Anda di halaman 1dari 3

Buta warna disebabkan oleh dua hal, yaitu karena turunan dan karena dapatan (acquired).

Buta warna turunan terjadi akibat kurang atau tidak adanya sel konus. Fungsi sel ini adalah menangkap warna. Ada tiga jenis sel konus, yaitu yang sensitif terhadap warna merah, hijau, dan biru. Warna yang kita lihat merupakan perbaduan dari ketiganya.1 Jika hanya satu atau dua jenis sel konus yang jumlahnya kurang atau tidak ada, disebut buta warna sebagian. Artinya, penderita masih mampu melihat warna tertentu. Sedangkan jika ketiganya tidak ada atau tidak berfungsi sama sekali, maka penderita akan melihat dunia ini hitam, putih, dan abu-abu. Jenis yang terakhir ini dinamakan buta warna total. 2 Sampai saat ini, belum ditemukan cara untuk menyembuhkan buta warna turunan. Walaupun demikian, tersedia beberapa cara untuk membantu penderitanya. Cara tersebut antara lain adalah : 1. Menggunakan kacamata lensa warna. Tujuannya, agar penderita dapat membedakan warna dengan lebih mudah. Cara ini terbuktif efektif pada beberapa penderita. 2. Menggunakan kacamata dengan lensa yang dapat mengurangi cahaya silau. Biasanya penderita buta warna dapat membedakan warna lebih jelas jika cahaya tidak terlalu terang atau menyilaukan. 3. Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna total), penderita dianjurkan menggunakan kacamata lensa gelap dan mempunyai pelindung cahaya pada sisinya. Suasana lebih gelap diperlukan karena sel rod, yaitu sel yang hanya bisa membedakan warna hitam, putih, dan abu-abu, bekerja dengan lebih baik pada kondisi cahaya yang suram. 3 Mendeteksi buta warna Umumnya cara yang diginakan adalah dengan mengidentifikasi angka atau huruf dengan latar belakang warna-warna tertentu, misalnya Ishihara test. Pada setiap gambar terdapat angka yang dibentuk dari titik-titik berwarna. Gambar digantung di bawah pencahayaan yang baik dan pasien diminta untuk mengidentifikasi angka yang ada pada gambar tersebut. Ketika pada tahap ini ditemukan adanya kelainan, test yang lebih detail lagi akan diberikan. Sampai saat ini belum ada tindakan atau pengobatan yang dapat mengatasi gangguan persepsi warna ini. Namun penderita buta warna ringan dapat belajar mengasosiasikan warna dengan objek tertentu. 4 Dalam mengemudi misalnya, seseorang bisa menghafalkan letak warna lampu rambu-rambu jalan raya. Buta warna bawaan tidak dapat diatasi, tetapi buta wana akita kecelakaan misalnya dapat diantisipasi dengan hati-hati berkendara. i. Karakteristik 1. Memiliki warisan genetik. Bayi buta warna disebabkan karena faktor genetik dari orang tua. Jika orang tua mengalami buta warna maka 50% kemungkinannya anak akan mewarisi kelainan kromosom yang menyebabkan cacat pada retina mata, sehingga mengalami buta warna. Genetik merupakan tanda pertama yang dapat menjadi pegangan bagi orang tua untuk dapat mendeteksi bayi buta warna sejak dini. 2. Hanya dapat melihat warna hitam, putih, dan abu-abu. Pada anak bayi dengan kondisi ini retina matanya hanya dapat menangkap pantulan cahaya berwarna hitam dan putih saja, maka ia melihat semua benda dengan hitam dan putih, ini disebut dengan buta warna total. 3. Tidak dapat membedakan 2 jenis warna tertentu.

Tanda ini merupakan salah satu bentuk bayi buta warna parsial. Biasanya anak bayi akan sulit untuk membedakan 2 jenis warna tertentu, misalnya biru dengan kuning atau hijau dengan merah. 4. Menyebutkan 2 warna dengan satu nama. Pada kondisi ini bayi buta warna sulit membedakan dua warna lembut, sehingga menyebut keduanya dengan satu nama, misal merah muda dan hujau muda disebut sebagai putih. 3

Buta warna dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu : Buta warna jenis Trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam Trikomasi yaitu: 1. Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah 2. Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau. 3. - Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru. Jenis buta warna inilah yang paling sering dialami dibandingkan jenis buta warna lainnya. Buta warna jenis Dikromasi merupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, terdiri dari: 1. - Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah dan perpaduannya berkurang. 2. - Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerucut yang peka terhadap hijau. 3. Tritanopia untuk warna biru. Sedangkan Monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikit warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang. 5 ii. Penyebab Buta warna disebabkan oleh dua hal, yaitu karena turunan dan karena dapatan (acquired). Di dalam retina dari masing-masing mata kita ada tiga kerucut. Setiap kerucut bereaksi dengan warna yang berbeda yaitu cahaya merah, biru atau hijau. Kerusakan sebuah kerucut menyebabkan kebutaan warna ringan. Jika kerucut benar-benar rusak, buta warna menjadi lebih berat. Buta warna turunan terjadi akibat kurang atau tidak adanya sel konus. Fungsi sel ini adalah menangkap warna. Ada tiga jenis sel konus, yaitu yang sensitif terhadap warna merah, hijau, dan biru. Warna yang kita lihat merupakan perbaduan dari ketiganya. 2 iii. Probabilitas Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelinan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosm X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. seoronga wanita terdapat istilah pembawa sifat hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurukan faktor buta warna kepada anaknya kelak. 3 Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu: 1) XC XC : wanita normal 2) Xc Xc : wanita buta warna 3) XC Xc : wanita pembawa buta warna/karier 4) XC Y : pria normal

5) Xc Y : pria buta warna III. Penutup Penyebab buta warna banyak disebabkan karena bawaan sejak lahir (buta warna turunan).ada juga yang disebabkan oleh karena umur atau kecelakaan (buta warna akibat) . buta warna turunan jauh lebih banyak didapat pada laki-laki dibanding wanita. Buta warna merah hijau dapat disebabkan oleh kelainan gen tertaut kromosom X.

Anda mungkin juga menyukai