Ilmu Alamiah Dasar - Terbentuknya Alam Semesta
Ilmu Alamiah Dasar - Terbentuknya Alam Semesta
Coba kamu bayangkan sebuah gedung yang besar. Di bangunan itu ada ruang yang tertata rapi. Ada lift dan eskalator. Ubinnya tersusun dengan sangat apik. Tembok dicat dengan warna yang indah. Sekarang, coba jawab pertanyaan berikut ini? Apakah gedung dengan isinya itu ada begitu saja? Apakah batu bata yang dapat lalu
membentuk bergerak
dinding sendiri
Kamu pasti akan menjawab, Wah, tidak mungkin!. Sebuah gedung yang menjulang tinggi tidak mungkin ada dengan sendirinya tanpa ada yang membuat. Tidak mungkin ubin-ubin menata dengan sendirinya. Tidak mungkin juga ada kuas bergerak sendiri lalu mengecat dinding. Nah, jika sebuah gedung saja tidak mungkin terbentuk dengan sendirinya, bagaimana dengan Bumi? Bagaimana dengan Bulan? Bintang? Bahkan, bagaimana pula keberadaan alam semesta yang sangat luas? Pasti ada yang menciptakan. Siapa yang menciptakan Alam semesta? Tuhan! Tetapi, bagaimana alam semesta diciptakan?
itu tidak terbatas. Gagasan yang dikemukakan Kant menggambarkan bahwa alam semesta tidak memiliki awal dan akhir. Jadi, alam semesta ada selamanya dan tidak diciptakan.
Teleskop Hooker 100 inci yang digunakan oleh Edwin Hubble di Observatorium Mount Wilson untuk menemukan gerakan Galaksi yang menjauhi kita (kiri). Edwin Hubble (atas).
Sekarang, coba kamu bayangkan sebuah balon yang sudah ditiup. Sebelum ditiup, balon itu kecil bukan? Demikian juga alam semesta ini. Bayangkan jika alam semesta sekarang adalah balon. Jadi, pada mulanya alam semesta sangatlah kecil. Jika alam semesta yang besar dimampatkan, pasti jarak antarbintang sangatlah dekat. Semua benda di alam semesta mulanya dimampatkan dalam sebuah titik. Nah, titik yang sangat padat itulah yang milyaran tahun lalu diledakkan oleh Tuhan.
Hingga sekarang, galaksi terus bergerak menjauh dari titik. Selain itu, galaksi juga bergerak saling menjauhi.
Arah waktu
Titik dengan kepadatan tak terhingga. Titik yang diledakkan oleh Tuhan sebagai asal usul alam semesta.
Teori Ledakan Besar belum mampu menjawab seluruh misteri tentang alam Kata Matematika tentang
semesta. Kamu masih belum tahu mengapa dan bagaimana ledakan besar terjadi. Para ilmuwan percaya bahwa bayi alam semesta yang berupa itu pada mulanya membesar seukuran bola voli.
Milyar
Milyar adalah cara penulisan bilangan dengan 9 angka nol. Disebut juga seribu juta. Satu milyar ditulis 1.000.000.000
titik
Ketika ukurannya sebesar bola voli, suhunya mencapai 10 milyar-milyar-milyar derajat celcius. Alam semesta yang ukuran awalnya sama dengan bola voli ini lalu diledakkan. Ledakan itu kemudian menghasilkan pecahan-pecahan yang memiliki kepadatan luar biasa. Pecahan-pecahan itu kemudian membentuk galaksi-galaksi. Semua galaksi di alam semesta bergerak dengan cepat menjauhi titik ledakan dan saling menjauhi satu sama lain. Jadi, alam semesta seolah-olah membengkak menjadi bermilyarmilyar kali dari ukuran semula. Setelah ledakan, alam semesta lalu berisi galaksi-galaksi, bintang, dan bendabenda langit lainnya. Sangat sukar untuk membayangkan betapa besar dan luas alam semesta. Oleh karena itu, meskipun menggunakan teleskop super canggih, manusia hanya dapat mengamati sebagian kecil alam semesta. Coba bayangkan, galaksi
tempat kita tinggal ini saja berisi kira-kira 200 milyar bintang. Padahal, di alam semesta kira-kira ada ratusan juta galaksi lainnya. Luas sekali bukan?
Radiasi Latar
Jika alam semesta berasal dari sebuah ledakan, maka harus ada sisa ledakan. Pernyataan itu dikeluarkan oleh George Gamow pada tahun 1948. Dua puluh tahun kemudian, pernyataan Gamow terbukti benar. Dua ilmuwan bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan radiasi di ruang angkasa. Radiasi tersebut tidak mempunyai sumber. Radiasi tersebut tersebar merata di seluruh ruang angkasa. Radiasi inilah sisa-sisa ledakan besar. Dua buah bukti nyata inilah yang paling berjasa meruntuhkan keyakinan orang-orang yang tidak bertuhan. Alam semesta memang diciptakan.