Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sudah maju pesat, hal ini terlihat dari kemajuan transportasi dan alat teknologi di beberapa negara di dunia ini. Perkembangan tersebut tentu akan membuat

persaingan disegala bidang yang semakin ketat. Kecanggihan alat-alat teknologi yang diimbangi dengan mutu dan kualitas sumber daya manusia yang cukup memadai, maka tingkat produktivitas kerja tentu akan semakin meningkat pula. Indonesia sebagai negara sedang berkembang masih belum siap untuk menghadapi persaingan global tersebut diatas, terutama dalam hal mutu sumber daya manusia sehingga menuntut kepada pemerintah yang bersangkutan untuk lebih memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia ini di masa mendatang. Tuntutan ini merupakan beban yang sangat berat, apalagi dimasa keadaan sekarang ini dimana Indonesia dalam keadaan krisis ekonomi dan krisis moneter yang nyaris mengakibatkan terjadinya disintegrasi bangsa, sehingga pemerintah belum konsen kearah sumber daya tersebut .

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahnya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemeberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

Disamping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintah daerah, perlu memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Dalam rangka untuk efektifitas pelaksanaan tugas

pemerintah daerah maka dikeluarkanlah Tentang Pemerintah Daerah. Dimana 2004 tersebut pemerintah desa

UU.No. 32 tahun 2004 Dalam UU. No.32 tahun

sebagai

ujung

tombak

pemerintah yang merupakan akronim dari pemerintah pusat dimana beraviliasi langsung dengan masyarakat diharapkan dapat secara efektif dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah

sebagai pemerintah yang berada di desa guna terwujudnya pembangunan disegala bidang. Desa dimaknai sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yurisdiksi, berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem pemerintah nasional dan berada di kabupaten/kota, sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. ( UU.No. 32 tahun 2004:139 :Visimedia). Pemerintah desa adalah kepala desa beserta perangkat desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD). Dimana kedua lembaga desa tersebut diharapkan dapat mewujudkan pemerintah desa yang efektif. Efetifitas pelaksanaan tugas pemerintah desa sangat bekerjasama dalam

diharapkan dalam rangka mewujudkan pelaksanaan pemerintah sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah dalam UU No. 32 tahun 2004, yakni pemerintah desa diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus daearahnya masing-masing demi kesejahteraan rakyat yang berimbas kepada terwujudnya

pembangunan nasional.

Dalam lingkungan pemerintah desa

kepala desa dan

seluruh perangkat desa sebagai pelaksana tugas pemerintah di desa diharapkan dapat melaksanakan dengan efektif demi terciptanya tugas pemerintah desa kesejahteraan dan

pembangunan rakyat pedesaan. Efektifitas adalah merupakan suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. (Prasetyo Budi Saksono 1984). Pemerintah Desa Kambowa Kecamatan Kambowa adalah suatu lembaga dan organisasi pemerintah yang berupaya melakukan pelaksanaan tugas pemerintah desa secara efektif demi terciptanya pembangunan disegala bidang agar masyarakat dapat merasakan esensi dari otonomi daerah yang berimbas kepada otonomi desa. Maka demi terlaksananya pelaksaan tugas pemerintah desa secara efektif diperlukan adanya perangkat pemerintah desa dari kepala desa sampai pada Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) sebagai unsur pemerintah desa yang memiliki kwalitas dan pengetahun yang cukup memadai. Salah satu sasaran utama dari efektifitas pelaksaan tugas pemerintah desa yakni terciptanya pelayanan yang baik kepada masyarakat, adanya pembangunan yang dihasilkan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan tugas dan fungsi pemerintah desa. Pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan

berkesinambungan/berkelanjutan

untuk menciptakan keadaan yang dapat

menyediakan berbagai alternative yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik (Anwar, 2005). Namun pada kenyataannya efektifitas pelaksaan tugas pemerintah desa di Desa Kambowa tersebut masih belum efektif, antara lain perangkat desa termasuk kepala desa tidak berkantor sesuai dengan jam kantor, proses pelayanan yang cenderung berbelit-belit, serta tidak adanya program pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah desa. Fakta di atas sesuai dengan penuturan salah seorang tokoh masyarakat Desa Kambowa yang bernama La Harumu pada tanggal 20 September 2009. Rendanya tingkat efektifitas pelaksanaan tugas pemerintah desa di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara seperti yang diuraikan di atas, didasarkan pada pengamatan dan hasil wawancara awal penulis menunjukkan bahwa kurangnya pembangunan yang ada di Desa Kambowa. Hal ini juga di perkuat pada pola kehidupan masyarakat yang tidak mengalami perubahan dari segi perekonomian rakyat, serta kondisi lingkungan desa yang tidak mengalami perubahan yang signifikan, ditambah lagi dengan pelayanan pemerintah desa terhadap masyarakat yang menurut warga sangat masih jauh dari harapan mereka Efektifitas pelaksanaan tugas pemerintah desa di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara tersebut, sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan seorang tokoh agama yakni Bapak Suleman pada tanggal 18 September tahun 2009, yakni dimana terungkap bawha,Pemerintah Desa Kambowa dalam melaksanakan tugasnya menurut saya masih belum efektif

atau boleh dikatan kurang efektif, hal ini ditandai dengan kurangnya program pemerintaha desa , kemudian tidak berkantornya Kepala Desa bersama perangkat desa sesuai jam kantor, dan anggota Badan Pemusyawaratan Desa. Sehingga masyarakat kesulitan melakukan komunikasi yang berhubungan dengan urusan pemerintah desa, atau minimal bisa ditemui dirumahnya kalau warga ada keperluannya dengan mereka. Kurang efektifnya pelaksanaan tugas pemerintah desa di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara berimbas kepada tidak adanya pembangunan yang dihasilkan, diduga disebabkan oleh rendahnya kualitas

sumber daya manusia, sehingga berdampak kepada efektifitas pelaksanaan tugas pemerintah. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan pengkajian dengan mengangkat judul sebagai berikut: Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa Terhadap

Pembangunan (Studi di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara). B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka batasan permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini yakni: Bagaimana tingkat efektifitas (kualitas, kuantitas dan waktu) pelaksanaan tugas pemerintah desa, di Desa Kambowa terhadap

Kecamatan Kambowa pembangunan?.

Kabupaten Buton Utara

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas pelaksanaan tugas pemerintah desa di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara

terhadap pembangunan. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Sebagai sarana pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam memperkaya informasi tentang efektifitas

pemerintah desa. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Daerah di Kabupaten Buton Utara Propinsi Sulawesi Tenggara dalam upaya efektifitas kinerja aparat pemerintah di masa mendatang. b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah desa khususnya para kepala desa di Kabupaten Buton Utara Propinsi Sulawesi Tenggara dalam upaya peningkatan efektifitas kinerjanya di masa datang.

Anda mungkin juga menyukai