Anda di halaman 1dari 28

ELEKTRONIKA DAYA

PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH FASA TUNGGAL BEBAN R-L DENGAN INDUKTANSI SUMBER

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGOTA KELOMPOK:
Paramita Dwi Putri Pranyata (105060301111009) Fery Praditama Rizki Adhi Priawan Atika Rahma Hadiana Luthfan Bagus Saputra

(105060301111016) (105060301111021) (105060304111003) (105060305111001)

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PRINSIP KERJA:
LL IL S1 Ls Is S2 Vs S4

Vbr

RL

S3

Misalkan Vs = E sin t, dengan 0 < t < 360 dan beban induktansi diberikan cukup besar untuk mempertahankan kestabilan arus beban. Sudut penyalaan () diberikan sebesar 30. SCR S2 dan S4 akan mengalami konduksi sebelum t < 30.

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LL IL S1 Ls Is S2 Vs S4

Vbr

S3

Ketika S1 dan S3 dipicu saat t = 30, akan terjadi perubahan arah arus yang melewati induktansi sumber. Oleh karena itu komutasi RL dari konduksi pada S2 dan S4 menuju konduksi S1 dan S3 tidak akan berlangsung secara spontan. Sehingga keempat SCR akan mengalami konduksi bersamaan dalam waktu yang singkat.

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LL IL S1 Ls Is S2 Vs S4

Vbr

S3

Ketika S1 dan S3 dipicu saat t = 30, arus akan mengalir melewati beban induktansi (LL) dengan RL arah berlawanan dari arah arus pada induktansi sumber. Durasi dari proses komutasi disebut sebagai waktu overlap (tumpangtindih) komutasi.

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bentuk Gelombang:
sTegangan Sumber: V 0 Tegangan Keluaran: V

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Analisis Matematis:
1. BEBAN INDUKTANSI BERNILAI TAK BERHINGGA:
Bila induktansi beban bernilai tak berhingga, kita dapat mengasumsikan bahwa
arus beban kontinyu dan stabil tanpa ripple. Ketika <t<(+),Vs = E sin (t), maka Vrata-rata adalah:

Untuk mencari nilai , menggunakan persamaan berikut :

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Karena daerah tersebut kehilangan lebih dari radian, tegangan keluaran rata-rata yang hilang dapat diperoleh dari persamaan (3):

Tegangan keluaran rata-rata tanpa overlap komutasi adalah (2E/)*Cos (). Tegangan keluaran rata-rata pada rangkaian yang terpengaruhi oleh induktansi sumber didapatkan dengan memperhitungkan pengaruh dari overlap komutasi ditunjukkan oleh persamaan (4)

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bentuk Gelombang:
Ketika sudut penyalaan adalah kurang dari 90, misalnya saja 30, maka bentuk gelombangnya adalah:

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Analisis Matematis:
2. Beban Induktansi Bernilai Tertentu:
Pada beban induktansi tertentu, konduksi yang melewati beban dapat berupa arus kontinyu atau diskontinyu. Apabila sudut konduksi , maka:

> : arus beban diskontinyu dan analisisnya sama dengan rangkaian tanpa induktansi sumber. < : konduksi berlangsung kontinyu. Ketika < <(+), maka dapat digunakan persamaan (6):

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pada periode tersebut, arus yang mengalir (Is) sama dengan arus beban (IL) yang dapat diketahui melalui persamaan (7):

Ketika < < ( + ), tegangan keluaran hampir sama dengan negatif dari tegangan sumber. Oleh karena itu digunakan persamaan (8):

Arus yang mengalir memiliki magnitude yang sama dengan arus beban, namun polaritasnya berlawanan dengan arus beban yang diindikasikan dengan persamaan (9):

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Ketika SCR S1 dan S3 dipicu saat t = hingga t = dan tegangan keluaran bernilai 0 saat periode tersebut, maka:

Begitu pula setelah S2 dan S4 dipicu saat t = ( + ), tegangan keluaran bernilai 0 dari t = ( + ) hingga t = ( + ), seperti pada persamaan (11):

Saat komutasi overlap, seluruh tegangan masukan terpengaruh oleh induktansi sumber yang direpresentasikan pada persamaan (12) dan (13):

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tegangan rata-rata dan tegangan keluaran rms dapat diperoleh melalui persamaan (14) dan (15):

Tegangan keluaran maksimum diindikasikan oleh persamaan (16), dengan mengabaikan rugi keluaran ketika terjadi komutasi overlap dan faktor ripple ditunjukkan oleh persamaan (17). Jika faktor ripple dikalikan dengan Vom, besar ripple rms yang terkandung oleh tegangan keluaran dapat diketahui.

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Simulasi Interaktif (1):


=30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1 =75, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Parameter:
=30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1 =75, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Simulasi Interaktif (2):


=30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1 =30, L(Load)/R Ratio=5, L(Line)/R Ratio=0.1

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Parameter:
=30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1 =30, L(Load)/R Ratio=5, L(Line)/R Ratio=0.1

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Simulasi Interaktif (3):


=30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1 =30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.5

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Parameter:
=30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.1 =30, L(Load)/R Ratio=1, L(Line)/R Ratio=0.5

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Simulasi Bahasa C :
L1/R=1.5, L2/R=0.2 and = 30o

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Simulasi PSPICE:

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai