Anda di halaman 1dari 4

Media pendidikan Jenis media Kelebihan Kaset audio Di antara media-media yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh,

, media audio kaset tergolong sebagai media yang murah. Pengembangan program relatif mudah. Dapat digunakan kapan saja tanpa terikat pada jadwal tertentu seperti halnya radio. Peserta didik dapat menggunakannya sesuai dengan kecepatan dan kemampuan belajar mereka masing-masing. Durasi/lamanya program lebih fleksibel karena tidak terikat pada acuan durasi tertentu, tidak seperti program radio yang terikat pada durasi penyiaran tertentu. Durasi program audio kaset dapat pendek atau panjang sesuai dengan materi yang disampaikan. Penyajian media audio kaset ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu hanya mendengar dan praktik. Menyediakan berbagai sumber belajar yang hanya dapat dimengerti melalui suara, kemudian menganalisis apa yang mereka dengar. Membantu peserta didik melatih suatu ketrampilan. Penjelasan dalam bentuk suara yang terekam dalam kaset audio akan lebih mudah memandu peserta didik dalam melakukan suatu kegiatan yang memerlukan ketrampilan tertentu. Membuat penyajian bahan ajar lebih manusiawi dan bersifat personal, sehingga dapat memotivasi dan menguatkan peserta didik. Kehadiran suara manusia apakah itu tutor atau pengajar yang seolah-olah berbicara langsung kepada peserta didik memberikan perasaan lebih dekat dan tidak sendiri. Peran ini sangat penting untuk dihadirkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran dalam Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ) mengingat kehadiran secara fisik dari ada pengajar sangat minimal atau bahkan tidak ada. Menyajikan materi ajar yang tidak mudah dituangkan dalam bentuk bahan cetak. Dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran terdapat kemungkinan ditemukan materi-materi yang sulit untuk dituangkan melalui media cetak. Keberadaan media audio kaset dapat menjembatani situasi yang demikian. Mempengaruhi perasaan dan sikap peserta didik. Mampu menampilkan para ahli yang tidak mempunyai waktu menuangkan pengetahuan/keahlian mereka ke dalam bentuk cetak. Memberi kesempatan peserta didik untuk mendengar suara dari para ahli, pengajar atau siapa pun yang memperkuat materi ajar yang mereka pelajari. Memberi kesempatan pada peserta didik yang tidak dapat membaca dan karena alasan lain yang

kekurangan Memerlukan alat putar/player. Mengingat salah satu alasan yang mendasari penggunaan SPJJ adalah pemerataan pendidikan pada daerah-daerah pelosok, maka ada kemungkinan peserta didik tidak memilik alat putar/audio-cassette player. Memerlukan listrik. Sulit menentukan lokasi pesan jika peserta didik kurang berkonsentrasi mendengarkan. Tidak ada gambar, grafik, diagram sebagai bahan klarifikasi. Momunikasi satu arah. Hanya mengandalkan indra pendengaran, sehinngga kurang optimal

Siaran radio

Buku

membuat mereka tidak dapat membaca. 1.Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV 2.Sifatnya mudah dipindahkan, dipindah dari satu ruang keruang yang lain 3.Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio dapat mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan dapat diputar lagi sesuka kita 4.Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak 5.Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar 6.Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya 7.Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa 8.Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila dibandingkan 9.Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh guru 10.Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, jangkaunnya luas. Sebagai sebuah media pembelajaran buku memiliki berbagai macam kelebihan-kelebihan yang dapat dirasakan oleh para pembaca buku. Buku dianggap sebagai media yang bersifat efisien dan memiliki isi yang sangat komplit, ini terbukti masih banyaknya orang yang mempergunakan buku dalam proses pembelajaran. Menurut beberapa pakar penguasaan sebuah materi banyak menggunakan indera penglihatan yaitunya mata. Jadi secara tidak langsung buku merupakan sarana dalam belajar yang membuat para pembacanya memahami ilmu yang terdapat dalam buku itu sendiri. Dalam buku terdapat bahasa - bahasa yang dapat membuat para pembaca tertarik untuk membacanya. Artinya buku menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami. Memberikan umpan balik segera dan meberikan waktu lebih untuk penguasaan bahan Menetaplkan tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga terarah ke tujuan Menerapkan pembelajaran yang sistematis Bersifat flesibel Terjalin kerjasama dan meminimalisir persaingan Waktu untuk remidi materi cukup Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata. Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek

1.Sifat komunikasinya hanya satu arah 2.Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrolnya 3.Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah integrasi siaran radio kedalam kegiatan belajar mengajar dikelas sering kali menyulitkan Radio Sebagai Media Audio dalam Pembelajaran.

1. Bahasanya kurang bagus dan terlalu tinggi, sehingga sulit untuk bisa diterima atau dipahami oleh anak usia sekolah dasar maupun guru mata pelajaran. 2. Materinya terlalu banyak. Dalam penyampaiannya sering loncat-loncat. 3. Banyak buku merupakan terjemahan buku asing, yang tak sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat Indonesia. 4. Pembahasan materi hanya menyangkut yang pokok. Tak ada penjelasan lebih lanjut sehingga materi pelajarannya bisa mudah dipahami oleh para siswa.

modul

Gambar

Gambar atau foto hanya menekankan presepsi indra mata. Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatanpembelajaran. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.

Overheat projektor

Slide

tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang khusus. 1. Media ini memerlukan alat yang keras (hardware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. 2. Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan tekhnik penyajian-penyajian yang kompleks 3. Dalam penggunannnya diperlukan ketrampilan khusus 4. Menuntut penataan ruang yang baik. 5. Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi. 6. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah. 7. Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga cara kerja yang sistematis dan terarah. 1. Urutan gambar (film bingkai) dapat diubahubah sesuai dengan kebutuhan. 2. Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan tempat secara bersamaan. 3. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarikperhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan. 4. Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak terlalu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar. 5. Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tidak terbatas. 6. Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara / rekaman. Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat diubah.

Transparasi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikan (OHP) sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya ditempat-tempat tertentu 2. Memerlukan waktu, usaha dan persisapan itu lepas lebih-lebih kalau menggunakan tekhnik penyajian yang kompleks. 3. Oleh karena transparansi-transparansi itu lepas maka menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajiannya. 4. Kalau kurang dikuasai tekhnik pemanfaatan serta proyeksinya akan kecenderungan OHP dipakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cenderung bersikap pasif. 1. Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai. 2. Film bingkai terlepas-lepas,dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak hilang atau tercecer. 3. Meskipun biaya produksinya tidak terlihat mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak diproyeksikan.

7. Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai