Anda di halaman 1dari 20

Dipersiapkan untuk Forum GB-ITB 12 Februari 2011

EKOSISTEM INOVASI

W=weak, M=medium

TUJUH SASARAN VISI INDONESIA 2025


(Isi Kuliah Umum Presiden RI di ITS, 14 Desember 2010)

1. Meningkatkan jumlah HaKI dari penelitian dan industri yang langsung berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi 2. Meningkatkan infrastruktur S&T berstandar internasional 3. Mencapai swasembada pangan, obat-obatan, energi dan air bersih yang berkesinambungan 4. Meningkatkan ekspor produk industri kreatif menjadi dua kali lipat 5. Meningkatkan jumlah produk-produk unggulan dan nilai tambah industri dari berbagai daerah 6. Mencapai swasembada produk dan sistem industri pertahanan, transportasi dan ICT 7. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, kemakmuran yang merata, dan memperkokoh NKRI (GDP > USD 16,000)

TONGGAK PERUBAHAN PARADIGMA


(Direktif Presiden RI di Tampak Siring 21 April 2010)

Ekonomi berbasis pengetahuan

Knowledge

Inovasi Teknologi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru. President Directive: Y = f (C,L,T)

Peningkatan Produktivitas Menuju Keunggulan Kompetitif


Warisan
Kompetitif

Ciptaan

Keunggulan Negara

Komparatif Sumber Daya Alam Labor intensive

Kekayaan Negara Capital and Technology Skilled Labor intensive Innovation Human Capital intensive

Peningkatan Kemampuan Ekonomi


Ekonomi Berbasis SDA Factor Driven Ekonomi Berbasis Industri Ekonomi Berbasis Inovasi Innovation Driven

Investment Driven

Dimodifikasi dari bahan BKPM

TRIPLE-HELIX: TIGA PILAR PENOPANG SISTEM INOVASI

Demand Side (Market Pull)

Supply Side (S&T Push)

Government Role
5

Fokus Riset Unggulan Strategik


Dengan mamperhatikan penyelarasan Tech. Foresight yg melibatkan: AIPI, RISTEK/DRN, Pihak Industri (KADIN), Litbang Kementerian

TIGA STRATEGI UTAMA MASTERPLAN 2025


RPJMPN UU No. 17/2003 RPJM 2010-2014
Penguatan koridor Ekonomi Indonesia Pengkuatan Konektivitas Nasional Mempercepat kemampuan IPTEKNAS (SDM, Inovasi)

Master Plan 2025


RKAP/Thn

Strategi MP 2025

KIN

Program

Proyek

ROAD MAP: MASTER PLAN (MP)-2025

SKENARIO HIPOTETIK PERTUMBUHAN EKONOMI 2010 - 2025

PERBANDINGAN KONTRIBUSI PENINGKATAN EKSPOR NEGARA-NEGARA ASIA


100
Manufacture

90 80

Agriculture, forestry and fishery Mining and Minerals Share of parts in ASIA trade

Kontribusi peningkatan eksport (%)

70 60 50

40
30 20 10 0 Indonesia China Malaysia Negara Filipina Thailand Vietnam

PREDIKSI EKSPOR BAHAN OLAHAN

Diolah dari: http://www.depdag.go.id/statistik_neraca_perdagangan_Indonesia/

2025

PREDIKSI EKSPOR MANUFAKTUR

Diolah dari: http://www.depdag.go.id/statistik_neraca_perdagangan_Indonesia/

2025

DAYA SAING MENURUT KRITERIA WORLD ECONOMIC FORUM

INDONESIA

MALAYSIA

SINGAPORE

LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN


Meningkatkan dana R&D (%GDP) secara bertahap sesuai kemampuan

Pemerintah yang didukung partisipasi pihak swasta, termasuk mengembangkan skema pendanaan alternatif seperti: Venture capital Angel capital Corporate Social Responsibility Memperkuat Sistem dan Infrastruktur Utama Inovasi (Ekosistem) seperti: Sistem Insentif dan Regulasi yang mendukung inovasi dan budaya penggunaan produk dalam negeri; Peningkatan Kualitas dan Fleksibilitas perpindahan sumber daya manusia; Pembangunan Pusat-pusat Inovasi untuk mendukung IKM; Pembangunan Klaster Inovasi Daerah; Sistem Remunerasi Peneliti; Revitalisasi Infrastruktur R&D; Sistem dan Manajemen Pendanaan Riset yang mendukung inovasi. Memfokuskan Kegiatan R&D dan Inovasi ke dalam beberapa Wahana Percepatan Inovasi seperti: Industri Kebutuhan Dasar (Pangan, Obat-obatan, Energi, dan Air Bersih) Industri Kreatif (Berbasis Budaya dan ICT) Industri Berbasis Daya Dukung Daerah (S&T dan Industrial Park) Industri Strategis (Pertahanan dan Transportasi)

Policy Harmonizing Orchestra for Implementation of National Innovation System


(Conductor: President of the Republic of Indonesia)

CONTOH MODEL REVITALISASI INDUSTRI KEBUTUHAN DASAR


1. Pemberdayaan Jaringan Keunggulan Inovasi Pangan a. Meningkatkan kualitas lahan pertanian dan hasil panen dengan penggunaan biofertilizer. b. Menemukan benih unggul pertanian dan inovasi teknologi pascapanen terutama menghadapi perubahan iklim dan bencana alam. c. Meningkatkan produksi padi, jagung, kedelai, dan sagu menuju swasembada pangan. Aktor: IPB, LIPI, Litbang Pertanian, Industri Makanan, PTPN III, dll Pembentukan Jaringan Keunggulan Inovasi Vaksin a. Menemukan vaksin baru berdasarkan seed vaksin yang berasal dari Indonesia: diare, tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza, HIV, dll. b. Menguasai teknologi vaksin terkini. Aktor: Biofarma, UGM, IPB, UI, UNAIR, Lembaga Eijkman, Litbangkes, LIPI, BPPT, dll Pembentukan Jaringan Keunggulan Inovasi Energi a. Menciptakan desa mandiri energi di setiap provinsi. b. Menemukan dan mengembangkan energi alternatif (a.l. geotermal, sumber-sumber gas alam, dan green energy lainnya). c. Elektrifikasi transportasi kereta api untuk mengangkut barang. d. Pembentukan joint venture Pertamina-PLN untuk pembangkit listrik hibrida dan geotermal secara besar-besaran. Aktor: ITB, ITS, USU, Pertamina, PLN, MEDCO, LIPI, BPPT, dll.

2.

3.

18

KERANGKA ACUAN (FRAMEWORK)

PEMBAGIAN KELOMPOK KERJA


Kel. 1 No Kel. Bidang Pengembangan Program Inovasi Umar A. Jenie Rektor UI Rektor IPB Sangkot Marzuki Sahari Besari Bustanul Arifin Kel. 2 Kel. Bidang Bisnis dan Industri Inovasi Rachmat Gobel Rektor ITB Rektor Udayana Marzan A. Iskandar Anton Apriantono Betty S. Alisjabana Kel. 3 Kel. Bidang Klaster Inovasi Jusman S. Djamal Rektor Unhas Rektor Cendrawasih Freddy P. Zen Ilham A. Habibie Tri Mumpuni Kel. 4 Kel. Bidang Insentif dan Regulasi Inovasi Bambang Kesowo Rektor ITS Rektor Pattimura Amir Sambodo Idwan Suhardi Zuhal Kel. 5 Kel. Bidang Ekonomi, Sos & Bud Inovasi Arief Rahman Rektor UGM Rektor Syiah Kuala Lukman Hakim Ninok Leksono Tien R. Muhtadi

1 2 3 4 5 6

Anda mungkin juga menyukai