Anda di halaman 1dari 34

EKSTRAKSI METABOLIT SEKUNDER DARI SIMPLISIA TUMBUHAN OBAT

Simplisia - Garcinia mangostana L(Manggis) Buah Manggis (Garcinia mangostana) adalah tumbuhan tropika malar hijau dan dipercayai berasal dari Asia Tenggara. Pokok manggis boleh tumbuh daripada 7 hingga 25 meter dan menghasilkan buah manggis berwarna ungu pekat yang boleh dimakan. Buah manggis dikenali sebagai ratu segala buah sementara buah durian (Durio spp.) dikenali sebagai raja segala buah.

Klasifikasi tanaman Garcinia mangostana L Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta / Spermatophyta


Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Magnoliopsida / Dicotyledonae Ordo : Malpighiales Famili : Clusiaceae Genus :Garcinia Spesies :Garcinia mangostana L (Rukmana, 1995)

Garcinia Mangostana L (Manggis)

Maserasi Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang

dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komonen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin. Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya adalah waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.(Santana,2009).

Cara Kerja

ke dalam maserator , serbuk simplisia dimasukkan

kemudian ditambahkan pelarut etanol 95% secukupnya . (proses pembasahan simplisia) Tambahkan pelarut etanol sampai seluruh serbuk terendam . Didiamkan 3 X24jam sambil sesekali diaduk . Ekstrak cair disaring kedalam penampung.

Prosedur ini diulang selama 3 hari (324 jam) . Ekstrasi diulangi sampai ekstrak cair yang diperoleh tidak berwarna . Ukur volume cair yang diperoleh dan dipekatkan dengan rotavapor hingga memperoleh ekstrak kental .

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

digunakan untuk memisahkan komponen-komponen atas dasar perbedaan adsorpsi atau partisi oleh pase diam dibawah gerakan pelarutpengembang. sangat mirip dengan kromatografi kertas , terutamapada cara pelaksanaannya. Perbedaan nyatanya terlihat pada fase diamnya atau mediapemisahnya, yakni digunakan lapisan tipis adsorben sebagai pengganti kertas. Keuntungan: tujuan analisis dapat dilakukan dengan pereaksi warna ,fluoresensi dan radiasi dengan sinar UV dapat dilakukan elusi secara menaik (ascending),menurun(descending) dengan cara elusi dua dimensi dan akhirnya ketepatan penentuan kadar lebih baik krn komponen ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak. (Sudjadi,2007)

HASIL PENGAMATAN
ORGANOLEPTIS EKSTRAK
Bentuk : cairan / larutan Warna : coklat kemerahan Bau : Aromatik khas yang lemah Rasa : Pedas dan pedas

RENDEMEN EKSTRAK
4.286%b/b

BOBOT EKSTRAK
0.885


KADAR AIR EKSTRAK
25% v/b

POLA KROMATOGRAM LAPIS TIPIS


Fasa diam silika gel Fasa gerak - n-hexane : kloroform : asam asetat glasial (5:4:1) Rf literatur 0.87
(SURBAKTI, 2001

Pola Kromatografi Lapis Tipis

No.bercak 1 2

RF 0.94 0.69

Sinar tampak Kuning Kuning

UV 254 nm ungu ungu

UV 366 nm ungu ungu

H2SO4 10% Merah Merah Kecoklata n

POLA DINAMOLISIS
Diameter 2 2.9cm,warna kuning Diameter 3 3.8 cm ; warna ungu

putih Diameter 1 2.3cm,warna

METODE PEMISAHAN EKSTRAK


Metode: Fast Chromatography metode kromatografi kolam yang dimodifikasi dengan cara pengurangaan tekanan melalui penghisapan dengan kompresor.
Kompressor

Kolom

Cara Kerja
Kolam untuk Fast Chromatography disiapkan . Bagian dalam dimasukan penjerap (silika gel )hingga batas tertentu.(perhatikan keserbasamaan ) Ekstrak yang akan dipisahkan dimasukan diatas lapisan penjerap dalam bentuk lapisan tipis yang rata diatas seluruh permukaan penjerap . Lakukan proses elusi dengan campuran pelarut berbagai perbandingan . Elusi dipercepatkan dengan cara penghisapan melalui pompa vakum .

Eluen diganti dengan campurna yang mempunyi perbandingan berbeda dengan volume eluen yang sama dengan volume eluen pada proses pertama . Pengerjaan dilakukan dengan berulang seperti proses pertama Fraksi yang keluar kolam ditampung dan digunakan untuk analisi lanjutan

Analisis KLT fraksi

Campuran pembanding

Hasil percobaan Data Fraksi


Fraksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Warna Bening Bening Bening Bening Kuning cair Kuning cair Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning

Lanjutan
Data Rf
Penjerap Pengembang : Silika gel GF 254 :n-heksan & etil asetat

Penampak bercak : AlCl3

Lanjutan
Pola Kromatogram
No . Bercak 1 2 Rf 254 0.4875 0.7 0.5875 0.7 0.7875 0.175 0.55 0.6875 0.7875 0.1875 0.4375 0.45 366 0.3 0.3 Sinar tampak Kuning Kuning kehijauan Kuning Pengamatan Uv 254 nm Uv 366 nm AlCl3 Biru keunguan Biru keunguan Biru keunguan Kuning cair Kuning cair Kuning

0.3

4 5 6

0.3

Kuning

Ungu Ungu Ungu

Kuning Kuning Kuning

0.2875 Kuning 0.3125 Kuning

Lanjutan
Sinar tampak Uv 254

Lanjutan
Uv 366

Metode pemurnian fraksi

Pemurnian fraksi: untuk memisahkan suatu komponen dari komponen lain yg sama2 terkandung dlm suatu fraksi. Satu @ beberapa kombinasi teknik kromatografi: KLT, K.Kolom,KCKT dan KGC. KLT preparatif : memisahkan senyawa dalam jumlah gram. Fasa diam : silika gel Fasa gerak : n-heksan: etil asetat (7:3)

KLT PREPARATIF
untuk memperoleh komponen campuran dalam jumlah yang memadai (mg sampai g) dalam keadaan murni sehingga komponen itu dapat dicirikan lebih lengkap atau dipakai pada reaksi berikutnya. menggunakan lapisan tebal (sampai 1 mm) sebagai pengganti lapisan penyerap yang tipis cuplikan ditotolkan berupa garis pada salah satu sisi pelat lapisan besar dan dikembangkan secara tegak lurus pada garis cuplikan sehingga campuran akan terpisah menjadi beberapa pita

Cara kerja : KLT preparatif

pelat silika gel yg kering ditotolkan dgn cuplikan sec berderet shg membtk pita sbg garis awal pengembangan. Pelat dikeringkan dan dimasukkan ke dlm chamber yg jenuh dgn larutan pengembang dan kromatografi dilakukan sampai tanda batas.Pita yg terbentuk diamati sec visual dan sinar UV, kerok pita yang mengandungi seny. Isolat dan dimasukkan dalam vial serta dilarutkan dlm etanol.

Hasil Percobaan
No .Bercak Rf Sinar tampak Kuning Pengamatan UV 254 nm Kuning UV 366nm Ungu H2SO4 10%

Hasil Pengamatan
Sinar tampak UV 254 nm

UV 366 nm

KLT DUA ARAH


bertujuan untuk meningkat-kan resolusi sampel ketika komponen-komponen solut mempunyai karakteristik kimia yang hampir sama dan nilai Rf yang hampir sama. Melibatkan system 2 fase gerak yang sangat berbeda dapat digunakan secara berurutan pada suatu campuran tertentu untuk melakukan pemisahan analit yang mempunyai tingkat polaritas yang hampir sama.

penoto-lan sampel di salah satu sudut lapisan lempeng tipis dan me-ngembangkannya sebagaimana biasa dengan eluen pertama setelah kering,lempeng dimasukkan dalam chamberyang meng-gunakan eluen kedua sehingga pengembangan dapat terjadi pada arah kedua yang tegak lurus dengan arah pengembangan yang pertama Suksesnya pemisahan tergantung pada kemampuan untuk memodifikasi selektifitas eluen kedua dibandingkan dengan selekifitas eluen pertama. Sampel dikatakan murni apabila hanya suatu bercak yang terhasil diakhir pemisahan


pengembang 1- n-heksan: kloroform: etil asetat (7:3) pengembang 2 n heksan : etil asetat (4:2)

Cara kerja : KLT dua arah

Isolat hasil kerokan KLT preparatif dilanjutkan dgn KLT dua arah menggunakan dua pengembang yang kepolarannya berbeda dimana pengembang kedua harus lebih polar drp pengembang pertama. Pentotolan dilakukan pada pelat silika gel 5cmx5cm, dimasukkan ke dalam pengembang pertama. Setelah pengembang mancapai batas akhir pelat dikeluarkan dan diamati bercak terbentuk. Kemudian pelat yg sudah dirotasikan 90 dimasukkan ke dalam pengembang kedua. Bercak terhasil diamati dan Rf dihitung.

Hasil Percobaan
Terbentuk 1 bercak menunjukkan hasil murni Nilai Rf 2,4
3 =0,8 (berdasarkan literatur 0,88)

Hasil Pengamatan
Pengembang 1 N-heksan- etil asetat(7:3) Pengembang 2 Kloroform metanol(9:1)

UV 254

Pengembang 1

Pengembang 2

UV 366

Anda mungkin juga menyukai