Anda di halaman 1dari 2

KABEL LISTRIK DI KECAMATAN PURBATUA TELAN KORBAN

Tarutung, () Untuk yang kesekian kalinya selama kurun waktu beberapa tahun belakangan ini kabel listrik PLN yang terpasang di sepanjang jalanan di Kecamatan Purbatua menelan korban. Terakhir, seorang warga bermarga Purba mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Dia dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat RSU Tarutung. Purba adalah korban kesekian setelah sebelumnya seorang warga bermarga Sitompul yang juga merupakan warga Kecamatan Purbatua meninggal akibat kesetrum kabel listrik yang kendor dan tidak dirawat. Peristiwa naas itu berawal ketika Purba yang saat itu membawa rombongan penumpang untuk berangkat ke Pesta Nikah di Pahae Julu, dan tiba-tiba kabel yang kendor mengenai dirinya dan dalam sekejab sekujur tubuhnya kena luka bakar. Belum lagi masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara khususnya yang berada di wilayah kerja PT. PLN Kantor Jaga Sarulla Ranting Tarutung Wilayah II Sibolga sudah sangat resah dan muak oleh tingkah laku PT. PLN yang memadamkan listrik secara tibatiba dan kembali menyalakannya beberapa detik kemudian. Hal ini terjadi berulang-ulang dan bahkan dalam sehari terjadi beberapa kali. Bahkan pernah di tahun-tahun kemarin Kantor Jaga Sarulla yang menangani listrik di 4 Kecamatan mendapat protes keras dari masyarakat dengan mengirimi sejumlah stake holdernya surat protes. Pasalnya, setiap ada kegiatan masyarakat berupa pesta nikah, kematian, dan lain-lainnya listrik selalu padam dan setelah masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan tersebut memberikan fee kepada petugas, barulah kemudian listrik dapat menyala kembali dan tidak ada gangguan selama kegiatan berlangsung. Dan anehnya lagi, rata-rata meteran listrik di rumah warga itu sebahagian besar segelnya dirusak dan sebahagian lagi tidak dipasang, hal ini dikarenakan ada indikasi kerjasama PLN dengan pengusaha sewa alat musik untuk pesta. Rata-rata daya listrik di rumah warga itu 450watt, sementara peralatan musik dan sound systemnya membutuhkan daya lebih dari 450 watt, ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya. Mereka merusak segel agar dapat menyalakan alat musik dan sound system mereka, namun tidak ada tindakan tegas dari Stake Holder terkait. Mungkin PT. PLN ada kerja sama dengan pengusaha toko elektronik, karena banyak peralatan elektronik masyarakat yang menjadi rusak akibat pemadaman tiba-tiba dan dalam waktu beberapa detik kemudian dinyalakan kembali,

ujar salah seorang warga. Mereka mengatakan bahwa peralatan yang rusak itu adalah peralatan elektronik rumah tangga seperti bola lampu, magic jar, televisi, kulkas, dan lain sebagainya. "Komputer saya sudah rusak", ujar salah seorang masyarakat kepada wartawan. Hal ini memicu kemarahan masyarakat, pada akhir tahun kemarin mereka mengutus beberapa orang untuk menemui Kepala Kantor Jaga Sarulla untuk menyampaikan keluhan akibat padamnya listrik secara tiba-tiba berulang-ulang dan juga kabel-kabel listrik yang sudah kendor yang pernah menelan korban seorang kernet mobil yang kebetulan naik keatap mobil untuk menurunkan barang namun kesentuh sama kabel yang kendor. Mereka mengancam akan melakukan demo besar-besaran apabila hal ini tidak segera di perbaiki. Kepala Kantor Jaga Sarulla tersebut ketika itu berjanji memenuhi tuntutan warga, namun sayang hanya beberapa bulan saja. Kini, listrik kembali padam tiba-tiba dan menyala dalam beberapa detik kemudian, terjadi berulang-ulang setiap hari. Dan bahkan dalam satu hari dapat terjadi beberapa kali. Bahkan sudah menjadi umum jika hujan turun, listrik pun padam. "Padahal sekarang musin hujan", ujar eko sibarani, salah seorang warga. Menyikapi hal ini, masyarakat akhirnya pasrah. Kami tidak tahu harus berbuat apa, ujar mereka. Kami mohon ada bantuan hukum dari pihak terkait, kami ingin menuntut PT. PLN untuk mencabut meteran dan tiangtiang listrik mereka di daerah kami dan mengembalikan uang pasangnya kemarin dan membayar ganti rugi sehingga kami bisa membeli peralatan listrik generator set ataupun tenaga surya, lanjutnya. "dan bahkan, kami akan mendirikan Badan Usaha Listrik Kecamatan", ujarnya mengakhiri. (chompey)

Anda mungkin juga menyukai