Anda di halaman 1dari 3

Menyambut Tahun baru 1434 Hijriah

Saudaraku. Saat ini kita memasuki bulan Muharram yang berarti kita telah meninggalkan tahun yang telah lalu, dan kita melangkah ke tahun yang baru ( yakni tahun 1434 Hijriah ). Marilah di lebaran tahun yang baru ini, kita berupaya mengisi lembaran - lembaran hidup kita yang seperti kertas putih ini dengan tinta emas prestasi , kebaikan dan kebermanfaatan buat sesame demi kemuliaan hidup saat kita berjumpa dengan al Khaliq kelak. Dan jangan lupa untuk juga menengok kebelakang sejenak (bermuhasabah) melihat lembaran - lembaran masa lalu yang penuh dengan catatan catatan amaliyah (entah baik ataupun buruk), jadikan keseluruhannya sebagai cermin untuk semakin meningkatkan kualitas kehambaan kita di hadapan Allah SWT, yang baik kita ambil dan yang buruk kita buang atau kita singkirkan, inilah yang selalu diajarkan oleh generasi salaf , sehingga menjadikan mereka sebagai genarasi yang di ridhai oleh Allah SWT. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Sudah barang tentu pada tahun tahun yang silam kita mengalami penglaman - pengalaman yang pahit dan gentir, dan jugamengalami pengalaman yang manis dan indah (dan tentu dari kesemua itu harusnya kita bisa banyak belajar). Maka, didalam suasana tahun baru ini marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pengbdian kita kepada Allah Taala. Jika saja ditahun - tahun yang telah lalu kita masih sering melakukan berbagai kesalahan atau kesia siaan dalam hidup, maka marilah kita tutupi kekurangan kekurangan itudengan semangat memperbaiki diri menuju kesempurnaan. Jika dimasa masa lalu kita masih banyak melakukan perbuatan - perbuatan masiat, maka marilah pada tahun baru ini kita rubah kemaksiatan - kemaksiatan tersebut dengn semangat memperbanyak amal sholeh. Karena Kapan lagi kita akan melakukan perbaikan diri jika kita tidak memulainya dari sekarang. Saudaraku janganlah suka menunuda waktu atau mengulur- ngulurnya , sebab kita tidak pernah mengetahui kapan kehidupan kita akan berakhir. Gunakan waktu- waktu kita dengan sebaik- baiknya, dengan giat bekerja dengan nitan tulus, giat belajar ilmu apapun yantg bermanfaat untuk kehidupan ini, giat beribadah dalam rangka terus mendekatkan diri kepada-Nya, serta giat dalam membangun negara dan bangsa, utamanya meninggikan kalimah Nya di ats bumi ini, sebagai wujud kebersyukuran kita kepada Allah SWT. Saudaraku Waktu itu ibarat pedang, jika kita kita tidak bisa menggunakan pedang itu dengan sebaik- baiknya,tentulah pedang itu akan memenggal leher kita. Jika kita ingat terdapat pula kata - kata mutiara,yang menyebutkan bahwa waktu ibarat emas, tentu ini melambangkan betapa berharga dan pentingnya waktu sebagai ukuran

keberhasilan kita sebagai hamba (tentu ini terkait dengan bagaimana cara kita mengisi waktu tersebut) Bukankah Sudah kita maklumi bersama bahwa umur kita masing - masing telah di tentukan batas akhir/finis nya. Ini berati umur kita bukanlah semakin bertambah akan tetapi malah sebaliknya akan senantiasa berkurang, . Oleh sebab, itu marilah kita isi kesempatan hidup kita didunia ini dengan memperbanyak beramal saleh sebagai bekal kita dihari mendatang atau setelah kita melewati ambang pitu kematian .Senyampang kita masih di beri kesempatan hiidup oleh Allah, meskipun harus kita tanamkan pula sebuah konsep berpikir siapa tahu kalau besok atau nanti kita akan sampai pada batas ajal Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru,tetapi siapa tahu jika tahun depan kita sudah berada di alam barzah, karena batas usia kita telah mencapai akhirnya. Sehubungan dengan hal ini, ada sebuah riiwayat yang menceritakan , bahwa suatu hari , Abdullah, putra dari khalifah umar bin khattab , sekembali pulang dari menuntut ilmu berjalan memasuki rumah dalam keadaan menangis . Ketika ditanya oleh ayahnya, wahai putraku apa gerangan yang menjadikanmu menangis , sang putra menjawab:wahai ayah ku,teman-temanku di tempatku belajar , mengejekku dengan menghitung-hitung tambalan bajuku dan merendahkanku dengan ucapan :lihatlah putra Amirul mukminin,bajunya penuh dengan tambalan .Mendengar pengaduan anaknya itu timbullah rasa kasihan dalam hati Khalifah Umar bin Khattab terhadap anaknya.Oleh karna itu beliau mengirim sepucuk surat kepada bendaharawan negara yang isinya minta agar beliau di berikan pinjaman uang sebanyak 4 dirham,dengan jaminan gajihnya bulan depan , agar supaya di potong pada bulan berikutnya Kemudian bendaharawannegara itu mengirim surat balasan kepada sang Kalifah,yang isinya sebagai berikut :Wahai khalifah Umar adakah Tuan telah dapat memastikan bahwa tuan akan hidup sampai bulan depan ?bagaiman kalau engkau dijemput oleh kematian sebelum melunasi hutangmu?apa yang engkau perbuat terhadap hutangmu di hadapanAllah? membaca surat dari bendaharawan Negara tersebut menangislah Umar,lalu beliaumenasehati dan berkata kepada anaknya:Wahai anaku,beragkatlah besok engkau menuntut ilmu sebagaimana biasa,karana aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun sejam lagi, (sungguh tambalan dibaju tidak akan mengurangi izzah dan kemulyaan seseorangmulyakan dirimu dengan akhlaq dan budi pekerti , bukan dengan kemewahan materi) Saudaraku Demikinalah,. keterbatasan umur , yang siapapun tidak tahu tentang batas umur yang telah di tentukan oleh Allah SWT , sebagaimana firman-Nya Kullu Nafsin Dzaaiqatul maut, bahwa setiap yang bernafas pastilah akan bertemu dengan kematian Oleh karna itu marilah kita pergunakan kesempatan hidup di dunia yang terbatas ini dengan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Ada 3 pesan perubahan dalam menyambut Tahun Baru Hijriah ini, yaitu: 1. Hindari kebiasaan-kebiasaan lama / hal-hal yang tidak bermanfaat pada tahun yang lalu untuk tidak diulangi lagi di tahun baru ini.(bukankah sebodoh bodoh manusia, adalah mankala dia mengetahuio sebuah kesalahan dan keburukan yang membewa penderitaan, bencana dan azab , akan tetapi justru dia mengulang-ulang melakukannya) Kita pasti tidak akan pernah melupakan sabda Rasulullah SAW, bahwa jika hari ini kualitas kehidupan kita tidak berbeda dengan kemarin, aka kita termasuk hamba yang merugi, apatah lagi jika hari ini lebih buruk di banding kemarin, maka kita akan termasuk orang orang yang bangkrut/celaka, maka satu satunya pilihan buat kita adalah menjadikan hari ini selalu lebih baik disbanding kemarin, karena hanya dengan itulah kita akan menjadi hamba yang beruntung dalam kehidupan ini. 2. Lakukan amalan-amalan kecil secara istiqamah, dimulai sejak tahun baru ini yang nilai pahalanya luar biasa dimata Allah SWT, seperti membiasakan shalat dhuha minimal 2 rakaat setiap paginya , biasakan bersedekah kepada fakir miskin atau siapapun yang membutuhkan bantuan kita, cintai anak-anak yatim , sebagai perwujudan meneladani kekasih kita Rasulullah SAW, dll. 3. Ada sebuah pepatah yang mengatakan, perubahan haruslah kita mulai dari 3M : Mulai dari diri sendiri Mulai dari yang kecil , dan Mulai dari sekarang , tentu lakukan semuanya dengan cara membiasakannya dalam kehidupan kita. Maqalah yang mendorong kita untuk selalu berkaca pada diri adalah Ibda bi nafsymulailah dari diri sendiri 4. Usahakan melakukan apapun dengan niat yang ikhlas karena Allah agar tahun baru ini jauh lebih baik dari tahun kemarin dan membawa banyak manfaat bagi keluarga maupun masyarakat muslim lainnya. Nasihat al imam asy syafiI Rahimahullah terkait dengan niat : niat adalah sepertiga amal, maka jadikan posisi ikhlas selalu sebagai start dalam kita beraktifitas apapun, karena sebesar dan setinggi apapun amal jika tidak dibarengi dengan keikhlasan pastilah tidak akan diterima oleh Allah SWT. Demikianlah yang dapat kami sampaikan,emoga ada manfaatnya bagi kita.Dan marilah kita sambut tahun baru 1434 H ini dengan meningkatkan pengabdian kita kepada Allah taala.Dengan demikian semoga kita dapat termasuk golongan orang-orang yang mensucikan diri dan di sukai olleh Allah SWT . NB : IKUTI KAJIAN SAMARA di JAYABAYA 90.4 FM setiap RAbu pkl. 09.-00 s/d 10.00

Anda mungkin juga menyukai