Anda di halaman 1dari 30

STROKE

Eka Arikensiwi 20070310010

Definisi
Stroke adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam yang disebabkan gangguan aliran darah ke otak Mekanisme vaskular yang menyebabkan stroke diklasifikasikan sbb : 1. infark (emboli atau trombosis) 2. hemoragik

Epidemiologi
Menurut AHA 2011 stroke merupakan penyebab kematian no 3 setelah penyakit jantung dan kanker, dan lebih banyak wanita dibanding pria yaitu sebanyak 60,6% kematian akibat stroke di AS pada tahun 2007. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga stroke penybab kematian utama di Indonesia

Klasifikasi
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya 1. Stroke iskemik disebabkan penyumbatan pembuluh darah akibat adanya emboli, atherosklerosis pada pembuluh darah otak -TIA - Trombosis serebri - emboli serebri 2. Stroke hemoragik disebabkan kenaikan tekanan darah yang akut atau penyakit lain yang menyebabkan melemahnya pembuluh darah -perdarahan intraserebral - Perdarahan subarachnoid

Stroke iskemik
Etiologi
Emboli Atherosklerosis pada arteri otak Hiperkoagulabilitas darah, peningkatan kadar platelet, trombosis Patofisiologi 1. perubahan fisiologi pada aliran darah otak 2. perubahan kimiawi yang terjadi pada sel otak akibat iskemik

Cont stroke iskemik


1. perubahan fisiologi pada aliran darah otak Sumbatan pembuluh darah -> otak kekurangan O2 dan glukosa >iskemik (terdiri dari ischemic core dan penumbra) Normalnya aliran darah ke otak 50-60 ml/100 gr otak/mnt, ambang kegagalan sel saraf bila aliran darah ke otak menurun sampai 10 ml/100 gr otak/mnt sehingga terjadi kerusakan otak menetap dalam 6-8 mnt. 2. perubahan kimiawi yang terjadi pada sel otak akibat iskemik Berkurangnya aliran darah ke otak mengakibatkan kurangnya O2 dan glukosa -> proses metabolisme oksidatif terganggu -> penimbunan as.laktat sbg hasil anaerob -> mempercepat proses kerusakan otak

Cont stroke iskemik


Gambaran klinis stroke iskemik Tergantung area vaskular yang terkena 1. Infark total sirkulasi anterior (karotis) -> hemiplegia, hemianopia, defisit kortikal (disfasia, hilangnya fungsi visuopasial) 2. Infark parsial sirkulasi anterior -> hemiplegia dan hemianopia atau defisit kortikal saja 3. Infark lakunar -> lipohialinosis 4. Infark sirkulasi posterior -> tanda2 lesi batang otak misal vertigo, diplopia, perubahan kesadaran 5. Infark medula spinalis

Transient Ischemic Attack


Adalah hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal secara cepat yang berlangsung kurang dari 24 jam dan diakibatkan oleh mekanisme vaskuler emboli, trombosis, atau hemodinamik. Beberapa episode transien/sementara berlangsung lebih dari 24 jam tetapi pasien mengalami oemulihan sempurna yang disebut reversible ischemic neurological deficits (RIND)

TIA
TIA biasanya berlangsung selama beberapa menit, jarang berjam-jam. Daerah arteri yang terkena akan menentukan gejala yang terjadi - karotis -> hemiparesis, hilangnya sensi hemisensorik, disfasia, kebutaan monokular - vertebrobasilar -> paresis, kebutaan mendadak bilateral, diplopia, ataksia, vertigo, disfagia

Stroke hemoragik
Penyebab utamanya hipertensi -> terjadi jika tekanan darah meningkat sec signifikan -> pembuluh arteri robek -> tjd perdarahan pada jaringan otak -> membentuk suatu massa -> jaringan otak terdesak -> fungsi otak terganggu

Gejala dan tanda


Onset manifestasi klinisnya cepat -> gejala fisik neurologis yang muncul tergantung pada tempat perdarahan dan besarnya perdarahan -> mayoritas pasien kehilangan kesadaran dan banyak yang akhirnya meninggal tanpa sempat sadar lagi -> sebelum pingsan pasien umumnya akan mengalami sakit kepala

Perdarahan intraserebral
Perdarahan di dalam jaringan otak dapat disebabkan oleh -> hiprtensi dengan pembentukan mikroaneurisme, perdarahan tumor, trauma, kelainan darah, gangguan pembuluh darahmalformasi arteriovenosa, vaskulitis,amiloidosis. 10% kasus stroke merupakan perdarahan intrasrebral Pasien datang dengan tanda2 neurologis fokal tergantung lokasi perdarahan, kejang dan gambaran peningkatan tekanan intrakranial Komplikasi yang terjadi meliputi hodrosefalus dan coning (herniasi)

Perdarahan subarachnoid
Perdarahan pada rongga subarachnod paling sering terjadi akibat : - ruptur aneurisme-kelemahan kongenital yang terjadi umumnya pada percabangan sirkulus willisi - malformasi arteriovenosa (angioma)-pembuluh darah anomali yang malformasi, juga kongenital yang membesar dan terjadi pada saat dewasa Penyebab yang jarang : - trauma - kelemahan pembuluh darah akibat infeksi - koagulopati

Gambaran klinis perdarahan subarachnoid


Akibat iritasi meningen oelh darah maka pasien menunjukkan gejala nyeri kepala mendadak ( dalam hitungan detik) yang sangat berat disertai fotofobia, mual, muntah, dan tandatanda meningismus (kaku kuduk dan kernig sign) Pada perdarahan yang lebih berat terjadi peningkatan tekanan inrakranial dan gangguan kesadaran Gambaran sistemik berupa bradikardia dan hipertensi dengan peningkatan tekanan intrakranial dan mungkin terjadi demam karena kerusakan hipotalamus.

Arterio venous malformation


Adalah kelainan kongenital yang bisa terdapat diotak maupun medula spinalis, terbentuk dari anyaman abnormal antara arteri dan vena yang dihubungkan oleh satu atau lebih fistula

Patofisiologi AVM
AVM merupakan suatu hubungan abnormal antara arteri dan vena di otak. AVM terbentuk pada masa prenatal yang penyebabnya belum dapat diketahui. Pada otak normal, darah yang kaya akan oksigen berasal dari jantung yang mengalirkan darah secara periodik melalui pembuluh darah arteri, arteriol kemudian kapiler dan berakhir ke otak. Pembuluh darah yang sudah tidak berisi oksigen kemudian mengalir melalui pembuluh vena untuk kembali ke jantung dan paru-paru. Pada AVM darah secara langsung mengalir dari arteri ke vena melalui pembuluh darah yang abnormal sehingga menggangu aliran normal darah.

Tanda dan gejala klinik AVM


Sakit kepala
Kejang mendadak Pada kasus yang lebih berat dapat berupa ruptur pembuluh darah sehingga menimbulkanintracranial hemorrhage Pendarahan intrakranial tersebut dapat menyebabkan hilang kesadaran, nyeri kepala hebat yang mendadak, mual, muntah, ekskresi yang tidak dapat dikendalikan misalnya defekasi atau urinasi, dan penglihatan kabur Secara umum, nyeri kepala yang hebat yang bersamaan dengan kejang atau hilang kesadaran, merupakan indikasi pertama adanya AVM pada daerah cerebral.

Diagnosis stroke
Stroke didiagnosis berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik-neurologis Beradsarkan alogaritma gadjah mada di RSUP Dr. Sardjito untuk menegakkan diagnosis dan tingkat keparahan stroke menggunakan alogaritma stroke gadjah mada (ASGM) CT Scan: pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark dengan perdarahan MRI : lebih sensitifdari CT scan dalam mendeteksi infark cerebri dan infark batang otak

Penderita stroke akut


Dengan atau tanpa

Penurunan kesadaran, nyeri kepala, refleks babinski


Ketiganya/dua dari ketiganya ada tidak kesadaran (+), nyeri kepala (-),r.babinski (-) tidak kesadaran (-), nyeri kepala (-),r.babinski (+) tidak kesadaran (-), nyeri kepala (-),r.babinski (-) Stroke iskemik akut atau stroke infark Stroke iskemik akut atau stroke infark Stroke perdarahan intracerebral Stroke perdarahan intracerebral

tida

Terapi
Therapeutic window : 12-24 jam, golden period : 3-6 jam -> kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami iskemik masih dapat diselamatkan Pada stroke hemoragik -> terapi tergantung pada latar belakang setiap kasus hemoragiknya

Stroke iskemik akut

Menghilangkan sumbatan aliran darah

Terapi pembedahan

Terapi trombolitik Terapi antiplatelet Terapi antikoagulan

Carotid endarterectomy

Stroke hemoragik

Pembedahan

Terapi suportif

Mengatasi perdarahan

Untuk lokasi perdarahan dekat permukaan otak

Infus manitol

Vit k dan plasma beku Protamin Asam traneksamat

Obat-obat yang digunakan pada terapi serangan akut


Terapi trombolitik : tissue plasminogen activator (t-PA), Alteplase Mekanisme: mengaktifkan plasmin-> melisiskan tromboemboli Penggunaan t-PA sudah terbukti efektif jika digunakan dalam 3 jam setelah serangan akut Catatan: tetapi harus digunakan hati-hati karena dapat menimbulkan resiko perdarahan

Terapi antiplatelet : aspirin, clopidogrel, dipiridamolaspirin , tiklopidin -> masih merupakan mainstay dalam terapi stroke Urutan pilihan : Aspirin atau dipiridamol-aspirin, jika alergi atau gagal -> clopidogrel, -> jika gagal : tiklopidin Terapi antikoagulan -> masih kontroversial karena resiko perdarahan intrakranial Agen: heparin, unfractionated heparin, lowmolecular-weight heparins (LMWH), heparinoids warfarin

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai