Anda di halaman 1dari 2

BAB II MASA PANEN DALAM KEHIDUPAN

A. Evolusi Kebudayaan Evolusi manusia sangatlah lambat, hingga memakan waktu kurang lebih dua juta tahun. Lambannya evolusi manusia dikarenakan baru setelah kurang lebih sepuluh ribu tahun manusia merubah kebiasaannya dari hidup berburu menjadi memelihara binatang dan bercocok tanam. Hal ini dikenal sebagai revolusi agrikultur yang oleh Alvin Toffler disebut sebagai era peradaban agraris atau gelombang peradaban pertama dunia. Setelah itu, muncul juga revolusi sosial, dimana tata cara hidup manusia yang berburu, dan memposisikan wanita sebagai pelayan bagi pria dengan cara menyiapkan makanan, pakaian, melahirkan anak, dan ikut mengembara untuk bertahan hidup. Hidup pada masa ini manusia hanya berorientasi pada kelangsungan hidup sehari-hari, tanpa memikirkan masa depan.

B. Temuan Terhadap Kehidupan yang Menetap dan Kelebihan Energi Perubahan pola hidup manusia yang semula nomaden menjadi masyarakat penetap kampong agraris mengakibatkan munculnya pekerja-pekerja tangan ahli seperti tukang kayu dan tukang batu. Temuan utama pada masa ini adalah bajak dorong. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang menyebabkan adanya permulaan penemuan mesin untuk membantu pekerjaan sehari-hari manusia. Setiap mesin menggunakan tenaga alam, sehingga terkadang energi alam yang terpakai sangat berlebihan dan menyebabkan manusia menjadi dilemma dalam pemenuhan kebutuhannya.

C. Keserakahan Manusia Keserakahan manusia dapat digambarkan dari perilaku manusia yang mengeksploitasi sumber daya alam tanpa batas dan tidak memikirkan kelangsungan hidup di masa yang akan dating. Hal ini dicontohkan pada kasus

proyek produksi alumunium dan produksi energi listrik oleh pengusaha Jepang di kawasan Danau Toba. Selama 30 tahun, proyek ini dilakukan oleh pengusaha Jepang di kawasan sungai Asahan, air terjun Sigura-gura dan air terjun Tangga di dekat Danau Toba secara erus menerus dan menyebabkan debit air Danau Toba menurun drastis dan kualitas pemandangan yang tak lagi indah.

D. Jasa Nomad Dalam perjalanan menuju era peradaban, banyak terjadi konflik yang terjadi antara masa hidup nomad (berpindah) dan menetap. Salah satunya adalah kisah penguasa Cina beserta negara-negara timur, Genghis Khan, yang hidup di Dinasti Mongol. Genghis Khan sebagai pelopor peperangan dalam merebut kekuasaan, pada akhirnya beradaptasi dengan budaya masyarakat muslim dan ikut menganut agama Islam yang pada sebelumnya telah diperanginya. Jasa para nomad ini dapat menggerakkan berbagai masyarakat manusia dalam empat penjuru dunia dan membaurkan mereka dalam satu kebudayaan.

E. Empat Era Peradaban Empat peradaban global ini terdiri dari a. Era agraris, yaitu era hidup menetap dan bercocok tanam, b. Era industri, yaitu era yang ditandai dengan konsep waktu yang tegas dan menuntut produktivitas yang efisien, c. Era informatika, yaitu era yang ditandai oleh urgensi ketelitian dan kecermatan, dan d. Era respiritualisasi masyarakat, yaitu era perubahan wawasan pemikiran yang dilandasi oleh rasio, logika, inspirasi, kreativitas, moral dan intuisi. Era ini terbentuk akibat era sebelumnya yang cenderung materialistis, konsumtif dan tingginya persaingan. Oleh karena itu, era ke-empat ini sering diidentifikasikan dengan adanya kerja sama, intellectual shift, cocreating sehingga menuntut manusia untuk meningkatkan talenta yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai