Anda di halaman 1dari 42

PT.

PLN (Persero) P3B TEORI TEORI DASAR LISTRIK PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI

PT. PLN (Persero) UBS P3B DAFTAR ISI I PENGENALAN ARUS SEARAH. 1.1 Generator arus searah. 1.2 Batere atau Accumulator. 1.3 Arus Listrik 1.4 Kuat Arus Listrik. 1.5 Rapat Arus. 1.6 Tahanan dan daya hantar 1.7 potensial. II RANGKAIAN ARUS SEARAH 2.1 CARA PEMASANGAN ALA T UKUR 2.2 HUKUM OHM. 2.3 HUKUM KIRCHOFF III PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK. 3.1 GE M (GAYA ELEKTROMOTORIS) 3.2 FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK 3.3 FREKUENSI SISTEM. 3.4 Tahanan (Resistansi) didalam Rangkaian Arus Bolak-Balik. 3.5 Tahana n Induktif. 3.6 Reaktansi Kapasitip. (Tahanan Kapasitip) 3.7 Hubungan Deret deng an Tahanan Ohm 3.7.1. Hubungan deret gulungan induksi dengan tahanan ohm. 3.7.2. Hububgan deret dari Kapasitor dan Tahanan Ohm. 3.7.3. Hubungan deret antara seb uah Capasitor dengan Induktor 3.7.4. Hubungan antara tahanan Reaktansi, Induktif dan Capasitor. Daya Listrik Arus Bolak-Balik. 4.1 Daya 1 fasa 4.2 Kuat Arus dan Daya Listrik Semu 4.3 Daya Aktif atau daya nyata (Watt) 4.4 Daya Reaktif. (VAR) . 4.5 Segi tiga daya 4.6 Rugi-rugi listrik. MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA. 5.1 BESARAN LISTRIK 5.2 SATUAN TURUNAN DAFTAR PUSTAKA 2 3 3 3 4 4 5 6 7 7 7 8 9 11 11 15 16 16 17 20 24 24 27 29 31 32 32 34 36 36 37 38 38 39 IV V Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 2

PT. PLN (Persero) UBS P3B TEORI DASAR LISTRIK I PENGENALAN ARUS SEARAH. 1.1. Generator arus searah. Adalah mesin pengubah ener gi mekanik menjadi energi listrik, sedangkan penggerak dari generator disebut pr ime mover yang dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dll. Prinsip kerjan ya adalah berdasarkan hokum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit dan e mf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang dipasang pad a sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi tegangan searah. 1.2 . Batere atau Accumulator. Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dima na didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia rev ersibel, adalah didalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menja di tenaga kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektr oda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan didalam sel. Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektrod a yang berlainan, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia. 1.3. Arus Listrik: adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi y ang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 3

PT. PLN (Persero) UBS P3B 1 ampere arus adalah mengalirnya electron sebanyak 628x1016 atau sama dengan 1 C oulumb per detik meliwati suatu penampang konduktor. q i= t [ampere] 1.4. Kuat Arus Listrik. Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elekt ron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu. Difinis i : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. Rumus rumus untuk menghitung ban yaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu. Q = I t Q I= t Q t= I 1 (satu) Coulomb Dimana : Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb I = Kuat Arus dalam satuan Amper. t = waktu dalam satuan detik. Contoh soal mengenai Kuat arus listrik. = 6,28 x 1018 electron Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 4

PT. PLN (Persero) UBS P3B Sebuah batere memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit. Berapaka h banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?. Jawab : Diketahui Ditanyakan Peny elesaian : I = 0,5 amp t = 2 menit. : Q (muatan listrik). : t = 2 menit = 2 x 60 = 120 detik Q=Ixt = 0,5 x 120 = 60 coulomb. 1.5. Rapat Arus. Difinisi : rapat a rus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm2 penampang kawat Rumus-rumus dibawa h ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat. luas I S= q I = Sq I q= S Dimana : S = Rapat arus I = Kuat arus [ A/mm] [ Amp] q = luas penampang kawat [ m m] 1.6. Tahanan dan daya hantar. Tahanan difinisikan sbb : 1 (satu Ohm / ) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm pada t emperatur 0 C. Daya hantar didifinisikan sbb : Kemampuan penghantar arus atau day a hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 5

PT. PLN (Persero) UBS P3B yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus. 1 R= G 1 G= R Dimana : R = Tahanan kawat listrik [ /ohm] G = Daya hantar arus penampangnya. Bil a suatu penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta tahanan jenis ( ho), maka tahanan penghanta te sebut adalah : [Y/mho] Tahanan pengahanta besa nya be banding te balik te hadap luas R = l q [ /ohm] [meter/m] Dimana : R = tahanan kawat l = panjang kawat = tahanan jenis kawat [mm/meter] q = penampang kawat [mm] faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis mat erial sangat tergantung pada : panjang tahanan luas penampang konduktor. jenis k onduktor temperatur. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 6

PT. PLN (Persero) UBS P3B 1.7. potensial. potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akib at lokasi yang berbeda potensialnya. dari haltsb diatas kita mengetahui adanya p erbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference. satuan dari potential difference adalah Volt. II RANGKAIAN ARUS SEARAH Pada suatu rangkaian akan mengalir arus ( gambar.4.a, 4b.), apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai b erikut : 1. Adanya sumber tegangan 2. Adanya alat penghubung 3. Adanya beban Sum I Sumber tegangan BEBAN Gambar : Rangkaian arus. Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan men galir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain tertutup. 2.1. CARA PEMASANG AN ALAT UKUR. Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang parallel dengan sumber te gangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. syarat me ngalir arus pada suatu rangkaian harus Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 7

PT. PLN (Persero) UBS P3B Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal ini disebabkan t ahanan dalam dari Amper meter sangat kecil. 2.2. HUKUM OHM. Pada suatu rangkaian tertutup : E Sumber tegangan R Gambar : Rangkaian arus Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus : I V = V R Daya (P) : R I V R= I E I= V R P = I x V P = I x I x R P = I2 x R Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 8

PT. PLN (Persero) UBS P3B Contoh : Suatu beban yang mempunyai tahanan R = kesumber tegangan ( V ) yang bes arnya 220 Volt. Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaia n tersebut?. Jawab : I = . A 100 , dihubungkan 220 Volt R = 100 Besar arus (I) yang mengalir : V I = R 220 I = 100 = 2,2 A Daya (P) : P = I x V P = 2,2 x 220 P = 484 Watt Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 9

PT. PLN (Persero) UBS P3B 2.3. HUKUM KIRCHOFF. Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-aru s yang bertemu di satu titik adalah nol (I=0). I1 I2 I3 I5 I4 Gamba : Loop a us KIRCOFF Jadi : I1 I1 + ( -I2 ) + ( -I3 ) + I4 + ( -I5 ) = 0 + I4 = I2 + I3 + I5 Pelatihan Ope ato Ga du Induk hal : 10

PT. PLN (Pe se o) UB P3B III 3.1. PENGERTIAN ARU BOLAK-BALIK. GEM (GAYA ELEKTROMOTORI ) Bila sebatang penghanta dige akan sedemikian upa didalam medan magnet, hingga ga is-ga is medan magnet te potong bebas didalam penghanta akan beke ja gaya, yang mengge akan elekt on te sebut seju us dengan a ah penghanta . Akibatnya ialah penumpukan elekt on (pe mbawa muatan negatip) disebelah bawah dan keku angan elekt on yang sebanding diu jung batang sebelah atas. Didalam batang penghanta te jadi tegangan, selama be langsungnya ge akan penghanta didalam medan magnet. Membangkitkan tegangan deng an bantuan medan magnet dinamakan menginduksikan, dan kejadian itu sendi i dinam akan induksi tegangan a us be tambah pada a ah positif I+ a us be ku ang pada a ah positif Pe uba han positip O a us be tambah pada a ah n egatif Pe uba han negatif a us be ku ang pada a ah negatif t/s Igamba 1 : bentuk a us bolak-balik 1 fasa Pelatihan Ope ato Ga du Induk hal : 11

PT. PLN (Pe se o) UB P3B

a us be tambah pada a ah positif I+ a us be ku ang pada a ah positif Pe uba han positip O 6O 12O t/s Pe ubahan negatif a us be ku ang a ah negatif a us be tambah pada a ah negatif IPelatihan Ope ato Ga du Induk hal : 12

gamba

2 : p insip membangkitkan a us bolak-balik 3

PT. PLN (Pe se o) UB P3B

f = PN 120 [Hz] dimana : P = jumlah kutub magnit. N = puta an oto pe menit F = jumlah lengkap puta an pe detik. E.M.F (elet o moto fo ce). E = 4, 44 K C K D f [Volt ] dimana : Kc = jarak antar kumparan atau pitch factor. Kd = faktor distribusi. = f luks per kutub [weber] f = frekwensi. Persamaan tegangan bolak-balik (Alternatin g voltage equations). dengan diketahui bahwa perputaran kumparan dengan percepat an tertentu yaitu radians second atau 2 radians dan grafik tegangan untuk satu cy cle adalah :

e = Em sin e = Em sin e = Em sin 2ft e = Em sin t a. Nilai sesaat (Instantaneous value). didifinisikan sebagai harga sesaat ketika ber utar dimana nilai ada lokasi tertentu, untuk membedakan dengan notasi tega ngan dan arus nilai sesaat dinotasikan sebagai e dan i (huruf kecil). b. Nilai P uncak ( eak value). disebub juga nilai maximum baik Positi (+) mau un negati ( -) baik untuk tegangan mau un arus dan disebut juga sebagai nilai makismum. c. N ilai rata-rata (average value). Nilai rata-rata yang dihitung secara arithmetica l satu cycle. nilai rata-rata arus dan tegangan bolak-balik yang berbentuk gelom bang sinusoidal adalah : Eav = 0,637 Em dan Iav = 0,637 Im ( 0,637 =2/ ). Pelati han O erator Gardu Induk hal : 13

= 2f sesuai standar

ersamaan dari tegangan bolak-balik adalah :

hubungan anta a f equensi, kecepatan puta o a us bolak balik. f ekwensi.

dan tegangan yang timbul pada gene at

PT. PLN (Persero) UBS P3B

usaha ini dalam bentuk anas. Jika tahanan R dilalui arus bolak-balik i = Im.sin t dan didalam aktu t yang sama, arus bolak-balik tersebut melakukan sejumlah e kerjaan yang sama besarnya dengan = Im.R.t [joule].

Harga efektif arus bolak-balik adalah harga teta dari arus rata yang didalam a ktu yang sama melakukan sejumlah usaha (Im.R.t [joule].) yang besarnya dengan usa ha yang dilakukan oleh arus bolak-balik. sehingga bentuk ersamaan ts diatas ber ubah menjadi sbb : berarti ; A = Im.sint i = Im.sint = Im ( - .cos 2t) = (Im - arus i meru akan arus cam uran yang terdiri dari dua bagian yaitu : Bagian arus yang rata dengan harga Im . bagian yang berubah ubah menurut rumus cosinus (grafik ). . Im cos 2t dari bagian yang rata adalah sebagai harga uncak yang jika dihitung meru akan harga efekti dari arus bolak-balik adalah akar dari harga uncak yai tu : Ieff = . Im Ieff = Im . I eff = untuk tegangan sama : Im 2 Veff = Vm 2 hal : 14 Pelatihan O erator Gardu Induk

d. Nilai efekti , (effectiv -balik yang berbentuk sinus harga arus rata-rata. Arus an melakukan sejumlah usaha

value) Harga efektif atau harga guna dari arus bolak adalah suatu harga arus yang lebih enting dari ada yang mengalir didalam suatu tahanan R selama aktu t, ak yang menurut rumus : A = I.R.t [joule}

PT. PLN (Persero) UBS P3B 3.2. FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK Frekuensi arus bolak-balik da at dinyatak an sebagai berikut ( gbr.8. ) : Waktu yang di erlukan oleh arus bolak-balik untu k kembali ada harga yang sama dan arah yang sama (1 cycle) disebut eriode, den gan symbol T dan dinyatakan dalam detik/cycle. FREKUENSI arus bolak-balik adalah jumlah erubahan arah arus er detik f = 1/T Frekuensi dinyatakan dalam HERTZ, dimana 1 Hz = 1 Cycle er detik Am litudo adalah harga maximum arus yang ditunju kkan garis grafik. Harga sesaat adalah harga yang ditunjukkan garis grafik ada suatu saat.

t/s Am litudo _ Waktu ( T ) Pelatihan O erator Gardu Induk hal : 15

+ I I Perubaha n ositi Perubahan Harga negati 1 Perubahan

sesaa Gambar : Perioda frekuensi

PT. PLN (Persero) UBS P3B 3.3. FREKUENSI SISTEM. Frekuensi system PLN adalah 50 HZ, artinya : Dalam aktu 1 det ik menghasilkan 50 gelombang 1 gelombang membutuhkan aktu 1/50 detik Dalam akt u 1 detik menghasilkan f gelombang 1 gelombang membutuhkan aktu 1/f detik. A abila frekuensi besarnya f Hz, maka :

1 f 2 2 = = T 1 f = 2 f = 2 f 3.4. Tahanan Ohm (Resistansi) didalam Rangkaian Arus Bolak-Balik. Jika sebuah tahanan Ohm R (resistansi) di asangkan ada generator G yang mengeluar kan tegangan bolak-balik sebesar : e = Em. sint. se erti ada gambar rangakian : Pelatihan O erator Gardu Induk hal : 16

Untuk menca ai 1 gelombang enuh ( erioda : T =

enuh) dibutuhkan

aktu T detik. Jadi

PT. PLN (Persero) UBS P3B

e R E sin t iR = m R E i R = m sin t R sin t = 1 iR = IRm = I= E R Em R arus harga uncak : arus efektifnya adalah : 3.5. Tahanan Induktif. Gambar diba ah ini menunjukan sebuah gulungan induksi yan g mem unyai koefisiensi induksi diri L dihubungkan ada sumber tegangan arus bolak -balik atau tegangan yang berbentuk sinusioda. e = Em.sin t Pelatihan O erator Gardu Induk hal : 17

Em adalah arus harga

uncak, jika : R

PT. PLN (Persero) UBS P3B dengan demikian gulungan akan dilalui arus listrik bolak-balik (IL), yang erlu kita elajari dan selidiki adalah bagaimana erubahan sifat-sifat dari arus IL t ersebut. untuk itu erlu diketahui bah a didalam gulungan induksi L mengalir arus bolak-balik yang berbentuk gelombang sinus yang besarnya adalah : iL = ILM.sin t atau iL = ILM.sin 2ft akan membangkitkan sejumlah garis gaya magnit (fluks) didalam gulungan tersebut menurut rumus : = L.iL maka dimana = L.ILM.sin t = m.sin k gelombang sinus) (teori cara-cara membangkitkan tegangan berbentu

Garis gaya elektromagnit () akan berubah-ubah menurut garis sinus dengan harga pu ncak = L.ILM sebagaimana diketahui, bahwa besarnya tegangan induksi eL ditetapka n dengan rumus : eL = jadi : d 10 8 Volt dt eL = d (L.I LM . sin t ) 10 8Volt dt d (I LM . sin t ) 10 8 Volt dt eL = L Besarnya tegangan arus bolak balik dari generator adalah : e = Em.sint. dan disam bungkan dengan induktor L sehingga mengalir arus bolak balik iL yang akan terbel akang 90 terhadap tegangan e sehingga iL tersebut mem unyai bentuk rumus sbb : Pela tihan O erator Gardu Induk hal : 18

PT. PLN (Persero) UBS P3B I L = I LM .sin(t 90o ) e iL 0 ILm Em t 90 diketahui : ILm dan Em dibagi 2 akan menjadi harga efektif IL dan Em maka : jXL 0 E jIL

Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 19

PT. PLN (Persero) UBS P3B E E IL = = L X L dimana : IL = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada gulungan induksi. E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada gulungan induksi. L = koefisien induksi diri dari gulungan diukur dalam satuan Henry. = frek ensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik. 3.6. Reaktansi Kapasitip. (T ahanan Kapasitip). Sebuah kondensator yang sering disebut kapasitor C dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik berbentuk sinus yang diteta kan dengan r umus sbb: e = Em.sin t XC C IC E Jika sebuah ca asitor dihubungkan dengan sumber arus searah, maka arus searah ya ng da at mengalir hanya sesaat saja dan aktu yang endek, yaitu ada saat ca as itor dalam keadaan diisi (charged). Kemudian arus searah didalam ca asitor akan menjadi nol kembali. Hal tersebut membuktikan bah a ca asitor tidak da at dilalu i arus searah atau dikatakan ka asitor memblokir arus searah. Menurut teori arus searah yang mengalir jumlah muatannya ditentukan dengan rumus : Q = i .t atau i = Q/t. Pelatihan O erator Gardu Induk hal : 20

PT. PLN (Persero) UBS P3B Pada hakikatnya ka asitor tidak dilalui arus bolak-balik, akan teta i secara ber ganti-ganti diisi dalam arah ositi dan negati . Selama saat yang endek (dt), ka asitor ini diisi oleh harga saat dari arus bolak-balik iC. Jumlah listrik yan g diisikan ada ka asitor selama saat dt, adalah : dQ = iC. Dt iC= dQ/dt. Karena Q = c.e, maka rumusnya berubah menjadi : d (c.e ) ic = dt d (c.E m . sin t ) ic = dt d (E m . sin t ) ic = C dt P Icm it Em A t=t 0 B D C Q t =0 Pelatihan O erator Gardu Induk hal : 21

PT. PLN (Persero) UBS P3B selama aktu yang sangat singkat (dt), ujung vektor senantiasa akan melintasi a njang busur sebesar : .dt radial karena radial lingkaran mem unyai harga Em maka : dt = .dt.. Em dan tegangan bolak-balik menjadi : d (Em.sin t). Dari titik A dita rik garis singgung PQ, yang kemudian buat segitiga ABC siku dititik B, maka berl aku : AC = embesaran dari .dt.. Em AB = embesaran dari d (Em.sin t). BAC = Jadi : cos = t u

AB d (Em . sin t ) = AC dt.Em d ( Em . sin t ) Em .. cos = dt diket hui : d (E m . sin t ) ic = C dt m k : ic = C.Em .. cos Pel tih n Oper tor G rdu Induk h l : 22

PT. PLN (Persero) UBS P3B g mb r gr fikny menunjuk n gr fik teg ng n berbentuk sinus d n gr fi rus berbe ntuk cosinus sehingg rus mend hului 90 terh d p teg ng n d l h sbb : e iL 0 ILm Em t 90 jICM 0 E -jXC p d s t sudut = 0, m k cos =cos 0 = 1, deng n demiki n iC ini k n menc p i h rg punc kny menj di Im sehingg : Icm = C. Em cos . Icm = C. Em . Pel tih n Oper tor G rdu Induk h l : 23

PT. PLN (Persero) UBS P3B M k rumus ic = Icm.cos d n deng n sumber e = Em.sin t y ng dip s ngk n p d C k n membu t ku t rus ic mend hului terh d p teg ng n C. Sehingg ic berbentuk : ic = I cm sin (t + 90) d ri g mb r vektor m di t s, dim n iC terlih t seb g i vektor cm y ng mend hului 90 dimuk vektor m . sehingg Icm ini d p t ditulis k n deng n rumus : I cm = E 1 C

Ic = Xc E E = 1 Xc C 1 1 = = C 2 fC dimana : Ic = harga efektif dari kuat arus yang mengalir ada ka asitor. E = har ga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan ke ada ka asitor. C = ca asitas ca asitor yang diukur dalam satuan Farad. = frek ensi utar generator yang diuku r dalam satuan rad/detik. 3.7. Hubungan Deret dengan Tahanan Ohm. 3.7.1. Hubunga n deret gulungan induksi dengan tahanan ohm. Gambar diba ah ini menunjukan hubun gan deret antara gulungan induksi (reaktansi induktif atau XL ) dengan tahanan O hm (R), ada rangkaian disambungkan ada sumber tegangan arus bolak-balik sebesa r E Volt. Kuat arus (I) yang mengalir kedalam rangkaian ini mem unyai harga teta yaitu I. Sedangkan untuk tegangan E akan terbagi dua menjadi kom onen yaitu : a. kom onen EL yang terda at ada terminal gulungan reaktansi induktif ( XL ). b . kom onen ER yang terda at ada termonal resistansi ( R ).

Pelatihan O erator Gardu Induk hal : 24

m k h rg efektifny

d l h :

PT. PLN (Persero) UBS P3B EL ER R E Dan gambar vektornya adalah sbb : jEL E jIL I I R ER Maka : jE L = jx L I dan ER =R I Karena terhubung deret atau serie maka nilai dari hubungan kedua tahanan adalah : Tahanan jumlah = R + jxL Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 25

PT. PLN (Persero) UBS P3B Tahanan jumlah ini disebut tahanan bayangan atau impedansi yang notasikan dengan huru Z maka : Zs = R + jxL dan dari diagram diatas bahwa tegangan E dari generator akan mendahului terhadap k uat arus ( I ) sebesar sudut maka tahanan impedansi akan mempunyai argumen sebesa r sudut positip. Nilai mutlak impedansi (modulus) dapat dihitung menurut dalil Ph ytagoras. 2 2 Zs = R2 + X L Z = R + (L ) 2 s 2 2 L Z s = R2 + 2 L2 XL tg = R Sesu i deng n hukum OHM m k : I= E R 2 + X l2 D n g mb r di gr m vektorny menj di : Pel tih n Oper tor G rdu Induk h l : 26

PT. PLN (Persero) UBS P3B ZS jX IE jIE R 3.7.2. jIR Hububgan deret dari Kapasitor dan Tahanan Ohm. 0 ER I -jXC E E = E R + ( jEC ) diketahui : ER =R I jadi : dan ( jE ) = jX C I C Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 27

PT. PLN (Persero) UBS P3B Z S = R + jX C atau 1 XC = maka : C 1 ZS = R C R Z S = R jX C -jXC ZS 2 2 ZS = R2 + X C 2 ZS = R2 + X C ZS = R2 + Sehingga : (C )2 1 Pel tih n Oper tor G rdu Induk h l : 28

PT. PLN (Persero) UBS P3B I= I= E ZS E 2 R2 + X C t u I= E R2 + 1 2C 2

3.7.3.

Pel tih n Oper tor G rdu Induk h l : 29

Hubung n deret nt r

sebu h C p sitor deng n Induktor.

PT. PLN (Persero) UBS P3B jE jX j E j X 0 I 0 I -jEC -jXC diket hui : jE L = jX L I j X L + ( j X dan C ( L ) = j (X X C jE C ) = jX I ) = jX C 1 jX = j L C maka : E I = 1 L C 1 E = IL C Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 30

PT. PLN (Persero) UBS P3B Terjadinya resonansi apabila : XL = XC 1 L = C 1 2 = LC 1 = LC 1 = LC 1 f = 2 LC 3.7.4. Hubungan antara tahanan Reaktansi, Induktif dan Ca asitor. Im edansi dalah nilai engganti hubungan antara ca asitor, tahanan dan induktans i baik terhubung seri, aralel atau cam uran keduanya. Notasi im edansi Z. maka : Pelatihan O erator Gardu Induk hal : 31

PT. PLN (Persero) UBS P3B ZS = R j(X L X C ) 1 Z S = R j L C Modulusnya impedansi adalah : 1 aka : I= E = ZS E 1 R 2 + L C 2 2 IV Daya Listrik Arus Bolak Balik. 4.1. Daya 1 fasa Besarnya daya listrik untuk arus searah telah diketahui dengan rumus sbb: jika digambarkan dalam grafik adalah sbb: P= E x I untuk arus bolak balik diketahui : e = Em. sint Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 32

PT. PLN (Persero) UBS P3B dan maka : i = Im. sint. P (W) = e x i P (W) = Em. sint x Im. sint P (W) = Em. Im. sin2t diketahui : cos 2 = 1 2 sin2 sin 2 = cos 2 1 2 cos 2 1 P(W ) = E m .I M 2 E I P(W ) = m. m cos 2t 2 b =e.i Wm A e i 0 a c T d B Im.Em Im e C Em 2 I E W=E.I dengan meratakan garis lengkung menjadi garis AB yang merupakan garis sumbu nol grafik cosinus, sehingga terdapat jajaran siku OABC yang luasnya sama dengan lua s abcde (luas bidang arsir) dengan tinggi : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 33

PT. PLN (Persero) UBS P3B I m Em 2 sama dengan : I E I = m dan E = m 2 2 maka : P (W ) = E I (Watt ) BC = sedangkan usaha listrik : A = E I t ( joule) Jadi kuat arus (I) yang sefasa demgam tegangan (E) akan menghasilkan daya listri k yang satuannya Watt. A e i 0 B Im.Em 2 t C T I E W=E.I Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 34

PT. PLN (Persero) UBS P3B 4.2. Kuat Arus dan Daya Listrik Semu Gambar diba ah ini menunjukan lengkung sinus dar i kuat arus tukar dengan rumus : i = Im. Sin t. Dan tegangan tukar menurut rumus : e = Em. sin (t+90) rumus tegangan e diatas.karena tegangan e mendahului 90 terhad ap kuat arus i, sehingga tegangan itu dapat diaggap sebagai tegangan cosinus : e = Em. Cos t Hasil kali e dan i antara saat saat t=0 sampai t=B memberikan lengku ng (P) yang pasitip; antara saat saat t = B sampai t = C dimana hasil kali +i dan e akan menghasilkan lengkung garis w (P) yang negatip, antara saat-saat t=C d an t=D hasil kali i dan +e akan menghasilkan lengkung w positi dan antara saat t =D dan t=E dimana hasil klai +e dan i akan menghasilkan lengkung w (P) negati , S ehingga julah usaha : e.i.t = w (P) (joule) w=e.i e i 0 90 T B C D E Im Em Im.Em 2 Usaha yang dihasilkan sebesar e.i.t joule ini terdiri dari bagian-bagian yang po siti dan bagian-bagian yang negati . Jika bagian-bagian positi sama besarnya d engan bagian-bagian negatip maka ini berarti bila kedua bagian itu dijumlahkan a kan menjadi nol. Untuk menjelaskan hal ini maka dihitung sbb : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 35

PT. PLN (Persero) UBS P3B P=ixe = Im.sin t x Em.cos t. = Im.Em sin t Deng n demiki n rumus di t s men nd k m b h g ris lengkung (P) berup g ris sinus deng n h rg punc k : E.I = I m .E m 2 deng n frequensi put r = 2 t K ren sumbu nol d ri g ris lengkung (P) terlet k tep t p d sumbu ktu t, h l m n memberik n kesimpul n b h bes rny us h di b gi n positif s m bes rny deng n b gi n neg tif, t u d p t dik t k n b h k u t rus tuk r itu tid k memb ngkitk n ten g y ng ny t d n jug tid k mel kuk n us h y ng ny t . Deng n memperh tik n g mb r di t s b h p d m s y ng pert m y itu t = B m k gener tor mengelu rk n ten g sebes r : ExI (d l m s tu n tt).

T EI 4 T 4 (d l m s tu n joule) untuk m s berikutny y itu t = B s mp i t = C m k gener tor diberi ten g E x I tt d n menerim us h sebes r EI ( joule d ri lu r ) Penjel s n di t s jug berl ku, bil teg ng n e mengikuti 90 dibel k ng ku t rus i, k ren itu d p t di mbil su tu kesimpul n : 1. Arus bol k-b lik y ng mend hu lui t u mengikuti teg ng n bol b lik sebes r 90, din m k n ku t rus nol t u ku r rus but disingk t deng n Ib. 2. H sil perk li n d ri ku t rus but Ib deng n teg ng n E din m k n, ten g but y ng diukur deng n tt but t u Volt Ampe r (VA). J di : b (P) = Ib x E , d n us h y ng dil kuk n oleh lir n but d l h nol (0). Pel tih n Oper tor G rdu Induk h l : 36

D n mel kuk n us h

PT. PLN (Persero) UBS P3B 4.3. D y Aktif t u d y ny t (W tt) Untuk ten g listrik ny t ( ujud) y ng dikelu rk n oleh rus bol -b lik y ng mempuny i f s dengan tegangan bolak-balik yaitu : Tenaga Watt (W) = E x I x cos . Dalam jumlah usaha nyata/wujud yang dilakukan oleh arus dan tegangan bolak-balik dengan asa yaitu sebesar : A = E x I x t x cos dalam satuan joule Cos (dibaca cosinus phi) dinamakan actor kerja (Power actor). 4.4. Daya Reakti . (VAR). Adalah daya yang secara electrik bisa diukur, Secara v ektor merupakan penjumlahan dari vektor dari perkalian E x I dimana arus mengali r pada komponen resistor sehingga arah vektornya searah dengan tegangan (re eren sinya), dan vektor yang arah 90 terhadap tegangan, tergantung pada beban seperti indukti atau capasiti . Biayanya daya yang searah dengan tegangan disebut denga n daya akti sedangakan yang lain disebut dengan daya reakti . Untuk tenaga list rik reakti yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai asa dengan tega ngan bolak-balik yaitu : Tenaga reakti (VAR) = E x I x sin . 4.5. Segi tiga daya Dari hal tsb diatas maka daya listrik digambarkan sebagai se gitiga siku, yang secara vektoris adalah penjumlahan daya akti dan reakti dan sebagai resultantenya adalah daya semu atau daya buta. va var watt E Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 37

PT. PLN (Persero) UBS P3B 4.6. Rugi-rugi listrik. Semua komponen listrik mengandung material yang mempunyai tah anan baik material konduktor, isolator maupun semi konduktor. Pada volume yang k ecil hambatannya kecil, jika volumenya besar maka hambatannya menjadi besar sehi ngga dapat merugikan, hal ini sering disebut dengan rugi teknik (losses). 1. Rug i tahanan murni. 2. rugi dielektrik (media isolasi) kerugian ini selalu berbubun gan dengan besarnya arus karena beban, jadi semakin besar arus kerugian juga men ingkat bahkan temperatur yang mempengaruhi nilai tahanan dan berkaitan langsung dengan kerugian pula. Rugi pada pengahantar IL Z=R+(XL-XC) Drop tegangan pada ko nduktor E = IL x Z (Volt) Rugi daya = E x I (watt) = I2 x Z (watt) Rugi pada Tra o IL Z=R+(XL-XC) Rugi daya = E x I (watt) = I2 x Z (watt) Disebut rugi tembaga (cu), dan juga seba gai rugi beban kosong. Rugi pada media. Disebabkan media isolasi yang tidak baik sehingga arus bocor mengalir dan merupakan sebagai rugi-rugi listrik, perhitung an sama arus yang mengalir dikalikan besarnya tahanan dari media tsb. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 38

PT. PLN (Persero) UBS P3B V MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA. 5.1. BESARAN LISTRIK Tabel.1. Macam-macam Besaran Listrik.

Satuan Amper Volt Ohm VA Watt VAR Wh VARh Hz Alat ukur Ampere meter Volt meter Ohm meter Watt meter VAR meter KWh meter KVARh meter Cos meter Frekuensi meter Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 39

Besaran listrik Arus Tegangan Tahanan Daya semu Daya akti ti Faktor daya Frekuensi

Daya reakti Energi akti Energi reak

PT. PLN (Persero) UBS P3B 5.2. SATUAN TURUNAN Tabel.2. Satuan Turunan Besaran Listrik Besaran Listrik Arus Tegangan Tahanan In duktansi Kapasitansi Daya semu Daya akti Daya reakti Energi akti Energi reakt i Faktor daya Frekuensi Satuan Dasar A V H F VA Watt VAR Wh VARh Hz nF pF H F kVA KW kVAR kWh kVARh MVA MW MVAR MWh MVARh GWh GW 10-12 10-9 10-6 10-3 mA mVolt m mH 103 kA kV k 106 109 M G Tidak mempunyai satuan. kHz MHz Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 40

PT. PLN (Persero) UBS P3B DAFTRA PUSTAKA. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. DASAR-DASAR T EKNIK LISTRIK ( F.Suryatmo) SWITCHGEAR AND PROTECTION (SUNIL S RAO) TEGANGAN dan ARUS BOLAK-BALIK ( SIEMENS) RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK (SIEMENS) INDUKSI dan INDUKSI-SENDIRI (SIEMENS) ARUS PUTAR (SIEMENS) Hand Book of ELECTRICAL ENGINERING (Academics Hand books series) STANDARD HANDBOOK FOR ELECTRICAL ENGINEERING (FINK & CARROLL) PERALATAN TEGANGA N TINGGI (BONGAS L TOBING) POWER SYSTEM ANALYSYS & STABILITY (SS VADHERA). TEKNI K TEGANGAN TINGGI (Prof. Dr ARTONO ARISMUNANDAR). SWITCHGEAR MANUAL (ABB Calor E mag). diktat PROTEKSI dan PENGUKURAN (PLN KJB). Pedoman Pemeliharaan (SE 032/PST /1984 dan SUPLEMEN). A Text Book of ELECTRICAL TECHNOLOGI ( BL THERAJA & AK THER AJA) Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 41

Anda mungkin juga menyukai