Anda di halaman 1dari 4

EFUSI PLEURA

A. DEFENISI Efusi pleura : Pengumpulan cairan dalam rongga pleura yang terletak diantara permukaan viseral dan parietal, adalah proses penyakit primer yang jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit skunder terhadap penyakit lain. (Smeltzer & Bare, 2002;593) B. ETIOLOGI 1. Neoplasma seperti neoplasma bronkogenik metastatik 2. Kardiovaskuler seperti gagal jantung kongestif, embolus pulmonar dan perikarditis 3. Penyakit pada abdomen seperti ; pankreatitis, asites, abses dan sindrom Meigs 4. Infeks yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikrobakterial dan parasit 5. Trauma 6. Lain-lain seperti eritematosus sistemik, reumatoid artritis, sindroma nefrotik dan uremia (Mansjoer, 1999;484). C. MANIFESTASI KLINIS 1. Sesak nafas, nyeri dada 2. Demam menggigil 3. Batuk yang kadang berdarah 4. Lemas yang progressif disertai penurunan BB 5. Asites 2002;594). D. PATOFISIOLOGI Pleura merupakan selaput pembungkus paru-paru yang merupakan jaringan (Smeltzer & Bare,

ikat, terdiri dari 2 lapisan yaitu : 1. Lapisan luar (pleura parietalis ), langsung melekat pada dinding dada 2. Lapisan dalam (pleura viseralis), langsung melekat pada jaringan paru. Antara kedua lapisan terdapat rongga yang disebut rongga pleura dalam secara normal, ruang pleura mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15 ml) yang berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi. Diketahui bahwa cairan masuk kedalam rongga melalui membran pleura viseralis melalui sistem limfatikus dan vaskular. Pergerakan membran pleura parietal kedalam pleura viseral dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan koloid osmotik. Pada gangguan tertentu, cairan dapat berkumpul dalam ruang pleural pada titik dimana penumpukan ini akan terjadi bukti secara klinis. E. KLASIFIKASI 1. Transudat (filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler yang utuh), terjadinya faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan reabsobsi cairan pleural terganggu biasanya tidak seimbang antara tekanan hidrostatik dan onkotik Transudat menandakan asites dan penyakir gagal jantung kongestif dan gagal ginjal mendasari penumpukkan cairan. 2. Eksudat (ektravasasi cairan kedalam jaringan atau kavitas biasanya terjadi akibat inflamasi oleh produk bakteri atau kuman yang mengenai permukaan pleural. Terjadi perubahan permeabilitas membran akibat adanya peradangan pada pleural seperti infeksi, infark : neoplasma menyebabkan gagalnya aliran protein getah bening, peningkatan konsentrasi protein cairan pleural, yaitu eksudat 3. Pus / nanah (Smeltzer & Bare, 2002;593)

Jika efusi pleura mengandung nanah, keadaan ini disebut empiema (Wilson & Price, 2005;800) F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Ro thorax : Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk bayangan seperti kurva dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada bagian medial. 2. Torakosentesis : Aspirasi cairan pleura (torakosentesis) berguna sebagai sarana untuk diagnostik maupun terapeutik 3. Biopsi pleura : Pemeriksaan histologi jaringan pleura menunjukkan 50-75% diagnosis kasus pleuritis tuberkulosa dan tumor pleura (Suyono, 2003;930). G. PENATALAKSANAAN Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar untuk mencegah penumpukan kembali cairan dan untuk menghilangkan ketidaknyamanan serta disiplin 1. Toraksentesi dilakukan untuk membuang cairan, spesimen dan untuk analisis menghilangkan dispnoe 2. Antibiotik, jika terdapat empiema 3. Pleurodesis 4. Operatif 5. Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subjektif seperti nyeri, dispnea dll. Cairan efusi sebanyak 1-1,5 liter perlu di keluarkan segera untuk mencegah meningkatnya edema paru, jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka pengeluaran cairan berikutnya baru dapat dilakukan 1 jam kemudian (Mansjoer, 1999;485).

H. WOC

Anda mungkin juga menyukai