Tinggi rendahnya kemampuan matematika siswa bergantung kepada cara belajarnya. Cara belajar siswa disekolah bergantung bagaimana guru mengajar, students centered atau teacher centered, inovation learning atau expository, guru sebagai fasilitator atau guru sebagai pemberi ilmu. Semua cara mengajar tadi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan siswa. Alasan yang ebih penting terdapat pada bagaimana guru memperlakukan siswanya selama proses belajar, sebab pada dasarnya setiap siswa memiliki keunikannya sendiri yang berbeda dari yang lain. Dengan keunikan yang dimiliki tiap siswa itu, tidak adil rasanya jika keberhasilan siswa dinilai hanya berdasarkan hasil tes belajarnya saja.
teknologi dibutuhkan matematika. Matematika berperan untuk menciptakan teknologi dan juga mengembangkan teknologi.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 19: Apakah Mat Kontradiktif? (Tanggapan utk P Handarto C)
Kebenaran mutlak semata hanya milik Allah SWT. Setiap manusia pasti melakukan kesalahan dan tak selamanya kita adalah benar. Maka dalam matematika pun hukum kontradiksi itu berlaku dan itulah sebenar-benar matematika sebagai ilmu, Matematika bukan ilmu yang sempurna.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 25: Kompromi antar Pure Mathematics dgn School Mathemastics (Jawaban untuk Prof Sutarto Bgn Keempat)
Horizontal Mathematics dan Vertical Mathematics, harus bisa kita terapkan di Indonesia agar kemajuan yang kita harapakan dapat terealisasikan khsusnya dalam bidang matematika. Anak akan merasa senang bila yang diajarkan kepada mereka tidak bertentangan dengan kehidupan nyata sehari hari. Misalnya seperti 3 + 4 = 7, akan menjadi benar apabila kita tidak memperhatika ruang dan waktunya. Sedangkan apabila kita perhatikan ruang dan waktunya belum tentu benar.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 13: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketiga)
Matematika yang saya pelajari selama ini baru separuh dunia, separuh dunia lagi adalah matematika yang bersifat kontradiktif yang dalam hal ini dianggap sebagai bukan matematika pada kaum logicistformalist-foundationalist. Untuk membuatnya menjadi satu adalah kita juga harus memikirkan matematika yang ada di luar pikiran kita. ~~~
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 19: Apakah Mat Kontradiktif? (Tanggapan utk P Handarto C)
Matematika sekolah dengan matematika murni memang berbeda. Matematika murni harus diubah menjadi matematika sekolah agar dapat lebih mudah diterima siswa. Matematika sekolah merupakan dunianya kontradiksi. Bagi siswa, kontradiksi akan lebih membantu mereka belajar bahwa dia bisa melakukan kesalahan dan mengetahui bahwa tidak ada yang absolut di dunia ini kecuali Allah.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 15: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Kelima)
Dunianya kaum Logicist-Formalist-Foundationalist, yaitu Dunia yang terbebas dari Ruang dan Waktu. Di dalam Sistem Matematika yang dihasilkan kita tidak akan pernah menemukan suatu unsur berdiri sendiri tanpa terkait atau terelasi dengan satu atau lebih unsur yang lain, walaupun unsur-unsur tersebut terbebas dari ruang dan waktu, akan tetapi di dalam unsur-unsur mempunyai hubungan untuk menjadi suatu sistem matematika. Untuk melengkapi pengetahuan matematika dalam pikiran maka kita harus mempelajari dua macam matematika, yaitu matematika yang terbebas dari ruang dan waktu serta matematika yang terikat oleh ruang dan waktu (matematika kontradiksi). Karena dalam membangun dunia, keduanya harus saling melengkapi.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 22: Apakah Mat Kontradiktif (Jawaban utk Prof Sutarto Bgn Kesatu)
Ada banyak pandangan dalam matematika. Pandangan tentang matematika dapat dibelah menjadi dua yaitu memandang matematika sebagai ide di dalam pikirannya serta memandang obyek matematika di luar pikirannya. Telah dijelaskan pula bahwa hubungan antara matematika murni dan matematika sekolah itu kontinu bukan diskrit.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 20: Apkh Mat Kontradiktif? (Tanggapn utk Bu Kriswianti bgn kedua)
Matematika murni itu berbeda denagn matematika sekolah. Matematika sebagai ilmu memiliki objek kajian yang abstrak, maka matematika disekolah harus diupayakan mulai dari konkrit menuju semi konkrit, semi abstrak dan abstrak. Tugas seorang guru untuk membuat siswa memahami dan menyukai matematika.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 18: Apakah Mat Kontradiktif (Tanggapan utk Ibu Kriswianti)
Untuk memahami matematika, kita harus memahami bagaimana matematika dan sistem yang membentuknya dapat berelasi dengan semesta atau ruang serta waktunya. Dalam matematika,memang akan banyak kemungkinan yang terjadi meski hanya berawal dari satu statement saja. Itu menunjukkan bahwa kontradiksi akan muncul apda batasan tertentu.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 17: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketujuh)
Matematika merupakan ilmu yang sangat luas, ilmu yang membimbing kita agar bisa menghargai kondisi yang lain. Matematika bukanlah ilmu pasti yang hanya bisa dilihat dari satu sudut pandang. Untuk itu kita harus memahami pentingnya pentingnya keterikatan ruang dan waktu di dalam suatu ilmu.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 11: Apakah Matematika Kontradiktif ? (Bagian Kesatu)
Matematika adalah ilmu pasti, tentunya bagi para logicist dan formalis matematika itu konsisten. kontradiksi dalam matematika hanyalah sebagai satu cara dalam menemukan kekonsistenan tersebut. Tetapi pada hakekatnya matematika bersifat kontradiktif, dengan membaca elegy-elegi yang bapak buat ini menyadarkan saya bahwa matematika adalah kontradiktif.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 21: Mengapa 3+4=7 kontradiktif? (Bagian Kesatu)
Operasi hitung standar ditanamkan terlebih dulu kepada siswa, jika mereka sudah paham barulah melanjutkan kepada operasi hitung yang lebih komplek misalnya yang memuat variabel. Kalau konsep dasarnya saja belum mengerti jangan harap anak dapat memahami/mengerjakan operasi hitung yang lebih kompleks. Pemahaman siswa bergantung pada bagaimana cara kita sebagai guru, untuk menjelaskan kejadian hal yang abstrak menggunakan bahasa siswa tanpa kita manipulasi.
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 12: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian kedua)
Memang benar setiap unsur di dunia ini pasti mempunyai kontradiksi dari kekekonsistennannya. Tak terkecuali dalam matematika juga pastilah mempunyai kontradiksi. Seperti yang telah saya tuliskan dalam komen bagian satu bahwasaya kontradiskai itu dalam matematika sangat dierlukan sebab dalam pembuktian teorema dsb kita bisa membuktikan kebalikannya dari apa yang telah diketahiu sehingga itu akan menimbulkan kontradiksi. Jadi menurut saya kontradiksi memang sangat diperlukan dan berguna dalam matematika. Dan dalam matematika pasti ada apa it yang disebut kontradiksi. Jadi tenyata kontradiktif dalam matematika dapat membangun matematika yang selama ini dipercaya oleh para ahli sebagai hal yang konsisten. Kontradiksi bisa menunjukkan keeksistensian suatu hal di matematika, karena jika hal itu tidak mungkin tidak ada, maka dia ada