Anda di halaman 1dari 25

Dewi Nurvitasari

BA endogen : gigi, sekret, clott, dll BA eksogen :


Organik : biji-bijian, kacang, dll Anorganik: paku, jarum, peniti ,dll

Personal :

Umur : < 3 th memasukkan sesuatu dlm mulut Jenis kelamin : anak laki-laki > anak perempuan

mekanisme proteksi normal: kesadaran , tidur, epilepsi, alkohol,dll Kelainan neurologis, fungsi menelan blm sempurna pada anak Dental : gigi molar blm tumbuh / sudah tanggal

Faktor kejiwaan : retardasi mental, psikosis Kecerobohan : menggigit jarum, peniti, dll

Mekanisme pertahanan : - epiglotis & kart. aritenoid menutup jalan napas - spasme k. vokalis & pl. ventrikularis bila ada benda mendekati k. vokalis - refleks batuk impuls aferen pd laring, trakea, bronkus

Saat menelan epiglottis menunduk (tutup laring) tertawa, menangis, teriak, terkejut

Laring terbuka
inspirasi kuat / dalam

aspirasi

Tergantung fase Derjat sumbatan tergantung letak, ukuran, bentuk dan jenis BA.

Terdapat 3 fase aspirasi 1. Fase awal : pada saat BA terjepit di sfingter laring. Px tiba-tiba batuk-batuk bertubi-tubi (violent paroxixm of coughing), sesak nafas / tercekik (chocking), gagap (sputtering), wheezing, sianosis

2. Bila benda asing masuk trakea atau bronkus: kadang terjadi fase asimtomatis selama 24 jam / lebih (tergantung derajat sumbatan): BA terhenti, refleks batuk , gejala iritatif sering tjd keterlambatan diagnosis

3. Fase komplikasi: obstruksi, iritasi, infeksi batuk, hemoptisis, pneumonia, atelektasis, abses paru, dll

A.

B A di laring

terjepit di glottis / subglottis Gejala tgt ukuran dan bentuk obstruksi total / parsial. Obstruksi total gawat darurat. Obstruksi parsial : parau, wheezing, stridor, odinofagia, batuk, dll. B A sudah turun ke trakea/ bronkhus, tp meninggalkan gejala sisa misalnya edema laring.

B. B A di trakea

Gejala spt B A di laring Patognomonis : audible slap, palpatory thud, asmathoid wheeze (saat ekspirasi) Sesak nafas tgt ukuran & bentuk BA

C. B A di bronkhus

Br onkhus kanan lebih sering dp. kiri Sering asimtomatis kecuali pada fase komplikasi Fase asimtomatis: foto toraks sering dalam batas normal bila BA radiolusen. B A organik menimbulkan reaksi lebih hebat dp anorganik

Anamnesis: Pemeriksaan fisik


Bisa normal Didapat gejala dan tanda


Foto toraks AP / lateral:

Pemeriksaan penunjang

Bila BA radioopaque: segera foto BA radiolusen : foto bila kejadian > 24 jam ( <24 jam tampak normal)

Video fluoroskopi Bronkogram: untuk BA radiolusen terutama di perifer

A.

BA di laring

Emergensi : obstruksi total Pd anak: pegang posisi terbalik (kpl di bawah) Punggung / tengkuk dipukul Diharapkan BA jatuh

Cara lain: Heimlich(bila obstruksi total) Komplikasi Heimlich: trauma gaster, hepar, costae

Bila obstruksi parsial: Heimlich tdk bisa Ekstraksi dg laringoskop / bronkoskop Bila tidak tersedia alat: trakeotomi sebelum rujuk(dg Trendelenburg)

B. BA di trakea / bronkus -Rujuk untuk ekstraksi dengan bronkoskop -Bila fasilitas bronkoskopi tidak ada trakeotomi -Bila mungkin diekstraksi dengan cunam atau suction via trakeotomi.

Antibiotik dan steroid tidak rutin Fisioterapi dada : pada kasus pneumoni, bronkitis purulen dan atelektasis Px pulang 24 jam pasca tindakan bila komplikasi (-)

Radiograph of an adolescent with a chewed pen cap in his mid-trachea (arrows).

Anda mungkin juga menyukai

  • Jajanan Sehat
    Jajanan Sehat
    Dokumen12 halaman
    Jajanan Sehat
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Vita Mata Katarak
    Lapsus Vita Mata Katarak
    Dokumen14 halaman
    Lapsus Vita Mata Katarak
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma
    Glaukoma
    Dokumen14 halaman
    Glaukoma
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Abses Otak
    Abses Otak
    Dokumen21 halaman
    Abses Otak
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen41 halaman
    Bab 2
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Subdural
    Subdural
    Dokumen16 halaman
    Subdural
    Muhammad Yusuf Arief Akbar
    Belum ada peringkat
  • Abses Otak
    Abses Otak
    Dokumen21 halaman
    Abses Otak
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen41 halaman
    Bab 2
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Subdural
    Subdural
    Dokumen16 halaman
    Subdural
    Muhammad Yusuf Arief Akbar
    Belum ada peringkat
  • BAB I Vita THT
    BAB I Vita THT
    Dokumen2 halaman
    BAB I Vita THT
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Abses Otak
    Abses Otak
    Dokumen13 halaman
    Abses Otak
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Appendiks
    Appendiks
    Dokumen15 halaman
    Appendiks
    Fhienda Yani Lubis
    Belum ada peringkat
  • Hematoma Subdural
    Hematoma Subdural
    Dokumen66 halaman
    Hematoma Subdural
    Indra Setiawan Harefa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma
    Glaukoma
    Dokumen14 halaman
    Glaukoma
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Hidronefross
    BAB 1 Hidronefross
    Dokumen7 halaman
    BAB 1 Hidronefross
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Perikondritis
    Perikondritis
    Dokumen12 halaman
    Perikondritis
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Vita
    Vita
    Dokumen33 halaman
    Vita
    Vita Sari
    Belum ada peringkat
  • Furunkel
    Furunkel
    Dokumen7 halaman
    Furunkel
    Vita Sari
    Belum ada peringkat