BAB IX
PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)
Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dimodelkan dalam persamaan
diferensial. Untuk menyelesaikan masalah tersebut kita perlu menyelesaikan pula persamaan
diferensialnya.
9.1. Pemodelan dengan Persamaan Diferensial
Model matematika dari masalah di dunia nyata baik melalui penalaran fenomena alam atau
hukum fisika yang didapat dari suatu percobaan seringkali berbentuk persamaan diferensial,
yakni sebuah persamaan yang mengandung suatu fungsi yang tak diketahui dan beberapa
turunannya.
Berkut ini akan diberikan beberapa contoh model matematika yang dapat terjadi dari
fenomena alam.
Model Pertumbuhan Populasi
Sebuah model untuk pertumbuhan populasi didasarkan pada asumsi bahwa populasi
bertambah dengan laju yang sebanding dengan besarnya populasi.
Jika kita beri nama variabel-variabel dalam model tersebut dengan :
t = waktu (variabel bebas)
P = banyaknya individu dalam populasi (variabel tak bebas)
Maka, pertumbuhan populasi adalah turunan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Suatu PD dengan k konstanta perbandingan.
Jika , maka
Jadi setiap fungsi eksponensial yang berbentuk
.
51
Dengan asumsi bahwa C sebarang bilangan real. Tetapi populasi hanya mempunyai nilai
positif, karenanya diambil C > 0. Untuk waktu awal t = 0, maka diperoleh
atau
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
Artinya,
\
|
=
K
P
kP
dt
dP
1 , dengan P(0) =
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2)
Persamaan ini disebut Persamaan Diferensial Logistik.
Banyak permasalahan dalam berbagai bidang teknik, fisika maupun bidang bidang
kehayatan yang dapat dimodelkan ke dalam bentuk persamaan diferensial. Berikut diberikan
beberapa contoh fenomena di alam yang dapat dimodelkan dalam bentuk persamaan
diferensial.
Fenomena Persamaan Diferensial
Peluruhan zat radioaktif
km
dt
dm
= , dengan m = massa zat, t = waktu, dan k adalah
konstanta pembanding
Hukum Newton tentang
gerak (Model untuk
Gerakan Pegas)
F = m
2
2
dt
s d
, dengan F = gaya, m = massa benda,
s = jarak, dan t = waktu. Jika , maka
52
m
2
2
dt
s d
=
Model logistik menurut
Verhulst
|
.
|
\
|
=
K
P
kP
dt
dP
1 , dengan P = besar populasi, t = waktu,
dan k, K konstanta.
Laju perubahan tekanan
uap suatu zat
T
P
k
dT
dP
= , dengan P = tekanan uap dan T = suhu.
Model ayunan (bandul)
sederhana
0
2
2
= + u
u
sin
l
g
dt
d
, dengan u = sudut perpindahan bandul,
g = konstanta gravitasi, dan l = panjang tali bandul
Persamaan Diferensial Umum
Secara umum, persamaan diferensial (PD) adalah persamaan yang memuat fungsi yang
tak diketahui dan satu atau lebih turunannya. Secara fisis, persamaan diferensial adalah
persamaan yang menyatakan hubungan antara turunan (derivatif) dari satu variabel tak bebas
terhadap satu/lebih variabel bebas.
Berdasarkan banyaknya variabel bebas, persamaan diferensial dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
1. Persamaan Diferensial Biasa, yaitu persamaan diferensial yang mengandung hanya satu
variabel bebas
Contoh : 1. kx
dx
dy
=
2. x sin y y = + ' + ' ' 2 3
3. x y y = + ' + ' ' 1
2. Persamaan Diferensial Parsial, yaitu persamaan diferensial yang mengandung lebih
dari satu variabel bebas.
Contoh : 1.
z
y
y x
x
y
c
c
+ =
c
c
2. 0 = +
c
c
c
c
z
y
z
x
x
z
.
Beberapa istilah penting dalam PD :
Tingkat (Orde) suatu PD adalah tingkat turunan tertinggi yang muncul dalam PD tersebut.
Derajat (degree) suatu PD adalah pangkat dari turunan orde tertinggi jika PD tersebut ditulis
sebagai polinomial dalam turunan.
53
Contoh :
1. kx
dx
dy
= PD tingkat 1 derajat 1
2. x sin y y = + ' + ' ' 2 3 PD tingkat 2 derajat 1
3. y ) y ( y ' = ' ' + ' ' '
2
PD tingkat 3 derajat 1
4. x y y = + ' + ' ' 1 PD tingkat 2 derajat 2
Suatu persamaan yang tidak lagi memuat turunan dan memenuhi suatu persamaan
diferensial disebut penyelesaian atau solusi persamaan diferensial.
Contoh :
Persamaan
, sebab
Persamaan C x x y + + =
2
merupakan solusi dari PD: 3 2 + = ' + ' ' x y y sebab 1 2 + = ' x y dan
2 = ' ' y sehingga 3 2 ) 1 2 ( 2 + = + + = ' + ' ' x x y y .
Penyelesaian suatu persamaan diferensial dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Penyelesaian Umum Persamaan Diferensial (PUPD) adalah selesaian PD yang masih
memuat konstanta penting (konstanta sebarang).
b. Penyelesaian Partikulir/Khusus Persamaan Diferensial (PPPD/PKPD) adalah selesaian
PD yang diperoleh dari PUPD dengan mengganti konstanta penting dengan konstanta
yang memenuhi syarat awal atau syarat batas yang diberikan.
Contoh 1 : Tunjukkan bahwa setiap anggaota keluarga fungsi
merupakan solusi
dari PD
)
Penyelesaian :
, maka
)(
)(
54
Sedangkan ruas kanan menjadi :
[(
Jadi untuk setiap nilai c, fungsi yang diberikan merupakan solusi PD di atas.
Contoh 2 : Tentukan solusi persamaan diferensial
) adalah
Pada saat t = 0 maka , sehingga didapat :
.
Jadi solusi masalah nilai awal persamaan di atas adalah:
LATIHAN :
1. Tunjukkan bahwa
2. Tunjukkan bahwa
3. Berapakah nilai tak nol k agar fungsi memenuhi persamaan diferensial
4. Untuk nilai r berapakah pada fungsi
5. Untuk nilai k berapakah pada fungsi memenuhi persamaan diferensial
6. Manakah di antara fungsi berikut yang merupakan solusi persamaan diferensial
a. c. y =
55
b. d. y =
7. Buktikan bahwa
8. Tunjukkan bahwa adalah solusi masalah nilai awal
pada interval
9. Tunjukkan bahwa setiap anggota keluarga dari fungsi
adalah solusi
persamaan diferensial
10. Dapatkan solusi dari masalah niali awal
11. Fungsi memenuhi persamaan diferensial
a. Bagaimanakah solusi konstan dari persamaan di atas
b. Untuk nilai y berapakah y meningkat?
c. Untuk nilai y berapakah y menurun?
12. Jika model pertumbuhan dinyatakan sebagai persamaan diferensial
)
a. Untuk nilai P berapakah pertumbuhan meningkat?
b. Untuk nilai P berapakah pertumbuhan menurun?
c. Bagaimanakah solusi kesetimbangannya?
9.2. Persamaan Terpisahkan
Suatu persamaan terpisahkan adalah suatu persamaan diferensial orde satu dimana bentuk
dapat difaktorkan sebagai fungsi x kali fungsi y, dapat ditulis dalam bentuk :
Secara ekivalen jika dapat ditulis sbagai :
dengan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1)
Untuk menyelesaikan persamaan ini, persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk :
Selanjutnya ke dua ruas diintegralkan, diperoleh
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
56
Contoh 1: Selesaikan PD
kemudian tentukan solusi persamaan ini yang
memenuhi syarat awal
Penyelesaian :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
Diketahui bahwa syarat awal , sehingga kita substitusikan x = 1 dan ke
persamaan (3), didapat :
Jadi solusi PD secara implisit adalah :
Contoh 2 : Selesaikan PD e
x
dx +
Penyelesaiaan :
e
x
dx +
e
x
dx +
} } }
=
+
+ dx dy
e
e
dx e
y
y
x
0
1
e
x
+ C
e
) e ( d
y
y
=
+
+
}
1
1
e
x
+ ln (e
y
+ 1) = C
Contoh 3:
1. Kita akan memodelkan arus listrik I(t) dalam rangkaian listrik yang diperlihatkan
dalam gambar 1 berikut dengan persamaan diferensial:
0
1
=
+
dy
e
e
y
y
0
1
=
+
dy
e
e
y
y
0
1
=
+
dy
e
e
y
y
57
R
E L
Saklar
Tentukan persamaan arus dalam rangkaian dengan resistensi 12 , induktansi 4 H,
baterai yang menghasilakn tegangan konstanta 60 V, dan skalar dihubungkan pada
saat t = 0. Berapa nilai limit dari arus I?
Penyelesaian :
Dari soal di atas diketahui bahwa L = 4, R = 12, dan E(t) = 60, sehingga persamaan
menjadi :
Atau :
dan nilai awalnya adalah I(0) = 0
| |
| |
Karena , maka diperoleh
Limit arus adalah :
58
Trayektori Ortogonal
Trayektori dari suatu keluarga adalah kurva yang memotong setiap kurva dalam keluarga
tersebut secara ortogonal. Misal setiap keluarga garis lurus yang melalui titik asal
merupakan trayektori ortogonal dari keluarga lingkaran konsentrik
yang
berpusat di titik asal.
Contoh 4 :
Tentukan trayektory ortogonal dari keluarga kurva
ke-x,kita dapatkan:
atau
Ini merupakan suatu PD, tetapi bergantung pada k. Untuk menghilangkan k, kita catat bahwa,
dari persamaan parabola umum yang diberikan
, kita peroleh
dan karenanya
PD dapat ditulis ulang sebagai
Berarti kemiringan garis singgung di setiap titik (x,y) pada setiap parabola adalah
.
Pada trayektori ortogonal kemiringan garis singgung berbanding terbalik dengan negatif
kemiringan ini. Jadi trayektori ortogonal memenuhi persamaan diferensial
Persamaan diferensial ini terpisahkan, dapat kita selesaikan sebagai berikut:
Dengan C konstanta positif sebarang. Jadi, trayektori ortogonal merupakan keluarga ellips .
59
Contoh 5 :
Sebuah tangki berisi 20 kg garam yang dilarutkan dalam 5000 L air. Larutan garam yang
mengandung 0,03 kg garam/liter air memasuki tangki dengan laju 25 L/menit. Larutan tetap
teraduk rata dan dialirkan keluar dari tangki dengan laju yang sama. Barapa banyak garam
yang terdapat dalam tangki setelah setengah jam?
Penyelesaian:
Misalkan menyatakan jumlah garam(dalam kilogram) setelah t menit. Kita mempunyai
dan ingin menentukan . Kita melakukan dengan menentukan sesuatu PD
yang memenuhi Perhatikan bahwa
) (
Tangki selalu berisi 5000 L larutan, sehingga konsentrasi pada waktu adalah
(dalam
kilogram/liter). Kaena larutan garam mengalir keluar dengan laju 25 L/ menit, maka
diperoleh
Laju keluar = (
) (
Jadi dipeoleh persamaan PD
Dengan menyelesaikan PD terpisahkan ini, kita peroleh:
| |
Karena kita peroleh , sehingga diperoleh
| |
| |
Karena kontinu dan dan dan ruas kanan tidak pernah nol, kita simpulkan
bahwa selalu pos. Jadi | |
60
Banyak garam setelah 30 menit adalah:
Contoh 6 :
Percepatan suatu benda bergerak sepanjang suatu garis koordinat diberikan oleh
dalam meter per detik.Jika kecepatan pada saat t=0 adalah 4 meter per detik,
carilah kecepatan 2 detik kemudian.
Penyelesaian:
Karena pada saat , maka
Yang diberikan
, sehingga
Pada saat t = 2, maka