Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Abu Tempurung Kelapa Sawit
Latar Belakang
Pengadaannya cukup mudah dan murah
Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh abu cangkang kelapa
METODOLOGI PENELITIAN
Studi
Studi Pustaka
Beton Kelapa
Sawit
Beton
Beton Sebagai Material Konstruksi
Mempunyai kekuatan tekan dan kekakuan yang tinggi pengadaan beton cukup mudah Mudah dalam pembuatannya Tahan terhadap temperatur tinggi
Keunggulan Beton
Kekurangan Beton
Beton cenderung retak Membutuhkan waktu yang lama Mempunyai kekuatan tarik yang rendah Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
Beton
Material Utama Pembentuk Beton
Agregat Kasar
Agregat Halus
Semen
Air
Agregat kasar adalah bahan yang tertahan saringan ASTM No. 4 (4.75 mm) dapat berupa kerikil (koral) atau batu pecah (split) Agregat halus adalah bahan yang lewat atau lolos saringan ASTM No. 4 (4.75 mm) dan tertahan saringan ASTM No. 200 (0.075 mm) Semen adalah suatu bahan pengikat yang mempunyai sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan fragmen-fragmen mineral saling melekat satu sama lain apabila dicampur dengan air dan selanjutnya mengeras membentuk massa yang padat Air adalah sebagai sumber mineral
Kelapa Sawit
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah kehitaman Tempurung kelapa sawit merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Tempurung buah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif. Arang aktif dimanfaatkan oleh berbagai industri, antara lain industri minyak, karet, gula dan farmasi. Selain itu tempurung kelapa sawit digunakan hanya sebagai bahan bakar pembangkit tenaga uap dan bahan pengeras jalan Setelah pembakaran dalam ketel uap akan dihasilkan 5% abu (oil palm ashes) dengan ukuran butiran yang halus. Abu hasil pembakaran ini biasanya dibuang dekat pabrik sebagai limbah padat dan tidak dimanfaatkan.
Na2O
K2O H2O Hilang Pijar
0,41
0,72 1,97 8,59
(Sumber: Hutahaean,B 2007) Jika unsur silika (SiO2) ditambahkan dengan campuran beton, maka unsur silika tersebut akan bereaksi dengan kapur bebas Ca(OH)2 yang merupakan unsur lemah dalam beton menjadi gel CSH baru. Gel CSH merupakan unsur utama yang mempengaruhi kekuatan pasta semen dan kekuatan beton
Mix design Pelaksanaan pengecoran, Pengujian slump dan Pembuatan benda uji
5% Abu TKS
7,5% Abu TKS Pengujian kuat tekan beton umur 7 , 21, 14,dan 28 hari
10 % Abu TKS
Analisa dan pembahasan hasil laboratorium pengaruh pengkomposisian Abu TKS terhadap kuat tekan beton Kesimpulan
Rencana Pengujian
Semen
Agregat kasar
Agregat Halus
Kadar air
Absorpsi
Specific Gravity
Metode yang dipakai dalam pembuatan dan perawatan beton mengacu pada standar ASTM C-192-76 making and curing concrete test specimens in the laboratory.
Prosedur pengujian slump dilaksanakan berdasarkan ASTM C 14390 standar test method for slump of hydrolic cement concrete. Dalam penelitian ini untuk metode pengujian benda uji meliputi tata cara pengujian yang umumnya dipakai adalah standar ASTM (American Society for Testing Materials). Kuat tekan masing-masing benda uji ditentukan tegangan tekan tertinggi (fc) yang dicapai benda uji umur 7, 14, 21 dan 28 hari akibat beban tekan selama percobaan.
I
64 gram
II 64 gra m 0,9
25,6 2,5
0,7
25,5 2,580 2,540
Berat jenis abu tempurung kelapa sawit yang digunakan adalah 2,54. Hasil berat jenis abu tempurung kelapa sawit tersebut didapat berdasarkan hasil pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan dan Teknologi Beton, Teknik Sipil, Institut Teknologi Indonesia.