Anda di halaman 1dari 12

2.

Kelistrikan Dalam Tubuh


Semua Materi terbuat dari atomatom netral
Atom-atom tersusun dari partikel bermuatan positif dan negatif

Pada bongkahan yang besar bersifat netral Pada sekala sub atomik banyak partikel di dalamnya mempunyai netto Pada Krisal dan zat cair kerapkali terdapat ion-ion atau kelompok atom yang juga bermuatan listrik. Contoh: NaCl dilarutkan dalam air menjadi Na+ dan Clair mempunyai konsentrasi H+ dan Clyang dapat di ukur Pada sekala atom dan molekul kerapkali muatanya tidak seimbang, akan tetapi suatu volume yang mengandung banyak muatan listrik diperkirakan netral
Memperkuat dugaan materi netral namun muatannya tidak seimbang sampai electron terakhir

Jika keadaan seimbang tercapai Muatan tidak


dapat mengalir (pemisahan muatan kecil/pemisahan muatan neto dapat diabaikan terhadap muatan

Asumsi kondisi diatas untuk sel biologis dan bagian sel. Muatan total yang diukur dalam satuan coulomb adalah sangat kecil tetapi jika diukur dalam satuan muatan electron (e / 1,6 x 10-19 C) adalah cukup berarti. Kondisi ini dikarenakan neron dapat menghasilkan perubahan potensial permukaan secara cepat. (Neron :unit-unit fungsional didalam sel saraf)

3. Sistem Saraf dan Histologi Neron Neron/sel saraf

Unit fungsional sistem saraf disebut neron. Berfungsi menerima, menginterpretasi dan menghantarkan aliran listrik. Neron terdiri dari tubuh sel, susunan kecil-kecil yang disebut dendrit dan susunan besar yang disebut akson. Di luar system saraf pusat akson-akson yang leih besar diselubungi oleh lapisan myelin yang tebal dan berlemak. Selubung ini secara periodic tertekan pada simpul ranveir / nodus dari ranveir

Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi menjadi dua : Sistem saraf pusat o Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. o Saraf perifer adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis yang disebut saraf afferent. o Sebaliknya serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf efferent. Sistem saraf otonom o Serat saraf ini mengatur organ tubuh (jantung, usus, kelenjar-kelenjar), pengontrolan saraf ini dilakukan secara tidak sadar. o Otak berhubungan langsung dengan medulla spinalis

4. Potensial Membran (konsentrasi ion di luar dan di dalam sel)


Membran berfungsi sebagai pembantu atau penghalang. Sebagai penghalang dianggap bersifat semipermiabel (setengah tembus), artinya dapat mendisfusikan molekul-molekul tertentu dan menahan molekul-molekul yang lain. Dari hasil penelitian diperoleh konsentrai ion didalam dan di luar membran suatu akson.

Na+ Di luar sel

E Membran

K+ Di dalam sel

K+ ClA-

Na+

Konsentrasi ion positif mol/liter

Konsentrasi ion negatif mol/liter

ClADidalam sel lebih negative daripada di luar sel beda potensial berkisar 60-90 mV

Percobaan diatas dapat mengacu pada percobaan membran permiabel terhadap KCl :
Konsentasi Tinggi +-+- + -+ ++-+ +-+ -+ ++ +Konsentrasi rendah

Membran permiabel ion K

Membran dipole ++- - + - ++ + +++ +-+ ++ +++ -+ + ++ +-

Waktu = 0 (A)

Zat Setimbang (B)

-+ Gambar + - A merupakan model potensial istirahat waktu t= + - s dimana ion K akan 0 +- + -+ ++-+ +-+ + +-

melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Setelah saat tertentu akan terjadi membrane dipol/membran dua kutub. Membran dipole terjadi apabila larutan dengan konsentrasi rendah akan akan kelebihan ion positif kebalikan dengan larutan konsentrasi tinggi akan berubah menjadi kekekurangan ion positif sehingga menjadi lebih negative. Membrane permiabel biasanya permiabel terhadap ion K, Na, dan Cl sedangkan terhadp protein besar (A- )sangat tidak permiabel.

5. Kelitrikan Saraf

Saraf dengan diameter serat saraf besar akan memiliki kemampuan menghantar impuls lebih cepat di banding dengan serat saraf yang berdiameter kecil. Serat saraf dibagi dua: Serat saraf bermielin dan tanpa myelin. Serat saraf bermielin banyak terdapat pada manusia, mielin merupakan suatu isolator yang baik dan kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Potensial aksi akan makin menurun apabila melewati serat saraf bermielin. Kecepatan aliran listrik pada saraf: Akson (serat saraf) tanpa mielin (diameter 1 mm) mempunyai kecepatan 20-50 m/s. Serat saraf bermielin (diameter 10 m) mempunyai kecepatan 100 m/s pada serat saraf ini aliran saraf dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain Dalam keadaan normal konsentrasi ion Na+ lebih besar di luar sel dari pada di dalam sel Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Di luar

membran sel

Na+

Na+

Di dalam

Potensial di dalam sel lebih negative di banding di luar sel. Potensial membran positif terjadi apabila potensial di dalam sel lebih positif di banding di luar. Dalam keadaan istirahat potensial di dalam sel lebih negative di banding di luar sel + + + + + + + + Di luar membran sel - Di dalam Hasil pengukuran potensial membran sel dalam keadan polarisasi, dan istirahat memberikan potensial 90 mV Apabila membrane diberi rangsangan listrik, mekanik, zat kimia, butir-butir membrane akan berubah dan beberapa ion Na+ akan masuk dalam sel, sehingga bagian dalam kurang negative dari pada luar sel dan potensial membran meningkat (depolarisasi). Depolarisasi terjadi apabila rangsangan melewati nilai ambang dan bersifat ireversibel.

mV +40 0 Potensial Aksi Nilai Ambang -90 Kurang dari 1 mili sekon

6. Potensial Saraf (Potensial Aksi)


Potensial aksi (potensial lonjakan): suatu tanggapan yang bersifat keseluruhan atau tidak sama sekali (all or none). Artinya ada transmisi potensial aksi atau tidak sama sekali. Jika ada potensial aksi maka tinggi dan bentuknya tidak tergantung pada kekuatan rangsangan Begitu nilai ambang tercapai peningkatan waktu dan amplitudo dari potensial aksi akan selalu sama, tidak bergantung pada intensitas dari rangsangan. Setelah potensial aksi mencapai puncak mekanisme pengangkutan di dalam sel membran dengan cepat mengembalikan ion Na+ keluar sel sehingga mencapai potensial membrane istirahat (-90 mV) (proses ini disebut polarisasi)

mV

Refrakter Absolut

Refrakter relatif +40 Potensial Aksi 0 polarisasi (repolarisasi) Nilai Ambang

-90

approximately 2,5 mili sekon

Proses repolarisasi sel membrane disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter ada dua fase: Periode refrakter absolut Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain. Periode refrakter relatif Setelah membran mendekati periode seluruhnya maka periode refraksi absolut akan berubah menjadi periode relatif dan apabila ada stimulus / rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru.

7. Kelistrikan pada Sinapsis dan Neuromyal Jucntion


Sinapsis : hubungan antara dua buah saraf Neuromyal Junction : berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan saraf otot.

Sinapsis dan Neuromyal Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari sel satu ke sel berikutnya. Pada sel membran otot saat terjadi depolarisasi zat kimia didalamnya akan mengalami trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot dan selanjutnya otot mengalami relaksasi

8. Kelistrikan Otot Jantung


Sel membrane otot jantung (miokardium) sangat berbeda dengan sarat otot bergaris. Pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat dilakukan rangsangan maka ion-ion Na+ akan masuk ke

dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul depolarisasi. Pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (menembus membran) sehingga setelah terjadi repolarisasi komplit, ion Na+ perlahan-lahan kembali masuk ke dalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara sepontan untuk sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Rate/kecepatan potensial aksi tanpa rangsangan dari luar disebut Natural rate/kecepatan dasar membrane sel otot jantung.

Tugas di kumpul saat awal perkuliahan


Buat Resume: Elektroda, dan berbagai macam bentuknya Isyarat kelistrikn tubuh Aktivitas kelistrikan jantung

Anda mungkin juga menyukai