Anda di halaman 1dari 27

Pengertian Etimologis Filsafat

Philein = mencintai; sophos = kearifan/kebijaksanaan. Filsafat; usaha untuk mencintai kearifan

Estetika Fils. Ilmu

Fils. Fils. Pol Pikiran

Metafisika Epistemologi Logika Aksiologi

Etika Fils. Sos

Fils. Bahasa Fils.Agama


Honderich, 1995, Oxford Companion to Philosophy, p. 927.

Definisi Filsafat berdasar Watak & Fungsi (Titus, dkk)


1. Informal: Sikap dan kepercayaan yg diterima scr tdk kritis. 2. Formal: Sikap kritis atas kepercayaan yg dijunjung tinggi. 3. Spekulatif: Hasil berbagai sains dan teknologi yg ditinjau dari pengalaman kemanusiaan. 4. Logosentris: analisis kata dan konsep. 5. Aktual: problem yg berkembang di masyarakat dan dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

Ciri-ciri Berpikir Filsafat


Radikal; sampai ke akar persoalan Kritis; tanggap thd persoalan yg berkembang Rasional; sejauh dpt dijangkau akal mns Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi. Konseptual; hasil konstruksi pemikiran Koheren; runtut, berurutan. Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan. Sistematis; saling berkaitan. Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran. Komprehensif; menyeluruh Bebas & bertanggungjawab

Cabang Utama
Metafisika Epistemologi Aksiologi Logika Etika Estetika Filsafat Manusia

Cabang Khusus
Filsafat Ketuhanan Filsafat Sejarah Filsafat Ilmu Filsafat Politik &Ideologi Filsafat Hukum Filsafat Bahasa Filsafat Komunikasi

Kedudukan Filsafat Dasar/Pengantar

Hubungan antara Filsafat Dan Ideologi


Gagasan

Realitas

Filsafat & Ideologi

Nilai

Mitos

Perbedaan antara Filsafat & Ideologi


1.
2. 3.

4.

Filsafat Sist. Berpikir Berawal dr ragu Landasan logika Tujuan: wisdom

5. Individual

Ideologi 1.Sist. Kepercayaan 2.Berawal dr yakin 3.Landasan mitos 4. Tujuan:kesejaht. kelompok 5. Kolektif

Filsafat, Ideologi, dan Agama


Dimensi keyakinan: Eskatologis

Agama

Filsa fat Dimensi Kritis: pemikiran ind, Ideo logi


Dimensi mitos: kolektif, bangsa

Manfaat Filsafat Bagi Mhs


Membiasakan diri utk bersikap kritis. Membiasakan diri utk bersikap logisrasional Opini & argumentasi. Mengembangkan semangat toleransi dlm perbedaan pandangan (pluralitas). Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan tdk kenal lelah.

Manfaat Ideologi Bagi Mhs


Orientasi bernegara lebih jelas Aspirasi politik Memahami bentuk negara ideal Memahami kepemimpinan ideal

Manfaat Filsafat bagi Agama


1. 2. 3. 4. 5.

Mengajarkan cara berpikir kritis, shg tdk terjebak ke dlm sifat taqlid. Akal terdiri atas 3 bag: marifatullah, thaatullah, shobru an-masiyatullah. Dinamika khdpn terus berkembang, shg diperlukan penggunaan akal yg proporsional. Membuka wawasan berpikir menuju ke arah verstehen (penghayatan). Akal mrpkn salah satu sarana utk memahami kekuasaan Allah (Ulil albaab). Ali-Imron: 190191.

ILMU PENGETAHUAN SCIENCE (I.P)

I.

ASPEK ANTOLOGI ( BEING, WHAT, WHO)

1. DEFENISI I.P a. Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang Gie, 1991). b. Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkahlangkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C, Verhaak). c. Masih banyak definisi lain (lihat di halaman selanjutnya). d. Kumpulan pengetahuan yang benar : Mempunyai obyek dan tujuan Disusun secara sistematik, Berkembang dengan metode ilmiah, Berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya (diverifikasi).

2. Obyek : * -

Materi : obyek yang dipelajari misalnya: Manusia Kehidupan Benda mati Alam semesta * Formal : obyek yang menjadi pusat perhatian pusat perhatian (focus of interest) atau bidang studi. Misalnya : Kesehatan, kedokteran, pertanian, ekonomi, sastra

3. Struktur, klasifikasi, sifat, dan lain-lain harap dipelajari dari ilmu yang ditekuni.

4.

Klasifikasi ilmu pengetahuan. Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang sederhana yaitu: 1. Ilmu dasar (basic Science) misalnya biologi yang bertujuan mendalami teori dan isi alam yang hidup. 2. Ilmu terapan (Applied Sciences) yang bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis misalnya mekanisme dan teknologi pertanian. Contoh Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

II. 1.

ASPEK AKSIOLOGI / ETIS (OBJECTIVE, FOR WHAT, VALUE) Tujuan umum : mis. Ilmu kesehatan mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan untuk tetap sehat dan lebih sehat. Tujuan khusus : untuk mencari/mendapatkan : Kebenaran (Truth) Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Understanding) Penjelasan (Explanation) Klasifikasi (Classification) Peramalan (Prediction) Pengendalian (Control) Penerapan (Application) Penemuan (Indention) Produksi (Production) Nilai etis: kebenaran, mis. Kesehatan yang lebih baik, bernilai etis dan estetis.

2.

III.
1. 2.

ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)

Why: misalnya ilmu kesehatan, masih banyak yang tidak sehat hingga ada keinginan mencari kebenaran ilmiah apa penyebabnya. How : misalnya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun secara sistematik, dengan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang kesehatan.
Sistematik: Disusun teratur berdasarkan sistim Sistim: Bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P Metode: Cara untuk menemukan/membuktikan dan mengembangkan I.P. Berkembang: Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan bersifat terbuka Universal: Berlaku sama di mana saja Terbuka : Selalu dapat diuji kebenarannya secara ilmiah (diversifikasi) dengan penalaran maupun diuji ulang.

Mengenai sistim dan metode ini, pendapat Prof. Kuncaraningrat adalah sebagai berikut: Sistem adalah susunan yang berfungsi dan bergerak; suatu cabang ilmu niscaya mempunyai objeknya, dan objek yang menjadi sasaran itu umumnya dibatasi. Sehubungan dengan itu, maka setiap ilmu lazimnya mulai dengan merumuskan suatu batasan (definisi) perihal apa yang hendak dijadikan objek studinya.

Beberapa definisi ilmu pengetahuan (science) dapat bermacam-macam yaitu : J. Haberer 1972 : Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat. J.D. Bernal 1977 : Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia. E. Cantote 1977 : Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992 E.F. Schumacher : The perfections of science are purely practical-the objective practical the objective, i.e. independent of character and interests of the operator, measurable, recordable and repeatable. Prof. Burr : Like the fields of physics, sciences are part of the organization of the universe and are influenced by the fast forces of space . Cambridge-Dictionary 1995 : Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.

1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu secara ilmiah 2. Sistem Ilmu Sistem = Bagian-bagian atau elemen-elemen yang berfungsi saling berkaitan/interrelated untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu secara menyeluruh: Contoh : Sistem syarat Fungsi kehidupan manusia Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia Sistem panca indera Sistem vaskuler Sistem penalaran / logika Fungsi pengembangan ilmu Sistem klasifikasi Sistem penulisan ilmiah Sistem pembuktian Statistika

Fungsi pengembangan ilmu

Faktor sistim
a. Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of elements), b. Elemen-elemen itu saling berkaitan secara teratur (Interrelated), c. Ada mekanisme keterkaitan antar elemen itu dan merupakan suatu kesatuan organisasi. d. Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. e. Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan disaksikan (Genera-ting an observable product).

Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan itu secara teratur dan tersusun hingga memberikan pengertian tentang hakikat, kebenaran dan pembuktian kebenaran. Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu dapat dipertanggungjawabkan berdasar pembuktian dengan, metode ilmiah. Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu hingga mudah di pelajari. Sistematika ilmu dapat dibagi tiga : 1. Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ? (aspek ontologi) 2. Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan aspek aksiologi / etika) 3. Bagaimana metode mencapai tujuan tersebut/bagaimana dan mengapa menyusun Sistematika ilmu secara benar dan mudah dipelajari (aspek epistemologi).

3. Metode Yang dimaksudkan dengan metode yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah ialah cara untuk mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang benar dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah misalnya penalaran, studi kasus dan penelitian. Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan pembuktian kebenaran ilmiah. 3.1 Metode Ilmiah dengan penalaran dan kesimpulan atau pembuktian kebenaran - Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing (Suriasumantri, 1987). - Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan hasil perasaan. Penalaran merupakan kegiatan yang mempunyai ciri tertentu dalam penemuan kebenaran. Dua ciri penalaran : - Logis
- Analitis

a. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame of logic) yaitu, menurut logika: deduksi-induksi; rasionalism-empirism; abstrak-kongkrit; apriori-aposteriori. b. Berpikir analitis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/ penelitian). Contoh dari yang sederhana misal benda tersebut benar pensil, air laut itu asin, buah yang diperam akan lebih cepat masak; air mendidih temperaturnya 100C; penyakit tuberkulosis itu disebabkan oleh basil. Contoh-contoh tersebut dapat dibuktikan kebenarannya mulai dari pengalaman dan penalaran sampai dengan penelitian/pembuktian kebenaran ilmiah.

3.2 Pembuktian Kebenaran Ilmiah Secara ontologis keraguan timbul karena keterbatasan manusia. Filsafat ilmu pengetahuan berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense" atau anggapan umum menjadi "yang ada" secara logis" atau "rasional". Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian Mitos Misal : Lepra kutukan Tuhan Skeptik absolut Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop atau dengan metode lain dan berlaku universal. Ratio Misal : Lepra Penyakit dengan causa Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian)
Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut: Aspek ontologi lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh M. Leprae Objek materi: manusia Objek formal: penyakit lepra Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah penyakit yang perlu diobati dan untuk menjaga martabatnya ditempatkan di leproseri (etis).

4. Dinamis Ilmu Pengetahuan berkembang, jadi bersifat dinamis. Aktivitas untuk perkembangan ilmu antara lain dengan kajian/risel (study, search, pursuit, inquiry, quest). Pembuktian kebenaran ilmiah dan dinamika ilmu atau metode perkembangan ilmu yaitu dengan penelitian atau riset. Contoh urutan riset adalah sebagai berikut: 1. Judul yang jelas berkaitan dengan riset; 2. Rumusan masalah yang spesifik berkaitan dengan judul; 3. Tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan masalah; 4. Tinjauan Pustaka yang berkaitan dengan judul riset; 5. Kerangka Teori yang berkaitan dengan Tinjauan Pustaka; 6. Kerangka konsep riset; 7. Rumusan hipotesis kerja; 8. Rumusan definisi operasional riset; 9. Rancangan metode riset yang terkendalikan; 10. Kumpulan data (Rencana dan Pelaksanaan); 11. Analisis data dan sintesis hingga menjadi pernyataan; 12. Pembahasan 13. Simpulan pernyataan menjadi hasil riset yang dapat dipertanggung jawabkan 14. Dibuat verifikasi hasil, saran dan ramalan ilmiah. Contoh bagan riset dapat dilihat pada Perkembangan ilmu Perkembangan Ilmu Pengetahuan

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai