Anda di halaman 1dari 28

BAB 7 MANUSIA,SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI

Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Komunikasi Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat. Namun teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman didunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih kongkrit dan intents. Ambil saja facebook sebagai contoh kasusnya. Banyak orang yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman difacebook tapi di dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif facebook yang sampai sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi orang-orang yang hidup disekitar kita. ANALISA KASUS Facebook merupakan salah satu dari sekian banyak kasus tentang dampak negatif kemajuan teknologi komunikasi. Banyak orang atau hampir setiap orang di dunia ini memiliki facebook, karena kita ketahui perkembangan ipteks sangat berkembang dengan pesat. Facebook merupakan salah satu media yang disedikan secara online untuk berkomunikasi dengan orang orang yang mungkin kita tidak tahu dalam kehidupan nyata. Facebook mempunyai dampak negatif yang seharusnya tidak terjadi di masyarakat seperti mereka para pengguna facebook lebih nyaman untuk berinteraksi dengan teman di dunia maya dibandingkan dengan teman teman yang ada disekitarnya. Seringkali mereka para

pengguna facebook sampai melupakan waktu yang terbuang percuma hanya untuk sekedar chat dengan teman di dunia maya. Hal ini dapat membuat mereka menjadi melupakan kegiatan mereka yang lebih produktif dan riil untuk kehidupan mereka selanjutnya. Selain itu, facebook juga membuat mereka kehilangan kemampuan mereka untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online saja. Padahal dalam kehidupan sehari hari, yang kita perlukan untuk membantu kita adalah orang orang yang berada dekat dengan kita bukan orang orang yang kita kenal di dunia maya. PEMBAHASAN Dari kasus yang saya temukan, mengenai dampak negatif kemajuan teknologi komunikasi contohnya penggunaan facebook. Kasus ini mempunyai kaitan dengan bab yang menjelaskan tentang manusia,sains, teknologi, dan seni. Sebab dalam bab ini juga menjelaskan dampak dari penyalahgunaan ipteks pada kehidupan. Kita ketahui, pada saai ini perkembangan ipteks sudah sedemikian pesatnya, bahkan telah berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia dan pengaruh tersebut menyangkut pola pikir, pola kerja, pola hidup maupun tingkah laku. Ipteks disini mempunyai pengertian sebagai salah satu contoh dari hasil pola pikir atau akal atau budi manusia yang kemudian disebut dengan nama kebudayaan. Ipteks sebagai salah satu hasil dari kebudayaan manusia yang terus berkembang, terlebih lagi pada era seperti ini dimana pencapaian ipteks telah mencapai tahapan perkembangan yang sangat spektakuler. Pencapain ipteks yang sangat pesat misalnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi, yang mengakibatkan seakan akan dunia ini tanpa mengenal batas, yakni baik dalam pengertian teritorial ( geografi ), ekonomi, politik, sosial budaya, agama, pendidikan, dan lain lain. Kemajuan ipteks seharusnya dapat membuat manusia semakin kritis dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja, dan semakin efisien dalam bertindak. Akan tetapi, pada kenyataannya kebanyakan manusia justru semakin merasa terbuai dengan fasilitas dan produk yang dihasilkan oleh Ipteks tersebut. Salah satu fasilitas dan produk yang dihasilkan adalah situs pertemanan atau yang lebih terkenalnya disebut facebook. Facebook merupakan salah satu dari kemajuan teknologi saat ini. Semakin hari para pengguna facebook semakin banyak dan telah mencapai jutaan orang di seluruh dunia menggunakan situs ini. Sebenarnya facebook mempunyai dampak positif yaitu dapat memperbanyak teman kita. Tapi dampak positif tersebut juga disertai dengan dampak negatifnya seperti kecenderungan para pengguna facebook terlalu fokus menggunakan

facebook tanpa memikirkan segala hal yang ada di sekitarnya. Sehingga membuat mereka kurang berbaur dengan lingkungan disekitarnya. Selain itu, dapat membuat mereka semakin terbuai, karena mereka hampir tidak sadar bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif. Sebenarnya penggunaan situs pertemanan seperti facebook ini tidak salah. Disamping kita mengusir kejenuhan kita akan aktivitas yang kita lakukan seharian, selain itu berbagi kebahagian dengan teman yang ada jauh di negri seberang ataupun menawarkan usaha yang kita geluti juga dapat dilakukan di facebook. Tapi penggunaan facebook juga harus diimbangi dengan kehidupan aktif kita di luar dunia maya dengan menjalin hubungan dan komunikasi yang intents dengan masyarakat yang ada disekitar kita. Dengan demikian kita tidak akan terkotak-kotakkan oleh hubungan yang sempit dan kita tidak akan kehilangan kemampuan berkomunikasi dengan yang lain.

BAB 5 MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN


JAKARTA, KOMPAS.com KASUS PERCERAIAN MELONJAK 40 % Dalam lima tahun terakhir kasus perceraian meningkat lebih dari 40 persen. Sementara pada lima tahun lalu angka perceraian masih di bawah 100 ribu, tetapi kini mencapai sekitar 200 ribu. "Sekitar dua juta pasangan menikah setiap tahun, di sisi lain sekitar 200 ribu pasangan juga bercerai setiap tahun. Angka perceraian 10 persen dari angka pernikahan ini besar sekali," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag, Nasaruddin Umar sebelum Pemilihan Keluarga Sakinah dan Kantor Urusan Agama (KUA) Teladan tingkat Nasional di Jakarta, Jumat (14/8) malam. Menurut Umar, hampir 70 persen justru istri yang menceraikan suami (gugat cerai) dan hanya 30 persen suami yang menceraikan. "Ini karena perempuan semakin pintar, semakin mapan, dilindungi oleh berbagai UU, dan semakin sadar akan perlunya menyuarakan kesetaraan gender . dan hak-haknya," kata Dirjen . .

Perceraian terjadi karena 13 kriteria, antara lain, ketidakcocokan, kekerasan dalam rumah tangga, poligami, masalah ekonomi, nikah di bawah tangan, salah satu pasangan menjadi TKI atau jarak usia yang terlalu jauh. "Bahkan faktor politik kini berperan cukup besar misalnya suaminya memilih yang satu, si istri memilih yang lain. Faktor politik ini dari mulai pemilihan di tingkat desa, hingga provinsi dan nasional," katanya Namun demikian, pada 2009, kurva kenaikan angka perceraian mulai turun. Menurut dia, karena kenaikan lima tahun terakhir merupakan dampak dari reformasi, sementara sekarang kondisi sudah mulai normal.

ANALISA KASUS Kesetaraan gender antara kaum laki laki dan perempuan sudah tidak dipandang sebelah mata. Terlihat dari banyak kasus perceraian yang diakibatkan karena kurang sepahamnya pasangan suami istri dalam satu keluarga ataupun tindakan tindakan yang menyakitkan salah satu pihak. Seringkali para perempuan yang menjadi korban dari kejahatan kaum laki laki, karena mereka beranggapan perempuan mahluk yang lemah. Tidak di jaman sekarang, persamaan gender telah banyak mendapat perhatian di masyarakat. Banyaknya lembaga lembaga yang dibentuk pemerintah untuk melindungi para perempuan agar tidak mendapat perlakuan yang tidak manusiawi. Kita seringkali melihat banyaknya suami yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga, dan mengekang istrinya agar selalu berada di rumah, tanpa dibiarkan menjadi wanita karier. Poligami juga merupakan salah satu masalah yang sering memicu terjadinya suatu perceraian. Tapi sekarang para perempuan sudah dapat mengeluarkan pendapatnya dan mengganggap perempuan dan laki laki sama, karena para perempuan telah dilindungi dengan UU, sehingga para perempuan dapat menyuarakan hak haknya sebagai seorang perempuan. PEMBAHASAN Kasus perceraian merupakan salah satu kasus yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Kesetaraan atau kesederajatan mempunyai arti yang sama yaitu tingkatan, kedudukan dan pangkat. Dengan demikian, kesetaraan atau kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama,kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi ataupun tidak lebih rendah satu dengan yang lainnya. Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahluk Tuhan memiliki tingkatan atau kedudukan yang sama, yaitu sebagai mahluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding mahluk lainya. Di Indonesia kesetaraan gender sekarang sudah mulai diperhitungkan dilihat dari banyaknya kaum perempuan yang sudah berani menyuarakan aspirasinya dan mengambil tindakan yang kongkrit dalam hidupnya. Seperti halnya para istri yang berani menggugat cerai suaminya karena dianggap terintimidasi dalam keluarga, seperti mendapat perlakuan yang tidak sepatutnya, kurang dihargainya istri dalam keluarga dan yang paling sering kita temui kasus istri yang tidak boleh menjadi wanita karier dan hanya diam di rumah menjadi ibu rumah tangga, dan deskriminasi dalam keluarga. Tapi sekarang telah berbeda, banyak di masyarakat telah kita

temui para istri menjadi tulang punggung untuk keluarganya. Banyak para perempuan yang bisa menggantikan peran laki laki di masyarakat, sehingga terlihat bahwa kesetaraan antar kaum telah mulai dilaksanakan Perilaku tidak adil dan diskriminatif yang sering kita temui merupakan suatu pelanggaran hak asasi manusia ( HAM ), baik yang bersifat vertikal ( dilakukan oleh aparat negara terhadap warga negara , ataupun sebaliknya) maupun horizontal ( antarwarga negara sendiri ). Diskriminatif itu snediri merupakan suatu tindakan pembedaan terhadap sesorang berdasarkan ras, agama, susku, kelompok, status sosial, kelas sosial, jenis kelamin,dan lain lain. Yang ditekankan pada kasus ini yaitu tindakan dekriminatif berdasarkan jenis kelamin. Sebenarnya perilaku ini tidak sesuai dengan nilai nilai dasar kemanusiaan. Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan agar kesetaraan gender itu dapat terwujud sepertinya saling menghormati, menghargai dan tidak memandang lemah kaum lain seperti kaum wanita. Dalam hal ini perlu tindakan yang tegas dari pemerintah agar mengurangi kasus perceraian yang salah satu penyebabnya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Mungkin kita ketahui pemerintah telah mengeluarkan dan menetapkan UU untuk menjerat para pelaku, tapi sanksi yang terdapat pada UU tersebut hanya sebagai wacana yang mungkin sebagaian orang tidak menghiraukannya. Hal ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah agar kriminalitas dalam lingkungan keluarga dapat diminimalisir. Pengaduan dari kaum teraniaya dalam hal ini kaum perempuan juga harus mendapat reaksi ataupun respon yang langsung dan cepat dari pemerintah, bukan membiarkan kasus seperti ini hanya berlalu tanpa ada solusi untuk menyelesaikan masalah itu. Karena kurang tanggapnya pemerintah ini membuat tindakan kekerasan dalam rumah tangga masih tinggi dan kasus perceraian juga meningkat dengan pesat. Sebaiknya pembuatan UU harus langsung diimplementasikan di lapangan dan sanksi yang diterima oleh orang yang melanggar UU ini harus tegas dan jelas. Di sisi lain, masyarakat juga berhak berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia. Sehingga dapat mengurangu kriminalisasi perilaku diskriminatif di dalam rumah tanggga yang merupakan langkah maju untuk menghapuskan praktik diskriminasi dalam masyarakat terutama di lingkungan keluarga.

BAB 6 MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM


Jumat, 25 Juni 2010 16:32 Starberita - Medan, KASUS ARIEL, HARUS JADI MOMENTUM MORAL DAN HUKUM Penetapan status tersangka kepada Nazriel Irham alias Ariel Peterpan, dalam kasus video mesum dapat dijadikan momentum moral dan hukum untuk kasus serupa. Bahkan, lebih jauh lagi kasus itu harus jadi pintu masuk yang fenomenal untuk memberantas situs porno sekaligus. Ini akan memberi efek jera bagi para pelaku dan penyebar pornografi. Kasus Ariel, harus jadi contoh untuk penanganan peredaran kasus video mesum lainnya di Indonesia. Tidak hanya pelaku tetapi juga pengedarnya harus dihukum,kata Direktur Lembanga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi SH MHum. Menurutnya, video mesum mirip artis tersebut pasti berdampak positif bagi pencegahan pornografi di Indonesia. Sebab, kalau merujuk beberapa kasus sebelum Ariel cs, pelaku video porno tidak terjamah hukum. Dalam tiga tahun terakhir peredaran video porno di internet memang marak. Namun, belum ada sanksi hukum tegas yang menjerat pelaku. Misalnya kasus mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini-Maria Eva, serta Bupati maupun Calon Bupati dari Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Maluku,ucap Dekan Fakultas Hukum UMSU ini. Dikatakannya, Menkominfo Tifatul Sembiring menyatakan lebih dari 97 persen remaja Indonesia pernah menonton video porno. Hal itu tentu sangat ironis di negeri yang mengklaim bukan negara sekuler, tetapi agamis-relijius ini. Mirisnya, di tahun 2008 dan 2009, Indonesia berada pada urutan ketiga dari beberapa negara di Asia setelah Vietnam, Kroasia, dan beberapa negara Eropa lainnya yang sering menggunakan keyword "sex" pda mesin pencari google. Atas dasar itulah, papar Farid, sudah saatnya penegak hukum menggunakan UU No 44/2008 tentang Pornografi, UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, UU

No 33/2009 tentang Perfilman, Pasal 282 KUHP terkait menyiarkan atau mempertunjukkan tindakan asusila guna menggusur segala sesuatu yang beraroma mesum atau asusila, termasuk yang ada di situs-situs internet. Pemerintah dan masyarakat, wajib melakukan pencegahan pembuatan,

penyebarluasan dan penggunaan situs pornografi. Polisi tidak berhenti pada sekadar menuntaskan kasus Ariel cs. Tetapi pemerintah dan polisi harus terus bergerak memperkecil akses terhadap situs porno tersebut, dengan memasang filter-filter untuk memblokir situs, katanya. Dengan demikian, pengguna internet tak bisa mengaksesnya. Kemudian perlu edukasi kesadaran masing-masing individu untuk menyensor sendiri situs yang akan dibuka. Di luar itu, perlu dukungan dari administrator di kampus, kantor pemerintah atau swasta, juga harus punya sistem untuk mencegah akses terhadap situs porno tersebut, tandas Farid.(ARD/R ANALISA KASUS Kasus mengenai moral belakangan ini semakin marak terjadi. Seperti halnya kasus yang mirip artis yang sedang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat bukan saja di Indonesia tetapi sampai di luar negeri. Dipublikasikanya kasus ini, dan ditetapkannya pembuat video ini sebenarnya membuka mata kita akan maraknya kasus amoral di negara kita yang merupakan negara yang agamis dan religius. Dengan terpublikasinya video ini dan penetapan status tersangka kepada Nazriel Irham alias Ariel Peterpan, dalam kasus video mesum dapat dijadikan momentum moral dan hukum untuk kasus serupa. Bahkan, lebih jauh lagi kasus itu harus jadi pintu masuk yang fenomenal untuk memberantas situs porno sekaligus. Tapi selain sisi negatif dari kasus ini juga ada sisi positifnya yaitu masyarakat dan pemerintah semakin terbuka matanya untuk segera dengan cepat melakukan tindakan yang pasti dalam mengusut tuntas kasus moral ini. Selain kasus video mirip artis Ariel ini, sebelumnya juga ada kasus amoral yang dilakukan pejabat kita yang tidak sampai ditangani oleh polisi, sehingga para pelakunya tidak terjamah oleh hukum. Harus adanya tindakan yang kongkrit dari pemerintah untuk segera mengurangi tindakan amoral yang sangat meresakan masyarakat.

PEMBAHASAN Masalah moral di negara kita sudah dalam tahap yang sangat memprihatinkan. Kenapa seperti itu, karena kita sebagai negara yang agamis menempati urutan ketiga di dunia yang sering menggunakan keyword sex pada mesin pencari google. Benar benar disayangkan moral masyarakat kita ini yang sangat lemah. Kasus ini berkaitan dengan bab manusia, nilai, moral dan hukum karena kasus ini dibahas pada problematika nilai, moral dan hukum dalam masyarakat dan negara. Dalam pengertiannya moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Selain itu, dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti ahlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Moral berkaitan dengan nilai baik buruk perbuatan manusia. Di Indonesia, pelanggaran moral sering kita temui, seperti halnya kasus video mirip arti ini. Masih kurang sadarnya beberapa pihak yang dengan sengaja melakukan hal tersebut atas konsekuensi yang akan mereka terima apabil hal tersebut sampai tersebar di masyarakat. Sangsi dari masyarakat seperti dikucilkan, dicemooh, ataupun yang lain merupakan sangsi yang paling berat daripada sangsi hukum yang akan diterima para pelaku. Jaman sekarang, alat alat elektonik sudah sangat berkembang dengan pesat. Banyak para remaja ataupun anak yang masih di bawah umur, yang masih perlu bimbingan orang tuanya dalam bertindak dapat dengan mudah menonton hal hal yang berbau pornografi secara mudah, dengan cara mengakses di situs internet. Sebenarnya miris sekali mendengar bahwa moral para generasi muda sekarang yang sudah tidak beretika lagi, jauh dari kesan bermoral. Sebenarnya kasus kasus yang bersifat amoral seperti kasus video mirip artis ini tidak dipublikasikan di media massa, karena dengan dipublikasikannya kasus video ini, membuat para generasi muda berbondong bondong mengunduh dan mencari video tersebut dari internet. Setelah hal itu terjadi, kita ketahui bahwa dampak yang ditimbulkan di masyarakat sangat meresahkan. Banyaknya tindakan amoral yang lebih mengila seperti binatang yang dilakukan oleh para generasi muda yang sebenarnya nantinya diharapkan menjadi penerus bangsa ini, bukan untuk merusak moral bangsa ini. Apa yang terjadi pada moral generasi generasi muda kita? Hal ini mungkin pertanyaan yang pantas untuk kita pertanyakan. Pemerintah telah berusaha untuk mengurangi tindakan amoral di Indonesia. Ini terlihat dari adanya UU tentang pornografi yang baru saja di sahkan serta UU lain yang

terkait dengan penyiaran atau mempertunjukkan tindakan asusila guna menggusur segala sesuatu yang beraroma mesum atau asusila termasuk yang ada di situs situs internet. Tapi yang dipertanyakan apakah ada tindakan kongkrit atau nyata dari pemerintah atas kasuskasus seperti ini, karena kita tahu, UU hanya dibuat saja tanpa adanya tindakan yang menyempurnakan UU tersebut. Pemerintah dan polisi harus lebih tegas untuk mengusut dan memperkecil akses video porno dengan memasang filter filter untuk memblokir situs situs yang tak pantas untuk dipublikasikan. Selain itu, masyarakat juga harus membantu pemerintah dan polisi untuk memperkecil penyebaran video yang dapat merusak moral para generasi muda kita. Kemudian perlunya edukasi kesadaran masing masing untuk menyesor sendiri situs yang akan dibuka. Di luar itu, perlu dukungan dari administrator di kampus, kantor pemerintah atau swasta juga harus mempunyai sistem untuk mencegah akses terhadap situs porno tersebut. Sebenarnya hal yang paling penting yaitu pemerintah, masyarakat, dan polisi sama sama bergerak untuk membrantas dan mengurangi kasus amoral dan video yang tersebar di masyarakat.

BAB 2 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA


Minggu, 4 April 2010 | 03:45 WIB JAKARTA, KOMPAS.com BELANDA MENGKLAIM LAGU BEGAWAN SOLO Indonesia yang kaya budaya kerap membuat iri negara lain. Tidak hanya sekali dua kali keanekaragaman seni dan budaya bangsa Indonesia diklaim negara lain. Tentu kita masih ingat bagaimana negara tetangga Malaysia secara sepihak mengakui bahwa batik, Reog Ponorogo dan alat musik angklung sebagai produk budayanya. Kabar terakhir ternyata tidak hanya Malaysia yang tertarik untuk memiliki produk kebudayaan kita. Bahkan negara di daratan Eropa, Belanda juga tak mau ketinggalan. Empat warga negara Kincir Angin itu juga mengklaim sebagai pencipta lagu Bengawan Solo milik maestro legendaris asal Solo, Gesang Martohartono. Masalah pengklaiman ini sudah terdengar pemerintah. Bahkan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik sudah menyatakan siap membela hasil karya anak bangsa yang melegenda ini. Pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pengklaiman lagu Bengawan Solo oleh empat warga negara Belanda. Pemerintah tidak khawatir upaya empat warga asing tersebut, karena menurut menteri lagu Bengawan Solo sudah diakui oleh Badan Kebudayaan Dunia atau UNESCO sebagai ciptaan Gesang. Sudah diakui dunia, ujarnya seperti dikutip dari Liputan 6.com, Selasa (11/5). Upaya pengklaiman lagu Bengawan Solo juga pernah dilakukan oleh Malaysia tepatnya pada tahun 1960. Bengawan Solo dijiplak oleh negeri jiran itu dan berganti judul menjadi Main Cello. Irama, nada, dan tempo lagu itu sama dengan Bengawan Solo ciptaan Gesang.

Hanya syair dan judulnya yang diubah, kata Andy Hutadjulu, General Manager Penerbit Musik Pertiwi (PMP) kala itu. Namun, polemik penjiplakan lagu karya Gesang itu baru selesai ketika Presiden Soekarno kala itu langsung turun tangan. Pihak Pemerintah Malaysia kala itu sengaja diundang Bung Karno di sebuah acara perlombaan olahraga di Senayan. Di situ lagu Bengawan Solo dimainkan dan Gesang juga menyaksikan langsung. Dengan melihat itu, Malaysia baru mengakui kalau lagu itu adalah karya Gesang, musisi Indonesia, jelas Andy. Sementara itu salah satu keponakan Gesang, Yani Effendi menegaskan bahwa lagu Bengawan Solo adalah asli ciptaan Gesang. Saya yakin dan sangat percaya bahwa lagu Bengawan Solo adalah ciptaan Mbah Gesang. Lagu tersebut dibuat sekitar tahun 1940 yang mengisahkan riwayat sungai Bengawan Solo, kata Yani kepada Joglosemar. Menurutnya, kasus pengklaiman oleh empat warga negara Belanda tersebut sengaja tidak diberitahukan pada Gesang mengingat kondisinya yang belum stabil pasca operasi prostat beberapa waktu lalu. Menurut Yani, Gesang yang lahir di Solo 1 Oktober 1917 memang hobi bermain musik dan sudah terkenal hingga keluar negeri. Menurutnya, kasus pengklaiman lagu Bengawan Solo oleh empat warga negara Belanda itu sedang diurus oleh Penerbit Musik Pertiwi (PMP) yang selama ini mengurusi masalah royalti dan manajemen Gesang. (Bonus Wibowo Bramhartyo). ANALISA KASUS Indonesia yang kaya budaya kerap membuat iri negara lain. Banyak kreativitas atau SDM yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia membuat negara lain sibuk mengklaim budaya kita. Bukan sekali saja budaya Indonesia diakui negara lain mulai batik, reog Ponorogo, kuda lumping, angklung, bahkan rendang hingga tempe. Kini Gesang, sang maestro keroncong ikut gigit jari setelah lagu Bengawan Solo ciptaannya diklaim empat warga Belanda. Tapi pemerintah tak khawatir dengan diklaimnya lagu Begawan Solo karena menurut Menteri Kebudayaan dan Peristiwa Jero Wacik lagu Begawan Solo sudah diakui oleh Badan Kebudayaan Dunia atau UNESCO sebagai ciptaan Gesang. Selain itu, Jero Wacik juga siap membela hasil karya anak bangsa yang melegenda ini. Pemerintah tengah

melakukan penyelidikan terhadap kasus pengklaiman lagu Bengawan Solo oleh empat warga negara Belanda. Selain itu, upaya pengklaiman lagu Begawan Solo juga pernah dilakukan oleh malaysia pada tahun 1960, pada saat itu Begawan Solo diganti judulnya menjadi Main Cello tapi irama, nada dan tempo sama dengan lagu Begawan Solo. Tapi masalah ini dapat diselesaikan oleh presiden Soekarno pada saat itu. Betapa bangganya kita memiliki orang orang yang berpikir kreatif membuat karya karya mengagumkan sehingga membuat negara lain iri dengan budaya yang kita miliki. PEMBAHASAN Keanekaragaman budaya di Indonesia membuat negara lain terkagum kagum dengan negara kita. Tidak heran banyaknya pengklaiman budaya yang dilakukan oleh negara lain untuk mempatenkan budaya kita menjadi milik mereka. Kasus pengklaiman kebudayaan ini berkaitan dengan pembahasan manusia dan kebudayaan. Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yang diartikan sebagai hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Kata budaya ada hubungannya dengan kemampuan manusia dalam mengelola sumber sumber kehidupan. Banyaknya SDM yang ada di negara ini semakin membuat negara ini kaya akan budaya. Ide ide kreatif yang selalu bermunculan menciptakan semakin bervariasinya kebudayaan yang ada di negara kita. Misalnya semakin hari tari tarian kebudayaan semakin berkembang sehingga selalu menarik perhatian negara lain, begitu pula dengan alat musik, kesenian juga semakin berkembang pesat. Sungguh patut dibanggakan semua kebudayaan kita. Dengan adanya akal dan budi daya yang dianugrahi kepada manusia sehingga dengan akal dan budi daya itulah manusia dapat menciptakan dan mengembangkan kebudayaan. Karena manusia adalah pencipta kebudayaan maka manusia adalah makhluk budaya. Tapi ada pula dampak negatif yang akan ditimbulkan dari semakin kreatifnya manusia, yaitu kita melupakan budaya yang sudah ada dari dulu yang merupakan warisan leluhur kita,karena kita hanya terpaku dengan budaya yang baru saja. Ini membuat negara lain mempunyai peluang untuk mencuri dan mengklaim budaya kita menjadi budaya mereka. Kurangnya kekuatan hukum seperti belum di hak patenkan budaya tersebut sehingga lemah hukum.

Sebenarnya tidak disalahkan untuk selalu mengasah kreativitas seseorang. Karena semakin banyaknya budaya yang kita miliki semakin membuat mereka ( negara lain ) kagum akan potensi yang dimiliki masyarakat kita. Tapi kita juga tidak boleh melupakan kebudayaan yang sudah ada dengan terus melestarikanya agar tidak diambil orang. Solusi dari permasalahan ini, sebaiknya kita harus memberikan hak paten kepada semua kebudayaan yang kita miliki agar diakui oleh Badan Kebudayaan Dunia ( UNESCO ) sehingga memiliki kekuatan hukum yang jelas. Hal ini dapat membantu kita apabila kebudayaan kita diklaim oleh negara lain. Selain itu, dari semua lapisan masyarakat juga harus selalu melestarikan kebudayaan yang kita miliki, jangan bangga dengan budaya lain. Kita harus mencintai budaya kita sendiri, siapa lagi yang mampu melestarikan budaya kita kalau bukan kita sendiri. Setiap acara yang bersifat nasional alangkah baiknya kita selalu menampilkan atau menggunakan atribut / pakai budaya kita, agar lebih dikenal di negara lain, sehingga kasus pencurian / pegklaiman kebudayaan kita dapat di minimalkan. Para generasi muda jangan malu untuk mempelajari kebudayaan kita seperti tari tarian, kesenian, alat musik, lagu daerah dan lain lain, karena kita sebagai generasi muda yang nantinya akan selalu menjaga dan melestarikannya untuk generasi kita selanjutnya, jangan sampai kebudayaan itu punah dan terlupakan. Jangan biarkan mereka merebut kebudayaan kita.

BAB 4 MANUSIA DAN PERADABAN


Kamis, 23 September 2010 NIHILISME DALAM KASUS MAJALAH PLAYBOY Kasus majalah Playboy Indonesia merebak lagi. Pada Jumat 27 Agustus 2010 seorang pengurus Dewan Pers berdebat seru pada acara dialog di stasiun TVOne dengan juru bicara FPI mengenai kasus vonis 2 tahun, Erwin A, pimred Majalah Playboy Indonesia. Sebagaimana diberitakan, pimred majalah Playboy yang divonis 2 tahun penjara karena melanggar pasal 282 KUHP tentang kesopanan dan kesusilaan belum juga dieksekusi pengadilan. Dan di antara pokok permasalahan yang diperdebatkan pada dialog itu adalah, status majalah Playboy Indonesia. Pihak FPI yang diwakili Munarman meyakini, bahwa majalah Playboy bukanlah produk pers karena mengeksploitasi foto-foto tidak sopan model wanita. Kalaupun itu dikatakan produk pers, maka ada masalah dalam regulasi Dewan Pers. Sementara Dewan Pers tetap bersikeras bahwa Playboy termasuk kategori produk pers karena telah memenuhi standar-standar pers nasional, meskipun terdapat gambar wanita memakai bikini, sehingga majalah itu boleh terbit di Indonesia. Foto wanita dengan memakai pakai pakaian dalam di majalah tersebut tidaklah fulgar dan tidak bermaksud mengundang nafsu demikian alasan pihak Dewan Pers. Masalah parameter porno-tidak porno selalu menjadi ganjalan untuk menjerat pelaku tindak pornografi. Kasus ini sebenarnya telah lama diperkarakan oleh sejumlah ormas Islam. Namun. standar porno dan tidak porno hingga kini menjadi perdebatan tak kunjung usai. Majalah Playboy edisi Indonesia yang untuk pertama kali diberi izin terbit pada 7 April 2006 akan terus mengundang kontroversi. Bagi ormas-oramas Islam penolakan majalah porno tersebut merupakan harga mati. Sebagaimana pernah ditegaskan oleh ketua MUI KH. Maruf Amin, saat pertama kali Playboy diterbitkan di Indonesia, ada tiga alasan menolak majalah Playboy. Pertama, majalah Playboy dinilai icon pornografi dunia. Kedua, distribusi Playboy tidak lagi selektif. Ketiga, untuk menyelamatkan generasi bangsa. Sebenarnya, persoalan mendasar perdebatan antara yang pro dan kontra dalam masalah ini adalah terletak pada perbedaan sistem cara pandang. Untuk para pendukung

majalah Playboy, tampak terkesan dari argumen-argumen yang dikeluarkan, bahwa cara pandang mereka adalah khas pandangan manusia postmodern, yang struktur dasar pemikirannya adalah dekonstruksi, relativisme dan pluralisme. Struktur berpikir fundamental ini yang sulit dipertemukan dengan sistem nilai dalam norma agama. ANALISA KASUS Kasus majalah playboy di Indonesia memang tidak ada ujungnya. Majalah yang kontoversial ini selalu menjadi isu yang hangat diperbincangan. Kenapa seperti itu, karena dalam kasus majalah ini adanya dua pihak yang pro dan kontra dalam kasus ini. Dari pihak yang pro dengan majalah ini yaitu dewan pers karena Playboy termasuk kategori produk pers karena telah memenuhi standar-standar pers nasional, meskipun terdapat gambar wanita memakai bikini, sehingga majalah itu boleh terbit di Indonesia. Foto wanita dengan memakai pakai pakaian dalam di majalah tersebut tidaklah fulgar dan tidak bermaksud mengundang nafsu. Sedangkan yang kontra dengan majalah ini beranggapan bahwa Playboy dinilai icon pornografi dunia, distribusi Playboy tidak lagi selektif, untuk menyelamatkan generasi bangsa. Hal yang menjadi permasalah di sini adalah cara pandang kita dalam berpikir, dimana satu pihak memiliki cara pandang manusia postmodern, yang struktur dasar pemikirannya adalah dekonstruksi, relativisme dan pluralisme sedangkan pada pihak yang lain masih berpikir dengan sudut pandang fundamental ini yang sulit dipertemukan dengan sistem nilai dalam norma agama. Sehingga membuat permasalah ini tak pernah usai, apabila kedua cara pandang tersebut ada titik tengahnya, pasti akan ada hasil yang saling menguntungkan bagi semua pihak. PEMBAHASAN Peradaban memiliki kaitan erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta ( akal ) manusia melalui alat alat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk bentuk kesenian. Dalam kasus majalah playboy ini terjadinya perbedaan pendapat antara dewan pers dan ormas agama yang saling bersikeras dengan pendapat masing masing. Dimana salah satu pihak mendukung dan lain pihak tidak menyetujui majalah playboy ini diterbitkan di Indonesia karena dapat merusak moral kaum remaja. Dari sudut padang paham nihilsme seperti pada tema di atas diartikan Paham nihilisme ini merupakan pemicu manusia untuk melepaskan diri dari nilai-nilai etika dan agama. Norma-norma agama

yang membatasi aurat wanita dianggap pembelenggu potensi kemanusiaan. Sebab misi utamanya adalah emancipation of body dan liberation of desire. Maka wajar bila cara pandang ini kesulitan merumuskan standarisasi porno. Mungkin bagi mereka porno itu sudah tidak ada lagi. Yang ada adalah seni (grafi). Maka kata pornografi tidak selalu diidentikkan dengan hal-hal yang tabu tentang aurat manusia, tapi term itu menjelma menjadi bagian dari seni yang patut dipuja dan diapresiasi. Jika proses ini terus berlangsung, maka akan terjadi pergeseran paradigma yang cukup radikal dalam keberagamaan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam melihat berbagai persoalan bukan lagi Teistik (Tuhan sebagai pusat nilai) tapi bergeser menjadi nonteistik (Ateistik) Ukuran normatif tergantung kesepakatan intelek manusia. Di sinilah paham nihilisme bertemu dengan humanism-sekular.Dominasi-dominasi seperti itu makin menguat bila kasus-kasus pornografi tidak terselesaikan dengan baik dan tegas. Hegemoni nihilisme akan mengubah peradaban manusia pada peradaban yang tak bermartabat. Oleh sebab, itu tugas utama umat manusia saat ini adalah melepaskan balutan-balutan doktrin postmodernisme dalam nalar manusia. Kasus suksesnya majalah Playboy terbit di Indonesia merupakan sinyal bahwa balutan doktrin postmo telah mulai menguasai masyarakat Indonesia. Inilah tantangan terbesar kaum beragama dalam membangun peradaban yang bermartabat. Dalam konteks ilmu, adab berarti disiplin intelektual yang mengenal dan mengakui adanya hierarki ilmu berdasarkan kriteria tingkat-tingkat keluhuran dan kemuliaan yang memungkinkannya mengenal dan mengakui, bahwa seseorang yang pengetahuannnya berdasarkan wahyu itu jauh lebih luhur dan mulia daripada mereka yang pengetahuannya berdasrakan akal. Manusia beradab adalah manusia yang baik mampu memfungsikan dirinya secara adil terhadap berbagai aspek. Inilah yang beliau sebut sebagai manusia universal yang tidak pernah lepas dari norma-norma Tuhan. Sebenarnya solusinya kembali pada individu masing masing. Kita sebagai manusia diberikan pikiran oleh Tuhan untuk berpikir, memilih mana yang baik dan buruk. Apabila isi dari majalah tersebut bertentangan dengan keinginan hati kita, alangkah baiknya majalah tersebut tidak diedarkan di masyarakat karena kita ketahui apabila dalam majalah tersebut terdapat foto foto yang tidak untuk diperlihatkan karena dapat merusak moral para generasi kita. Tapi apabila foto tersebut dalam batas yang wajar dan masih dianggap sebagai pengapresian dari seni, masih dianggap wajar untuk dipublikasikan di masyarakat. Kita

ketahui bahwa di Indonesia terdapat badan sensor yang bukan hanya menyensor film film yang seronok / melewati batas kesopanan juga mengawasi penyeleksian majalah yang akan diterbitkan. Kepada para aparat yang berwenang juga harus aktif menindak lanjuti dari pelanggaran pornografi di negara kita, apalagi kita ketahui sekarang telah disahkan UU anti pornografi. Ini berarti polisi harus semakin sigap dalam memberantas pornografi karena telah ada peraturan yang mengikat. Kita tak perlu berdemo ataupun bersuara lantang untuk menolak majalah ini, mari kta mulai dari diri kita untuk menolak dengan halus dengan memberikan penjelasan dampak dampak yang nantinya akan ditimbulkan apabila majalah seperti ini diedarkan di masyarakat. Mari kita selimuti hati kita masing masing untuk menolak dan menjauhkan diri dari hal hal yang tidak sepatutnya kita lihat. .

BAB 3 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL


Rabu, 17 November 2010 Jawa post JANGAN ABAIKAN PENGUNGSI IDUL Adha yang hari ini dirayakan sebagaian besar kaum muslimin di Indonesia membawa tantangan dan spirit tersendiri. Yang terutama, karena kita dalam keadaan berkabung. Derita yang dialami saudara saudara di Wasior, Mentawai, dan kawasan sekitar Merapi akibat bencana alam besar yang menimpa belum berakhir. Ratusan ribu orang saat ini masih tinggal di barak barak pengungsian. Sebagian besar pengungsi menggantungkan bantuan dari pemerintah dan sesama. Mereka rela meninggalkan harta, bahkan tak sedikit yang tidak mempunyai apa apa lagi. Rumah, perabot, kendaraan, dan ternak umumnya sudah habis diterjang tsunami atau muntahan material merapi. Dalam kondisi seperti inilah, peringatan Idul Adha yang juga disebut Idul Qurban itu memperoleh maknanya. Saat sebagaian masyarakat Indonesia mengalami nasib yang tidak beruntung seperti itu, mestinya kita ikut tergugah. Mereka sudah selayaknya mengusik semangat solidaritas kita untuk berkurban . Kami mengapresiasikan banyak organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang kali ini memfokuskan kegiatan sosialnya di daerah daerah terdampak bencana. Termasuk memprioritaskan pembagian daging kurban kepada keluarga para pengungsi. Kami salut dengan Muhammadiyah Disaster Management Center ( MDMC ), dan banyak LSM dan ormas lain yang all out membangun ratusan posko dan memenuhi kebutuhan para pengungsi merapi. Penghargaan yang sama juga layak diberikan kepada mereka yang bekerja keras melawan tantangan gelombang air laut demi membantu korban tsunami di Mentawai. Seperti yang dilakukan MDMC, umumnya para relawan bekerja tanpa pamrih. Mereka bukan tipikal sebagaian orang parpol yang umumnya hanya mau turun membantu saat

mendekati pemilu. Saat ini kita membutuhkan lebih banyak orang yang bekerja dalam diam . Mereka yang terdorong membantu sesama karena tuntutan hati nurani. Bukan orang yang membantu karena semata ingin mendapatkan sorotan kamera. Apalagi, jika didasari niat untuk mendulang suara. Kerja masih panjang. Penanganan terhadap pengungsi akan memakan waktu yang lama. Untuk jangka pendek, kebutuhan mereka mungkin cukup dipenuhi dengan diberi tempat berlindung, pasokan makanan, selimut dan lain lain. Namun, jangka panjang mereka mengharapkan hal hal yang yang lebih strategis, seperti pembangunan kembali pemukiman dan pemberian lapangan kerja. Sebab, bencana ini membuat mereka kehilangan semuanya ( total loss ). Mereka tidak hanya kehilangan rumah, tapi juga tempat usaha, lahan pertaniaan, ternak, dan aset aset lain yang selama ini menjadi andalan pengahasilan dan mata pencarian mereka. ANALISA KASUS Bencana di Indonesia setahun belakangan ini semakin marak. Mulai dari banjir bandang di Wasior, tsunami di Mentawai dan gunung meletus di Merapi. Hal ini membuat ratusan ribu orang saat masih tinggal di barak barak pengungsian. Bertepatan dengan peringatan Idul Adha atau Idul Qurban , saatnya sebagian masyarakat Indonesia ikut tergugah untuk membantu sesama yang mengalami nasib yang tidak beruntung dan mengusik semangat solidaritas kita semua untuk berkurban. Dalam hal ini perlunya memprioritaskan pembagian daging kurban kepada keluarga para pengungsi. Bukan hanya bertepatan dengan peringatan Idul Adha saja semangat solidaritas harus terpupuk, melainkan setiap harinya kita harus selalu ingat kepada orang orang yang tidak beruntung. Bantuan itu dapat berupa bantuan spirit dan bantuan material. Seperti halnya juga, bantuan dari para relawan yang bekerja tanpa pamrih atau sekedar mencari sensasi agar mendapat sorotan dari masyarakat. Penanganan untuk para pengungsi harus diutamakan seperti kebutuhan mereka dalam jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Sehingga tidak adanya pengungsi yang merasa terabaikan dipengungsian. Bencana yang terjadi membuat mereka kehilangan segalanya, perlunya gerakan yang nyata dan tulus dari semua pihak tanpa adanya sesuatu dibalik pengorbanan yang dilakukan.

PEMBAHASAN Berdasarkan kasus pengungsi yang merasa terabaikan merupakan jerita perasaan dari mereka yang kurang mendapat perhatian dari kita yang lebih beruntung. Dalam kasus ini, kita membahas bahwa kita hidup sebagai makhluk sosial yang harus saling menolong sesama, walaupun kta berbeda pulau ataupun suku. Manusia sebagai makhluk indvidu tenyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain. Pada kasus yang saya temukan, bahwa para korban bencana ( pengungsi ) merasa terabaikan karena masih kurangnya bantuan untuk mereka. Seperti halnya pada peringatan Idul Adha, diharapkan agar kurban yang disembelih lebih dipreoritaskan ke para pengungsi. Kita sebagai makhluk sosial wajib untuk saling membantu tanpa mengharapkan imbalan yang akan diterima. Mereka yang menyadari bahwa seseorang tidak bisa hidup sendiri pasti akan berusaha untuk menolong para korban, baik secara mental agar dapat kembali menata hidup ataupun dengan materi. Kita ketahui, bahwa tak sedikit para petinggi kita ataupun orang yang memiliki tujuan politik berlomba lomba untuk memberikan bantuan agar lebih terlihat dan tersorot kamera sehingga dilihat memiliki niat sosial yag tinggi. Tidak jarang mereka hanya sekedar mencari sensasi untuk membuat masyarakat terpaku akan kebaikannya. Tapi yang diharapkan bagi para penggungsi adalah bantuan yang tulus yang mampu diberikan kepada mereka,karena mereka telah kehilangga harta benda, saudara yang mereka punya. Kita sebagai sesama mahkluk sosial seharusnya berbondong bondong untuk berusaha membangun sarana yang telah rusak walaupun tidak bisa kembali seperti awal sebelum bencana. Kepada para wakil rakyat yang dipilih rakyat untuk dapat menjadi perantara rakyat diharapkan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat bukan kepentingan individu atau politik. Bantuan yang semestinya diberikan kepada para pengungsi sebaiknya didistribusikan dengan pengawasan yang ketat agar tidak ada penyelundupan yang membuat para pengungsi merada terabaikan, yang sebenarnya kita telah berusaha untuk membantu mereka. Tapi kita tak hanya bisa menyerahkan semuanya pada pemerintah, sebab kita ketahui dana pemerintah tidak hanya terbatas tapi juga akan mencukupi untuk mengatasinya.

Solusi yang paling tepat untuk penanganan kasus bencana alam Waior, Mentawai, dan Merapi akan menjadi lebih ringan dan mungkin lebih cepat jika kita semua menyingsingkan lengan untuk saling membantu, bukan untuk tujuan tertentu melainkan untuk tujuan yang mulia yaitu solidaritas kita sebagai sesama makhluk Tuhan. Makna berkurban saat kita memperingati Idul Adha , bukan hanya sekedar menyembelih ternak. Namun yang lebih dalam adalah menyembelih ego kita masing masing supaya lebih peduli dengan sesama.

BAB 8 MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Senin, 11 Oktober 2010 Kompas.com BANJIR BANDANG DI WASIOR PAPUA AKIBAT PEMBALAKAN LIAR?? Berita duka kembali terjadi akibat bencana alam yakni banjir bandang di wasior papua. Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat hingga senin ini telah mencapai 147 orang meninggal dunia. Sementara Tim dari Basarnas dan TNI terus mencari 123 orang korban yang sampai saat ini masih menghilang. Hal ini disampaikan Humas Basarnas Gagah Prakoso saat dihubungi di Jakarta, Senin ( 11/10/2010). Jumlah korban saat ini tercatat sudah 147 orang meninggal, sementara yang masih hilang ada 123 orang. Saat ini Basarnas dan petugas lain dari TNI fokus dalam mencari korban yang masih hilang, ujarnya. Menurutnya, Senin kemarin Badan SAR Nasional dan TNI mencoba untuk melakukan pencarian di daerah pelabuhan di sekitar Wasior. Namun karena hujan turun dua hari berturut turut disertai kabut tebal, proses pencarian menjadi terhambat. Hari ini juga tim dari Basarnas akan melanjutkan pencarian , sementara udara di Wasior sendiri dikabarkan cerah. Pencarian masih akan dilakukan dengan cara manual karena akses menuju Rado, masih banyak terdapat batang pohon dan batu batu besar. Alat alat besar masih belum bisa masuk karena jalanan masih berlumpur. Selain itu, Ahli geologi UGM Dwikorita KARNAWATI menyatakan tim akan meneliti apakah pembalakan liar penyebab utama banjir bandang. Secara geografis, posisis lokasi bencana sebagai daerah di kawasan aliran sungai , maka otomatis rawan banjir. Ketika aliran sungai meluap sangat ekstrim hingga mendorong banjir bandang, itu menjadi pertanyaan apakah mungkin pembalakan liar menjadi sebab utamanya.

ANALISA KASUS Bencana yang melanda negara ini semakin sering terjadi. Seperti kasus yang saya temukan yaitu banjir bandang yang terjadi di Wasior yang sampai menelan korban yang tidak sedikit yaitu 147 orang dan korban yang masih hilang sebanyak 123 orang. Para petugas seperti Basarnas dan TNI selalu berupaya untuk menemukan korban yang masih hilang walau dengan alat yang manual. Cuaca yang tidak bersahabat seperti turun hujan dan kabut tebal juga merupakan salah satu hambatan dalam pencarian korban. Salah satu ahli geologi menyatakan akan meneliti apkah pembalakan liar merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir bandang. Sebab secara geografis, posisi lokasi bencana sebagai daerah di kawasan aliran sungai yang rawan banjir, dan ketika aliran sungai meluap sangat ekstrim hingga mendorong banjir bandang. Mungkin hal ini benar benar harus di teliti, karena apabila tidak adanya penebangan liar, ekosistem di lingkungan akan terjaga, sehingga penyerapan air yang dilakukan oleh pohon akan dilakukan secara optimum, mungkin bencana banjir bandang ini dapat dihindari . PEMBAHASAN Negeri ini masih diberi cobaan dengan adanya banyak bencana yang terus terjadi. Teguran dari Tuhan tidak membuat orang orang intropeksi diri untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan. Seperti halnya banjir bandang yang terjadi di wasior, banyak pihak yang mengatakan bahwa bencana ini terjadi karena pembalakan liar yang terjadi secara besar besaran di hutan hutan di daerah Papua, tapi tak sedikit orang yang mengatakan bencana ini murni bencana alam. Dalm bab ini dibahas mengenai kualitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan yang berkaitan dengan kasus ini. Dijelaskan bahwa lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Pengelolaam lingkungan hidup dalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengendalian, pemulihan,dan pengembangan lingkungan hidup. Ketika jumlah penduduk kevil dan hidup bersahaja, maka cara hidup dan bermukimnya diesrasikan dengan lingkungan. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan majunya peradaban, maka cara hidup dan bermukimnya penduduk tidak lagi diserasikan dengan lingkungan. Justru sebaliknya, lingkungan diubah menjdi pemukiman penduduk dan dicocokkan dengan cara hidupnya. Ini membuat banyaknya hutan yang

menjadi gundul dan pembalakan liar menjadi merajalela, dan apa yang terjadi bencana seperti tanah longsor, banjir siap untuk menyapa kita ( akan terjadi ). Lingkungan alam yang dirombak untuk menampung berbagai fasilitas kebutuhan manusia seperti perumahan dan fasilitas fasilatas lain yang membuat hutan kita menjadi semakin sempit dan lingkungan akan kehilangan daya dukungnya sebagai akibat tindakan manusia yang berlebihan. Seperti yang terjadi di wasior, secara logis kita pasti berpikir bahwa alam tidak akan marah apabila kita kita bisa saling menjaga dan melestarikanya,. Tapi apa yang terjadi semakin hari kasus seperti ini semakin meningkat, ini sebabkan karena manusia tidak pernah puas untuk mendapatkan hasil yang banyak walaupun mengorbankan orang lain. Apabila pembalakan ini semakin merajalela, tak bisa dibayangkan berapa korban manusia yang tak bersalah yang akan ikut menanggung akibat yang tidak ia lakukan, sungguh sangat ironis.. Tindakan tegas dari pemerintah dan para penegak hukum menjadi salah satu hal yang harus ditingkatan. Mungkin telah banyak hal dilakukan pemerintah untuk mengurangi terjadi pembalakan liar di negara ini, karena semakin tahun bencana alam semakin bertambah dan penyebabnya salah satunya adalah penebangan hutan liar. UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan yang dibentuk dan disahkan diharapkan dapat diterapkan secara maksimal jangan hanya menjadi peraturan yang tertulis saja. Perlunya kerjasama dari semua pihak agar selalu berusaha menjaga kelestarian lingkungan dengan mengadakan reboisasi secara berkala, melarang pembagunan pada daerah jalur hijau, tidak menebang pohon atau illegal loging hanya untuk mencari untung sesaat, selalu menjaga keselarasan dengan lingkungan, tidak mementingkan pembangunan sarana / fasilitas hiburan di perbukitan atau wilayah puncak karena akan mengurangi penyerapan air oleh pepohonan. Hal tersebut tidak akan dapat terwujud apabila kurangnya kesadaran dari dalam diri masing masing individu. Yang bisa menyelamatkan bumi ini adalah kita sendiri, jangan hanya bisa mengeluh menangis kepada Tuhan pada saat diberikan teguran berupa bencana, tapi alangkah baiknya kita mulai introspeksi diri kita sendiri dengan apa yang kita perbuat. Marilah kita jangan bumi kita sendiri untuk anak cucu kita. Jangan biarkan bumi ini hancur di tangan kita..

TUGAS ISBD KUMPULAN KASUS

OLEH KOMANG TRISNA KOMALASARI 1008505025

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmatNya serta kerja keras penulis akhirnya tugas akhir semester ini dapat diselesaikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai