KOLOID Presentation
KOLOID Presentation
Larutan gula
Koloid
Campuran susu dengan air
Suspensi
campuran pasir dengan air
Dapat disaring oleh saringan dan tidak dapat melewati membran semipermiabel
Penyebarannya permanen
N o 1.
Nama
Contoh
Asap (smoke), debu di udara Sol emas, sol belerang, tinta, cat Gelas berwarna, intan hitam Kabut (fog) dan awan Susu, santan, minyak ikan Jeli, mutiara Buih sabun, krim kocok Karet busa, batu apung, stirofoam
Aerosol
2.
Padat
Cair
Sol
3.
Padat
Padat
Sol padat
4. 5. 6. 7.
8.
Gas
Padat
Buih padat
Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. aerosol padat Jika zat yang terdispersi berupa zat padat . Contoh aerosol padat : debu buangan knalpot. aerosol cair adalah zat yang terdispersi berupa zat cair disebut . Contoh aerosol cair : hairspray dan obat semprot. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol). Contoh propelan aerosol yang banyak digunakan yaitu CFC dan CO2.
Sol
Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam berbagai fase pendispersi baik cair, padat maupun gas. Berdasarkan jenis perdispersinya emulsi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: Emulsi Padat adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat. Emulsi padat disebut juga Gel. Contoh emulsi padat (gel) : Mentega, Keju, Jelly, dll. Emulsi Cair adalah sistem koloid dimana zat cair terdispersi dalam zat cair juga. Emulsi cair inilah yang biasa di sebut sebagai emulsi. Berdasarkan pendispersinya, emulsi digolongkan menjadi 2, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Contoh emulsi minyak dalam air : santan, susu, lateks. Contoh emulsi air dalam minyak : mayonnaise, minyak ikan, minyak bumi. Untuk dapat terjadi emulsi diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulgator. Contoh emulgator adalah sabun. Air dan minyak tidak bisa bercampur secara baik, tetapi begitu ditambahkan sabun, maka akan diproleh campuran minyak dan air yang stabil yang disebut emulsi. Emulsi gas adalah sistem koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase gas. Emulsi gas disebut juga Aerosol. Contoh emulsi gas : insektisida, kabut, hair spray, dll.
Buih
Koloid buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Koloid buih terdiri dari 2 jenis, yaitu: Buih padat (gas-padat) adalah koloid dengan fase gas yang terdispersi dalam zat fase padat. Contoh koloid buih padat: Busa jok, batu apung, lava, dll. Buih cair (gas-cair) adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase cair. Contoh koloid buih cair : krim kocok (whipped cream), busa sabun. Contoh buih padat : lava, biskuit. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat yang mengandung pembuih dan distabilkan oleh pembuih seperti sabun dan protein. Ketika buih tidak dikehendaki, maka buih dapat dipecah oleh zat-zat seperti eter, isoamil dan alkohol.
gel
Gel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem).
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Partikel-partikel koloid mempunyai partikelpartikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya terlalu relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sulit diamati.
Gerak Brown adalah gerakan patah-patah (zig-zag) partikel-partikel koloid secara terus-menerus dengan arah sembarang. Gerak Brown diakibatkan interaksi antara partikelpartikel koloid molekul-molekul pendispersinya. Interaksi berupa tumbukan antarpartikel tersebut tidak seimbang karena kecilnya ukuran partikel. Akibatnya, arah gerakan partikel berubah-ubah tidak menentu dan membentuk gerakan zig-zag. Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown tetapi tidak dapat diamati.
Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa bergeraknya partikel-partikel koloid menuju elektrode. Peristiwa bergeraknya partikel koloid ke dalam satu elektrode menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik. Partikel-partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan partikel koloid. Kestabilan sistem koloid disebabkan adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid, selain karena adanya gerak Brown.
Koaglulasi adalah penggumpalan koloid yang disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit yang mengadung ion positif (+) dan ion negatif (-). Ion yang efektif untuk menggumpalkan koloid ialah ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid.
Liofil
Asal Kata
Liofil berasal dari kata Yunani yaitu (lio = cairan) dan (philia = suka), Artinya adalah liofil suka cairan.
Pengertian
Koloid yang memiliki gaya tarik menarik antar partikel-partikel terdispersi (zat yang dipecah) dengan medium pendispersi ( zat pemecah).
Hidrofil
Bila medium pendispersi koloid liofil adalah air, koloid tersebut disebut sebagai koloid hidrofil, sedangkan untuk koloid liofob disebut hidrofob.
Sifat Liofil
Mengadsorpsi mediumnya Koagulasi terjadi bila zat elektrolit yang ditambahkan dalam jumlah banyak Bersifat reversible Efek tyndall lemah/ tidak jelas Tidak ada gerak Brown Viskositas tidak mirip dengan medium pendispersinya Tingkat kestabilan tinggi
Sol Liofil
Koloid liofil pada umumnya terjadi pada koloid
Contoh Liofil
Tidak mengadsorpsi mediumnya. Tingkat kestabilan rendah Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit. Viskositas mirip dengan mediumnya.
Menunjukkan adanya peristiwa elektroforesis
Sol Liofob
Koloid liofob pada umumnya terjadi pada koloid berwujud sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofob. Sol liofob adalah sol dimana fase terdispersinya tidak senang akan medium pendispersinya
Mayonnaise
Susu
Sol Fe(OH)3