Pada bongkahan yang besar bersifat netral Pada sekala sub atomik banyak partikel di dalamnya mempunyai netto Pada Krisal dan zat cair kerapkali terdapat ion-ion atau kelompok atom yang juga bermuatan listrik. Contoh: NaCl dilarutkan dalam air menjadi Na+ dan Clair mempunyai konsentrasi H+ dan Clyang dapat di ukur Pada sekala atom dan molekul kerapkali muatanya tidak seimbang, akan tetapi suatu volume yang mengandung banyak muatan listrik diperkirakan netral
Memperkuat dugaan materi netral namun muatannya tidak seimbang sampai electron terakhir
Asumsi kondisi diatas untuk sel biologis dan bagian sel. Muatan total yang diukur dalam satuan coulomb adalah sangat kecil tetapi jika diukur dalam satuan muatan electron (e / 1,6 x 10-19 C) adalah cukup berarti. Kondisi ini dikarenakan neron dapat menghasilkan perubahan potensial permukaan secara cepat. (Neron :unit-unit fungsional didalam sel saraf)
Unit fungsional sistem saraf disebut neron. Berfungsi menerima, menginterpretasi dan menghantarkan aliran listrik. Neron terdiri dari tubuh sel, susunan kecil-kecil yang disebut dendrit dan susunan besar yang disebut akson. Di luar system saraf pusat akson-akson yang leih besar diselubungi oleh lapisan myelin yang tebal dan berlemak. Selubung ini secara periodic tertekan pada simpul ranveir / nodus dari ranveir
Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi menjadi dua : Sistem saraf pusat o Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. o Saraf perifer adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis yang disebut saraf afferent. o Sebaliknya serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf efferent. Sistem saraf otonom o Serat saraf ini mengatur organ tubuh (jantung, usus, kelenjar-kelenjar), pengontrolan saraf ini dilakukan secara tidak sadar. o Otak berhubungan langsung dengan medulla spinalis
E Membran
K+ Di dalam sel
K+ ClA-
Na+
ClADidalam sel lebih negative daripada di luar sel beda potensial berkisar 60-90 mV
Percobaan diatas dapat mengacu pada percobaan membran permiabel terhadap KCl :
Konsentasi Tinggi +-+- + -+ ++-+ +-+ -+ ++ +Konsentrasi rendah
Waktu = 0 (A)
-+ Gambar + - A merupakan model potensial istirahat waktu t= + - s dimana ion K akan 0 +- + -+ ++-+ +-+ + +-
melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Setelah saat tertentu akan terjadi membrane dipol/membran dua kutub. Membran dipole terjadi apabila larutan dengan konsentrasi rendah akan akan kelebihan ion positif kebalikan dengan larutan konsentrasi tinggi akan berubah menjadi kekekurangan ion positif sehingga menjadi lebih negative. Membrane permiabel biasanya permiabel terhadap ion K, Na, dan Cl sedangkan terhadp protein besar (A- )sangat tidak permiabel.
5. Kelitrikan Saraf
Saraf dengan diameter serat saraf besar akan memiliki kemampuan menghantar impuls lebih cepat di banding dengan serat saraf yang berdiameter kecil. Serat saraf dibagi dua: Serat saraf bermielin dan tanpa myelin. Serat saraf bermielin banyak terdapat pada manusia, mielin merupakan suatu isolator yang baik dan kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Potensial aksi akan makin menurun apabila melewati serat saraf bermielin. Kecepatan aliran listrik pada saraf: Akson (serat saraf) tanpa mielin (diameter 1 mm) mempunyai kecepatan 20-50 m/s. Serat saraf bermielin (diameter 10 m) mempunyai kecepatan 100 m/s pada serat saraf ini aliran saraf dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain Dalam keadaan normal konsentrasi ion Na+ lebih besar di luar sel dari pada di dalam sel Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Di luar
membran sel
Na+
Na+
Di dalam
Potensial di dalam sel lebih negative di banding di luar sel. Potensial membran positif terjadi apabila potensial di dalam sel lebih positif di banding di luar. Dalam keadaan istirahat potensial di dalam sel lebih negative di banding di luar sel + + + + + + + + Di luar membran sel - Di dalam Hasil pengukuran potensial membran sel dalam keadan polarisasi, dan istirahat memberikan potensial 90 mV Apabila membrane diberi rangsangan listrik, mekanik, zat kimia, butir-butir membrane akan berubah dan beberapa ion Na+ akan masuk dalam sel, sehingga bagian dalam kurang negative dari pada luar sel dan potensial membran meningkat (depolarisasi). Depolarisasi terjadi apabila rangsangan melewati nilai ambang dan bersifat ireversibel.
mV +40 0 Potensial Aksi Nilai Ambang -90 Kurang dari 1 mili sekon
mV
Refrakter Absolut
-90
Proses repolarisasi sel membrane disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter ada dua fase: Periode refrakter absolut Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain. Periode refrakter relatif Setelah membran mendekati periode seluruhnya maka periode refraksi absolut akan berubah menjadi periode relatif dan apabila ada stimulus / rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru.
Sinapsis dan Neuromyal Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari sel satu ke sel berikutnya. Pada sel membran otot saat terjadi depolarisasi zat kimia didalamnya akan mengalami trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot dan selanjutnya otot mengalami relaksasi
dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul depolarisasi. Pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (menembus membran) sehingga setelah terjadi repolarisasi komplit, ion Na+ perlahan-lahan kembali masuk ke dalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara sepontan untuk sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Rate/kecepatan potensial aksi tanpa rangsangan dari luar disebut Natural rate/kecepatan dasar membrane sel otot jantung.