Referensi:
1. Hamdani & Leonardus Saiman, (2012), OTN, Bushindo, Cetakan III, 2. Amir M.S. , (2008), Handbook of Export-Import Business : Panduan Sukses Eksportir dan Importir PPM, Jakarta 3. Marolop Tandjung, Aspek dan Prosedur Ekspor-Impor, Penerbit Salemba Empat, 2011
POKOK BAHASAN
1. Kalkulasi impor (Import Calculation) 2. Harga Pokok Impor 3. PPh & PPN-BM 4. Bagan Perhitungan / Kalkulasi Impor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Contoh
Misal Persentase BM 10% Nilai CIF harga beli barang US $ 50.000 Kurs NDPBM US $ 1 = Rp 9.000 Maka besarnya BM sbb : 10% x (US$ 50.000 x Rp 9.000) = 10% x Rp 450.000.000 = Rp 45.000.000
2.
Nilai Lawan Valuta : yaitu sejumlah harga beli barang impor dikalikan dengan kurs jual devisa Bea Masuk, Bea Masuk dihitung dari :
% BM X CNF NDPBM bila asuransi dibayar buyer / pembeli tetapi dibayar di dalam negeri (Indonesia) % BM X CIF NDPBM bila asuransi dibayar di Luar negeri NDPBM : Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk ; yang dikeluarkan oleh Men-Keu setiap minggu sebagai dasar perhitungan BM. Untuk freight : bila tidak ada B/L atau Airway Bill maka : freightnya dihitung 15% X FOB bila impor dari Eropa/Afrika dan USA, dari Asia non ASEAN 10% X FOB, dari ASEAN 5% X FOB
3. Asuransi : biaya asuransi dapat dibayar di maskapai asuransi dalam negeri dan atau luar negeri, konsekuensinya adalah jika dibayar di luar negeri maka BM dihitung dari CIF dan bila dibayar di dalam negeri dihitung dari CNF, 4. jika tidak ada polis maka asuransi ditentukan 0,5% dari CNF. 5. Syarat-syarat dapat dipilih : Total Lost Only (TLO), Free From Average (FFA: untuk kerusakan umum saja), dan atau All Risk)
7. Pajak : terdiri PPh Pasal 22 impor, PPN dan PPnBM kalau ada. 8. Tarif PPh Impor : 2,5% dari Nilai Impor, bila punya API, Non API 7,5% 9. Nilai Impor : Bila asuransi dibayar di LN = CIF NDPBM + BM 10. Bila asuransi dibayar di DN = CNF NDPBM + BM Demikian juga untuk PPN dan PPnBM, dihitung dari nilai impor dan harus diperhatikan asuransi dibayar di DN atau di LN.
11.Biaya Inklaring (Penerimaan Barang) Stevedoring (FIOST / Liners) Cargo doring Los Loon Biaya lainnya 12.Biaya Jasa Lainnya : Telex, Telp., administrasi, formulir, dll
BERBAGAI BIAYA: 8. Fax / telex / email 9. Bank commision : % X CIF (Nilai lawan) 10. Stevedoring ( if FIOST) 11. Los Loon : 12. Harga Entreport
13. FOB Price (Valas) = US $ 14. Freight = US $ (+) 15. CNF (Valas) = US $ 16. Insurance: % x CIF (Valas) = US $ (+) 17. CIF (valas) + Insurance = US $ XXX 18. CIF/C&F NDPBM : (17 x NDPBM) = Rp xxx 19. Bea Masuk (BM) : ..% x CIF/C&F NDPBM (% x 18.) = Rp xxx (+) 20. Landed Cost (12. + 19) .. = Rp xxx CIF/C&F NDPBM : = Rp . BM : = Rp . Nilai Pabean = Rp . 21. PPn Impor : % x Nilai Pabean = Rp xxx 22. PPnBM : (jika ada) = Rp xxx 23. PPh Pasal 22 : % x Nilai Pabean = Rp xxx 24. Biaya transpor : . (sesuai kondisi) = Rp xxx 25. Sewa gudang : .. (sesuai kondisi) = Rp xxx 26. .. dst
Warehouse (sewa gudang) Tuislag (ongkos angkut dari gudang lini I ke ..) Quay (sewa dermaga) Assembling (biaya perakitan) Transport & document EMKL / EMKU Fee Bank interest Unplanning cost
= Rp xxx = Rp xxx = Rp xxx = Rp xxx = Rp xxx = Rp xxx = Rp xxx = Rp xxx (+) = Rp xxxxx
Jadi harga per unit / kg / liter atau satuan lain : Basic Price Impor ---------------------------- x Rp 1, Quantities = Rp xxxxxx
Basic price kira-2 yg dibutuhkan utk kegiatan impor yg disebut dg Voorcalculatie import
Penjelasan:
Nomor 1. nama & jumlah komoditi (dalam matrix tons, unit, kilo liter, barrel dll) Poin 13., 14., & 15. pemindahan langsung dari angka 2., 3., & 4. Poin 17. dan 18 hanya untuk menghitung tarif Bea Masuk (BM) NDPBM = Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk besarnya ditentukan oleh Pemerintah untuk tiap komoditi (Dep Keuangan ) Jenis-jenis biaya impor tidak sama untuk setiap produk / komoditi
Dlm hal impor Barang Kena Pajak yg menjadi dasar pengenaan pajak adalah nilai impor. Nilai impor adalah nilai berupa uang yg menjadi dasar perhitungan Bea Masuk ditambah pungutan / cukai lainnya sesuai yg dimaksud dlm ketentuan perundang-2-an pabean utk barang kena pajak. Nilai impor yg menjadi pengenaan pajak adalah harga patokan impor (HPI) atau Cost Insurance and Freight ( CIF) ditambah dg semua biaya & pungutan / bea / cukai lainnya menurut ketentuan PP (Peraturan Per-undang-2-an) Pabean. Tarif pajak pertambahan nilai ikuti PP / pajak yg terbaru. Perhitungan adalah tarif pajak dibukukan dg Dasar Pengawasan Pajak.
Contoh perhitungan
Penyerahan oleh importir/pabrikan kpd agen tunggal : Harga barang PPN 10% x 5.000.000 PPn-BM 20% x 5.000.000 Maka harga yg hrs dibayar oleh agen tunggal = Rp 5.000.000 = Rp 500.000 = Rp 1.000.000 = Rp 6.500.000
Saudara diminta untuk menghitung harga pokok per unit piano, dg Kurs DM 1, beli Rp 1,315 dan kurs jual Rp 1.325. Harga pokok dibulatkan ke atas menjadi kelipatan Rp 5.000. Jika importir ingin laba 50% berapa harga jual per unit piano tsb.
Jawab
Harga 500 unit piano @ DM 2,500 = DM 1.250.000 @ Rp 1.325 Premi asuransi 2 % x Rp 1.656.250.000 = Rp 1.656.250.000 = Rp 33.125.000 (+) = Rp 1.689.375.000 Biaya angkut (freight) DM 3,000 @ Rp 1.325 = Rp 3.975.000 (+) = Rp 1.693.350.000 PPN 10% x Rp 1.693.350.000 = Rp 169.335.000 PPn-BM 20% x Rp 1.693.350.000 = Rp 338.670.000 (+) Jumlah PPN & PPn-BM = Rp 508.005.000 (+) = Rp 2.101.355.000 Biaya bongkar Rp 1.650.000 Biaya angkut Rp 3.350.000 Jumlah biaya bongkar dan pengangkutan = Rp 5.000.000 Harga pokok 500 unit Piano = Rp 2.106.355.000
= Rp 4.212.710
Jadi harga pokok per unit piano = Rp 4.212.710 Dibulatkan menjadi = Rp 4.250.000
Jika importir ingin laba 50% per unit, maka harga jual per unit piano = Rp 6.375.000
Catatan : Biaya inklaring : (handling charges) biaya yg dikeluarkan untuk pengurusan barang dari wilayah Gapura Niaga mulai dari atas kapal s.d. dimuat di atas truk di pintu darat gudang pelabuhan, termauk biaya transportasi sampai barang dibongkar lagi di gudang importir. Terdiri dari : 1. Stevedoring biaya menata dan menyusun barang di dalam gudang pelabuhan 2. Cargodoring biaya mengurus penyerahan barang dari perusahaan pelayaran, sewa alat mekanis serta gudang selama barang menginap di pelabuhan. Biaya ini disebut juga dengan : OPP (Ongkos Pelabuhan Pemuatan) OPT ( Ongkos Pelabuhan Tujuan ) untuk tujuan barang impor. 3. Surcharges biaya barang-barang berbahaya, bernilai tinggi, barang yg memerlukan penanganan khusus, dan barang-barang yg mengganggu lingkungan (ditetapkan Dep Perhubungan) 4. Los loon biaya sewa alat-alat mekanis
I. BIAYA PEROLEHAN
1) Nilai lawan valuta : ( CNF/CIF Valuta x Kurs Jual Devisa ( US $ . X ) = Rp . 2) Bea masuk : % x (CNF/CIF Valuta x NDPBM) % x ( x ) = Rp .
= Rp . = Rp .
= Rp . + = Rp .
= Rp .
= Rp . = Rp . = Rp .
Catatan : Biaya inklaring dpt juga dilakukan dg perhitungan All in dg EMKL/Freight Forwarder (Tarif borongan)
I s.d. V
= Rp .