
anggota dan mitra usaha.
b. Menjadi model pengelola keuangan ummat yang efisien, efektif,
transparan dan professional.
c. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi syariah.
d. Mengembangkan sistem ekonomi ummat yang berkeadilan menurut
syariat.
44








44
Modul Pembiayaan BMT CABANG KENDAL 2009.

45



4.1.3. Struktur Organisasi BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
Gambar. 3
Stuktur Organisasi di BMT




















Kabag. Admin dan pembiayaan :
Endang Tri Setiyawati, SE.
Kabag. Marketing :
Drs. Salman Muwafiq
Marketing :
Mustaghfirin, S,Si.
Jihadul Muluk, S, Hi.
SriRahayu, S Psi.
Muhlisin
Afdholi Adhar




Administrasi :
Suwarni

Kepala Cabang :
Djunaidi Iskandar, SE.

46



4.2. Analisa Data
4.2.1 Statistika Deskriptif
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan
menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai
sampel yang diambil dari nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
sebagai berikut:
Deskripsi Per Kelompok Item Pertanyaan
a. Jenis kelamin responden
Adapun data mengenai jenis kelamin responden nasabah BMT
NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jenis kelamin responden
Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid perempuan 33 50.8 50.8 50.8
laki-laki 32 49.2 49.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui
tentang jenis kelamin responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang
47



Kendal yang diambil sebagai responden, yang menunjukkan bahwa
responden perempuan sebanyak 33 orang, sedangkan sisanya adalah
responden laki-laki sebanyak 32 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar dari nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang
diambil sebagai responden adalah berimbang antara perempuan dan
laki-laki.
Untuk lebih jelasnya berikut gambar jenis kelamin responden
yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.1

Sumber: data primer yang diolah, 2011

48



b. Pendidikan Terakhir Responden
Adapun data mengenai pendidikan terakhir responden nasabah
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Pendidikan terakhir responden
Pendidikan terakhir

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 14 21.5 21.5 21.5
SLTP 18 27.7 27.7 49.2
SMA 26 40.0 40.0 89.2
Sarjana 7 10.8 10.8 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 ini memperlihatkan
bahwa nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang diambil
sebagai responden sebagian besar nasabah berpendidikan SMA.
Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas
responden berpendidikan SMA sebanyak 26 orang, berpendidikan
SLTP sebanyak 18 orang, berpendidikan SD sebanyak 14 orang,
sedangkan yang berpendidikan Sarjana sebanyak 7 orang.
49



Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendidikan terakhir
responden yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.2

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
c. Pekerjaan Responden
Adapun data mengenai pekerjaan responden nasabah BMT NU
Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai berikut:




50



Tabel 4.3
Pekerjaan responden
Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Wiraswasta 100 100.0 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 memperlihatkan bahwa
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai responden
semua nasabah mempunyai pekerjaan sebahgai wiraswasta.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pekerjaan responden yang
dapat peneliti peroleh:







51



Gambar 4.3

Sumber: Data Primer yang diolah 2011
d. Lama Menjadi Anggota / Nasabah BMT Responden
Adapun data mengenai lama menjadi anggota / nasabah BMT
responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai
berikut:






52



Tabel 4.4
Lama menjadi anggota / nasabah BMT responden
Lama Menjadi Anggota / Nasabah BMT

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 3 tahun 12 18.5 18.5 18.5
3 - 4 tahun 47 72.3 72.3 90.8
> 4 tahun 6 9.2 9.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari lama menjadi anggota / nasabah BMT responden
nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal, 3 4 tahun sebanyak 47
orang, kurang dari 3 tahun sebanyak 12 orang dan sedangkan yang
lebih dari 4 tahun sebanyak 6 orang
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar lama menjadi anggota /
nasabah BMT responden yang dapat peneliti peroleh:




53



Gambar 4.4

Sumber: Data primer yang diolah 2011
e. Usaha yang Dijalani Saat ini oleh Responden
Adapun data mengenai usaha yang dijalani saat ini oleh
responden BMT responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal adalah sebagai berikut:





54



Tabel 4.5
Usaha yang dijalani saat ini oleh responden
Usaha yang dijalani saat ini

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pedagang Kelontong 16 24.6 24.6 24.6
Pedagang Konveksi 9 13.8 13.8 38.5
Pedagang Kambing 2 3.1 3.1 41.5
Pedagang Buah 6 9.2 9.2 50.8
Pedagang Ayam 6 9.2 9.2 60.0
Meubel 7 10.8 10.8 70.8
Bengkel 8 12.3 12.3 83.1
Kontraktor 1 1.5 1.5 84.6
Fotocopy 2 3.1 3.1 87.7
Petani 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011

55



Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari usaha yang dijalani saat ini oleh responden BMT
responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang diambil
sebagai responden mayoritas adalah pedagang kelontong yaitu
sebanyak 16 orang, pedangang konveksi sebanyak 9 orang, bengkel
dan petani sebanyak 8 orang, pedagang meubel sebanyak 7 orang,
pedagang buah dan pedagang ayam sebanyak 6 orang, pedangang
kambing dan fotocopy sebanyak 2 orang, sedangkan kontrator
sebanyak 1 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar usaha yang dijalani saat
ini oleh responden yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.5

Sumber: data primer yang diolah 2011
56



f. Lama Menjalani Usaha Responden
Adapun data mengenai lama menjalani usaha responden
nasabah BMT responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Lama menjalani usaha responden
Lama Menjalani Usaha

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 6 tahun 29 44.6 44.6 44.6
6 - 7 tahun 25 38.5 38.5 83.1
> 7 tahun 11 16.9 16.9 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar lama menjalani usaha responden nasabah BMT
responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah
mayoritas kurang dari 6 tahun yaitu sebanyak 29 orang dan 6 7 tahun
sebanyak 25 orang orang, sedangkan yang menjalani usaha selama
lebih dari 7 tahun sebanyak 11 orang
Untuk lebih jelasnya, berikut lama menjalani usaha responden
yang dapat peneliti peroleh:
57



Gambar 4.6

Sumber: data primer yang diolah 2011
g. Modal Awal Responden
Adapun data mengenai modal awal responden nasabah BMT
responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai
berikut:





58



Tabel 4.7
Modal awal responden
Modal awal

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 300000 1 1.5 1.5 1.5
500000 5 7.7 7.7 9.2
600000 6 9.2 9.2 18.5
700000 4 6.2 6.2 24.6
800000 1 1.5 1.5 26.2
1000000 2 3.1 3.1 29.2
2000000 5 7.7 7.7 36.9
3000000 7 10.8 10.8 47.7
4000000 3 4.6 4.6 52.3
5000000 7 10.8 10.8 63.1
6000000 2 3.1 3.1 66.2
7000000 5 7.7 7.7 73.8
7500000 1 1.5 1.5 75.4
59



8000000 2 3.1 3.1 78.5
9000000 1 1.5 1.5 80.0
10000000 5 7.7 7.7 87.7
20000000 2 3.1 3.1 90.8
50000000 3 4.6 4.6 95.4
100000000 1 1.5 1.5 96.9
120000000 1 1.5 1.5 98.5
170000000 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari modal awal responden nasabah BMT responden
nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai
responden memiliki modal awal Rp 3.000.000 dan Rp 5.000.000
sebanyak 7 orang; modal awal Rp 600.000 sebanyak 6 orang; modal
awal Rp 500.000, Rp 2.000.000 Rp 7.000.000 dan Rp 10.000.000
masing masing sebanyak 5 orang; modal awal Rp700.000 sebanyak 4
orang;, Rp 4.000.000 dan Rp 50.000.000 masing masing sebanyak 3
orang; modal awal Rp 1.000.000, Rp 6.000.000, Rp 8.000.000, dan Rp
20.000.000 masing masing sebanyak 2 orang; modal awal Rp
60



300.000, Rp 800.000, Rp 7.500.000, Rp 9.000.000, 100.000.000, Rp
120.000.000, Rp 170.000.000 masing masing sebanyak 1 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut modal awal responden yang dapat
peneliti peroleh:
Gambar 4.7

Sumber: data primer yang diolah 2011

h. Asal Modal Awal Responden
Adapun data mengenai asal modal awal nasabah BMT
responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai
berikut:

61



Tabel 4.8
Asal modal awal responden
Asal modal awal

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Modal Sendiri 29 44.6 44.6 44.6
Pinjaman 28 43.1 43.1 87.7
Lainnya (Campuran) 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari asal modal awal responden nasabah BMT NU
Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai responden adalah
mayoritas asal modal awal dengan modal sendiri yaitu sebanyak 29
orang, sedangkan dengan modal pinjaman yaitu sebanyak 28 orang,
dan modal campuran sebanyak 8 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut asal modal awal nasabah
responden yang dapat peneliti peroleh:

62




Gambar 4.8

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
i. Jangka Waktu Pembiayaan Responden
Adapun data mengenai jangka waktu pembiayaan responden
nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai berikut:





63



Tabel 4.9
Jangka waktu pembiayaan responden
Jangka waktu pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 3 tahun 6 9.2 9.2 9.2
3 - 4 tahun 10 15.4 15.4 24.6
> 4 tahun 49 75.4 75.4 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari jangka waktu pembiayaan responden nasabah BMT
NU Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai responden adalah
mayoritas lebih dari 4 tahun sebanyak 49 orang. dan sedangkan 3 4
tahun sebanyak 10 orang, dan kurang dari 3 tahun sebanyak 6 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar jangka waktu
pembiayaan yang dapat peneliti peroleh:


64



Gambar 4.9

Sumber: data primer yang diolah, 2011
j. Jaminan Pembiayaan Responden
Adapun data mengenai jaminan pembiayaan responden nasabah
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai berikut:






65



Tabel 4.10
Jaminan pembiayaan responden
Jaminan pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Surat BPKB motor 10 15.4 15.4 15.4
Sertifikat tanah 49 75.4 75.4 90.8
Lainnya 6 9.2 9.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari jaminan pembiayaan responden nasabah BMT NU
Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai responden adalah
mayoritas menjaminkan setifikat tanah yaitu sebanyak 49 orang,
sedangkan nasabah yang menjaminkan surat BPKB motor sebanyak 10
orang, dan lainnya sebanyak 6 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar jaminan pembiayaan
yang dapat peneliti peroleh:

66



Gambar 4.10

Sumber: data primer yang diolah, 2011
k. Pendapatan Sebelum Pembiayaan Responden
Adapun data mengenai pendapatan sebelum pembiayaan
responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai
berikut:




67



Tabel 4.11
Pendapatan rata-rata sebelum pembiayaan responden perbulan
Pendapatan rata-rata sebelum pembiayaan perbulan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50000 3 4.6 4.6 4.6
100000 7 10.8 10.8 15.4
150000 3 4.6 4.6 20.0
200000 4 6.2 6.2 26.2
300000 5 7.7 7.7 33.8
400000 1 1.5 1.5 35.4
450000 1 1.5 1.5 36.9
500000 16 24.6 24.6 61.5
700000 1 1.5 1.5 63.1
1000000 2 3.1 3.1 66.2
1500000 3 4.6 4.6 70.8
1800000 1 1.5 1.5 72.3
2000000 5 7.7 7.7 80.0
68



2250000 2 3.1 3.1 83.1
3000000 2 3.1 3.1 86.2
4000000 3 4.6 4.6 90.8
5000000 2 3.1 3.1 93.8
7000000 2 3.1 3.1 96.9
15000000 2 3.1 3.1 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari pendapatan sebelum pembiayaan responden
nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai
responden adalah mayoritas mempunyai pendapatan Rp 500.000,-
sebanyak 16 orang; dan yang lain sangat beragam pendapatannya,
dengan rincian sebagai berikut yang mempunyai pendapatan Rp
100.000 sebanyak 7 orang; yang mempunyai pendapatan Rp 300.000
dan Rp 2.000.000 sebanyak masing-masing 5 orang; yang mempunyai
pendapatan Rp 200.000 sebanyak 4 orang; yang mempunyai
pendapatan Rp 2.000.000 sebanyak 6 orang; yang mempunyai
pendapatan Rp 50.000 Rp 1.500.000, Rp 150.000, dan Rp 4.000.000
masing-masing sebanyak 3 orang; yang mempunyai pendapatan Rp
2.250.000, Rp 3.000.000, Rp 5.000.000, Rp 7.000.000, dan Rp
69



15.000.000 masing-masing sebanyak 2 orang; sedangkan yang
mempunyai pendapatan Rp 400.000, Rp 450.000, Rp 700.000, Rp
1.800.000 masing-masing sebanyak 1 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendapatan sebelum
pembiayaan yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.11

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
l. Pendapatan Sesudah Pembiayaan Responden
Adapun data mengenai pendapatan sesudah pembiayaan
responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai
berikut:

70



Tabel 4.12
Pendapatan rata-rata sesudah pembiayaan responden perbulan
Pendapatan rata-rata sesudah pembiayaan perbulan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 150000 2 3.1 3.1 3.1
200000 1 1.5 1.5 4.6
300000 4 6.2 6.2 10.8
350000 2 3.1 3.1 13.8
400000 2 3.1 3.1 16.9
450000 1 1.5 1.5 18.5
500000 7 10.8 10.8 29.2
700000 1 1.5 1.5 30.8
1000000 2 3.1 3.1 33.8
1200000 3 4.6 4.6 38.5
1500000 8 12.3 12.3 50.8
1800000 2 3.1 3.1 53.8
2000000 5 7.7 7.7 61.5
71



2200000 2 3.1 3.1 64.6
2500000 5 7.7 7.7 72.3
3000000 6 9.2 9.2 81.5
4000000 1 1.5 1.5 83.1
4500000 3 4.6 4.6 87.7
5000000 2 3.1 3.1 90.8
7000000 1 1.5 1.5 92.3
7800000 1 1.5 1.5 93.8
8000000 1 1.5 1.5 95.4
10000000 1 1.5 1.5 96.9
20000000 2 3.1 3.1 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari pendapatan sesudah pembiayaan responden
nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai
responden adalah mayoritas mempunyai pendapatan Rp 1.500.000,-
sebanyak 8 orang; dan yang lain sangat beragam pendapatannya,
dengan rincian sebagai berikut yang mempunyai pendapatan Rp
72



500.000 sebanyak 7 orang; yang mempunyai pendapatan Rp
3.000.000 sebanyak 6 orang; yang mempunyai pendapatan Rp
2.000.000 dan Rp 2.500.000 masing masing sebanyak 5 orang; yang
mempunyai pendapatan Rp 300.000 sebanyak 4 orang; yang
mempunyai pendapatan Rp 1.200.000 dan Rp 4.500.000 masing-
masing sebanyak 3 orang; yang mempunyai pendapatan Rp 150.000,
Rp 350.000, Rp 400.000, Rp 1.800.000, Rp 2.200.000, Rp 5.000.000,
dan Rp 20.000.000 sebanyak 2 orang; yang mempunyai pendapatan
Rp 200.000, Rp 450.000, Rp 700.000, Rp 4.000.000, Rp 7.000.000, Rp
7.800.000, Rp 8.000.000, Rp 10.000.000 dan Rp 20.000.000 masing-
masing sebanyak 1 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendapatan sesudah
pembiayaan yang dapat peneliti peroleh:







73



Gambar 4.12

Sumber: data primer yang diolah, 2011
m. Kepuasan Responden
Adapun data mengenai kepuasan responden nasabah BMT NU
Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai berikut:




74



Tabel 4.13
Kepuasan responden
Kepuasan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Puas 46 70.8 70.8 70.8
Sangat Puas 19 29.2 29.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.13 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari responden nasabah BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal yang diambil sebagai responden adalah mayoritas merasa puas
terhadap pelayanan BMT NU Sejahtera Cabang Kendal yaitu sebanyak
46 orang. dan sedangkan sisanya sebanyak 19 orang merasa sangat
puas.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar kepuasan responden yang
dapat peneliti peroleh:


75



Gambar 4.13

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
n. Pembiayaan
Adapun data mengenai pembiayaan responden nasabah BMT
NU Sejahtera Cabang Kendal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14
Pembiayaan responden
Pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1000000 4 6.2 6.2 6.2
1500000 1 1.5 1.5 7.7
76



2000000 8 12.3 12.3 20.0
3000000 2 3.1 3.1 23.1
4000000 6 9.2 9.2 32.3
5000000 18 27.7 27.7 60.0
6000000 1 1.5 1.5 61.5
7500000 1 1.5 1.5 63.1
8000000 1 1.5 1.5 64.6
10000000 4 6.2 6.2 70.8
14000000 1 1.5 1.5 72.3
15000000 7 10.8 10.8 83.1
17500000 2 3.1 3.1 86.2
20000000 6 9.2 9.2 95.4
25000000 2 3.1 3.1 98.5
40000000 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari pembiayaan responden nasabah BMT NU
77



Sejahtera Cabang Kendal yang diambil sebagai responden adalah
mayoritas melakukan pembiayaan Rp 5.000.000,- sebanyak 18 orang;
dan yang lain sangat beragam pembiayaannya, dengan rincian sebagai
berikut: yang melakukan pembiayaan Rp 2.000.000 sebanyak 8 orang;
yang mempunyai melakukan Rp 15.000.000 sebanyak 7 orang; yang
melakukan pembiayaan Rp 4.000.000 dan Rp 20.000.000 masing
masing sebanyak 6 orang; yang melakukan pembiayaan Rp 1.000.000,
Rp 10.000.000 masing masing sebanyak 4 orang; yang melakukan
pembiayaan Rp 3.000.000, Rp 17.500.000, Rp 25.000.000, masing
masing sebanyak 2 orang, sedangkan yang melakukan pembiayaan Rp
1.500.000, Rp 6.000.000, Rp 7.500.000, Rp 8.000.000, Rp 14.000.000,
dan Rp 40.000.000 masing masing sebanyak 1 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pembiayaan yang dapat
peneliti peroleh:






78



Gambar 4.14

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011








79



Tabel 4.15
Deskripsi Data sebelum pembiayaan dan sesudah melakukan pembiayaan
per bulan

80




Berdasarkan keterangan tabel 4.15 deskripsi dari 65 responden,
jelaskan dari asal modal untuk menjalankan usaha, banyaknya modal
awal yang digunakan untuk kegiatan usaha, kemudian banyaknya
pembiayaan yang di pinjam. Deskriptif pendapatan sebelum
pembiayaan perbulan dan pendapatan sesudah melakukan pembiayaan
perulan, dan selisih antara pendapatan sebelum pembiayaan dan
pendapatan sesudah setelah pembiayaan.

81



4.2.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.
Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of
freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah
jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 65-2 atau df
= 63 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,244; jika r hitung (untuk tiap-
tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item pertanyaan
total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir
pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.16
Hasil uji validitas instrumen
Variabel Item pertanyaan
Corrected Item
pertanyaan
Total
Correlation
r table Ket.
Pendapatan
Pendapatan Sebelum 0,995 0,244 Valid
Pendapatan Sesudah 0,997 0,244 Valid
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
item pertanyaan memiliki r hitung > dari r tabel ( 0,244) dan bernilai
positif. Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
82



Tabel 4.17
Hasil uji reliabilitas instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.933 3
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. dengan demikian
variabel (Pendapatan) dapat dikatakan reliabel.
4.3. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpanganklasik terhadap data
penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa ditempuh untuk menguji
kenormalan data adalah dengan menggunakan Grafik Normal P-P Plot
dengan cara melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik tersebut
penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal.
Jika pada tabel test of normality dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov nilai sig > 0.05, maka data berdistribusi normal.
83



Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.15
Grafik histogram

Sumber data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.16
Normal probability plot

Sumber: data primer yang diolah, 2011
84



Tabel 4.18. Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Pembiayaan
Terhadap Pendapatan
Uji kolmogorov-smirnov Unstandarize Residual
Nilai kolmogorov-smirnov 1,326
Sig 0,059
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan pada grafik histogram, residual data telah
menunjukkan kurva normal yang membentuk lonceng sempurna. Begitu
pula, pada grafik normal P-P Plot residual penyebaran data belum
mengikuti garis normal (garis lurus). Untuk lebih memastikan residual data
telah mengikuti asumsi normalitas, maka residual data diuji kembali
dengan menggunakan uji Kolomorov Smirnov. Pada tabel 4.18, pada uji
Kolomorov Smirnov menunjukkan bahwa residual data yang didapat
tersebut mengikuti distribusi normal, berdasarkan hasil output
menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada 0,059 > 0.05.
Dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresi
telah memenuhi asumsi normalitas.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji statistik
Heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
85



Gambar 4.17
Uji penyimpangan heteroskedastisitas

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan grafik scatterplot pada output SPSS 17 menunjukkan
bahwa terdapat pola yang jelas serta titik yang belum menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y atau masih seperti adanya data yang
menggerombol. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa varian yang
sama. Untuk itu pengujian yang sama dilakukan pada data dengan minitab
14, hasilnya di dapat sebagai berikut:







86



Gambar 4.18
Fitted Value
R
e
s
i
d
u
a
l
4000000 3000000 2000000 1000000 0
3000000
2000000
1000000
0
-1000000
-2000000
Residuals Versus the Fitted Values
(response is Peningkatan Pendapatan)

Sumber: data primer yang diolah, 2011
Pada grafik scatterplot output minitab 14, didapat plot yang data
yang menyebar diatas dan dibawah angka nol dan sumbu Y. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.4 Analisis data
4.4.1 Koefisien Korelasi dan Determinasi
Koefisien korelasi linear sederhana merupakan angka indeks atau
bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, atau
tidak ada) hubungan antarvariabel, sedangkan koefisien determinasi
memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh mana kemampuan variabel
independen (pembiayaan) terhadap variabel dependen (peningkatan
pendapatan).
Hasil olahan statistik yang dibantu program SPSS 17.0 for
87



windows menunjukkan bahwa uji koefisien korelasi (R) didapat sebesar
0,680 sedangkan variabel independen mampu menjelaskan variabel
dependen sebesar 45,4%, sedang yang 54,6% sisanya dijelaskan variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti). Hasil uji
koefisien determinasi tersebut memberikan makna, bahwa masih terdapat
variabel independen lain yang mempengaruhi peningkatan pendapatan.
Untuk itu perlu pengembangan penelitian lebih lanjut, terkait dengan
topik ini.
Tabel 4.19
Uji korelasi dan determinasi
Model Summary
b

Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .680
a
.463 .454 743838.032
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan
b. Dependent Variable: Peningkatan Pendapatan
Sumber: data primer yang diolah, 2011
4.4.2. Uji Hipotesa
Uji hipotesa dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variable bebas dengan variabel terikat secara parsial. Pengolahan data
menggunakan SPSS for windows versi 17.0. Berdasarkan data-data yang
diperoleh dari 65 responden di dapat hasil sebagai berikut:
88



Untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan adalah
signifikan atau tidak, maka perlu membandingkan antara t
hitung
dengan
t
tabel
. Di mana jika nilai thitung > t
tabel
, maka hipotesa dapat diterima, dan
sebaliknya, jika t
hitung
< t
tabel
maka hipotesis 1 diatas tidak dapat
diterima.
Diketahui bahwa t
tabel
untuk df = 65 2 = 63 dengan signifikasi
5% adalah 1,998. Sedangkan penghitungan t
hitung
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20
Coefficients
a

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 249566.684 139495.447

1.789 .078
Pembiayaan .088 .012 .680 7.364 .000
a. Dependent Variable: Peningkatan Pendapatan
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari tabel 4.20, diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah 7,364
sedangkan nilai t
tabel
adalah 1,998 yang lebih kecil dibandingkan dengan
t
hitung
. Artinya, pembiayaan BMT berpengaruh positif terhadap
peningkatan pendapatan usaha kecil. Atau dengan kata lain H
1
diterima.
89



Sedangkan konstanta sebesar 249566,684 artinya jika
pembiayaan (X) nilainya adalah 0 (nol), maka selisih pendapatan (Y)
nilainya positif sebesar 249566,684. Sedangkan koefisien regresi variabel
pembiayaan (X) sebesar 0,088.

4.5 Pembahasan
Dari hasil pengolahan data statistik analisis regresi linier sederhana
menggunakan alat bantu SPSS for windows 17.00 diketahui bahwa dari hasil
koefisien regresi diketahui besarnya koefisien variabel pembiayaan terhadap
variabel terikatnya pendapatan sebesar 0,088 dengan konstanta sebesar
249566,684. Dari persamaan regresi terlihat bahwa koefisien regresi untuk
variabel pembiayaan adalah positif terhadap peningkatan pendapatan usaha
kecil. Dengan demikian setiap terjadi peningkatan variabel pembiayaan BMT
maka peningkatan pendapatan usaha kecil juga akan mengalami kenaikan.
Dengan demikian pengajuan hipotesis 1 diterima. Dan besarnya pengaruh
langsung pembiayaan BMT peningkatan pendapatan usaha kecil adalah 0,680.
Hal ini dapat terjadi karena pembiayaan masih dikatakan cukup.
Adapun persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = 249566,684 + 0,088 X
Dimana :
Y = Variabel dependen (Peningkatan Pendapatan)
X = Variabel independen (Pembiayaan)
90



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis yang diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa:
Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis yaitu pembiayaan BMT
berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil. Parameter
estimasi antara variabel pembiayaan BMT dengan peningkatan pendapatan
usaha kecil yang dibentuk menghasilkan sebuah hubungan yang positif.
Dapat dilihat pada pengujian t
hitung
yang dihasilkan dalam uji regresi sederhana
nilai t
hitung
> t
tabel
(7,364 > 1,998) sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
ini diterima pada tingkat signifikansi 5% Dapat juga dilihat dari Standardized
significance. Dari penelitian ini di dapat Standardized significance sebesar
0.000, maka hipotesis ini

diterima.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan BMT yang diberikan
BMT NU Sejahtera Cabang Kendal telah dapat dirasakan oleh nasabah,
sehingga manfaat dari meningkatkannya pendapatan telah dirasakan oleh itu
sendiri. Hal ini tentunya dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi BMT
NU Sejahtera Cabang Kendal untuk tetap memberikan manfaat dari
pembiayaan yang dilakukan agar kesejahteraan nasabah pengguna pembiayaan
juga selalu dapat meningkat.

91



5.2 Saran
Adapun saran yang diajukan penulis dari penelitian yang telah
dilakukan adalah:
1. Agar pinjaman yang diberikan BMT mampu digunakan nasabah dengan
bijak.
2. BMT lebih berperan aktif pada kegiatan pendampingan sehingga nasabah
mampu menjalankan usahanya dengan baik.














DAFTAR PUSTAKA

Adi, Marwan Karim, Bank islam: analisis fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT. raja
GorindoPersada, 2004
Aisyah, Siti, peran BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem Rembang Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Lasem, Fakultas
Syariah IAIN Walisongo Semarang, 2009.
Al.haryono, jusup. Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 6, Yogyakarta: Universitas
gajahmada, 2003.
Ali, Muhammad, metodologi penelitian pendidikan, Bandung: Aksara, 1994.
Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Budi, Astuti Evy Meirina, Evaluasi Tingkat Usaha Kecil Sebelun dan Sesudah
Memperoleh Pembiayaan dari Beringin Sukoharjo, Kauman Jogjakarta,
Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta, 2007.
Hadhikusuma, Sutantya Rahardja, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005.
http://portal.djmbp.esdm.go.id/sijh/uu_2008_20_TENTANG_USAHA_MIKRO.20
11.
http://www.scribd.com/doc/11302767/deinisi-pendapatan, 2011.
Ilmi, Makhalul, teori dan praktek lembaga mikro keuangan syariah, Yogyakarta:
UII Pres, 2002.
Kasmir, bank dan lembaga keuangan lainnya, edisi keenam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003.
Kotler, Philip, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2001.
Lasmiatun, Perbankan Syariah, Semarang: LPSDM. RA Kartini, 2010.
M. Amir, Taufiq, Dinamika Pemsaran Jelajahi&Rasakan!, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005.
M. Darwan, Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, Jakarta: LSAF,
1999.
M. Hasan, Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (fiqh muamalah),
Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2003.
modul pembiayaan BMT NU Sejahtera Cabang Kendal 2009.
Muhamad, metodologi penelitian ekonomi islam (pendekatan kuantitatif),
Jakarta: PT. Raja GorindoPersada, 2008.
Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Prespektif Islam, edisi 2004 / 2005,
Yogyakarta: BPFE, 2003.
Ridwan, Muhammad, Mnajemen BMT, Yogyakarta: UII Pres, 2004.
Sarwono, jonathan, Metode Penelitian Kunatitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia, Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti, 2007
Sriyatun, Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah BMT Terhadap
Peningkatan Pendapatan Pedagang Kecil di kabupaten Sukoharjo,
Fakultas Ekonomi, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2009.
Sugiarto, dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2005
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Albeta, 2003.
Sumiyanto, Ahamad, BMT menuju koperasi modern, Yogyakarta: ISESS
Publishing, 2006.
Susanti, Meilia Nur Indah, Statistika Deskriptif dan Induktif, Jakarta, Graha Ilmu,
2009, hlm 208.
Syafii, Antonio Muhammad, Bank Syariah Suatu Pengenaan Umum, Jakarta: PT.
raja GorindoPersada, 1999.
Usman, Suhsini dan R. Purnomo, setiady akbar, Pengantar Statistika, edisi kedua,
Jakarta, 2008.
Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH TERHADAP
PENDAPATAN USAHA KECIL
(Studi kasus di BMT NU Sejahtera Cabang Kendal)

Kepada Yth.
Bapak / Ibu / Sdr/i Nasabah
BMT NU Sejahtera
di Tempat

Bapak/Ibu/Saudara/i dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah (skripsi) pada
program studi Ekonomi Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang
maka saya,
Nama : Mustafidah
NIM : 062411053
Judul : Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Pendapatan
Usaha Kecil (Studi kasus di BMT NU Sejahtera Cabang Kendal)

Untuk membantu kelancaran penelitian ini, Saya mohon dengan hormat
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peran serta
Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang
dilaksanakan.
Atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan/pernyataan
pada kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Peneliti

MUSTAFIDA
062411053





















ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH TERHADAP
PENDAPATAN USAHA KECIL
(Studi kasus di BMT NU Sejahtera Cabang Kendal)


I. DATA RESPONDEN
1. Nama anda : (boleh tidak disebutkan)
2. Umur anda :
3. Jenis kelamin anda : perempuan laki - laki
4. Pendidikan terakhir:
o Sekolah dasar (SD)
o SLTP
o SMA
o Akademi
o Sarjana
5. Pekerjaan anda :
o Karyawan swasta
o Wiraswasta
o PNS atau TNI
o Lainnya, sebutkan


Tanda tangan


II. DAFTAR PERTANYAAN
1. Sudah berapa lama anda menjadi nasabah atau anggota BMT,
koperasi atau bank tersebut?
o < 3 tahun
o 3 4 tahun
o > 4 tahun
o Lainnya, sebutkan
2. Usaha yang anda jalani saat ini :
o Pedagang klontong
o Pedagang sayur
o Pedagang konveksi
o Lainnya, sebutkan..
3. Sudah berapa lama anda menjalani usaha ini ?
o < 6 tahun
o 6 7 tahun
o > 7 tahun
o Lainnya, sebutkan.
4. Modal awal anda yang anda keluarkan untuk usaha ini sebesar :
Rp. .
5. Modal awal yang dikeluarkan berasal dari ?
o Modal sendiri
o Pinjaman
o Lainnya, sebutkan.
6. Jangka waktu pembiayaan anda adalah :
o <1 tahun
o 1-2 tahun
o >3 tahun
o Lainnya, sebutkan
7. Jaminan yang anda berikan untuk pembiayaan adalah :
o Tabungan
o Surat BPKB motor
o Sertifikat tanah
o Lainnya, sebutkan.

1. Pendapatan perbulan yang anda peroleh sebelum melakukan
pembiayaan sebesar :
Rp
2. Pendapatan perbulan yang anda peroleh setelah melakukan
pembiayaan sebesar :
Rp .
3. Apakah anda merasa puas melakukan pembiayaan tersebaut :
o Sangat puas
o Puas
o Kurang puas
o Sangat kurang puas




Terima kasih atas partisipasi anda, semoga bermanfaat. Amiin











Lampiran 2
Daftar Seluruh Jawaban Angket

LAMPIRAN 3
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket
Uji Validitas Pembiayaan
Correlations

Pendapatan
Sebelum
Pembiayaan
Pendapatan
Sesudah
Pembiayaan
Jumlah
Pendapatan
Pendapatan Sebelum
Pembiayaan
Pearson Correlation 1 .985
**
.995
**

Sig. (2-tailed)

.000 .000
N 65 65 65
Pendapatan Sesudah
Pembiayaan
Pearson Correlation .985
**
1 .997
**

Sig. (2-tailed) .000

.000
N 65 65 65
Jumlah Pendapatan
Pearson Correlation .995
**
.997
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000

N 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Realiabilitas Pembiayaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 65 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 65 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.933 3


Item-Total Statistics

Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pendapatan Sebelum
Pembiayaan
7022307.69 1.057E14 .992 .921
Pendapatan Sesudah
Pembiayaan
6002307.69 8.926E13 .994 .845
Jumlah Pendapatan
4341538.46 4.321E13 1.000 .977

LAMPIRAN 4
Statistik deskriptif untuk 65 Responden Pada BMT NU Sejahtera Cabang
Kendal

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Perempuan 33 50.8 50.8 50.8
laki-laki 32 49.2 49.2 100.0
Total 65 100.0 100.0





Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 14 21.5 21.5 21.5
SLTP 18 27.7 27.7 49.2
SMA 26 40.0 40.0 89.2
Sarjana 7 10.8 10.8 100.0
Total 65 100.0 100.0





Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Wiraswasta 65 100.0 100.0 100.0




Lama Menjadi Anggota / Nasabah BMT

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 6 tahun 12 18.5 18.5 18.5
6 - 7 tahun 47 72.3 72.3 90.8
> 7 tahun 6 9.2 9.2 100.0
Total 65 100.0 100.0




Usaha Yang Dijalani Saat Ini

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pedagang Kelontong 16 24.6 24.6 24.6
Pedagang Konveksi 9 13.8 13.8 38.5
Pedagang Kambing 2 3.1 3.1 41.5
Pedagang Buah 6 9.2 9.2 50.8
Pedagang Ayam 6 9.2 9.2 60.0
Meubel 7 10.8 10.8 70.8
Bengkel 8 12.3 12.3 83.1
Kontraktor 1 1.5 1.5 84.6
Fotocopy 2 3.1 3.1 87.7
Petani 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0





Lama Menjalani Usaha

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 6 tahun 29 44.6 44.6 44.6
6 - 7 tahun 25 38.5 38.5 83.1
> 7 tahun 11 16.9 16.9 100.0
Total 65 100.0 100.0


Modal Awal

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 300000 1 1.5 1.5 1.5
500000 5 7.7 7.7 9.2
600000 6 9.2 9.2 18.5
700000 4 6.2 6.2 24.6
800000 1 1.5 1.5 26.2
1000000 2 3.1 3.1 29.2
2000000 5 7.7 7.7 36.9
3000000 7 10.8 10.8 47.7
4000000 3 4.6 4.6 52.3
5000000 7 10.8 10.8 63.1
6000000 2 3.1 3.1 66.2
7000000 5 7.7 7.7 73.8
7500000 1 1.5 1.5 75.4
8000000 2 3.1 3.1 78.5
9000000 1 1.5 1.5 80.0
10000000 5 7.7 7.7 87.7
20000000 2 3.1 3.1 90.8
50000000 3 4.6 4.6 95.4
100000000 1 1.5 1.5 96.9
120000000 1 1.5 1.5 98.5
170000000 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0



Asal Modal Awal

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Modal Sendiri 29 44.6 44.6 44.6
Pinjaman 28 43.1 43.1 87.7
Lainnya (Campuran) 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0








Jangka Waktu Pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 3 tahun 6 9.2 9.2 9.2
3 - 4 tahun 10 15.4 15.4 24.6
> 4 tahun 49 75.4 75.4 100.0
Total 65 100.0 100.0





Jaminan Pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Surat BPKB motor 10 15.4 15.4 15.4
Sertifikat tanah 49 75.4 75.4 90.8
Lainnya 6 9.2 9.2 100.0
Total 65 100.0 100.0





Pendapatan Sebelum Pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50000 3 4.6 4.6 4.6
100000 7 10.8 10.8 15.4
150000 3 4.6 4.6 20.0
200000 4 6.2 6.2 26.2
300000 5 7.7 7.7 33.8
400000 1 1.5 1.5 35.4
450000 1 1.5 1.5 36.9
500000 16 24.6 24.6 61.5
700000 1 1.5 1.5 63.1
1000000 2 3.1 3.1 66.2
1500000 3 4.6 4.6 70.8
1800000 1 1.5 1.5 72.3
2000000 5 7.7 7.7 80.0
2250000 2 3.1 3.1 83.1
3000000 2 3.1 3.1 86.2
4000000 3 4.6 4.6 90.8
5000000 2 3.1 3.1 93.8
7000000 2 3.1 3.1 96.9
15000000 2 3.1 3.1 100.0
Total 65 100.0 100.0














Pendapatan Sesudah Pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 150000 2 3.1 3.1 3.1
200000 1 1.5 1.5 4.6
300000 4 6.2 6.2 10.8
350000 2 3.1 3.1 13.8
400000 2 3.1 3.1 16.9
450000 1 1.5 1.5 18.5
500000 7 10.8 10.8 29.2
700000 1 1.5 1.5 30.8
1000000 2 3.1 3.1 33.8
1200000 3 4.6 4.6 38.5
1500000 8 12.3 12.3 50.8
1800000 2 3.1 3.1 53.8
2000000 5 7.7 7.7 61.5
2200000 2 3.1 3.1 64.6
2500000 5 7.7 7.7 72.3
3000000 6 9.2 9.2 81.5
4000000 1 1.5 1.5 83.1
4500000 3 4.6 4.6 87.7
5000000 2 3.1 3.1 90.8
7000000 1 1.5 1.5 92.3
7800000 1 1.5 1.5 93.8
8000000 1 1.5 1.5 95.4
10000000 1 1.5 1.5 96.9
20000000 2 3.1 3.1 100.0
Total 65 100.0 100.0





Kepuasan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Puas 46 70.8 70.8 70.8
Sangat Puas 19 29.2 29.2 100.0
Total 65 100.0 100.0



Pembiayaan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1000000 4 6.2 6.2 6.2
1500000 1 1.5 1.5 7.7
2000000 8 12.3 12.3 20.0
3000000 2 3.1 3.1 23.1
4000000 6 9.2 9.2 32.3
5000000 18 27.7 27.7 60.0
6000000 1 1.5 1.5 61.5
7500000 1 1.5 1.5 63.1
8000000 1 1.5 1.5 64.6
10000000 4 6.2 6.2 70.8
14000000 1 1.5 1.5 72.3
15000000 7 10.8 10.8 83.1
17500000 2 3.1 3.1 86.2
20000000 6 9.2 9.2 95.4
25000000 2 3.1 3.1 98.5
40000000 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0


LAMPIRAN 5
Output Regresi Linier Sederhana dari 65 responden
Uji Pengaruh Variabel Pembiayaan (X) Terhadap Pendapatan (Y)

Regression

Variables Entered/Removed
b

Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Pembiayaan
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Peningkatan Pendapatan


Model Summary
b

Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .680
a
.463 .454 743838.032
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan
b. Dependent Variable: Peningkatan Pendapatan


ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.000E13 1 3.000E13 54.223 .000
a

Residual 3.486E13 63 5.533E11

Total 6.486E13 64

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan
b. Dependent Variable: Peningkatan Pendapatan


Coefficients
a

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 249566.684 139495.447

1.789 .078

Pembiayaan .088 .012 .680 7.364 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Peningkatan Pendapatan




Residuals Statistics
a

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 337887.97 3782417.75 1020000.00 684669.330 65
Std. Predicted Value -.996 4.035 .000 1.000 65
Standard Error of Predicted
Value
92668.484 386321.813 123668.089 41925.021 65
Adjusted Predicted Value 345471.34 4145294.50 1022526.92 699749.951 65
Residual -1515992.250 2542401.250 .000 738003.918 65
Std. Residual -2.038 3.418 .000 .992 65
Stud. Residual -2.089 3.572 -.001 1.023 65
Deleted Residual -1593181.500 2776368.750 -2526.916 785967.622 65
Stud. Deleted Residual -2.148 3.968 .010 1.074 65
Mahal. Distance .009 16.279 .985 2.113 65
Cook's Distance .000 .587 .034 .115 65
Centered Leverage Value .000 .254 .015 .033 65
a. Dependent Variable: Selisih Pendapatan

Uji Asumsi Klasik
1. Normalitas





One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 65
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 7.38003918E5
Most Extreme Differences Absolute .164
Positive .164
Negative -.126
Kolmogorov-Smirnov Z 1.326
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.






2. Heterokedastisitas

Fitted Value
R
e
s
i
d
u
a
l
4000000 3000000 2000000 1000000 0
3000000
2000000
1000000
0
-1000000
-2000000
Residuals Versus the Fitted Values
(response is Peningkatan Pendapatan)















LAMPIRAN 6
T tabel =5%

Anda mungkin juga menyukai