Anda di halaman 1dari 4

Dalam beberapa tahun terakhir seringkali kita menemui penjual koran tengah menjajakan koran mulai dari pagi

hingga siang hari. Fenomena ini sangat menarik, bahwa koran sudah jadi komuniti bagi masyarakat dan bisa dibeli dengan harga murah. Dengan harga koran yang murah, masyarakat mau membeli koran dan dengan sendirinya menumbuhkan minat baca hingga pada akhirnya menciptakan masyarakat yang cerdas dan berwawasan luas serta tahu hak dan kewajibannya. Pada saat buku datang ke Indonesia mayoritas penduduk Indonesia masih buta huruf. Dan pada saat masyarakat Indonesia sedang memulai untuk belajar membaca, radio dan televisi hadir, sehingga mengalihkan kegemaran membaca itu menjadi gemar mendengarkan dan menonton. Budaya itulah yang berkembang sampai saat ini. Jadi, masyarakat Indonesia tidak melewati masa pustaka, kita melompat dari masa pra-pustaka ke masa pasca-pustaka. Maka dari itu minat baca di Indonesia masih sangat minim. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi media cetak di Indonesia. Koran dalam bentuk media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, dan menjadi bagian dari masyarakat. Koran berfungsi sebagai media informasi dan sarana edukasi bagi masyarakat. Informasi yang dihasilkan dari koran bisa dipergunakan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Koran juga berfungsi sebagai sarana pengawas atas tindakan korupsi dan hal-hal buruk lainnya yang mungkin terjadi. Salah satu yang menjadi tantangan bagi industri koran dalam beberapa tahun terakhir adalah melesatnya peran teknologi informasi, terutama internet, sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat. Melalui internet, masyarakat bisa lebih mudah mengakses informasi dan berita yang diinginkan, tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal ini ditandai dengan surutnya era surat kabar di berbagai penjuru dunia, yang ditandai dengan surutnya pendapatan iklan dan jumlah pelanggan, terlebih lagi dari kalangan muda. Menurut Leksono (2009), hal ini dikarenakan generasi muda yang juga dikenal sebagai generasi digital atau generation C lebih menyukai peralatan (gadget) untuk mendapatkan informasi. Generasi digital adalah mereka yang lahir setelah tahun 1980, dapat dikatakan bahwa sejak lahir mereka sudah bersentuhan dengan

teknologi. Mereka lebih senang main internet dan menonton televisi dibandingkan membaca koran. Internet yang berkembang sangat pesat saat ini juga menjadi tantangan bagi media cetak, khususnya media cetak di Indonesia. Sekarang semua orang bisa mengakses informasi dengan mudah dan cepat kapan pun dan di mana pun. Internet mempunyai lebih banyak kelebihan dibandingkan media massa yang lainnya. Berbeda dengan radio yang menyiarkan informasi secara audio, televisi secara visual, dan media cetak dengan teks, internet mempunyai keunggulan yang lebih. Internet bisa menyampaikan informasi secara audio, visual, dan teks. Tampilan di internet juga menarik, dan masyarakat juga bisa memilih dengan mudah informasi apa yang ingin didapat. Hal tersebut membuat para pelanggan media cetak beralih ke media online. Akhirnya, banyak media cetak yang meyediakan fasilitas media online atau bahkan beralih menjadi media online. Dominasi media cetak di Indonesia mulai tergerus oleh kehadiran internet. Malah, media elektronik seperti televisi juga sudah mulai tersaingi pamornya. masyarakat Indonesia sudah mulai beralih ke internet untuk mencari sesuatu. Alasannya, di internet banyak sekali sumber yang bisa digunakan sebagai pengetahuan. Tak hanya itu, internet juga menawarkan konten yang menarik sehingga tidak membosankan. Ini jelas sudah tentu merupakan sebagai bentuk ancaman bagi media cetak yang ada di tanah air Indonesia, bagi media cetak yang tidak memanfaatkan media online untuk bersosialisasi. Maka, siap-siap untuk media tersebut tidak dibaca lagi oleh masyarakat. Sebab saat ini, rata-rata masyarakat telah memanfaatkan media online untuk membaca berita-berita dan juga beberapa informasi yang secara lengkap ditampilkan di dunia maya ini. Sejak kemunculan teknologi digital yang diiringi dengan adanya peningkatan dalam penggunaannya, tercatat banyak pula kajian yang

mendiskusikannya, diantaranya adalah kajian tentang dampak dari media digital terhadap kegiatan membaca. Kajian ini telah menyebar menjadi obyek penelitian yang interdisipliner mulai dari ilmu komputer, pendidikan, studi literasi, dan ilmu infomasi dan perpustakaan. Tiap disiplin mengembangkan fokus penelitian dan metodologi yang unik antara satu dengan lainnya.

Inovasi teknologi digital memang harus diakui telah memberikan solusi bagi masyarakat terutama ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan meledaknya jumlah informasi. Dengan pertumbuhan jumlah informasi yang semakin meningkat maka teknologi digital memungkinkan pencari informasi dapat mengakses informasi dengan lebih mudah dan cepat. Namun demikian kemudahan teknologi informasi digital yang tersedia ini mengakibatkan meningkatnya pula jumlah waktu yang disisihkan oleh seseorang untuk membaca media elektronik. Hal ini telah membawa pengaruh pada perilaku membaca masyarakat. Dalam hal ini menurut persfektif saya bahwa penurunan minat baca pada koran disebabkan oleh mulai bergantinya tren masyarakat untuk mendapatkan berita dengan tidak lagi bergantung pada koran melainkan mulai melirik pada media online. Kemudahan akses internet menyebabkan masyarakat lebih mudah untuk mengakses berita melalui internet ketimbang melalui media cetak. Hal ini lah yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa media cetak sudah mulai di tinggalkan oleh pelanggan mereka. Tingginya mobilitas masyarakat pada era globalisasi sekarang ini juga turut menjadi penyebab menurunnya tingkat baca pada media cetak. Masyarakat menuntut kecepatan mendapatkan berita yang sekali lagi gagal di penuhi oleh media cetak. Update berita yang sangat cepat pada media online membuat beritaberita yang dimuat oleh media cetak keesokan harinya terlihat seperti ketinggalan zaman. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin enggan untuk membaca media cetak, karena berita yang mereka dapatkan pada media online jauh lebih cepat daripada media cetak. Walaupun kecepatan naik berita yang dilakukan oleh media online sering mengabaikan hak milik intelektual karena mementingkan kecepatan sehingga seringkali terjadi copy-paste dan plagiarisme dalam memuat berita. Salah satu kelemahan dari media cetak selama ini adalah adanya keterbatasan wilayah pada media cetak. Media cetak hanya bisa dijangkau oleh masyarakat yang terdapat pada daerah tertentu saja. Bandingkan dengan media online yang mempunyai ketidakterbatasan wilayah. Media online dapat diakses di

mana saja, tanpa peduli wilayah. Hal ini mengakibatkan masyarakat akan memilih media online di bandingkan media cetak, karena dengan media online mereka bebas melihat berita yang terdapat pada daerah mana saja tanpa harus di batasi oleh wilayah. Hal ini lah yang sekali lagi tidak bisa dipenuhi oleh media cetak. Kelebihan lain yang dimiliki media online dibandingkan dengan media cetak adalah media online mempunyai fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh media cetak. Salah satu fitur yang dimaksud adalah pada media online, pembaca bisa aktif langsung memberikan saran, tanggapan ataupun pertanyaan tentang berita yang dia baca langsung kepada redaktur. Kecepatan akses informasi yang dimiliki oleh internet membuat komunikasi antara redaktur dengan pembaca dapat terjalin dengan cepat, hal ini merupakan kelebihan media online yang tidak akan pernah dimiliki oleh media cetak. Masalah selanjutnya adalah tingginya tingkat mobilitas seseorang, maka semakin sedikit pula waktu yang dia miliki untuk membaca. Pencarian informasi secara cepat lebih mengandalkan pada internet dan televisi. Khusus di kalangan anak muda, bahkan kebiasaan untuk membaca koran sudah nyaris hilang. Ditambah lagi dengan kebutuhan untuk mencetak berita pada media cetak yang membuat berita harus di cetak pada kertas. Diperlukannya kertas dan percetakan untuk mencetak berita membuat media cetak tidak bisa diperoleh secara gratis oleh masyarakat. Berbeda dengan media online yang tidak perlu untuk mencetak berita, media online bisa didapat masyarakat dengan gratis. Faktor ekonomis inilah yang menyadi penyebab berkurangnya minat baca masyarakat terhadap media cetak. Perkembangan teknologi khususnya dalam internet membuat peran media cetak sudah mulai tergantikan oleh media online. Walaupun belum sepenuhnya terjadi di indonesia akibat tidak meratanya akses internet di negara ini, namun suatu saat nanti peran media cetak sebagai pembawa berita di negara ini pasti akan tergantikan oleh media online. Karena itu, walaupun akses internet belum merata di indonesia, namun sepertinya beberapa tahun mendatang peran media cetak di indonesia akan tergantikan oleh media online. Mungkin sudah saatnya mengatakan selama tinggal media cetak, dan selamat datang untuk media online.

Anda mungkin juga menyukai