A. Yang Membatalkan Wudhu Halhal yang membatalkan wudhu ada lima perkara: 1. Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan, yaitu Qobul (kemaluan muka) atau Dubur (kemaluan belakang). Misalnya kentut, kencing, buang air besar dsb. 2. Hilang akal sebab gila, mabuk, pingsan, dsb. 3. Tidur yang tidak tetap kedudukannya. 4. Tersentuh kulit lakilaki dengan perempuan yang mahrom/maharim (yang boleh dinikahi). 5. Menyentuh kemaluan manusia (QubulDubur) dengan telapak tangan
B. Yang Membatalkan Sholat Halhal yang membatalkan shalat ada 13 perkara: 1. Berhadats, yakni keluar apa saja dari qubul dan dubur. 2. Bercakapcakap dengan sengaja selain dari bacaan sholat. 3. Terbuka aurat (kecuali segera ditutup). 4. Bergerak berturutturut tiga kali. Misalnya menggarukgaruk. 5. Kena najis. Misalnya tahi atau kencing. 6. Makan (minum) sedikit dengan disengaja, atau makan (minum) yang banyak meskipun lupa (tidak disengaja). 7. Menghadap kelain kiblat. 8. Melangkah atau memukul yang bersangatan. 9. Berdehemdehem atau tertawa gelakgelak. 10. Menambah rukun fili denga sengaja. Misalnya menambah jumlah rokaat, dsb. 11. Mamum mendahului imam dua rukun. 12. Berubah niat (berniat membatalkan sholat) 13. Murtad (berpaling membenci agama Islam)
C. Jawaban Bagi Orang Yang Mendengar Adzan dan Qomat Bagi orang yang mendengar Adzan dan Qomat, hendaklah menjawab dengan perlahanlahan sebagaimana yang diucapkan (dibaca) oleh orang yang adzan atau qomat. Kecuali ketika yang adzan atau qomat membaca: Hayya alas Sholah.. dan Hayya alal falah. Maka hendaklah dijawabnya dengan:
"Tidak ada daya dan kekuatanmelainkan dengan pertolongan ALLOH yang maha Agung" Dan diwaktu shubuh jika mendengar otang yang adzan membaca Asholatu khoirum minan naum, maka hendaklah dijawab dengan:
benar dan baiklah katamu itu! Dan sayapun pada golongan orang yang menyaksikan Dan jika yang qomat membaca Qod qomatish sholah, maka hendaklah dijawabnya dengan: Fikih Spesial Ramadhan Panitia INDRA 1431H (Indahnya Ramadhan 1431H) 66
Mudahmudahan ALLOH mendirikan sholat itu dengan kekalnya, dan jadikanlah saya ini dari pada golongan yang sebaikbaik orang ahli sholat
D. Rukun Dua Khutbah Rukun dua khutbah itu ada lima perkara: 1. Memuji ALLOH pada permulaan khutbah. Misalnya membaca:
2. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad saw.
3. Berwasiat menyuruh orangorang untuk takwa/takut kepada ALLOH swt. Misalnya:
4. Membaca ayat AlQuran di salah satu khutbah. Misalkan:
5. Mendoakan bagi sekalian orang muslim dan mumin pada khutbah yang kedua. Misalnya:
E. Jenazah Kewajiban kita bagi mayit Islam ada empat perkara: 1. Memandikannya. 2. Mengkapankannya (membungkusnya) 3. Mensholatkannya 4. Menguburnya. Dan hukumnya adalah fardhu kifayah. yani tidak difardhukan bagi setiaptiap orang, hanya cukup mengerjakan atas sebagiannya.
F. Ayatayat Waris ALLAH SWT berfirman `3` !# 29& .%#9 `V m V{# * . $ GO# = $V=O $ 8? ) M%. m $= #`9# /{ 39 n $] '9# $ 8? ) %. 9 $! * `9 3 `&! $! O #/& | ]=W9# * %. `&! z) | '9# / ` $5 & .$/# .$/& '? & >%& /39 $ !# ) !# %. $= $3m "Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anakanakmu. Yaitu, bagian seorang anak lakilaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua Ramadhan Bersama RasuluLLOH saw 67 Panitia INDRA 1431H (Indahnya Ramadhan 1431H)
pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibubapak bagi masingmasingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibubapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anakanakmu, kamu tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. SesungguhnyaAllah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. anNisa' 4:11) 69 #` $ 8? 6`_& ) `9 3 9 $! * $2 9 $! `6= /9# $ 2? / ` $/ & 9 /9# $ `F. ? ) 9 6 39 9 * $2 69 $! = V9# $ 2? / ? $/ & ) %. `_ ^` '#=2 & &# `&! & & Mz& 3= n $ '9# * #%2 Y2& 79 '%2 ]=W9# / ` $5 & $` !# !# '= '=m
"Dan bagimu (suamisuami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istriistrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istriistrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utangutangmu. Jika seseorang mati, baik lakilaki maupun perempuan, yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara lakilaki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masingmasing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudarasaudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar utangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benarbenar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun." (QS. anNisa' 4:12) 7FG` % !# 6F` '#=39# ) #'# 7= 9 9 $! `&! Mz& $= #` $ 8? $O ) 9 3 $; $! * $F%. F O# $= $V=V9# $ 8? ) #%. z) %` $ .%#= `W m [{# 6` !# 69 & #=? !# 3/ ` =
"Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: 'Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meningal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang lakilaki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara lakilaki dan perempuan, maka bagian seorang saudara lakilaki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. anNisa' 4:176). .
G. Yang Berhak Menerima Zakat $) M%9# # )=9 39# ,#9# $= 99# '5=% >$%9# 9# 6 !# # 69# !# !# '= '6m Sesungguhnya zakatzakat itu, hanyalah untuk orangorang Fakir, orangorang Miskin, Amil (penguruspengurus zakat), Para Mu'allaf yang dibujuk hatinya, Riqob (untuk (memerdekakan) budak), Ghorim (orangorang yang berhutang), Sabilillah (pada jalan Allah) dan Ibnussabil (untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan), sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan ALLOH, dan ALOOH Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. AtTaubah:60)
Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. Fakir: orang yang sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. Miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Amil (Pengurus zakat): orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. Riqob (memerdekakan budak): mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orangorang kafir. 6. Ghorim (orang berhutang): orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. Sabilillah (pada jalan Allah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingankepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lainlain. 8. Ibnussabil: orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.