BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Roda kehidupan yang terus berputar memaksa manusia dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha memenuhi segala kebutuhan
hidupnya. Salah satu yang sangat nampak adalah adanya urbanisasi penduduk pedesaan ke daerah perkotaan yang memang tidak dapat dihindari karena pesatnya pertumbuhan ekonomi di daerah perkotaan. Meningkatnya jumlah penduduk di daerah perkotaan membawa dampak terhadap sanitasi lingkungan yang ada. Dampak perubahan sanitasi ini nampak terutama di daerah perkotaan yang berada di wilayah pinggiran. Hal ini karena wilayah pinggiran dari perkotaan biasanya dijadikan lahan dari pembuangan limbah, dan industri menengah lainnya. Salah satu yang sangat nampak adalah di wilayah Surabaya Barat, yakni Benowo yang merupakan lokasi pinggiran dari Kota Surabaya yang berbatasan langsung dengan wilayah Gresik. Di wilayah ini terdapat satu lokasi yang dijadikan Lahan Pembuangan Akhir (LPA) untuk sampah dengan luas 37,4 Ha. Limbah yang dibuang ke lokasi ini berasal dari wilayah seluruh Surabaya. Keberadaan LPA yang ada di daerah Benowo tentunya membawa beberapa dampak yang secara langsung khususnya bagi lingkungan dan makhluk hidup didalamnya, termasuk manusia dan bagi biota yang ada di perairan sungai wilayah Benowo. Sebagaimana kita ketahui, peranan sungai sangat penting terutama bagi biota yang hidup didalamnya, disamping itu sebagai cadangan air dimusim kemarau juga sebagai penampung air dimusim penghujan. Bisa dipastikan terutama di wilayah Surabaya yang saat musim hujan sering terjadi banjir. Hal ini karena saluran air yang sempit dan banyak jenis sampah yang hanyut terbawa arus. Saat ini kondisi sungai di Wilayah Benowo banyak yang tercemar. Sumber utamanya adalah dari limbah rumah tangga karena wilayah Benowo memang tergolong wilayah yang padat penduduk, dan juga air lindi dari sampah yang ada di LPA Benowo. Air lindi terserap oleh tanah dan terbawa oleh hujan sehingga tertampung dan hanyut bercampur dengan air sungai. Dampak tercemarnya air sungai ini sangat terasa terutama yang dialami oleh para penjual bunga dan penduduk yang menanam sayuran sejenis sawi dan bayam yang ditanam di bantaran sungai sekitar jalan raya Benowo yang menyiram tanamannya dengan air Karya Ilmiah Remaja
Page 1
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang mendasari penulisan karya tulis ini, penulis dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut. 1. Seberapa besar tingkat pencemaran air sungai di daerah Benowo akibat dari pencemaran limbah rumah tangga dan limbah dari LPA. 2. Sejauh mana peranan tanaman kangkung sebagai upaya untuk menetralisis air sungai yang tercemar limbah di daerah Benowo ini. 3. Seberapa besar tingkat budidaya tanaman kangkung di pinggiran sungai di daerah Benowo Hal-hal inilah yang memberi semangat bagi penulis untuk memecahkan masalah tersebut dan menuangkannya ke dalam karya tulis ilmiah ini secara detail.
Page 2
1.4 Manfaat Penelitian Target manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Bagi Siswa / Penulis: 1. Melatih kemampuan penulis untuk memecahkan masalah yakni pencemaran air sungai disekitar daerah Benowo dengan melalui tahapan ilmiah dan menuangkan ke dalam karya tulis ilmiah 2. Mengukur sejauh mana tingkat kemampuan dari tanaman kangkung dalam menetralisir limbah yang ada di sungai daerah Benowo. Bagi masyarakat: 1. Memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran air sungai dari limbah rumah tangga dan air lindi LPA. 2. Memberi peluang usaha yang prospektif yakni dengan memberikan lapangan kerja baru untuk budidaya tanaman kangkung di sekitar pinggiran sungai. Bagi Industri dan Pemerintah: 1. Sebagai acuan dalam memproduksi kebutuhan rumah tangga yang ramah lingkungan dengan meminimalkan kandungan limbahnya. 2. Dapat dijadikan sebagai acuan guna mewujudkan lingkungan perairan yang bersih.
Page 3
Page 4
Page 5
2.2
a.
Limbah Pemukiman Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buahbuahan, dan daun- daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrabel). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air karena bahan dasar dari deterjen adalah unsur logam alkali. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri. Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan terhambatnya proses fotosintesis.
b.
Limbah Pertanian Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Karya Ilmiah Remaja
Page 6
Page 7
Page 8
2.4 Daur Ulang Air Limbah Pengolahan limbah cair umumnya dilakukan dengan menggunakan cara biologi dengan memanfaatkan mikrobiologi untuk menguraikan kandungan senyawasenyawa kimia dari air. Namun, permasalahan yang ada dalam pengelolaan limbah cair adalah perubahan teknologi manufaktur yang mengakibatkan terjadinya perubahan komponen kimia organik yang terbuang. Pada akhirnya mengakibatkan perubahan karakteristik limbah industri secara keseluruhan. Sekarang, banyak komponen kimia yang dihasilkan selama proses manufaktur menuntut pengolahan yang berbeda, terlalu sulit dan mahal untuk diolah dengan metode pengolahan limbah yang disebutkan diatas. Selain itu perubuhan peraturan dan standar baku mutu pembuangan air limbah industri cenderung semakin ketat. Hal ini berakibat pengolahan air limbah banyak diabaikan kalngan industri, dan kemungkinan untuk proses daur ulang menjadi sangat sulit. Dewasa ini, dalam teknologi pengolahan air limbah telah diperkenalkan adanya teknologi bersih pengolahan air limbah. Teknologi tersebut dinamakan teknologi oksidasi lanjutan atau advanced axidation proceses ( AOP ). Teknologi AOP ini mulai di perkenalkan mulai awal tahun 1990-an. Seiring dengan perkembangannya, saat ini AOP sudah dapat diaplikasikan di industri dengan kemampuan yang lebih maju dibandingkan dengan teknologi pengolahan air limbah yang ada. ( Anto Tri Sugiarto, Ph.D. tentang Pengolahan Air Limbah KIM-LIPI ). Karya Ilmiah Remaja
Page 9
Sebagian besar logam alkali dan senyawa yang terbentuk banyak digunakan untuk bahan pembuatan bumbu masak seperti NaCl, pembuatan pupuk seperti KNO 3, KCl dan bahan pembuatan sabun seperti NaOH, Na2CO3, dan KOH. Dengan prosentase bahan dasar itulah sehingga sebagian besar limbah yang mencemari perairan adalah mengandung logam alkali. (http://www.scribd.com/doc/14378389/Logam-Alkali)
Page 10
Kangkung (Ipomoea aquatica) merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan Kangkung yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. Barrer, R.M. (1978) Kangkung termasuk suku http://www.google.com/tanaman/kangkung Convolvulaceae atau keluarga kangkung-
kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini merambat pada lumpur dan tempat-tempat yang basah seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik),menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Selain vitamin A, B1, dan C, kangkung juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol. http://www.google.com/tanaman/kangkung
Page 11
mengangkut air limbah bisa terjadi dengan cepat. Struktur daun yang terdiri dari 3-5 lima helai dengan struktur daun yang tipis menyebabkan tumbuhan mudah kehilangan air karena air yang ada di dalam menguap. Hilangnya air yang menguap akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air yang ada di pembuluh. Isapan daun ini akan membuat air yang terdapat di akar naik ke atas. Dengan stuktur anatomi, morfologi dan fisiologi kangkung yang seperti ini sehingga tanaman ini dapat menyerap berbagai jenis polutan yang ada di sungai. ( Istamar Samsuri dkk, 2007 )
Page 12
3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih selama 1 bulan mulai tanggal 2 Desember 2011 sampai dengan 2 Januari 2012 dengan mengambil variasi waktu yang berbeda, yakni sehabis hujan deras dan tidak terjadi hujan dalam beberapa hari (1 minggu).
3.3 Alat dan Bahan Pada penelitian ini jenis alat yang digunakan adalah gelas kimia, gelas ukur, pipet, tabung reaksi dan rak, statif, tabung U, pH universal, kertas lakmus, PP indicator, rangkaian uji elektrolit dan elektrolisis (baterei 4 buah / 6 volt DC, kabel konektor, rumah baterei, elektrode karbon, lampu DC), mikroskop digital, laptop, kaca preparat dan kaca objek.
3.4 Rancangan Penelitian Penelitian ini melibatkan dua faktor, yakni variasi data yang diambil saat musim penghujan dan saat beberapa hari tidak terjadi hujan. Dengan mengambil sampel pada lokasi yang dekat LPA, pabrik dan pemukiman dengan 4 variabel, yakni air PDAM, air yang tercemar limbah dibawah tanaman kangkung, air yang tercemar limbah tanpa ada tanaman kangkung dan air yang tercemar langsung oleh limbah rumah tangga dan LPA. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pengamatan biota dengan mikroskop digital, uji daya hantar listrik, uji elektrolisis, uji pH dan uji sifat asam basa menggunakan kertas lakmus.
Page 13
mikroorganismenya, tingkat daya hantar listrik, uji elektrolisis, uji pH dan kertas lakmus dari sampel yang didapat. 3. Studi Pustaka (library research), dengan melakukan kajian dari berbagai literatur tentang karakteristik limbah pada air, karakteristik tanaman kangkung dan variabel lainnya yang sesuai dengan penelitian melalui media internet dan referensi buku dari perpustakaan SMA Wijaya Putra Surabaya.
Page 14
4.1 Data Hasil Pengamatan dan Pengujian 1. Data Pengamatan hasil Mikroskop Digital dengan perbesaran 1600 X saat penghujan dan beberapa hari tanpa hujan:
Gambar 4.2 Hasil pengamatan air limbah di sungai yang tidak ada kangkungnya
Gambar 4.3 Hasil pengamatan air dari limbah rumah tangga dan LPA langsung
Page 15
4.2 Analisa Data 4.2.1 Analisa Prosedur Pada penelitian ini penulis mengangkat judul tentang kemampuan kangkung dalam menetralisir logam alkali dari limbah rumah tangga dan LPA Benowo karena melihat kondisi di daerah penulis (Benowo) dan sungai yang ada di depan sekolah SMA Wijaya Putra Surabaya yang bertempat di Jalan Raya Benowo kondisi airnya banyak yang tercemari limbah tersebut, berwarna kecoklatan dan berbau apalagi saat musim penghujan air yang tercemar limbah ini meluber ke jalan raya dan perkampungan penduduk. Namun demikian di beberapa titik sepanjang sungai penulis jumpai ada tanaman kangkung yang merambat dengan liar
Page 16
kandungan logamnya dan jenis biota yang hidup didalamnya. Dengan tujuan inilah penulis mengujinya di Laboratorium. Pengamatan biota atau jenis makhluk hidup yang ada didalamnya penulis menggunakan Mikroskop Digital Tipe XSP 128 dengan perbesaran maksimal pada Lensa Objektif 100X dan okuler 16X atau dengan total perbesaran 1600X dimaksudkan untuk memudahkan hasil pengamatan dan data hasil pengamatan ditransfer ke karya tulis. Selanjutnya penulis menguji daya hantar listrik dari sampel yang ada. Penulis menggunakan elektrode karbon dengan sumber tegangan DC 6 volt dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat material logam yang terlarut dalam air. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar ion yang terlarut, penulis menggunakan uji elektrolisis dengan indikator PP (fenolftalen). Berdasarkan bahan dasar dari sabun, unsur terbesar yang dipakai adalah unsur K dan unsur-unsur lain yang kebanyakan adalah logam
Page 17
4.2.2 Analisa Hasil Berlandaskan pada metodologi dan analisa prosedur yang ada, akhirnya penulis mendapatkan data seperti di atas. Data yang ditampilkan diatas untuk setiap sampel uji ada dua gambar yang berbeda, hal ini karena setiap sampel diambil dari dua titik yang berlainan. Data pengamatan yang ke -1 dari mikroskop menunjukkan hasil amatan yang berbeda pada masing-masing sampel. Nampak air limbah yang berada dibawah tanaman kangkung seperti gambar 4.1 diatas menunjukkan kondisi air dengan terlihat akar tanaman lumut yang bersih dan beberapa makhluk hidup bersel tunggal paramaecium ada disekitarnya. lebih jernih dibandingkan air limbah tanpa tanaman kangkung walaupun di situ terdapat paramaecium namun banyak terdapat polutan yang larut didalamnya. Perbedaan tingkat kejernihan air ini karena banyak material polutan yang terlarut dalam air ini sudah di serap oleh kangkung. Dari
Page 18
menyengat. Untuk masing-masing variabel semua menunjukkan bahwa kondisi air limbah yang tercampur air hujan warnanya lebih keruh di bandingkan yang tidak tercampur air hujan karena saat hujan kondisi air ini tingkat tercemarnya sedikit ternetralisisr oleh air hujan. Data yang kedua yakni tentang kemampuan daya hantar listrik dari masing-masing sampel menunjukkan bahwa kandungan air limbah yang paling banyak adalah unsur logam terutama logam alkali yang banyak disumbangkan dari limbah rumah tangga, baik itu dari sabun maupun dari bahan pestisida.
Page 19
Gambar 4.4 Uji Daya Hantar Sampel Hasil pengujian menunjukkan adanya peningkatan jumlah gelembung udara / ion logam pada air limbah yang langsung dari sumbernya maupun yang terlarut di sungai tanpa ada tanaman kangkungnya. Nampak pada elektroda positif dari sumber tegangan banyak dihasilkan gelembunggelembung udara, walaupun lampu indikator tidak menyala namun hal ini membuktikan bahwa air limbah tersebut bersifat elektrolit mengandung ion logam alkali. Dan untuk air limbah yang berada dibawah tanaman kangkung nampak adanya pengurangan kuantitas jumlah gelembung udara atau unsur logam alkali dan senyawa logam yang signifikan karena daya serap dari tanaman kangkung. Hal ini terjadi karena unsur logam alkali seperti Na dan K adalah unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman kangkung untuk tumbuh, artinya dibutuhkan dalam jumlah besar untuk tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Data yang ketiga yakni menunjukkan tentang jumlah ion + dan yang terlarut dalam air limbah, di tunjukkan dengan uji elektrolisis dengan pipa U.
Page 20
Gambar 4.5. Uji Elektrolisis dari Sampel Menggunakan Pipa U Proses elektrolisis dari senyawa ini ditunjukkan seperti reaksi dibawah ini : 2Na(s) + 2H2O(l) 2K(s) + 2H2O(l) 2Na+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g) 2K+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g)
Proses yang terjadi pada kation dan anion dari reaksi diatas dapat di jelaskan seperti reaksi dibawah ini : Anoda : 2 OH- OH2+ + 2e Katoda : 2 Na+ + 2e 2Na 2 OH- OH2+ + 2e 2 K+ + 2e 2K
Besar kecilnya ion + dan dapat di amati langsung pada saat uji elektrolisis dengan menggunakan indikator PP. Pada kutub negatif, ditunjukkan dengan warna merah. Dan pada kutub positif ditunjukkan dengan warna kuning. Semakin nampak kedua warna tersebut, artinya semakin banyak pula kandungan material logamnya. Berdasarkan data hasil uji nampak bahwa air limbah rumah tangga dan LPA memiliki nilai yang terbesar untuk jumlah ion yang terserap pada katoda maupun anoda. Secara berurutan dibawahnya adalah air limbah tanpa tanaman kangkung dan berikutnya air limbah yang berada dibawah tanaman kangkung. Nilai ini dibuktikan juga dengan hasil pengukuran menggunakan pH universal dan kertas lakmus bahwa limbah yang mengandung ion logam alkali lebih besar memiliki sifat basa yakni pH = 9 dan merubah warna lakmus merah menjadi agak biru.
Page 21
Page 22
Page 23
pinggiran sungai Benowo demi menetralisir limbah yang ada dan mejaga kelestarian biota di dalamnya disamping itu juga sebagai lahan mata pencaharian. 2. Bagi masyarakat, industri dan pemerintah yang terkait sebaiknya menjaga kualitas air sungai dengan tidak membuang limbahnya di sungai dan seandainya harus dibuang ke sungai perlu adanya tindakan untuk meminimilisasi tingkat kandungan limbah yang ada terutama logam alkali yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup dan juga harus diimbangi dengan penetralisirnya di sungai, yakni membudidayakan tanaman kangkung air yang dapat tumbuh merambat di aliran sungai.
Page 24