Anda di halaman 1dari 4

Home matematika kelas 2 Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian

Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian


Notasi Faktorial dan Prinsip Dasar
Matematika Kelas 2 >Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian

Notasi Faktorial n ! = n(n - 1) (n -2) ..................3.2. 1. Definisi 0! = 1 PRINSIP DASAR (ATURAN PERKALIAN) Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam n1 cara yang berlainan dan kejadian yang lain dapat terjadi dalam n2 cara yang berlainan maka kejadian-kejadian tersebut bersama-lama dapat terjadi n1.n2 cara yang berlainan. Contoh: Berapakah banyak bilangan-bilangan bulat positif yang ganjil terdiri atas 3 angka yang dapat disusun dari angka-angka 3, 4, 5, 6 dan 7. Jawab: Sediakan 3 kotak, masing-masing untuk ratusan, puluhan dan satuan. 5 5 3

ratusan puluhan satuan Tiap angka dapat diambil sebagai ratusan. Cara itu menghasilkan 5 kemungkinan. Karena tidak diharuskan ketiga angka berlainan, maka tiap angka dapat diambil sebagai puluhan. Ada 5 kemungkinan lagi. Satuan hanya dapat dipilih dari 3, 5, 7 sebab harus bilangan ganjil . Ada 3 kemungkinan. Maka banyak bilangan ada 5 . 5 . 3 = 75 bilangan.

Permutasi
Matematika Kelas 2 >Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian

Misalkan ada 3 unsur a, b, c. Kita dapat mengurutkan sebagai abc, acb, bac, bca, cab, cba. Tiap urutan disebut permutasi 3 unsur. Dalam contoh di alas: ada 6 permutasi terdiri 3 unsur diambil ketiga-tiganya. Ditulis 3P3 = 6 Secara Umum Banyak permutasi k unsur dari n unsur adalah : nPk = n! / (n-k) ! Contoh: Berapa banyaknya permutasi dari cara duduk yang dapat terjadi jika 8 orang

disediakan 4 kursi, sedangkan salah seorang dari padanya selalu duduk dikursi tertentu. Jawab: Jika salah seorang selalu duduk dikursi tertentu maka tinggal 7 orang dengan 3 kursi kosong. Maka banyaknya cara duduk ada : 7P3 = 7!/(7-3)! = 7!/4! = 7.6.5 = 210 cara Permutasi Siklis Dari n obyek dapat disusun melingkar dalam (n-1) ! cara dengan urutan berlainan. Contoh: Ada berapa cara 7 orang yang duduk mengelilingi meja dapat menempati ketujuh tempat duduk dengan urutan yang berlainan? Jawab: Banyaknya cara duduk ada (7 - 1) ! = 6 ! 6 . 5 . 4. 3 . 2 . 1 = 720 cara.

Binonium Newton
Matematika Kelas 2 >Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian

Binonium Newton adalah uraian binonium (suku dua) dengan rumus : (x+y)n = nC0Xn + nC1Xn-1y + ....... + nCnyn Rumus ini dapat dibuktikan dengan induksi lengkap. nCo = 1 nC1 = n!/1!(n-1)! = n nC2 = n! / 2!(n-2)! = n(n-1)/1.2 nCn-1 = nC1 = n/1 = n nCn = 1 Catatan: o o banyaknya suku ruas kanan adalah n + 1 rumus tersebut dapat juga ditulis sebgai berikut : (x+y)n = nCk xn-k yk = (n!/ k! (n-k)!) xn-k yk
k=0 k=0 n n

Jika n kecil, koefisien binonium dapat dicari dengan segitiga pascal

Peluang Kejadian
Matematika Kelas 2 > Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian

DEFINISI Peluang suatu kejadian A sama dengan jumlah terjadinya kejadian A dibagi dengan seluruh yang mungkin. P(A) = k / n Dimana k : jumlah terjadinya kejadian A n : jumlah seluruh yang mungkin Jika kita melakukan percobaan, maka himpunan semua hasil disebut Ruang Sampel Contoh: 1. Percobaan melempar uang logam 3 kali. A adalah kejadian muncul tepat dua muka berturut-turut. Maka : S = {mmm,mmb,mbm,mbb, bmm, bmb, bbm, bbb} A = {mmb, bmm} n(S) = 23 = 8 n(A) = 2 P(A) = 2/8 = 1/4 2. Percobaan melempar dadu satu kali. A adalah kejadian muncul sisi dengan mata dadu genap. Maka : S = {1,2,3,4,5,6} A = {2,4,6} n(S) = 6 n(A) = 3 P(A) = 3/6 = 1/2 Jika peluang terjadinya A adalah P(A) dan peluang tidak terjadinya A adalah P(A) maka berlaku _ P(A) + P(A) = 1 Contoh: Dari setumpuk kartu Bridge yang terdiri dari 52 kartu diambil 1 kartu. Berapakah peluang kartu yang terambil bukan kartu King? Jawab: P (King) = 4/52 = 1/13 P bukan King = 1 - 1/13 = 12/13

Peluang Kejadian Bebas dan Tak Bebas


Matematika Kelas 2 >Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian

DEFINISI Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika dan hanya jika P(AB) = P(A). P(B) Contoh: Dalam tas I terdapat 4 bola putih dan 2 bola hitam. Dalam tas II terdapat 3 bola putih dan

5 bola hitam. Sebuah bola diambil dari masing-masing tas. a) Keduanya berwarna putih b) Keduanya berwama hitam Jawab: Misal A = bola putih dari tas I B = bola putih dari tas II P(A) = 4/6 P(B) = 3/8 _ _ P(A) = 2/6 P(B) = 5/8 a. P(AB) = P (A) . P (B) = 4/6 . 3/8 = 1/4 _ _ _ _ b. P((A) P(B)) = P(A). P(B) = 2/6 . 5/8 = 5/24 DEFINISI Jika A dan B dua kejadian yang saling asing maka berlaku : P (AUB) = P(A) + P(B) Contoh: Pada pelemparan sebuah dada merah (m) dan sebuah dadu putih (p). Maka: S={(1,1), (1,2), .....,(1,6), (2,1),(2,2),.....(6,6)} n(S) - (6)2 = 36 A : Kejadian muncul m + p = 6 {(1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (5,1)} n(A) = 5 B : Kejadian muncul m + p = 10 {(4,6), (5,5), (6,4)} n(B) = 3 P(A) = 5/36 P(B) = 3/36 AUB :Kejadian muncul m + p = 6 atau m + p = 10 { (1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (4,6) (5,1) (5,5) (6,4) } n(AUB) = 8 P(AUB) = 8/36 = P(A) + P(B) A dan B kejadian yang saling asing. DEFINISI Jika A dan B dua kejadian yang tidak saling asing maka berlaku P(AUB) = P(A) + P(B) - P(AB) Contoh: Dalam pelemparan sebuah dada S : { 1, 2, 3, 4, 5, 6} A : Kejadian muncul sisi dengan banyaknya mata dadu bilangan ganjil = n(A) = 3/6 B : Kejadian muncul sisi dengan banyaknya mata dadu bilangan prima = n(B) = 3/6 P(AUB) = 4/6 = P(A) + P(B) A dan B kejadian yang tidak saling asing.

{ 1, 3, 5 } {2, 3, 5}

Judul: Permutasi, Kombinasi, Peluang Kejadian- Ditulis oleh Agung Setyawan

Anda mungkin juga menyukai