Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Memenuhi tugas mata kuliah Srategi Belajar Mengajar Kimia (AKKC 351)

Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Sunarti, M.Pd Dra. Atiek Winarti, M.Sc, M.Pd

Oleh : KRISNO KIKI SUSANTO (A1C308059)

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMTIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. IDENTITAS MATERI PELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Pokok Bahasan : Kimia : XI / 1 : Energetika Kimia

Subpokok Bahasan : Penentuaan Entalpi Reaksi Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

II.

STANDAR KOMPETENSI Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.

III. KOMPETENSI DASAR Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan standart, dan data energi ikatan.

IV. INDIKATOR 1. Menghitung harga H reaksi melalui percobaan 2. menghitung harga H reaksi dengan mengunakan Data entalpi pembentukan standar (H0f) Diagram siklus dan diagram tingkat Energi ikatan

V.

TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mengidentifikasi jenis H reaksi berdasarkan percobaan, hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan standart, dan data energi ikatan. 2. Siswa dapat menjelaskan konsep dalam menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. 3. Siswa dapat menhitung harga H reaksi melalui percobaan maupun dengan mengunakan hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan standart, dan data energi ikatan.

4. Siswa dapat mengapreasiasi energetika kimia dalam kehidupan sehari-hari.

VI

MATERI PENENTUAN NILAI PERUBAHAN ENTALPI [ H ]

1. PENENTUAN NILAI H REAKSI MELALUI EKSPERIMEN SEDERHANA a) Kalor Jenis Air dan Kapasitas Kalor Pengukuran nilai perubahan entalpi reaksi berkaitan erat dengan kalor jenis dan kapasitas kalor zat. Kalor jenis ( c) menyatakan kalor yang dibutuhkan oleh 1g zat untuk menaikkan suhu sebesar 10C. Sedangkan kapasitas kalor adalah (C) adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 10C. b) Penentuan H Reaksi Menggunakan Kalorimeter Tekanan Tetap Untuk mengukur besarnya kalor yang terlibat dalam suatu reaksi kita dapat menggunakan kalorimeter. Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi yang memungkinkan tidak adanya pertukaran materi dan pertukaran energi dengan lingkungan di luar kalorimeter. Artinya semua kalor yang dibebaskan selama reaksi didalam kalorimeter tidak ada yang terbuang keluar kalorimeter. Kalorimeter dilengkapi dengan termometer untuk mengukur perubahan suhu sistem. Dengan mengukur kenaikan temperatur didalam kalorimeter, jumlah kalor yang diserap oleh air dan perangkat kalorimeter dapat dihitung dengan persamaan berikut: C=mx c Jika pada suatu reaksi terjadi perubahan suhu (t), maka perubahan kalor atau entalpi yang terjadi dapat di rumuskan sebagai berikut:

q = m x c x t

Atau

q = C x t

C = kapasitas kalor, dengan satuan JoC-1 M = massa zat , dengan satuan gram (g) c = kalor jenis , dengan satuan J g-1oC-1 q = kalor yang dibebaskan atau diserap t = perubahan suhu = t akhir reaksi t awal reaksi Kalorimeter terbagi menjadi 2 yaitu :

1) Kalorimeter sederhana Kalorimeter sederhana adalah kalorimeter yang terbuat dari dua buah gelas styrofoam. Kalorimeter sederhana ini termasuk jenis kalorimeter tekanan tetap, artinya reaksi yang dapat diukur kalornya dengan kalorimeter ini adalah reaksi yang bertekanan tetap. Pada tekanan tetap terjadi perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan sehingga

q reaksi = - ( q sistem + q kalorimeter )

2) Kalorimeter Bom Kalorimeter Bom terdiri dari sebuah bom ( wadah tempat berlangsungnya reaksi pembakaran,biasanya terbuat dari bahan stainless steel ) dan jumlah air yang dibatasi dengan wadah kedap panas. Wadah tersebut berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi pembakaran.

2. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI DENGAN HUKUM HESS Selain melalui percobaan, entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan data entalpi. Perhitungan perubahan entalpi pada suatu reaksi dari data entalpi reaksi yang berhubungan dilakukan menggunakan Hukum Hess. Menurut Hukum Hess:

Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan,tetapi hanya ditentukan keadaan awal dan keadaan akhir.

Jadi jika suatu reaksi dapat berlangsung menurut dua tahap atau lebih, maka kalor reaksi totalnya sama dengan jumlah aljabar kalor tahapan reaksinya. Hukum Hess disebut juga Hukum Penjumlahan Kalor. Berdasarkan hukum Hess, kalor reaksi dapat ditentukan secara tidak langsung , hanya melalui kalor reaksi reaksi lain yang berhubungan. Caranya adalah menyusun reaksi reaksi yang telah diketahui perubahan entalpinya sedemikian rupa sehingga penjumlahannya sama dengan reaksi yang akan ditentukan perubahan entalpinya.

3. PERHITUNGAN H REAKSI BERDASARKAN DATA H PEMBENTUKAN STANDAR Selain menggunakan Hukum Hess, nilai perubahan entalpi reaksi juga dapat dihitung dengan menggunakan data entalpi pembentukan zat pereaksi dan produknya. Dalam hal ini, zat pereaksi dianggap terlebih dahulu terurai menjadi unsur unsurnya, kemudian unsur unsur tersebut bereaksi membentuk zat produk. Jadi entalpi penguraian suatu zat sama dengan entalpi pembentukannya, namun tandanya berlawanan.

Hf = Hof hasil reaksi Hof pereaksi


4. PERHITUNGAN H REAKSI MENGGUNAKAN DATA ENERGI IKATAN

a) Energi ikatan Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ mol-1) dengan lambang D Pada saat bereaksi,molekul pereaksi dapat dianggap memutuskan seluruh ikatannya sehingga perubahan entalpinya diberi tanda positif. Sementara peristiwa

pembentukan ikatan membebaskan sejumlah energi sehingga perubahan entalpi bertanda negatif. Secara umum ,perhitungan H reaksi mengggunakan data energi ikatan sebagai berikut : H reaksi = (energi total pemutusan ikatan ) (energi total pembentukan ikatan ) b) Entalpi Atomisasi Entalpi atomisasi adalah energi yang diperlukan untuk mengubah 1 mol zat dalam bentuk gas menjadi atom atomnya dalam wujud gas. Nilai entalpi atomisasi sama dengan jumlah energi ikatannya H atomisasi = Energi ikatan

c) Energi Ikatan Rata Rata Merupakan energi rata-rata yang diperlukan untuk memutus sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas. d) Menentukan H Reaksi dari Energi Ikatan Reaksi kimia antarmolekul dapat dianggap berlangsung dalam dua tahap, yaitu 1. 2. Pemutusan ikatan pada pereaksi Pembentukan ikatan pada produk Sesuai dengan hukum Hess, H reaksi total adalah H tahap I + H tahap II. H tahap I = Energi ikatan pada pereaksi (yang putus) , sedangkan H tahap II = - Energi ikatan pada produk ( yang terbentuk). Oleh karena itu H reaksi 1 = Energi ikatan pada pereaksi (yang putus) dikurangi dengan Energi ikatan pada produk ( yang terbentuk).

Ho = Energi ikatan 1 - Energi ikatan 2


Energi ikatan 1 = Energi ikatan pereaksi yang putus Energi ikatan 2 = Energi ikatan produk yang terbentuk

VII. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan Model pembelajaran Metode : CBSA : TPS = Berpikir, Berpasangan, Berbagi : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab dan latihan

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal ( 5 menit) a. Mengucapkan salam kepada siswa-siswa serta tanya jawab tentang keadaan siswa sambil memeriksa presensi siswa. b. Sebelum memulai pelajaran maka terlebih dahulu harus berdoa. c. Memotivasi siswa tentang pentingnya menuntut ilmu dan memberikan konsekuensi terhadap ilmu yang didapat tersebut untuk bisa diamalkan dalam kehidupan. 2. Kegiatan Inti (45 menit) Fase awal (5 menit) a. Memberikan pertanyaan yang bersangkutan dengan pembahasan sebagai langkah awal pembelajaran. b. Menjelaskan sekilas tentang pembahasan sebelumnya yang masih bersangkutan dengan pembahasan yang akan dipelajarkan sekarang. c. Menjelaskan tujuan pembelajaran tentang penentuan entalpi reaksi.

Fase Penyampaian Informasi (10 menit) a. Menjelaskan materi tentang penentuan entalpi reaksi dengan hukum Hess melalui media charta serta juga penjelasan penentuan entalpi dengan metode yang lain (data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan serta dengan diagram siklus dan diagram tingkat energi) b. Melakukan tanya jawab dan diskusi

Fase Berfikir (Thinking) (5 menit) a. b. Memberikan contoh soal tentang penentuan harga entalpi raksi. Meminta siswa untuk memikirkan dan mengerjakannya

Fase Berpasangan (Pairing) (5 menit) a. Meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil berpasangan dengan teman sebelahnya (sebangku) b. Siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru melalui soal tersebut dengan teman sebangkunya tadi. Fase Berbagi (Share) (10 menit) a. Meminta perwakilan hasil 1 orang dari kelompok tersebut untuk

mempersentasikan sekelasnya.

jawabannya

tersebut

kepada

teman-teman

Fase Evaluasi (10 menit) a. Mengarahkan hasil jawaban-jawaban siswa serta mengoreksi dan

memimbing siswa pada pokok pembahasan. b. Memberikan tugas individu mengenai pembahasan yang telah dipelajari untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa perindividu tentang

pembelajaran kali ini. d. Meminta perwakilan siswa untuk menjawab tugas yang diberikan serta menjelaskannya tentang jawabannya tersebut. 3. Kegiatan Akhir (5 menit) a. Kesimpulan a. Menayakan kepada siswa apakah ada kesulitan tentang pembahasan sekarang. b. Mengulang sekilas tentang pelajaran sekarang sebagai bahan kesimpulan pembelajaran tersebut. b. Evaluasi lanjutan Menugaskan siswa untuk menjawab soal-soal sebagai pekerjaan rumah dan memberi tahukan pembahasan yang selajutnya untuk minggu depan. c. Penutup Guru menutup proses belajar mengajar dengan mengucapkan salam.

IX. SUMBER, ALAT DAN BAHAN

Sumber dari buku Muchtaridi, Sandri Justiana. 2006. Kimia 2 SMA Kelas XI. Jakarta : Yudhistira Purba, Michael. 2004. Kimia SMA Kelas XI 2A. Jakarta : Erlangga. Alat dan Bahan Lembar kerja soal Spidol Alat peraga ( berupa charta )

PENILAIAN Kognitif (terlampir)

LAMPIRAN

PENILAIAN KOGNITIF (LKS)

1. Sebanyak 7,5 gram kristal LiOH ditambahkan ke dalam Kalorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah kristal LiOH itu larut, ternyata suhu kalori meter besrta isinya naik dari 23,25 0C menjadi 34,90C. Tentukan entalpi pelarutan LiOH dalam Air. Jika diketahui kalor jenis larutan adalah 4,2 J g-1 0C-1`- dan kapasitas kalor calorimeter adalah 11,7 J 0C-1 ? 2. Diketahui (1) H2(g) + F2(g) (2) C(s) + 2F2(g) (3) 2C(s) + 2H2(g) Tentukan entalpi reaksi : C2H4(g) + 6F2(g) 2 CF4(g) + 4HF(g) H = ?? 3. Diketahui entalpi pembentukan methanol, CH4O (l) + -238,6 kJ mol-1 ; CO2(g) = 393,5 kJ mol-1 dan H2O (l) + -286 kJ mol-1 a. Tentukan Entalpi pembekaran methanol membentuk gas CO2 dan air b.Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram methanol. (H = 1; C = 12; O = 16 ) 4. Jika energi ikatan rata rata dari C-H = 413 kJ O=O = 495 kJ C=O = 799 kJ O-H = 463 kJ 2HF(g) CF2 (g) C2H4(g) H = -537 kJ H = -680 kJ H = 52,3 kJ

Tentukan energi yang dibebaskan pada pembakaran gas metana ?

Jawaban Soal LKS: 1. qreaksi = -(qlarutan +qkalorimeter) qlarutan= m. c. t = (120 + 7,5) g X 4,2 J g-1 0C-1 X (34,9 23,25) 0C = 6238,6 J qkalorimeter = C t = 11,7 0C-1 X (34,9 23,25) 0C qreaksi = - (6238,6 + 136,3) J = -6374,9 J

2. Kita harus menyusun persamaan 1,2,3 sehingga penjumlahan ketiganya menjadi dengan reaksi 4 reaksi 1 : dikalikan 2 (acuan HF) reaksi 2 : dikalikan 2 (acuan CF4) reaksi 3 : dibalik (acuan C2H4) 2H2(g) + 2F2(g) 2C(s) + 4F2(g) C2H4(g) C2H4(g) + 6F2(g) 4HF(g) 2CF4 (g) 2C(s) + 2H2(g) 2 CF4(g) + 4HF(g) H = -1074 kJ H = -1360 kJ H = -52,3 kJ + H = -2486,3kJ

3. Reaksi pembakaran methanol adalah sebagai berikut : CH4O (l) + 1 O2 (g) a. XH0f O2(g)] = [ -393,5 kJ + 2 X (-286 kJ)] [-238,6 kJ + 1 X 0 kJ] = -726,9 kJ Jadi, entalpi pembakaran methanol, CH4O(l) = - 726,9 kJ b. 8 gram CH4O = 8/32 mol = 0,25 mol Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram CH4O; = 0,25 mol 726,9 kJ mol-1 = 181,725 kJ 4. Reaksi pembakaran gas metana : CH4 (g) + 2O2(g) Pemutusan Ikatan : 4 energi ikatan C H = 1652 kJ 2 energi ikatan O = O = 990 kJ + x = 2642 kJ pembentukan ikatan : 2 energi ikatan C = O = 1598 kJ 4 energi ikatan O H = 1852 kJ y = 3450 kJ jadi H = Energi ikatan 1 - Energi ikatan 2 CO2(g) + 2H2O(g) H = ? CO2(g) + 2H2O (l) H = ? H = [ H0f CO2 (g) + 2 X H0f H2O (l)] [H0f CH4O(l)+1

= (2642 3450 ) kJ = -808 kJ

Anda mungkin juga menyukai