Anda di halaman 1dari 17

1 |Page

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah swt. Mayoritas manusia di bumi ini memeluk agama islam. Banyak juga yang memilih menjadi mualaf setelah mengetahui semua kebenaran ajaran nabi Muhammad SAW. Ini yang tercantum dalam al-Quran. Namun di masa kejayaan Islam pada masa sekarang, semakin banyak pula orang-orang yang beragama Islam, tapi tidak mengerti arti Islam itu sendiri. Mereka hanya menjalankan syariah atau ajaran-ajaran Islam tanpa mengerti makna Islam. Ada juga orang yang Islam KTP atau Islam hanya sebagai menyempurnakan KTP dari pada tak tercantum agamanya. Oleh karena itu di makalah ini akan dibahas mengenai apa arti Islam, baik secara etimologi, terminologi, dan secara syari. Serta mengenal lebih dalam mengenai karakteristik agama Islam. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: a. Apakah pengertian agama, religi, millah dan al-din? b. Bagaimanakah pengertian Islam secara etimologi, terminologi dan Syari? c. Bagaimanakah karakteristik agama Islam secara fitroh, rasional, moderat, tauhid, mudah dan agama yang sempurna? 1.3 Tujuan Makalah ini bertujuan untuk: a. Mengetahui pengertian agama, religi, millah dan al-din. b. Mengetahui pengertian Islam secara etimologi, terminologi, dan syari.
c. Mengetahui karakteristik agama Islam secara fitroh, rasional, moderat,

tauhid, mudah dan agama yang sempurna. 1.4 Manfaat

2 |Page

Manfaat yang akan di dapat dari makalah ini adalah :


a. Bagi mahasiswa, untuk menambah khasanah wawasan keagamaan

khususnya agama Islam dan mempertebal iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
b. Bagi lembaga pendidikan, menjadi wacana penambah pengetahuan tentang

Pendidikan Agama Islam.

3 |Page

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agama, Religi, Millah dan Al-Din

2.1.1

Pengertian Agama Secara bahasa, menurut al Iraqi agama mempunyai tiga arti yakni sesuatu

yang agung karena orang yang mau beragama dirinya menjadi mulia dan juga berarti menyerahkan diri, karena orang yang beragama berserah diri penuh kepada Allah swt. dan yang terakhir bermakna keras, karena agama bersifat tunduk dan patuh secara penuh. Adapun arti agama secara istilah adalah aturan Tuhan yang diberikan kepada manusia yang berakal dengan sukarela agar menjadi tuntunan dalam kehidupannya dan menjadi kebahagiaan setelah kehidupan dunia; akhirat. Pengertian ini yang sering dilontarkan oleh para ulama Islam. Para orientalis mempunyai pengertian tersendiri dalam mengartikan agama, diantaranya : 1. 2. Sisrun dalam bukunya Anil Qowanin (terj. Arab) yang Ab Syatil dalam bukunya Qonunul Insaniyyah (terj. Arab), agama mengartikan agama adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan adalah kumpulan kewajiban makhluq kepada kholiq yakni kewajiban manusia kepada Allah Swt., baik yang berkaitan dengan masyarakat maupun individu 3. Salfan biriseh dalam bukunya al Ilmu wal Diyanat (terj. Arab) mengatakan bahwa, agama adalah sisi idealis dalam kehidupan manusia. 1.1.2 Pengertian Religi Religi berasal dari bahasa latin, menurut suatu pendapat mengatakan, bahwa asal kata religi adalah relegere yang mengandung arti mengumpulkan dan membaca. Dalam agama selanjutnya terdapat pula ikatan roh manusia dengan Tuhan dan agama lebih lanjut lagi memang mengikat manusia dengan Tuhannya. Dari beberapa definisi tersebut Harun Nasution menyimpulkan bahwa intisari yang terkandung istilah-istilah diatas ialah ikatan, agama memang mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi. Ikatan ini mempunyai pengaruh besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu berasal

4 |Page

dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia, satu kekuatan ghoib yang tidak dapat di terima oleh panca indera. 1.1.3 Pengertian Millah dan Al-Din Millah adalah salah satu istilah dalam bahasa Arab untuk menunjukkan agama dan istilah lainnya adalah din. Kedua istilah tersebut digunakan dalam konteks yang berlainan. Millah digunakan ketika dihubungkan dengan nama Nabi yang kepadanya agama itu diwahyukan dan Din digunakan ketika dihubungkan dengan salah satu agama, atau sifat agama, atau dihubungkan dengan Allah yang mewahyukan agama itu. Dalam perbincangan sehari-hari seing digunakan istilahistilah millah Ibrahim, millah Ishaq dan sebagainya, atau din Islam, din haqq, din Allah dan sebagainya. Millah yang terbesar adalah millah Ibrahim, millah yang lurus dan tidak cenderung kepada kebathilan, millah Ibrahim saat ini hanyalah agama Islam, dan nama ibrahim faith sering didengung-dengungkan sudah tidak digunakan lagi karena diutusnya Nabi Muhammad. Dan juga agama Ibrahim adalah satu dan yang satu itu adalah agama Tauhid dan ini telah disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu(QS. Al Maidah :3) Dan mereka berkata: Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk. Katakanlah: Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik. (Al-Baqarah: 135) Dia telah memilih kamu (untuk mengemban urusan agama-Nya) dan Dia tidak akan menjadikan kesulitan dalam urusan agama ini pada kalian; (maka, ikutilah) agama bapak kalian, Ibrahim. Dia telah menamai kalian sebelumnya dengan nama Muslim. (QS al-Hajj: 78). Dan jika kita mengatakan agama Islam atau Dinul Islam, maka itu sudah jelas dan definitif karena agama Islam adalah agama wahyu. Artinya sumber ajarannya adalah wahyu Tuhan yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya dan penutup semua

5 |Page

nabi, beliau adalah nabi terakhir. Beliau juga adalah Utusan Allah SWT yang bertugas menyampaikan petunjuk Tuhan kepada manusia dan mengajak manusia menerima petunjuk Tuhan itu dan menjadikannya pedoman hidup dalam kehidupan di dunia ini dalam perjalanan menuju ke tempat manusia yang kekal di akhirat kelak. : . " " : Artinya: Al-Millah sama dengan al-dn, yaitu nama bagi apa yang disyariatkan oleh Allah terhadap hamba-hamba-Nya melalui para nabi guna mendekatkan mereka kepada Allah. Antara millah dan al-dn masih dapat dibedakan. Millah tidak pernah dirangkaian dengan kata selain nama nabi, seperti ittabi millata ibrhma (ikutilah agama Ibrahim). Kata millah juga tidak pernah dirangkaikan dengan Allah. Kata itu hanya digunakan untuk orang-orang yang membawa syariat. Oleh karena itu, tidak pernah dikatakan millah Allah, millat atau millah Zaid, sebagai mana dikatakan dnullh (dn Allah) dan dn Zaid. Agama Islam memiliki batasan yang jelas, mana yang Islam dan mana yang di luar Islam. Sejak awal, Islam sudah didefinisikan dengan jelas oleh Nabi Muhammad saw. Imam al-Nawawi dalam Kitab hadits-nya yang terkenal, alArbain al-Nawawiyah, menyebutkan definisi Islam pada hadits kedua: "Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah, jika engkau berkemampuan melaksanakannya." (HR Muslim).

6 |Page

2.2 Pengertian Islam 2.2.1 Islam Secara Etimologi Secara etimologi (Asal Usul) kata Islam berasal dari Bahasa Arab yaitu Salima yang berarti Selamat. Dari kata itu terbentuk Aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT: Bahkan, barang siapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati (Q.S. 2:112). Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya. Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati menurutnya, kata Islam berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam pengertian religius menurut Abdalati, Islam berarti Penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan atas Hukum-Nya Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius kata Islam adalah erat dan jelas. Yakni penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT dan ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat mencapai kedamaian sejati dan menikmati kesucian abadi. Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata Islam setidaknya ada empat yang berkaitan satu sama lain, adalah sebagai berikut : 1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT dan siap mematuhi ajaran-Nya. 2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat. 3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain (tugas dakwah). 4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang Aman, damai, sentosa akan tercipta jika pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.

7 |Page

2.2.2

Arti Terminologi Secara terminologi (istilah) dapat dikatakan, Islam adalah Agama wahyu

berintikan tauhid atau ke-Esaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia,yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam secara terminologi. Kesimpulan bahwa agama Islam adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang masa. Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya. Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah berfirman :

Artinya : Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Yakub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu meninggal melainkan dalam memeluk agama Islam. (QS. Al-Baqarah, 2:132) Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang berbunyi sebagai berikut : Artinya : Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia : Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah (Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (QS. Ali Imran, 3:52).

8 |Page

Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah swt. 2.2.3 Islam Secara Syari Islam secara Syari maksudnya makna Islam berdasarkan Hadis Nabi Muhammad SAW. Dalil-dalil tentang Islam sangat banyak sekali. di antaranya adalah sebagai berikut: 1). "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam." (QS Ali Imran : 19) 2). "Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS Ali Imran : 85) 3). "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS Al-Maidah : 3) 4). "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam." (QS AlAn'am : 125) 5). "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran : 102)

9 |Page

2.3 Karakteristik Agama Islam Istilah karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti memiliki karakter atau ciri khas. Islam dapat diartikan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci AlQuran. 2.3.1 Islam Agama Fitroh Fitrah dalam bahasa berarti kesucian. Jadi arti islam agama fitroh yaitu agama yang suci sebagaimana hati nurani manusia yang suci bersih. Setiap manusia memiliki hati nurani yang suci dan bersih, karena kesucianya tidak pernah keliru ataupun berbohong. Setiap manusia pada hakikatnya selalu mengatakan bahwa agama islam adalah agama yang suci dan benar. Islam melarang berbuat dosa, apalagi sampai ingkar kepada Allah SWT maka hati nurani pun juga sama. Islam menghendaki manusia untuk selalu bertaqwa dan beribadah maka hati nurani pun juga sama. Oleh karena itu, semua ajaran, perintah, anjuran serta larangan-Nya adalah sesuai dengan hati nurani manusia yang memang menghendaki demikian. Hal tersebut terdapat dalam sebuah hadis yang berbunyi: Tidak ada seorang anak kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kemudian kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR alBukhari). 2.3.2 Islam Agama Rasional Rasional menurut Kamus Bahasa Indonesia artinya logis atau masuk akal. Sedangkan bukti bahwa Islam itu rasional adalah pertama, Islam agama rasional adalah Islam memiliki pembenaran rasional atas aturan-aturannya bahkan aqidahnya. Yang kedua, Islam merupakan agama yang rasional karena dasar-dasarnya dibangun atas hukum hukum yang dapat dibuktikan secara rasional. Aturan yang ada dalam Islam pasti mengandung manfaat. Dengan konsep ini, ramailah orang mencari-cari apa manfaat dari suatu perintah atau larangan Allah SWT. Secara sederhana, yang dimaksud pembenaran rasional adalah ada manfaatnya. Aturan yang ada dalam Islam pasti mengandung manfaat. Contohnya: akhir akhir ini para ilmuwan meneliti terhadap kebenaran yang

10 | P a g e

terdapat dalam isi yang terkandung dalam Al-Quran, dan itu memang terbukti kenenaranya. Islam tidak melarang kita mencari tahu apa manfaat suatu aturan. Islam juga tidak melarang kita mencari hubungan antara suatu aturan dengan penyelesaian suatu permasalahan. Hubungan kedua hal ini disebut sebagai hikmah. Bila disikapi sebagai hikmah tentu menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Hanya saja kedua hal itu bukan alasan adanya aturan itu. Bahkan kita tidak akan pernah tahu alasan Allah memerintahkan suatu hal kecuali Allah memberitahukan alasannya kepada kita. Jika tidak disikapi seperti di atas cara seperti ini karena tidak semua hal bisa kita cari-cari manfaatnya. Lebih dari manfaat yang dikemukakan seringkali subjektif dan menebak. Misalnya pada masa iddah perempuan. Islam menetapkan masa iddah perempuan salah satunya adalah tiga bulan. Hal tersebut juga bisa dirasakan dirasakan manfaatnya (hikmah). 2.3.3 Islam Agama Moderat Salah satu karakteristik Islam adalah sebagai agama yang moderat. Kata moderat bisa juga dibahasakan dengan tawazun (seimbang), karena moderat berarti mengambil posisi tengah di antara dua hal atau sikap yang saling berlawanan. Manusia tidak akan bisa membuat sebuah sistem kehidupan yang moderat, seimbang, dan tidak ekstrem. Hal itu disebabkan beberapa hal. Yang pertama akal dan ilmu manusia sangat kurang, terbatas, tidak bisa melingkupi seluruh dimensi kehidupan manusia. Maka sistem produk manusia pasti akan tidak seimbang. Lebih memberikan perhatian pada satu bagian dengan mengorbankan bagian yang lain. Yang kedua manusia juga mempunyai kecenderungan, tendensi, dan keterpengaruhan dengan hal-hal yang dialami dalam hidupnya. Maka manusia pasti akan bersifat ekstrem karena merupakan reaksi dari fenomena yang ditemui dan dirasakannya. Dari kenyataan di atas, dapat diyakini bahwa sistem kehidupan manusia hanya dapat dibuat oleh Allah swt. Karena Allah swt yang mengetahui manusia dan seluruh yang berkaitan dengannya. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak

11 | P a g e

mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?[Al-Mulk: 14]. 2.3.4 Islam Agama Tauhid Dari segi bahasa mentauhidkan sesuatu berarti menjadikan sesuatu itu esa. Dari segi syari tauhid ialah mengesakan Allah SWT. Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para ulama sejak dahulu hingga sekarang, mereka menyimpulkan bahwa tauhid terbagi menjadi tiga: Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Al Asma Was Shifat. Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah, serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah Taala adalah Rabb, Raja, dan Pencipta semua makhluk, dan Allahlah yang mengatur dan mengubah keadaan mereka. (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid, 17). Meyakini rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta dan mengatur alam semesta, misalnya meyakini bumi dan langit serta isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang memberikan rizqi, Allah yang mendatangkan badai dan hujan, Allah menggerakan bintang-bintang, dll. Di nyatakan dalam Al Quran:
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan

Mengadakan gelap dan terang (QS. Al Anam: 1). Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid, 17). Dalilnya: Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan (Al Fatihah: 5) Sedangkan Tauhid Al Asma was Sifat adalah mentauhidkan Allah swt dalam penetapan nama dan sifat Allah, yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Quran dan Hadits Rasulullah shallallahualaihi wasallam. Cara bertauhid asma wa sifat Allah ialah dengan menetapkan nama dan sifat Allah sesuai yang Allah tetapkan bagi diri-Nya dan menafikan nama dan sifat

12 | P a g e

yang Allah nafikan dari diri-Nya, dengan tanpa tahrif, tanpa tathil dan tanpa takyif (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Allah Taala berfirman yang artinya: Hanya milik Allah nama-nama yang husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya (QS. Al Araf: 180)

2.3.5

Islam Agama Mudah Islam adalah agama yang mudah dan sesuai dengan fitrah manusia. Islam

adalah agama yang tidak sulit. Allah SWT menghendaki demikian kepada umat dan tidak menghendaki kesusahan kepada mereka. Seperti dalam firman Allah SWT berikut ini: Allah menurunkan Al-Qur-an untuk membimbing manusia kepada kemudahan, keselamatan, kebahagiaan dan tidak membuat manusia celaka, sebagaimana firman Allah : Kami tidak menurunkan Al-Qur-an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. [Thaahaa: 2-4] Sebagai contoh tentang kemudahan islam:

Shalat hanya diwajibkan 5 waktu dalam 24 jam. Orang yang khusuk dalam sholat paling lama 10 menit. orang sakit wajib Sholat, jika tidak daya dalam berdiri, bias melakukan berbaring ataupun duduk. Ini merupakan kemudahan dalam ibadah. jika tidak ada air, dalam berwudhu boleh dengan cara tayamum. Haji hanya wajib sekali seumur hidup. Barangsiapa yang ingin menambah, maka itu hanyalah sunnah. Rasulullah SAW pernah ditanya oleh al-Aqra bin

Memakai jilbab mudah dan tidak berat bagi muslimah sesuai dengan syariat Islam.

Allah SWT menginginkan kemudahan dan tidak menginginkan kesulitan atas hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

13 | P a g e

...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu... [Al-Baqarah: 185] Sesungguhnya agama (Islam) itu mudah. Tidaklah seseorang mempersulit (berlebih-lebihan) dalam agamanya kecuali akan terkalahkan (tidak dapat melaksanakannya dengan sempurna). Oleh karena itu, berlaku luruslah, sederhana (tidak melampaui batas), dan bergembiralah (karena memperoleh pahala) serta memohon pertolongan (kepada Allah) dengan ibadah pada waktu pagi, petang dan sebagian malam.1

2.3.6 Islam Agama yang sempurna

Islam memiliki sifat-sifat dasar yaitu kesempurnaan, penuh nikmat, diridhai dan sesuai dengan fitrah. Sebagai agama, sifat-sifat ini dapat dipertanggungjawabkan dan menjadikan pengikutnya dan penganutnya tenang, selamat dan bahagia dalam menjalani hidup. Muslim menjadi selamat karena Islam diciptakan sebagai diin yang sempurna. Ketenangan yang dirasakan seorang muslim karena Allah memberikan segenap rasa nikmat kepada penganut Islam, kemudian kepada mereka yang mengamalkan Islam karena sesuai dengan fitrahnya. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar Rum 30:30). Islam merupakan agama yang sempurna berarti lengkap, menyeluruh dan mencakup segala hal yang diperlukan bagi panduan hidup manusia. Sebagai petunjuk/ pegangan dalam hidupnya, sehingga dapat menjalani hidup dengan baik, teratur dan sejahtera, mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Syumul (universalitas) merupakan salah satu karakter Islam yang sangat istimewa jika dibandingkan dengan syariah dan tatanan buatan manusia, baik komunisme, kapitalisme, demokrasi maupun yang lainnya. Universalitas Islam meliputi waktu, tempat dan seluruh bidang kehidupan.Risalah Islam mempunyai jangkauan yang sangat lebar sehingga berlaku bagi seluruh umat,
1

HR. Al-Bukhari (no. 39), Kitabul Iman bab Addiinu Yusrun, dan an-Nasa-i (VIII/122), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu

14 | P a g e

dan jangkauan yang sangat dalam sehingga mencakup seluruh urusan dunia dan akhirat.2 Kesempurnaan Islam ini ditandai dengan syumuliyatuz zaman (sepanjang masa), syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) dan syumuliyatul makan (semua tempat).
1. Islam sebagai syumuliyatuz zaman (sepanjang masa) adalah agama masa

lalu, hari ini dan sampai akhir zaman nanti. Sebagaimana Islam merupakan agama yang pernah Allah sampaikan kepada para Nabi terdahulu, Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: Sembahlah Allah dan jauhilah Thaghut.(QS. An Nahl 16: 36). Kemudian disempurnakan oleh Allah melalui risalah nabi Muhammad SAW sebagai kesatuan risalah dan nabi penutup. Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW dilaksanakan sepanjang masa untuk seluruh umat manusia hingga hari kiamat. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba 34: 28)
2. Islam sebagai syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) melingkupi

beberapa aspek lengkap yang terdapat dalam Islam itu sendiri, misalnya jihad dan dawah (sebagai penyokong/ penguat Islam), akhlaq dan ibadah (sebagai bangunan Islam) dan aqidah (sebagai asas Islam). Aspek-aspek ini menggambarkan kelengkapan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. Firman Allah SWT: Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali Imran 3: 19).
3. Islam sebagai syumuliyatul makan (semua tempat) karena Allah

menciptakan manusia dan alam semesta ini sebagai satu kesatuan. Pencipta alam ini hanya Allah saja. Karena berasal dari satu pencipta, maka semua dapat dikenakan aturan dan ketentuan kepada-Nya. Firman Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan pencipta alam semesta: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia
2

Ulama besar Mesir asy syahid Hasan Al Banna

15 | P a g e

Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al Baqarah 2: 163-164)

16 | P a g e

BAB 3. PENUTUP 3.1 KESIMPULAN


a. Pengertian agama, religi, millah dan al-din memiliki makna yang

sama yaitu sesuatu yang kita yakini tetapi masing-masing memiliki konteks yang berbeda.
b. Pengertian Islam secara etimologi, terminologi dan syari menuju

hal yang sama yaitu Islam sebagai agama yang diridhoi Allah dan dibawa Nabi Muhammad saw. c. Islam memiliki berbagai karakteristik yang beranekaragam menandakan islam adalah agama yang fleksibel, dapat diterima semua pihak dan membawa kebenaran. 3.2 SARAN Bagi pembaca makalah ini, baiknya untuk menambahkan hal-hal yang kurang dan membenarkan jika ada yang salah karena penulis masih memiliki banyak kekurangan.

17 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA Buku Abduh, Syekh Muhammad. 1976. Risalah tauhid. Jakarta: Bulan bintang. Syaifulloh, M, dkk. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Grasindo. Internet Anonim. 2012. Pengertian Islam dan Tingkatannya. http://almanhaj.or.id. 15 Februari 2013 Swarthid, Ihsan. 2011. Pengertian Al-Din dan Konsep Al-Din.

http://www.referensimakalah.com. 15 Feberuari 2013. Zain, Ahmad. 2012. Hukum Syari. http://www.ahmadzain.com. 15 Februari 2013

Anda mungkin juga menyukai