Anda di halaman 1dari 10

BAB I LANDASAN TEORI

1.1 Definisi Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan merupakan proses menemukan, memperbaiki, memodelkan dan menspesifikasikan. Terdiri dari lima langkah pokok: 1. Identifikasi Masalah 2. Evaluasi dan sintesis 3. Pemodelan 4. Spesifikasi 5. Review Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu : Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap. Menggambarkan sistem informasi yang ideal. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala sumber daya. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai ke dalam team pengembangan sistem.

a. b. c. d.

Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya. Requirement analysis atau disebut juga analisa kebutuhan mencakup pekerjaan-pekerjaan penentuan kebutuhan atau kondisi yang harus dipenuhi dalam suatu produk baru atau perubahan produk, yang mempertimbangkan berbagai kebutuhan yang bersinggungan antar berbagai pemangku kepentingan. Menurut Morrison (2001: 27), kebutuhan (need) adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kondisi yang sebenarnya, keinginan adalah harapan ke depan atau cita-cita yang terkait dengan pemecahan terhadap suatu masalah. Sedangkan analisa kebutuhan adalah alat untuk mengidentifikasi masalah guna menentukan tindakan yang tepat.

Witkin (1984) mendefinisikan analisis kebutuhan sebagai proses membuat keputusan dengan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan. Analisa kebutuhan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: 1. Task Analysis Analis yang berfokus pada kebutuhan tugas yang dibebankan pada satu posisi tertentu. Tugas dan tanggungjawab posisi ini dianalisa untuk diketahui jenis ketrampilan apa yang dibutuhkan. Dari sini, kemudian dapat ditentukan jenis training semacam apa yang diperlukan. Jadi dalam analisa ini, yang menjadi fokus adalah tugas posisi, bukan orang yang memegang posisi tersebut. 2. Person Performance Analysis Analis yang berfokus pada kinerja orang yang memegang posisi tertentu. Analisa ditujukan untuk mengetahui kekurangan dan area pengembangan yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Dari sini, kemudian dapat disusun jenis training apa saja yang diperlukan untuk orang tersebut. 1.2 Tahap-Tahap Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan secara bertahap yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis data dan interpretasi, deseminasi dan pembuatan laporan. 1. Persiapan a. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan tentang audien dan target populasi. b. Mengklarifikasi tujuan analisis kebutuhan yaitu meliputi alasan yang dinyatakan (stated reason) yaitu antara lain seleksi perseorangan atau group untuk berpartisipasi dalam program, alokasi dana, dll. Dan alasan yang tidak dinyatakan (unstated reason). Menetapkan cakupan dan tempat analisis kebutuhan. Menentukan orang yang akan terlibat di dalam pelaksanaan analisis kebutuhan yang meliputi keterlibatan anggota, menjalin komunikasi dengan group tersebut sepanjang studi Mengembangkan dan memperhatikan isu-isu politik yang urgen yaitu meliputi pelibatan individu dan grup kunci dalam lingkungannya, komunikasi secara terus-menerus, mengidentifikasi dan pendekatan terhadap orang-orang yang berada dalam lingkungan birokrasi. Mengidentifikasi dan menjelaskan informasi yang dibutuhkan yang meliputi keadaan, program, biaya, kerangka konsep dan dasar filosofi serta indikator keberhasilan. Pengumpulan Data Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yaitu:

c. d.

e.

f.

2.

a. b. c. d. e. 3. a. b. c. d. e. 4.

Mengumpulkan sumber informasi yang relevan. Menentukan sampel. Menentukan prosedur pengumpulan data dan instrumen. Menetapkan rencana implementasi dan prosedur observasi. Mendokumentasi dan menyimpan informasi. Analisis Data dan Interpretasi Tahap yang ketiga adalah analisis data dan interpretasi. Meriview dan memperbaharui informasi yang telah dikumpulkan. Mereview informasi dengan grup yang relevan. Melakukan analisis deskriptik sesuai dengan tipe informasi. Menilai informasi yang tersedia. Melakukan analisis.

Deseminasi Hasil Analisis dan Pembuatan Laporan Data yang telah dianalisis dipresentasikan dan dirumuskan dalam bentuk kebijakan, sebagai rekomendasi. Adapun standar yang digunakan untuk mereview dan mengevaluasi rencana laporan berdasarkan standar evaluasi analisis kebutuhan antara lain: a. Standar Kegunaan, yaitu meliputi antara lain: identifikasi audiens, kredibilitas penilai, cakupan informasi, interpretasi penilaian, kejelasan laporan, diseminasi laporan, jadwal laporan dan dampak dari evaluasi. b. Standar Feasibility (kelayakan) yaitu meliputi prosedur praktis, pengakuan secara politis dan efisiensi biaya. c. Standar Perilaku, yaitu meliputi kewajiban formal, konflik kepentingan, keterbukaan kepada publik, HAM, interaksi manusia, laporan secara seimbang antara pusat, daerah, individual dan instansi, serta tanggung jawab atas anggaran. d. Standar Akurasi/Ketepatan, yaitu meliputi identifikasi obyek, analisis konteks, menggambarkan tujuan dan prosedur, kebenaran sumber informasi, pengukuran yang valid dan reliabel, kontrol data secara sistematis, analisis informasi kuantitatif, analisis data kualitatif, kesimpulan secara adil dan laporan yang objektif.

1.3 Jenis Kebutuhan 1. Kebutuhan Fungsional a. Pendefinisian layanan yang harus disediakan, bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada situasi khusus (Kebutuhan sistem dilihat dari kacamata pengguna) b. Menunjukkan what the system should do. c. Menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem baru. Kebutuhan fungsional mencakup: a. b. c. d. 2. Fungsi deskripsi kebutuhan Laporan baik hardcopy maupun softcopy Updating dan query online Penyimpanan data, pencarian kembali dan transfer data Kebutuhan Non-Fungsional kendala pada pelayanan atau fungsi sistem seperti kendala waktu, kendala proses pengembangan, standar, dll. Contoh: kehandalan, waktu respon dan kebutuhan storage. Contoh kendala seperti: keterbatasan kemampuan peralatan I/O, representasi sistem dll. Kebutuhan Non Fungsional mencakup: a. b. c. d. Waktu respon Rata-rata waktu untuk kegagalan Kebutuhan keamanan Akses untuk pengguna yang tidak punya hak

1.4 Domain Kebutuhan 1. Kebutuhan yang berasal dari domain aplikasi sistem dan merefleksikan karakteristik domain 2. Secara prinsip, spesifikasi kebutuhan harus: 3. Lengkap: mendeskripsikan semua fasilitas yang diinginkan 4. Konsisten: tidak adanya konflik dan kontradiksi

Tipe non fungsional

1.5 Metode Analisis Kebutuhan Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation, procedure analysis, dan document survey. Setiap metode akan dijelaskan secara mendalam sebagai berikut: 1. Tanya jawab (Interviews) a. Bagaimana metode itu digunakan. - Pemilihan potential interviewees. - Membuat perjanjian terhadap potential interview. - Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas. - Memilih person yang di interview secara pribadi dan merekamnya. b. Target dari metode - Kunci pribadi dalam proses DFD. - Kadangkala melibatkan orang luar, seperti pelanggan atau vendors. c. Keuntungan metode. - Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi. - Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal ini dapat terjadi ? - Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi. - Memunculkan respon yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.

d. Kerugian metode - Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. - Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara. - Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah. e. Kapan metode tersebut baik digunakan. - Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci. - Test kredibilitas dari interviewees. - Mencari interview yang unsureness atau contradictions. - Memantapkan kredibilitas team. - Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience, format, weighting dan combining responses, and docummentation. 2. Kuesioner (Questionnaires) a. Bagaimana metode itu digunakan. - Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner. - Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users. - Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi. b. Target dari metode - Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi pemecahan sistem. - End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD. c. Keuntungan metode. - Murah dan cepat dari pada interviews. - Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih. - Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner. - Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user. d. Kerugian metode. - Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user. - Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi enduser. - Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk mengembalikan kuesioner. - Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik. e. Kapan metode tersebut baik digunakan. - Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua. - Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user. - Bila memiliki sedikit waktu dan biaya. 3. Observasi (Observation) a. Bagaimana metode itu digunakan. - Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.

b. c.

d.

e.

- Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volume dan pengolahan lembar kerja. Target dari metode. - Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram) Keuntungan metode. - Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion). - Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan. - Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati). - Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users. Kerugian metode - Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati). - Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan. - Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis. Kapan metode tersebut baik digunakan. - Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya. - Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat)

Tips praktis dalam melakukan observasi : a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama. Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama akan mengacau operasi yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya. b. Buat catatan yang ringkas. c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat tentang apanyang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan mengurangi gangguan. d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama. e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana. 1.6 Prosedur Analisis a. Bagaimana metode itu digunakan. - Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan aliran dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow diagram (DFD). - Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem. - Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari dokumen aslinya.

b.

Target dari metode - Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram) - Proses dalam DFD. c. Keuntungan metode - Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences) yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai. - Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk melakukan observasi. d. Kerugian metode - Prosedur mungkin tidak lengkap dan tidak up to date lagi. - Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis. e. Kapan metode tersebut baik digunakan - Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu perancangan yang baik. - Tim analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen. - Mendeskripsikan aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi. 1.7 Pengamatan Dokumen (Document Survey) a. Bagaimana metode itu digunakan - Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram). - Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan. - Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi field (ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya (coding structure). b. Target dari metode - Aliran data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD). c. Keuntungan metode - Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya. - Permulaan elemen kamus data. - Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural. d. Kerugian metode - Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami kebanjiran dokumen dan laporan). e. Kapan metode tersebut baik digunakan - Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis, dalam memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat membantu untukmmenentukan tugas perancangan selanjutnya).

1.8 Sampling Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk memilih sampel dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak mengalami kegagalan atau ancaman. Kendala sumber daya: a. Waktu Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu perlu membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga dapat membuat alternatif yang paling baik. b. Uang Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga membutuhkan pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi persaingan dengan para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang besar dalam sistem informasinya. c. Keahlian Staf sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting. Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain. Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk tenaga konsultan. d. Teknologi Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terus-menerus, yang konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang dipakai ketinggalan dari para pesaingnya. e. Faktor ekternal Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya. 1.9 Dokumen Analisis Kebutuhan a. Arahan (conduct) analisis - Hubungan dengan pemakai akhir - Menganalisa records, forms dan laporan - Pengamatan proses.

- Menganalisa metode yang digunakan. - Permasalahan dalam pengumpulan data. b. Kebutuhan pemakai - Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya. - Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya). - Kebutuhan pelatihan. - Pengaruh sistem baru. c. Kendala sistem - Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal. - Realistik sistem. d. Dokumentasi - Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview). - Konsensus statistik. - Aliran data secara logikal dan phisik. - Elemen awal dalam kamus data. 1.10 Permasalahan pada Analisis Kebutuhan 1. Pengguna tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan. 2. Pengguna menjelaskan kebutuhan dengan cara mereka sendiri sehingga sulit untuk dipahami. 3. Pengguna yang berbeda memiliki konflik kebutuhan. 4. Faktor politik dan organisasi yang dapat mempengaruhi kebutuhan sistem. 5. Perubahan kebutuhan selama proses analisis. Stakeholder baru mungkin akan merubah lingkungan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai