Anda di halaman 1dari 8

METHODS OF TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE Oleh: Ruslina Tri Astuti 09142020

1. Metode Pengajaran Pronunciation untuk Siswa Kelas 7 dan 8 Sekolah Menengah Pertama Ketika seorang guru mengajar bahasa Inggris, dia harus yakin bahwa siswanya dapat dimengerti ketika mereka berbicara bahasa Inggris. Ini berarti bahwa pronunciation atau pengucapan mereka seharusnya paling tidak cukup untuk itu. Stressing/penekanan dan intonasi serta irama termasuk yang harus diperhatikan oleh guru agar nantinya siswa jika berbicara dalam bahasa Inggris, maka mereka akan mampu menggunakan bahasa Inggris yang berterima. Pengajaran pronunciation bagi siswa kelas 7 dan 8 SMP dapat dilakukan dengan memperdengarkan kepada mereka pronunciation yang dilakukan oleh penutur asli atau native speaker. Pertama guru menyediakan daftar kosakata yang akan dilatihkan (misal: Daftar kosakata dalam bentuk minimal pairs). Langkah selanjutnya guru meminta siswa mendengarkan contoh pengucapan dari penutur asli (dapat berupa rekaman ataupun menghadirkan penutur asli). Putar rekaman 2 atau 3 kali (dengan memperhitungkan waktu) untuk memberikan penguatan sebelum siswa menirukan satu persatu minimal pair yang ada. Terakhir, mintalah kepada siswa untuk mencocokkan pengucapannya dengan pengucapan native speaker. Siswa mengucapkan satu minimal pair, kemudian guru mengeceknya dengan cara memutarkan rekaman

minimal pair yang sama. Begitu seterusnya hingga pengucapan siswa benar dan sesuai dengan pengucapan native speaker. Langkah ini dilakukan hingga semua minimal pairs yang ada dalam daftar habis terbaca/terucap. 2. Metode Pengajaran Tata Bahasa Inggris untuk Siswa Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama Tujuan pengajaran tata bahasa atau grammar seharusnya adalah untuk meyakinkan bahwa siswa nantinya mampu berkomunikasi secara efektif dengan tata bahasa yang mereka miliki di tingkat mereka. Guru tidak bisa mengajarkan kepada siswa tata bahasa yang tidak sesuai dengan tingkatan mereka, namun yang terpenting adalah guru harus yakin bahwa siswa akanmampu menggunakan apa yang mereka tahu. Salah satu metode pengajaran tata bahasa Inggris bagi siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah melalui sebuah teks bacaan. Guru membawa sebuah teks bacaan yang didalamnya berisi kalimat-kalimat yang menggunakan tense tertentu. Misalnya saja guru bisa membawa sebuah teks narrative pendek sederhana namun menarik untuk mengajarkan Simple Past Tense. Sebelum siswa diminta untuk membaca teks dan menggaris bawahi kata kerja yang ada dalam teks, terlebih dahulu guru memberi contoh kata kerja dalam bentuk present dan past. Kemudian guru meminta siswa untuk menyebutkan kata kerja bentuk past yang mereka temukan dalam teks. Guru menuliskan di papan tulis (atau gunakan komputer bagi kelas yang dilengkapi dengan LCD) kata kerja yang disebutkan siswa. Setelah proses tersebut selesai, guru bisa mulai menerangkan tentang Simple Past Tense dan kegunaannya. Untuk penguatan, berikan teks lain yang serupa dan mintalah

kepada siswa untuk melakukan hal yang sama seperti saat latihan. Metode ini bisa digunakan tidak hanya untuk mengajarkan tenses saja, namun juga tata bahasa lain (misal: gerund, determiner, dll). Teks bacaan bisa juga diganti dengan lagu. 3. Metode Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris untuk Siswa Kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar Kosakata atau vocabulary adalah salah satu komponen terpenting dalam suatu bahasa. Sebagai sebuah bahasa asing, bahasa Inggris pada umumnya diajarkan melalui kosakata-kosakata terlebih dahulu. Salah satu metode mengajar kosakata Bahasa Inggris bagi siswa sekolah dasar adalah dengan media gambar. Guru membawa berbagai gambar terkait dengan kosakata yang diajarkan. Usahakan berbagai gambar yang akan digunakan ada dalam satu tema dan supaya lebih efektif, batasi jumlah gambar yang dibawa, maksimal 10 gambar (baca: 10 kosa kata baru). Guru menempel gambar-gambar tersebut di papan tulis atau di dinding sekitar kelas dan meminta siswa untuk mengamati gambar dan kata yang tertera di bawahnya. Kelas dapat dibagi menjadi beberapa kelompok saat pengamatan, misal: siswa dibagi menjadi 5 kelompok, dan satu kelompok bertugas mengamati hanya 2 gambar saja dan menuliskan kata yang ada dan di buku tulisnya masingmasing. Batasi waktu pengamatan dan mintalah para siswa untuk duduk kembali. Kemudian, guru menunjukkan kata-kata bahasa Inggris yang ada di bawah gambar dan meminta siswa untuk mendengarkan ucapan guru saat membaca kata-kata yang ada di bawah gambar. Siswa/kelompok yang mendapat kata-kata yang sesuai dengan yang diucapkan oleh guru menirukan ucapan guru dan salah satu anggota kelompok menuliskan kembali kata

tersebut beserta artinya di papan tulis. Siswa lain dalam kelompok lain diminta untuk menyalinnya. Hal ini dilakukan secara bergantian hingga semua kata yang akan diajarkan hari itu telah tereksplorasi oleh siswa. Kegiatan ini diakhiri dengan membaca nyaring semua kosakata yang telah dipelajari secara bersama-sama sembari siswa menunjuk gambar yang sesuai. 4. Metode Pengajaran Discourse/Language Functions untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Pengajaran discourse ini seharusnya diberikan oleh guru kepada siswa sebelum guru meminta siswa untuk berbicara. Hal ini dapat dimulai dengan memberikan berbagai variasi penggunaan bahasa. Contohnya jika guru ingin mengajarkan request function, maka guru harus memberikan contoh-contoh serta menerangkan fungsi bahasa dari masing-masing contoh dimulai dari yang paling sederhana seperti berikut: Please open the window. Could you open the window? Its very hot here. Would you mind opening the window How about opening the window? I was wondering if you could open the window? Would it be possible for you to open that window? Etc, termasuk daftar cara meresponnya. Setelah itu guru dapat meminta siswa untuk mencatat dan membacanya kemudian menugaskan siswa secara berpasangan untuk mempraktekannya/bertanya jawab. Modelling juga bisa

dilakukan dengan meminta salah satu pasang siswa untuk bertanya jawab di depan kelas. 5. Metode Pengajaran Listening/Mendengarkan untuk Siswa Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama Pengajaran mendengarkan umumnya dianggap sulit bahkan oleh para guru sekalipun. Yang sering menjadi kendala dalam pelajaran mendengarkan adalah sumber materi pembelajaran. Guru seringkali merasa sulit untuk mendapatkannya. Padahal jika guru telah menguasai teknologi informatika (TI atau IT), maka sesungguhnya ada banyak sumber dari internet yang dapat diambil dan digunakan. Guru dapat memulainya dengan membuka website milik Randals (www.randals.com). Di sana tersedia banyak latihan listening dalam berbagai tingkatan. Guru tinggal memilih materi dan level yang sesuai dengan kebutuhan. Setelah mengunduhnya, guru dapat membawanya ke kelas (tanpa lab. bahasa kegiatan ini tetap dapat dilakukan). Siapkan juga worksheet yang akan digunakan oleh siswa (transkrip dan lembar kerja juga tersedia di Randals). Pengajaran listening ini dapat berupa Listen and complete the paragraph, Listen and answer the questions, atau Listen and fill in the blanks. Lembar kerja terlebih dahulu dibagikan kepada siswa. Guru membangkitkan prior knowledge siswa yang berhubungan dengan isi materi yang akan didengarkan. Contoh: jika materi yang akan dibacakan berupa monolog descriptive berjudul Penguins maka guru terlebih dahulu memberikan pertanyaan kepada siswa hal-hal yang terkait dengan penguin, kosakata apa saja yang mungkin terkait dengan penguin, dan lain sebagainya. Sesudah itu guru bisa memperdengarkan materi dan siswa melakukan listening. Rekaman bisa

diperdengarkan dua atau tiga kali sembari siswa melengkapi lembar kerja. 6. Metode Pengajaran Speaking/Berbicara untuk Siswa Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama Pengajaran berbicara umumnya jarang dilakukan oleh guru walaupun ada di dalam kurikulum. Guru seringkali merasa kesulitan untuk membuat siswanya berbicara. Salah satu metode pengajaran bicara untuk siswa kelas 7 tingkat Sekolah Menengah Pertama yang penulis anggap mudah adalah sebagai berikut: 1) Tentukan discourse yang akan diajarkan dan harus dikuasai siswa terlebih dahulu, misalnya: greeting. 2) Ajarkan terlebih dahulu ungkapan-ungkapan yang ada dalam greeting, apa yang biasa orang percakapkan dalam greeting, dan juga bagaimana intonasi orang bertanya jawab. 3) Selanjutnya minta siswa untuk berlatih bertanya jawab dengan teman sebangkunya. Rancanglah suatu role play tentang greeting dan bagilah kelas dalam beberapa kelompok. Satu kelompok siswa paling tidak beranggotakan 5 sampai dengan 6 orang siswa. Beri masing-masing kelompok satu skenario role play tentang greeting dan tugaskan siswa untuk berlatih di rumah/mempersiapkan diri untuk tampil di depan kelas kelompok per kelompok pada pertemuan selanjutnya. 7. Metode Pengajaran Reading/Membaca untuk Siswa Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama Pengajaran membaca atau reading untuk siswa kelas 9 tingkat Sekolah Menengah Pertama dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Pertama guru mempersiapkan beberapa teks

bacaan sejenis. Sebelum sebuah teks ditampilkan, bantu siswa dengan kosakata-kosakata baru yang akan ada di teks. Teks yang pertama ditampilkan secara klasikal melalui LCD (Jika tidak tersedia LCD: print, kopi diperbesar, tempel di depan). Beri kesempatan kepada siswa untuk melakukan reading aloud secara bergantian. Setelah itu lembar kerja dibagikan dan siswa diminta untuk mengisi tabel latihan 1 berdasarkan teks yang telah dibaca. (Teks tetap didisplaykan). Jawaban didiskusikan bersama. Setelah itu siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada di lembar kerja latihan 2 dan mengoreksi bersama kembali. Kegiatan penguatan yang dapat dilakukan pada pertemuan selanjutnya adalah memberikan teks-teks lain yang sejenis dalam lembar kertas kopian. Bagi siswa dalam kelompok dan biarkan siswa bekerja dalam kelompok. Jika penguatan akan kembali dilakukan, maka sebaiknya guru memberikan tugas individu dengan teks-teks bacaan yang lain lagi. 8. Metode Pengajaran Writing/Menulis untuk Siswa Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama Pengajaran writing/menulis untuk siswa kelas 8 SMP dapat dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tentukan jenis teks yang akan dihasilkan/ditulis, mulai dengan yang mudah terlebih dahulu, misal: procedure text How to make a cup of coffee 2) Eksplorasi prior knowledge siswa tentang bahan-bahan serta alat yang dibutuhkan untuk membuat secangkir kopi dan cara membuat secangkir kopi dan tuliskan kosakata yang dibutuhkan (langsung dalam bahasa Inggris) di papan tulis.

Terangkan kepada siswa jenis kata kerja apa yang dibutukan untuk menulis suatu procedure text. 3) Tuntun siswa untuk secara bersama-sama menyusun tulisan di buku tulis masing-masing. Saat aktivitas ini berlangsung guru sekaligus berkeliling mengamati proses kerja siswa dan siswa boleh bertanya jika menghadapi suatu hambatan. 4) Setelah tahap pertama selesai, guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis jenis teks yang sama dengan satu tema (baca: seluruh siswa dalam satu kelas menggunakan satu tema yang sama) yang berbeda dari tema saat latihan. Dan untuk langkah pertama pada tahap ke dua ini, guru masih memberikan bantuan kosakata yang dibutuhkan, namun siswa menyusun sendiri tulisannya. Siswa masih boleh bertanya. 5) Mintalah siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka dan berilah tugas rumah kepada mereka untuk menulis kembali sebuah procedure text dengan tema sesuai yang mereka inginkan.

Anda mungkin juga menyukai